Monday, August 16, 2021

10936. JANGAN FOBIA TAKUT TERHADAP ISLAM TANPA ALASAN JELAS

 



JANGAN FOBIA TAKUT TERHADAP ISLAM TANPA ALASAN JELAS

Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Fobia adalah ketakutan sangat berlebihan terhadap benda atau keadaan tertentu.

 

Yang dapat menghambat kehidupan penderitanya

 

Fobia lslam adalah ketakutan terhadap lslam tanpa alasan yang jelas.

Mungkin karena diajari oleh pemimpinnya atau pendetanya.

 

Sehingga tertanam di bawah sadar takut terhadap lslam tanpa ada alasan yang jelas.

 

 

 

Minggu2 ini, bulan2 ini.

 

Bahkan boleh jadi.

Bertahun2 ke depan.

 

lstilah Taliban akan kembali ramai muncul di website berita.

 

Di kolom2 komen medsos, dll.

 

Menyusul Taliban telah berhasil menguasai kembali Afganistan.

 

 

Dan komen2 ini, tidak semua adil.

 

Banyak yang kemana2, mengandung islamphobia.

 

 

Yaitu kebencian luar biasa kepada Islam.

 

Dari netizen yang justeru merasa dia paling toleran.

 

 

Ketahuilah, Taliban adalah Taliban.

 

 

Tidak ada urusannya dengan 87% penduduk muslim di Indonesia.

 

 

Di Indonesia, perempuan bisa sekolah setinggi mungkin.

 

Kamu datanglah ke pesantren2 raksasa di segenap penjuru republik Indonesia.

 

Jutaan anak2 perempuan muslim sekolah di sana.

 

Saya datang ke pesantren di Jawa Timur.

 

Wah, anak2 perempuan ini ada yang merantau dari Sumatera, Sulawesi, dll.

 

Mana ada rumusnya di Indonesia seperti Taliban.

 

 

Melarang2 anak perempuan sekolah.

 

Melarang2 anak perempuan merantau demi pendidikan.

 

Beda.

Muhammadiyah, NU, dan organisasi Islam lainnya.

 

Bahkan sejak berpuluh tahun lalu.

 

Mendorong pendidikan bagi perempuan.

 

Lihat Aisyiyah, Muslimat NU, mendorong perempuan muslim aktif berorganisasi.

 

 Itu fakta2 yang tidak bisa kamu bantah.

 

Kecuali kamu memang tidak paham sejarah.

 

Untuk kemudian merasa paling ahli sejarah.

 

Taliban adalah taliban.

 

 

Semua agama itu punya kelompok yang ekstrem sekali.

 

Jangan tutup mata lah.

 

Kamu tidak tahu?

 

Itu berarti kamu kurang jalan-jalan, kurang berwawasan.

 

Jangan2 kamu tidak tahu jika kasus menolak hormat bendera terjadi di banyak agama.

 

Coba dicari kasus2 ini, nanti kamu malu loh.

 

Jangan2 kamu juga tidak tahu, 'WAHAI! JANGAN COBLOS PEMIMPIN YANG BEDA AGAMA!

 

PILIHLAH YANG SE-AGAMAAAA!'

 

juga diteriakkan tokoh2 agama lain, di mimbar rumah ibadah masing2nya.

 

 

Kamu tidak tahu? Atau pura2 tidak tahu?

 

 

Indonesia itu jelas sekali adalah salah-satu tempat yang sangat toleran, bersahabat.

 

 

Jangan diputarbalik.

 

Jangan kamu cuma sibuk bahas satu kasus, sibuuuuk sekali bahas kasus itu.

 

 

Hingga lupa kebaikan tetanggamu yang beda agama.

 

Kebaikan teman2 kamu, kolega2 kamu yang beda agama.

 

 

Kamu sibuuuk sekali membahas satu kasus.

 

Lupa bermilyar contoh toleransi di negara ini.

 

 

Mari jaga situasi dengan saling menghormati dan menyayangi.

 

Dimulai dari hal2 kecil.

 

 

Misal, berhentilah kamu melepas komen2 jahat, islamphobia di kolom2 komentar website berita.

 

 

Medsos, group whatsapp kelompokmu, dll.

 

 

Taliban adalah Taliban.

 

 

Jangan kamu sama2kan dengan penduduk muslim di Indonesia.

 

Duuh Gusti, bahkan penyidik KPK saja kamu 'taliban-taliban'-kan.

 

Seolah mereka jahat sekali, lebih jahat dari koruptor yang mereka tangkapi.

 

 

Jika kamu masih melakukannya, well, kamulah yang tidak toleran itu.

 

 

Kamulah yang membahayakan toleransi di negeri ini.

 

 

Dan netizen model begini, rumitnya sih.

 

Bahkan dengan agama sendiri saja jangan2 dia phobia.

 

Netizen2 model begini.

 

Jangan2 tidak kenal tetangga kiri-kanan.

 

Dia hanya sibuk teriak paling toleran di medsos.

 

 

Paling bermoral di dunia maya, paling NKRI, paling Pancasila.

 

 

Nama RT/RW saja dia tidak tahu.

 

 

Tetangga sebelah tidak kenal.

 

Tapi, tapi, tapi....

 

 

Itulah model mereka.

 

(Sumber Tere Liye)

 

0 comments:

Post a Comment