Thursday, April 1, 2021

9149. CONTOH KHILAFIAH SAAT PERANG QURAIZHAH

 


CONTOH KHILAFIAH SAAT PERANG QURAIZHAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

PENGERTIAN KHILAFIAH

 

 

Khilafiah adalah perbedaan pendapat di antara para ulama ahli hukum dalam menentukan hukum.

 

 

Para ulama sepakat dalam menghadapi khilafiah

 

 

1.      Menerima, mengakui, dan toleran adanya perbedaan pendapat yang terjadi.

 

 

2.      Berusaha memilih pendapat secara bertanggung jawab.

 

 

3.      Tidak bersifat mutlak terhadap pilihan yang lain.

 

 

4.      Mengutamakan masalah pokok dibanding masalah khilafiah.

 

 

5.      Tiap pribadi berhak memilih dan mengikuti pendapat terbaik yang diyakininya.

 

 

6.      Menghormati akibat adanya perbedaan pilihan.

 

 

7.      Mengakui konsekuensi logis dari hasil ijtihad.

 

 

8.      Pendapat orang atau kelompok, betapapun diyakini kebenarannya masih mungkin terjadi kesalahan.

 

 

9.      Pendapat orang lain atau kelompok lain, meskipun dinilai salah masih mungkin terdapat unsur kebenarannya.

 

 

10.               Artinya boleh berbeda pendapat, tetapi dalam dada tidak ada perselisihan.

 

 

 

CONTOH TERJADINYA KHILAFIAH ZAMAN RASULULLAH

 

 

Perang Bani Quraizhah.

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 

”Kalian jangan salat Asar sebelum sampai di perkampungan Bani Quraizhah”.

 

 

 

Perjalanan pasukan ke Bani Quraizhah perlu waktu lama.

 

 

Hingga jadwal waktu salat Asar hampir habis.

 

 

Sebagian kelompok pasukan Islam melakukan salat Asar.

 

 

Sebelum tiba di perkampungan Bani Quraizhah.

 

 

 

Tetapi sebagian kelompok lagi berpegang pada bunyi teks.

 

 

Dan tetap bersikukuh melaksanakan salat Asar di perkampungan Bani Quraizhah.

 

 

Meskipun waktu Asar sudah berlalu.

 

 

 

Perbedaan ini dilaporkan kepada Rasulullah.

 

 

 

Rasulullah membenarkan kedua kelompok.

 

 

 

Dan tidak menyalahkan siapa pun, meskipun berbeda.

 

 

 

PENJELASAN

 

1.      Dalam bahasa agama, hal seperti ini disebut “tannawu’ al-ibadah” (keragaman cara beribadah).

 

 

 

2.      Dalam ilmu ushul sebagian ulama menganut prinsip,

 

 

“Belum ada keketapan hukum Allah, sebelum ada ijtihad dari seorang mujtahid”.

 

 

 

3.      Mujtahid ialah orang yang memiliki otoritas menentukan sebuah hukum.

 

 

 

4.      Hukum Allah sesuai dengan keputusan pemilik otoritas hukum.

 

 

5.      Meskipun keputusannya berbeda.

 

 

 

6.      Semuanya boleh dan direstui oleh Allah, meskipun hasilnya tidak sama.

 

 

7.      Keputusan adalah hak pemilik otoritas.

 

 

8.      Meskipun dia mengambil keputusan terbukti salah, masih tetap direstui Allah.

 

 

9.      Bahkan dia mendapat 1 pahala, kerena kesungguhannya dalam mencari kebenaran.

 

 

10.               Umat Islam harus ikhlas menerima perbedaan khilafiah.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.    Mughniyah, Muhammad Jawad. Fiqih 5 Mazhab, Muhammad Jawad Mughniyah. Penerbit Lentera Jakarta, 2007.

2.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

3.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

4.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

5.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

6.    Tafsirq.com online.     

 

0 comments:

Post a Comment