ISLAM PERNAH KUASAI DUNIA 1.300
TAHUN
Oleh
Drs. HM. Yusron Hadi, MM
Masa kejayaan dan
kehancuran di antara manusia bergiliran.
Islam pernah menguasai
dunia selama hampir 1300 tahun.
Allah berfirman,
”Kami bergilirkan masa
kejayaan dan kehancuran di antara manusia, agar mereka mandapat pelajaran.”
Al-Quran surah Ali Imran
(surah ke-3) ayat 140.
إِن يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ ٱلْقَوْمَ
قَرْحٌ مِّثْلُهُۥ ۚ وَتِلْكَ ٱلْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ ٱلنَّاسِ
وَلِيَعْلَمَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ شُهَدَآءَ ۗ
وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ
Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum
(kafir) itu pun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa
(kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka
mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman
(dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur
sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang dzalim.
Islam pernah menguasai 2/3 dunia selama hampir 13 abad.
Istana Al-Hambra
adalah warisan kejayaan Islam masa silam.
Istana Al-Hambra didirikan
oleh kerajaan Bani Ahmar atau bangsa Moor dari daerah Afrika Utara.
Bani Ahmar adalah penguasa
kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Andalusia (Spanyol).
Istana Alhambra berdiri
kokoh di bukit La Sabica, Granada, Spanyol.
Ia menjadi saksi bisu
sekaligus bukti sejarah kejayaan Islam di Spanyol (dulu Andalusia).
Nama Al-Hambra berasal
dari bahasa Arab yaitu ”hamra” .
Kata “Hamra” adalah bentuk
jamak dari “ahmar” yang berarti “merah”.
Disebut Istana
Alhambra–yang berarti Istana Merah.
Karena bangunan ini banyak
dihiasi ubin-ubin dan bata-bata berwarna merah.
Dan penghias dinding yang
agak kemerah-merahan dengan keramik yang bernuansa seni Islami.
Dengan marmer yang putih
dan indah.
Ada yang berpendapat, nama
Al-Hambra diambil dari Sultan Muhammad bin Al-Ahmar.
Pendiri kerajaan Islam
Bani Ahmar –kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Spanyol (1232-1492 M).
Selain menjadi bukti
kejayaan Islam, Istana Al-Hambra bernilai seni arsitektur tinggi memperlihatkan
peradaban tinggi umat Islam tempo dulu.
Istana Al-Hambra adalah
simbol puncak kejayaan Islam di Spanyol.
Islam masuk ke
negeri ini dibawa oleh pasukan Islam pimpinan Thariq bin Ziyad yang dikirim
raja muda Islam di Afrika, Musa bin Nusair.
Pasukan Islam sendiri
datang untuk memerdekakan Andalusia (Spanyol) dari kekacauan hebat atas
permintaan Gubernur Ceuta, Julian.
Tempat tinggal Raja Moor
tempo dulu, Thariq membawa sekitar 12.000 pasukan ke Gibraltar pada Mei 711 M.
Ia masuk Spanyol
lewat selat antara Maroko dan Spanyol kemudian diberi nama sesuai dengan
namanya, Jabal Thariq.
Tanggal 19 Juli 711 M
pasukan Islam mengalahkan pasukan Kristen di daerah Muara Sungai Barbate.
Dan terus menguasai
kota-kota penting –Toledo, Kordoba, Malaga, dan Granada.
Hingga akhirnya Spanyol
berada di bawah kekuasaan Khilafah Bani Umayyah (Suriah).
Sejumlah kerajaan Islam
pun berdiri di Spanyol, seperti:
1) Toledo
(Raja Muda, 711-756 M).
2) Malaga
(Raja Hamudian, 1010-1057).
3) Saragoza
(Raja Tujbiyah, 1019-1039.
4) Raja
Huddiyah, 1039-1142).
5) Valencia
(Raja Amiriyah, 1021-1096).
6) Badajos
(Raja Aftasysyiyah, 1022-1094).
7) Sevilla
(Raja Abbadiyah, 1023-1069).
8) Toledo
(Raja Dzun Nuniyah, 1028-1039).
Hampir 800 tahun lamanya
Islam berkuasa di Spanyol dengan ibukota Cordoba.
Selain Istana Al-Hambra,
satu lagi monumen penting kejayaan Islam di Spanyol adalah Masjid Cordoba.
Masjid Cordoba kini menjadi
Gereja Santa Maria de la Sede atau katedral “Virgin of Assumption”.
Daulah Bani Ahmar
Istana Al-Hambra didirikan
oleh kerajaan Bani Ahmar atau bangsa Moor (Moria) dari daerah Afrika Utara.
Bangsa Moor adalah
penguasa kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Andalusia (Spanyol), Daulah
Bani Ahmar (1232-1492 M).
Kerajaan ini didirikan
oleh Sultan Muhammad bin Al-Ahmar atau Bani Nasr yang masih keturunan Sa’id bin
Ubaidah, seorang sahabat Rasulullah suku Khazraj Madinah.
Pembangunan Istana
Alhambra dilakukan secara bertahap tahun 1238 dan 1358 M.
Istana ini dilengkapi
taman bunga indah nan harum.
Ada juga Hausyus Sibb
(Taman Singa) yang dikelilingi oleh 128 tiang yang terbuat dari marmer.
Di taman ini pula terdapat
kolam air mancur yang dihiasi dengan 12 patung singa yang berbaris melingkar.
Dari mulut patung
singa-singa tersebut keluar air yang memancar.
Di dalamnya terdapat
berbagai ruangan yang indah.
Yaitu Ruangan Al-Hukmi (Baitul
Hukmi), yakni ruangan pengadilan dengan luas 15 m x 15 m yang dibangun oleh
Sultan Yusuf I (1334-1354).
Ruangan Bani Siraj (Baitul
Bani Siraj) berbentuk bujur sangkar dengan luas bangunan 6,25 m x 6,25 m
dipenuhi hisan kaligrafi Arab.
Ada pula Ruangan Bersiram
(Hausy ar-Raihan), ruangan yang berukuran 36,6 m x 6,25 m.
Terdapat pula al-birkah
atau kolam pada posisi tengah yang lantainya terbuat dari marmer putih.
Luas kolam ini 33,50 m x
4,40 m dengan kedalaman 1,5 m, yang di ujungnya terdapat teras serta deretan
tiang dari marmer;
Ruangan Dua Perempuan
Bersaudra (Baitul al-Ukhtain), yaitu ruang yang khusus untuk dua orang
bersaudara perempuan Sultan Al-Ahmar;
Ruangan Sultan (Baitul
al-Mulk).
Dan masih banyak ruangan
lainnya.
Seperti ruangan Duta, ruangan
As-Safa’, ruangan Barkah.
Ruangan Peristirahatan
sultan dan permaisuri.
Di sebelah utara ruangan
ini ada sebuah masjid yakni Masjid Al-Mulk.
Selain itu, istana merah
ini dikelilingi oleh benteng dengan plesteran yang kemerah-merahan.
Yang lebih unik lagi pada
bagian luar dan dalam istana ini ditopang oleh pilar-pilar panjang sebagai
penyangga juga penghias istana Alhambra.
Dinding luar dan dalam
istana banyak dihiasi kaligrafi ukiran khas sulit dicari tandingannya hingga
kini.
Pada masa kejayaannya,
istana ini dilengkapi barang berharga terbuat dari logam mulia, perak, dan
permadani indah yang masih alami (buatan tangan).
Daulah Bani Ahmar bermula
dari kerajaan kecil, dengan cepat menjadi kerajaan kuat dan megah, hingga
berkuasa selama sekitar 250 tahun.
Selain keshalihan dan
kecerdasan para pemimpinnya, kejayaan Daulah Bani Ahmar ditunjang oleh keadaan
alam wilayah Granada yang termasuk bukit atau pegunungan yang indah.
Dengan ketinggian kurang
lebih 150 m, dan luas kira-kira 14 ha.
Dengan kondisi geografis
demikian, daerah kerajaan ini sulit dimasuki musuh.
Daerah ini sekarang
dinamakan Bukit La Sabica.
Raja-raja Bani Ahmar
sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya.
Saat itu bidang pertanian
dan perdagangan sangat maju.
Yang menyebabkan kerajaan
ini jatuh adalah sengketa dalam kerajaan sendiri.
Sultan Muhammad XII Abu
Abdillah an Nashriyyah, raja terakhir Bani Ahmar, tidak berhasil mempertahankan
kerukunan keluarga kerajaan.
Akhirnya energi mereka
terkuras.
Akibat fatalnya, kerajaan
tidak dapat bertahan ketika datang serangan dari dua kerajaan
Kristen yang bersatu, Raja Ferdinand V dan Ratu Isabella.
Kedua pemimpin kerajaan
yang mendukung penjelajahan Columbus tahun 1492 M.
Pada 1491, Raja Ferdinand
V mengepung Granada selama 7 bulan.
Ia berhasil menguasai kota
Malaga –kota pelabuhan terkuat di Andalusia, lalu Guadix dan Almunicar,
Baranicar, dan Almeria.
Basis kerajaan Bani Ahmar,
Granada, akhirnya tunduk, tanggal 2 Januari 1492 M/2 Rabiul Awwal 898 H.
Kota ini diserahkan oleh
raja terakhir Bani Ahmar, Abu Abdillah.
Prosesi penyerahan Granada
dilakukan di halaman Istana Al-Hambra.
Keberhasilan Raja
Ferdinand V dan Ratu Isabella menguasai Granada, membuat Paus Alexander VI
(1431-1503) yang terkenal dengan perjanjian Tordesillasnya tahun 1494 memberi
gelar kepada raja dan ratu ini sebagai “Catholic Monarch” atau “Los Reyes
Catolicos” atau Raja Katolik.
Kejatuhan Daulah Bani
Ahmar adalah akhir sejarah kejayaan Islam di Spanyol.
Pasca kejatuhan kerajaan
Islam terakhir ini, umat Islam diberi 2 pilihan:
1) Mesuk Kristen.
2) Keluar
dari tanah Spanyol.
Abad 16, Andalusia
(Spanyol) yang selama 800 tahun dalam kekuasaan Islam, sudah bersih dari
keberadaan umat Islam.
Kemegahan dan keindahan
Istana Al-Hambra pun luntur setelah menjadi Istana Kristen.
Demikian pula Masjid
Cordova yang dijadikan katedral “Virgin of Assumption”.
Namun Islam tidak
benar-benar lenyap di negeri ini.
Kini umat Islam di Spanyol
diperkirakan sudah mencapai 750.000 orang (data sensus 2000) dari 40 juta
jumlah total penduduk Spanyol.
Islam menggeliat bangkit
ketika pemerintah Spanyol mengakui Islam sebagai agama resmi berdasar UU
Kebebasan Beragama disahkan Juni 1967.
Di ibukota Madrid terdapat
500.000 Muslim, kebanyakan imigran asal Maroko, Algeria, dan negara-negara Arab
lain.
Gema azan mulai marak
berkumandang di beberapa masjid.
Belum lagi banyak
pesepakbola Muslim di klub-klub sepakbola elit Spanyol saat ini.
Semoga kejayaan masa
lampau itu kembali diraih.
(Sumber Internet)
0 comments:
Post a Comment