NIKMAT DAN MUSIBAH SEMUA
UJIAN DARI ALLAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M.
Ujian itu tidak hanya
kejadian musibah semata.
Kemudahan, kesenangan atau
kegembiraan juga ujian.
Selama ini kita menganggap
bahwa ujian yang membahayakan bagi kita.
Adalah ujian yang susah
dan pahit.
Seperti disakiti orang
lain.
Ditipu orang lain, susah
jodoh, sakit, dan lain sebagainya.
Kita banyak menganggap
ujian berbahaya adalah ujian yang tidak enak.
Padahal banyak orang lulus
menghadapi ujian semacam ini.
Dia mampu menghadapi,
mengemas, dan membuatnya untuk lebih dekat dengan Allah.
Kita jarang menganggap
naik pangkat itu ujian.
Kita jarang menganggap punya
paras dan postur menawan itu ujian.
Kita jarang menganggap
bisa membeli mobil itu ujian.
Kita jarang menganggap
anak lulus jadi sarjana itu ujian.
Kita sering menganggap
bahwa dihina itu ujian.
Tapi kita jarang
menganggap dipuji itu ujian yang lebih berat.
Al-Quran surah Al-Anbiya
(surah ke-21) ayat 35.
كُلُّ
نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ
وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap yang berjiwa
akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai
cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami kamu akan dikembalikan.”
Ujian yang paling
berbahaya adalah ujian yang paling rentan membuat kita lupa kepada Allah.
Yang membuat kita makin
lalai mengingat Allah.
Ketika dipuji, disanjung,
biasanya kita akan merasa senang.
Dan mudah terbuai dalam
merdunya pujian itu.
Secara naluri, manusia
memang senang dipuji.
Seharusnya kita hanya
merasa senang dipuji oleh zat Yang Maha Tahu siapa diri kita sebenarnya, yaitu
Allah.
Bukan senang dipuji oleh
yang tidak tahu apa-apa tentang diri kita.
Sumber :Buku Ujian
Kemudahan & Kesulitan, Menafakuri Ujian Mendekatkan Diri Pada Allah
SWT karya Aa Gym
0 comments:
Post a Comment