YAKIN ADA SURGA JIKA
MELIHATNYA ITU SIFAT HEWAN
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M
MANUSIA BISA PERCAYA
ADANYA SESUATU.
MESKIPUN TAK
MELIHAT DENGAN MATANYA SENDIRI.
ASALKAN BERASAL DARI
ORANG YANG BISA
DIPERCAYA.
BEDANYA HEWAN
DAN MANUSIA
HEWAN PERCAYA JIKA
SUDAH MELIHATNYA.
Hewan percaya
adanya api jika hewan itu sudah melihatnya sendiri.
Hewan percaya adanya
surga dan neraka jika hewan itu sudah melihat dengan matanya sendiri.
Hewan percaya
adanya akhirat jika hewan itu sudah melihat dengan matanya sendiri.
Hal itu berbeda dengan
manusia.
Manusia bisa percaya
adanya sesuatu.
Meskipun manusia tidak
melihatnya secara langsung.
Asalkan berasal dari
orang yang bisa dipercaya.
Manusia bisa
percaya terhadap suatu berita tertentu.
Meskipun manusia
tidak melihatnya sendiri dengan matanya secara langsung.
Asalkan
berita itu disampaikan oleh orang yang bisa dipercaya.
Ada ungkapan,
“Aku percaya
saat aku melihatnya”.
Manusia berkata,
“Jika kamu tidak
punya sesuatu untuk ditunjukkan padaku, jangan buang waktuku.”
Aku tidak mau
mendengar hal-hal tentang Quran ini.
Aku baru akan
percaya saat aku melihatnya.”
Mahasiswa
berkata,
“Profesor, Aku suka
Islam.
Aku suka.
Islam keren.
Tapi aku..
Kau tahu, Aku belum
melihat apa pun.
Bisakah kamu
membawakan kepadaku sesuatu seperti kepemilikan jin atau apa pun?
Jika aku dapat melihat
sesuatu, aku akan menjadi baik.”
KISAH MACET DI
JALAN RAYA
Profesor berkata,
“Apakah berita di
radio memberitahumu tentang masalah kemacetan?”
Mahasiswa
menjawab,”Ya.”
Saat kamu mengendarai
mobil di jalan raya.
Dan tidak ada
kemacetan sama sekali.
Bayangkan, itu pasti
menakjubkan.
Tidak ada kemacetan.
Kamu melaju dan tidak
melihat satu pun mobil di depanmu.
Kamu menyalakan radio.
Yang memberitakan
beberapa kilometer di depanmu terjadi kecelakaan.
Sehingga terjadi
kemacetan sangat panjang.
Berita radio
mengabarkan.
Jika kamu
menemukan jalur keluar, maka keluarlah dari jalur yang macet itu.
Itu yang
diberitakan di radio.
Apakah kamu melihat
kecelakaan itu?
Tidak.
Kamu tidak melihat
kecelakaan itu.
Tapi, apakah
kamu akan menghindari jalur macet itu?
Jika kamu mendengar
radio.
Yang memberitakan
bahwa ada kecelakaan di depan jalanmu.
Dan terjadi macet
sekitar 5 jam.
Apakah kamu
menghindari jalur tadi?
Ya, kamu
akan menghindari jalur macet tadi.”
Mungkin di Amerika.
Kamu mendengar
radio dan berkata,
“Ah.. Aku tidak
mendengarkan orang kafir.
Aku akan masuk ke
kemacetan itu.”
Tapi, saya yakin
akan keluar dari jalur macet itu.
Mengapa?
Karena berita itu
datang dari sumber yang dapat dipercaya.
Reporter radio melihat
sesuatu yang tidak kamu melihatnya.
Dan kamu percaya
padanya.
Kamu tidak
berkata,
“Ah..
Orang-orang radio ini.
Aku akan percaya saat
aku melihatnya.”
Dan kamu
melanjutkan lewat jalan itu.
Dan benar terkena
macet.
Dia terkena macet dan
berkata,
Ah, aku percaya
sekarang benar-benar ada kecelakaan”.
MANUSIA BISA
BERPIKIR.
TAPI HEWAN TIDAK
BISA BERPIKIR.
Allah menciptakan
manusia, alam semesta, dan semua isinya.
Manusia bisa
berpikir dan memahami sesuatu.
Meskipun mereka tidak
melihatnya.
Hewan tidak begitu.
Misalnya, ada
pengumuman,
“Saudara dan saudari
sekalian, silakan keluar dari gedung ini melalui pintu keluar A.”
Maka manusia
akan keluar meninggalkan gedung melalui pintu A.
Tetapi berbeda
jika ada seekor kucing di gedung itu.
Jika ada lalat
di gedung ini.
Jika ada hewan
apa pun.
Maka hewan tadi
tidak akan keluar lewat pintu A.
Mengapa?
Karena hewan
tidak paham perkataan.
Tetapi jika
hewan melihat api.
Apakah hewan itu
akan pergi?
Saat hewan
melihat bahaya, apakah ia akan pergi?
Hewan hanya akan
menunjukkan reaksi saat ia melihatnya langsung.
Jika ada manusia baru
percaya setelah melihat surga dan neraka secara langsung dengan matanya.
Maka manusia itu
bersifat hewan.
Padahal manusia
diberi nikmat oleh Allah berupa akal untuk berpikir.
Sehingga manusia
dapat menunjukkan reaksinya saat ia mengerti.
Al-Quran surah
Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 118.
وَقَالَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ لَوْلَا يُكَلِّمُنَا
اللَّهُ أَوْ تَأْتِينَا آيَةٌ ۗ كَذَٰلِكَ قَالَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ
مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۘ تَشَابَهَتْ قُلُوبُهُمْ ۗ قَدْ بَيَّنَّا الْآيَاتِ لِقَوْمٍ
يُوقِنُونَ
Dan orang-orang yang
tidak mengetahui berkata: "Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan
kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?" Demikian pula
orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati
mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami
kepada kaum yang yakin.
Al-Quran surah
Al-A’raf (surah ke-7) ayat 179.
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ
وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا
يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ
كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Dan sesungguhnya Kami
jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka
mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah)
dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan
mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
(Sumber Nouman
Ali Khan)
0 comments:
Post a Comment