SUAMI ISTRI SALING MEMBUTUHKAN
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Suami dan istri saling
membutuhkan.
1. Perekat pernikahan suami dan istri adalah cinta,
mawadah, rahmat, dan amanah Allah.
2. Jika cinta pupus dan mawadah putus, maka masih ada
rahmat.
3. Jika tidak tersisa, maka masih ada amanah.
4. Selama pasangan suami dan istri beragama,
amanahnya akan tetap terjaga.
5. Al-Quran memerintahkan seorang suami agar
menggauli istrinya dengan baik.
6. Jika kamu tidak lagi menyukai dan mencintainya,
jangan memutuskan tali perkawinan.
7. Mungkin kamu tidak menyenangi sesuatu, tetapi
Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
8. Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 19.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا
ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ
يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ
كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ
خَيْرًا كَثِيرًا
Hai
orang-orang beriman, tidak halal bagimu mempusakai wanita dengan jalan paksa
dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian
dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan
pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian
bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak
menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
9. Kata “mawaddah” tersusun dari huruf “m-w-d-d”.
10. Yang artinya
berkisar pada “kelapangan dan kekosongan”.
11. Mawadah adalah
“kelapangan dada” dan “kekosongan jiwa dari kehendak buruk”.
12. Mawadah
adalah “cinta plus”.
13. Orang yang mencintai,
kadang hatinya kesal, sehingga cintanya pudar
dan putus.
14. Tetapi yang bersemayam
dalam hati mawadah, tidak akan memutuskan
hubungan, seperti yang bisa terjadi pada orang yang bercinta.
15. Karena hatinya lapang dan
kosong dari keburukan, sehingga pintunya telah tertutup untuk dihinggapi
keburukan, yang mungkin datang dari pasangannya.
16. Kata “rahmat” adalah
kondisi psikologis yang muncul dalam hati
akibat menyaksikan ketidakberdayaan, sehingga mendorong
seseorang untuk memberdayakannya.
17. Suami dan istri
masing-masing akan bersungguh-sungguh dan bersusah payah untuk mendatangkan
kebaikan bagi pasangannya.
18. Suami dan istri akan
menolak segala sesutau yang dapat mengganggu keluarganya.
19. Al-Quran menjelaskan
betapapun hebatnya seseorang, dia pasti memiliki kelemahan.
20. Sebaliknya betapa
pun lemahnya seseorang, pasti
ada unsur kebaikannya.
21. Tidak ada suami yang
sempurna, dan tidak ada istri yang sempurna.
22. Sehingga suami dan istri
harus selalu berusaha untuk saling melengkapi.
23. Al-Quran surah Al-Baqarah
(surah ke-2) ayat 187 menjelaskan istri adalah pakaian suami, dan suami adalah
pakaian istri.
أُحِلَّ
لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ
وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ
أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ
وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ
يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ
الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ
وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا
تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ
يَتَّقُونَ
Dihalalkan
bagimu pada malam hari bulan Ramadan bercampur dengan istri-istri kamu; mereka
adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui
bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampunimu dan
memberikan maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang
telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang
putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakan puasa itu sampai
(datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu
beriktikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu
mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia,
supaya mereka bertakwa.
24. Ayat Al-Quran ini
mengisyaratkan suami dan istri saling membutuhkan seperti manusia
memerlukan pakaian.
25. Artinya suami dan istri
masing-masing memiliki kekurangan.
26. Suami dan istri harus
dapat berfungsi sebagai pakaian, yang menutupi kekurangan pasangannya.
27. Spereti layaknya pakaian
yang menutupi aurat atau kekurangan pemakainya.
28. Pernikahan adalah suatu
amanah yang harus dirawat, dijaga, dan diamankan dengan baik oleh suami dan
istri.
29. Terjadinya pernikahan
atas doa dan restu orang tua dan keluarga masing-masing.
30. Kesediaan istri untuk
hidup bersama dengan seorang pria dengan meninggalkan orang-tua dan keluarga
yang membesarkannya.
31. Istri menggantinya dengan
penuh kerelaan hidup bersama pria asing yang menjadi suaminya, serta bersedia
saling berbagi dan saling merawat dalam suka dan duka.
32. Semuanya dilakukan dengan
penuh keyakinan kebahagian hidup bersama suami dan anak-anaknya akan lebih
besar dibandingkan dengan kebahagiaan bersama keluarga asalnya.
33. Keyakinan ini yang
dituangkan
istri kepada suaminya dan itu yang dinamakan
oleh Al-Quran “mitsaqan ghalizha” (perjanjian sangat kokoh).
34. Al-Quran surah An-Nisa
(surah ke-4) ayat 21.
وَكَيْفَ
تَأْخُذُونَهُ وَقَدْ أَفْضَىٰ بَعْضُكُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ وَأَخَذْنَ مِنْكُمْ
مِيثَاقًا غَلِيظًا
Bagaimana
kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur)
dengan yang lain sebagai suami-istri. Dan mereka (istri-istrimu) telah
mengambil darimu perjanjian yang kuat.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah
Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran.
Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver
3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment