KEKUASAAN
DAN KORUPSI SALING BERDEKATAN
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Korupsi dan
kekuasaan.
Mirip 2
sisi dalam 1 mata uang.
Korupsi
selalu mengiringi kekuasaaan.
Dan kekuasaan
pintu masuk.
Untuk
korupsi.
Hal itu hakikat
pernyataan.
Lord Acton.
Guru Besar
sejarah modern.
Universitas Cambridge, Inggris.
Yang hidup
abad ke-19.
Dengan
adagium terkenal.
Dia menyatakan
:
"Power tends to corrupt.
And
absolute power corrupt absolutely."
Artinya.
Kekuasaan cenderung
korupsi.
Dan kekuasaan
yang mutlak.
Korupsinya juga
mutlak.
Korupsi.
Yaitu
penyelewengan uang.
Milik
negara/perusahaan.
Untuk
pribadi atau orang lain.
Kekuasaan.
Yaitu
berkuasa untuk memerintah.
Dan
lainnya.
Mutlak
atau absolut.
Yaitu
segalanya.
Dan
tak terbatas.
Korupsi pada dalil Acton.
Bukan hanya terkait uang.
Tapi juga politik dan kebijakan.
Apa yang terjadi saat ini.
Pemerintah memperlakukan korupsi.
Sebagai kejahatan biasa.
Dan para koruptornya.
Diperlakukan sangat luar biasa.
Ada yang belum sepertiga masa
tahanan.
Sudah mendapat remisi.
Atau pengurangan hukuman.
Ada yang tidak lewat pendapat dokter
lain.
Tapi diberi grasi atas dasar
kemanusiaan .
Kebijakan pemberian remisi dan grasi.
Terhadap para koruptor.
Berimplikasi beberapa hal:
Yaitu:
1.
Pemerintah menolak usaha keras
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam pemberantas korupsi di
Indonesia.
2.
Rakyat makin tidak percaya.
Kepada pemberantasan korupsi.
Yang dijalankan pemerintah.
3.
Upaya menghapus Indonesia.
Sebagai negara paling korup di Asia.
Makin sulit di masa depan.
4.
Presiden tak tegas memberantasan
korupsi.
Sudah tampak .
Saat pemerintah tidak tegas.
Mengusut rekening gendut.
Para jenderal polisi.
Dan tak mau menguak tabir mafia
hukum.
Yang selama ini terjadi.
Di jajaran para penegak hukum.
5.
Hal ini menambah penilaian
masyarakat.
Bahwa pemerintah tak serius.
Memberantas korupsi.
6.
Jika masyarakat tak ikut mengawasi
jalannya pemerintahan.
Maka berbagai bentuk korupsi
kekuasaan.
Akan terus terjadi.
Seperti dikatakan Lord Acton.
Power tends to corrupt.
Absolute power corrupt absolutely!
(Sumber IKRAR NUSA BHAKTI)
Profesor Riset LIPI.
24-10-2010
0 comments:
Post a Comment