Sunday, November 1, 2020

6105. UMAT ISLAM TAK HARUS SATU WADAH

 


UMAT ISLAM TAK HARUS SATU WADAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Al-Quran memerintahkan umat untuk bersatu, karena umat ini adalah umat yang satu.

 

Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 92.

 

 

إِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ

 

 

Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.

 

Al-Quran surah Al-Mukminun (surahke-23) ayat 52.

 

 

وَإِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ

 

 

Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agamamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.

 

 

Kata “umat” terulang 51 kali dalam Al-Quran dengan makna berbeda-beda.

 

Umat bisa diartikan “kelompok yang dihimpun oleh sesuatu, karena persamaan agama, waktu, atau tempat, dengan pengelompokan secara terpaksa maupun atas kehendak sendiri.”

 

Tidak hanya manusia yang berkelompok disebut “umat”, bahkan hewan juga disebut “umat”.

 

 

Al-Quran surah Al-An'am (surah ke-6) ayat 38.

 

 

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ ۚ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ

 

 

Dan tidaklah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidaklah Kami alpakan sesuatu pun di dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dihimpunkan.

 

 

Al-Quran tidak menjelaskan jumlah anggota dalam satu umat.

 

Ada yang berpendapat satu umat minimal berjumlah 40 orang atau minimal 100 orang.

 

 

Al-Quran memakai kata “umat” untuk orang yang punya banyak keistimewaan atau jasa.

 

 

Al-Quran surat An-Nahl (surah ke-16) ayat 120 menyatakan Nabi Ibrahim disebut umat karena punya banyak keistimewaan.

 

 

إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

 

 

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam (umat) yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan).

 

 

Makna kata “umat” dalam Al-Quran sangat lentur dan mudah menyesuaikan diri, tidak ada batas minimal atau maksimal untuk suatu persatuan, yang membatasi hanya bahasa, yang tidak menyebutkan adanya persatuan tunggal.

 

 

Dalam Al-Quran ditemukan 9 kali kata “umat” digandeng dengan “wahidah”.

 

 

Yang ditekankan dalam sifat umat Islam adalah persatuannya, bukan penyatuannya.

 

 

Islam adalah agama yang satu dalam prinsipnya (ushulnya), dan tidak ada perbedaan dalam akidahnya, meskipun dapat berlainan dalam perincian ajarannya (furu’nya).

 

 

Al-Quran mengakui “kebhinnekaan” dalam “ketunggalan”.

 

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 48 menyatakan jika Allah menghendaki niscaya dijadikan satu umat saja.

 

 

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

 

 

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antaramu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak mengujimu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kembalimu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.

 

 

Al-Quran tidak menuntut penyatuan umat Islam dalam satu wadah saja.

 

 

Tetapi hendaknya umat Islam mengarah kepada satu tujuan dan saling membantu menjaga keberadaan masing-masing.

 

 

Al-Quran surah Ali 'Imran (surah ke-3) ayat 105.

 

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ ۚ وَأُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

 

 

Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.

 

 

Yang dilarang adalah membuat kelompok yang mengakibatkan perpecahan.

 

 

Keluwesan makna “umat” membuktikan Al-Quran hanya mengamanatkan nilai umum dan menyerahkan kepada masyarakat menyesuaikan diri dengan nilai umum itu.

 

 

Hal ini adalah salah satu keistimewaan Al-Quran, sehingga Al-Quran selalu sesuai perkembangan di mana pun dan kapan pun.

 

 

Al-Quran tidak mengharuskan penyatuan seluruh umat Islam ke dalam satu wadah kenegaraan.

 

Sistem kekhalifahan Utsmaniyah adalah salah satu bentuk wadah yang bisa dibenarkan, tetapi bukan satu-satunya bentuk baku yang ditetapkan.

 

 

Jika perkembangan pemikiran manusia dan kebutuhan masyarakat menuntut bentuk lain, maka dapat dibenarkan oleh ajaran Islam.

 

Asalkan nilai yang dibawanya dan unsur lainnya tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

 

Daftar Pustaka

1.               Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.               Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.               Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.               Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.               Tafsirq.com online.

0 comments:

Post a Comment