ISLAM MEMBERI PELUANG SEMBUNYIKAN
IMAN
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Jika
ingin menyampaikan pesan ke seluruh dunia, maka:
1. Berdiri
di tengah-tengah.
2. Memilih
lokasi yang memudahkan pesan tersebar ke segala penjuru.
3. Hindari
tempat yang ada kekuatan yang bisa menghalangi.
4. Memilih
bintang iklan sebagai penyampai pesan yang simpatik, berwibawa, dan
berkemampuan sehingga menjadi daya tarik yang hebat.
Timur Tengah adalah jalur penghubung antara
Timur dan Barat.
Wajar
jika Timur Tengah dipilih menjadi tempat menyampaikan pesan AIlah yang
terakhir.
Pada zaman Nabi Muhammad (abad ke-5 dan 6
Masehi) ada 2 raksasa dunia, yaitu:
1.
Kerajaan
Persia.
Masyarakatnya
menyembah api dan menganut kebebasan seks, sehingga permaisuri menjadi milik
bersama.
2.
Kerajaan
Romawi.
Beragama
Nasrani yang masih dipengaruhi budaya Kaisar Nero yang memperkosa ibunya
sendiri dan membakar habis kotanya.
Kedua
kerajaan raksasa ini bersitegang merebut wilayah Hijaz di Timur Tengah yang saat
itu belum terkuasai siapa pun.
Upaya
telah dilakukan secara halus oleh Utsman bin Huwairits (seorang antek Romawi)
dan dengan kekerasan oleh pasukan gajah Abrahah.
Pasukan
Abrahah menyerang Kakbah dengan alasan penghinaan terhadap rumah ibadah yang
dibangunnya di Yaman.
Tujuan
sebenarnya ingin menguasai jalur Hijaz, mulai dari Yaman sampai Syam, tetapi
Allah menggagalkannya.
Jika
ajaran Islam disiarkan di daerah kekuasaan kerajaan Romawi atau Persia yang
keyakinannya bertentangan dengan ajaran Islam, maka pasti ajaran Islam dan para
pemeluknya ditumpas habis.
Di
Hijaz Timur Tengah ketika itu belum terpusat kekuasaan.
Beberapa
kelompok suku saling bermusuhan dan saling berebut pengaruh.
Tetapi
tidak ada kelompok dominan yang berhasil menguasai Timur Tengah.
Mekah
adalah pusat Hijaz, tempat para pedagang dan seniman datang memamerkan dagangan
serta hasil karyanya.
Dan
tempat bertemunya kafilah dari selatan, utara, timur dan barat.
Masyarakat
Quraisy di Mekah sejak zaman dahulu suka melakukan perjalanan musim dingin dan panas
ke daerah Romawi dan Persia.
Hal
ini memudahkan penyebaran pesan meluas ke segala penjuru.
Al-Quran surah Quraisy, surah ke-106
ayat 1-5.
لِإِيلَافِ
قُرَيْشٍ إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَٰذَا
الْبَيْتِ الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ
Karena
kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim
dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini
(Kakbah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar
dan mengamankan mereka dari ketakutan.
Faktor
lain yang mendukung kota Mekah dipilih sebagai tempat menyebarkan ajaran Islam
adalah masyarakat Mekah belum banyak disentuh peradaban.
Masyarakat
Mekah belum mengenal munafik (bermuka dua), sikap mereka keras kepala, dan
lidah (ungkapan) mereka tajam.
Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33)
ayat 19 menyatakan mereka berlidah
tajam.
أَشِحَّةً
عَلَيْكُمْ ۖ فَإِذَا جَاءَ الْخَوْفُ رَأَيْتَهُمْ يَنْظُرُونَ إِلَيْكَ تَدُورُ أَعْيُنُهُمْ
كَالَّذِي يُغْشَىٰ عَلَيْهِ مِنَ الْمَوْتِ ۖ فَإِذَا ذَهَبَ الْخَوْفُ سَلَقُوكُمْ
بِأَلْسِنَةٍ حِدَادٍ أَشِحَّةً عَلَى الْخَيْرِ ۚ أُولَٰئِكَ لَمْ يُؤْمِنُوا فَأَحْبَطَ
اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ ۚ وَكَانَ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا.
Mereka
bakhil terhadapmu apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu
memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan
karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu
dengan lidah yang tajam, sedangkan mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka
itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang demikian
itu adalah mudah bagi Allah.
Penduduk
Mekah juga sangat kuat pendiriannya, meskipun disiksa mereka tetap teguh
pendiriannya.
Misalnya
Bilal, Ammar bin Yasir, dan banyak contoh lainnya tidak mau murtad dan keluar
dari Islam.
Meskipun
agama memberi peluang untuk berpura-pura selama hati tetap dalam keadaan
beriman.
Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16)
ayat 106.
مَنْ
كَفَرَ بِاللَّهِ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِهِ إِلَّا مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ
بِالْإِيمَانِ وَلَٰكِنْ مَنْ شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِنَ
اللَّهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Barang
siapa kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah),
kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman
(dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk
kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.
Orang
munafik dalam Islam baru muncul di Madinah.
Entahlah
bagaimana kesudahan agama Islam jika sejak dini sudah ada para pemeluknya yang
munafik.
Suku
Quraisy bertempat tinggal dan paling berpengaruh di Mekah, bahasa dan dialeknya
sangat indah dan dominan.
Suku
Quraisy punya 2 keluarga besar, yaitu:
1. Bani
Hasyim.
2. Bani
Umayyah
Kedua
keluarga besar itu berasal dari satu keturunan, tetapi punya banyak perbedaan.
Sejak
sebelum zaman Islam dan sesudah kedatangan Islam.
Keluarga
Bani Hasyim terkenal gagah, budiman, dan taat beragama.
Bani
Umayah adalah politikus yang pandai melakukan tipu daya, pekerja ambisius, dan
tidak simpatik.
Hal
ini disepakati para ahli sejarah, dan pendapat itu tidak ditolak Bani Umayah
sendiri.
Meskipun
setelah Bani Umayah memegang kekuasaan.
Berasal
dari keluarga siapakah di Mekah ini yang wajar dipilih untuk tugas kenabian?
Jawabnya
adalah “Berasal dari keluarga Hasyim”.
Karena
Bani Hasyim terkenal gagah, simpatik, berwibawa, dan berbudi pekerti yang luhur.
Hal
ini alasan pengangkatan Nabi Muhammad sebagai Rasul.
Al-Quran
surah Al-Qalam (surah ke-68) ayat 4.
وَإِنَّكَ
لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan
sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
Kesimpulannya.
Ajaran
Islam disebarkan dari Mekah, bukan karena penduduknya rusak dan bejat.
Tetapi
karena lokasi Mekah sangat strategis dan sikap masyaratnya mendukung.
Dan yang
paling utama adalah ajaran Islam disebarkan oleh Nabi Muhammad yang berbudi
pekerti agung.
Daftar
Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan,
1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai
Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment