DUNIA DIREBUT MATI-MATIAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
1. Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata,”Sungguh
mencengangkan dan sangat mengherankan.
2. Saya tidak pernah melihat suatu serius lagi
pasti.
3. Tetapi dianggap remeh seperti tidak akan
terjadi, yaitu mati.”
4. Khalifah Ali bin Abi Thalib melanjutkan,”Saya
juga tidak melihat sesuatu yang pasti akan ditinggalkan lagi kecil.
5. Tetapi diperebutkan seperti sesuatu yang besar
lagi kekal.
6. Yaitu dunia yang fana ini.”
7. Ucapan hampir sama, tetapi dengan kandungan
berbeda, dapat dikaitkan dengan salat.
8. "Saya sungguh bingung dan tercengang
menyangkut tentang salat.
9. Apakah salat sudah tidak dibutuhkan lagi.
10. Karena salat sudah diulang-ulang setiap hari.
11. Sehingga salat dikerjakan dengan asal-asalan saja?”
12. Di dalam kereta api jarang terlihat orang sedang melakukan
salat.
13. Tetapi begitu tiba di stasiun, orang berduyun-duyun melakukan
salat.
14. Apakah mereka tidak tahu selama perjalanan boleh salat di dalam
kereta api yang sedang berjalan.
15. Bahkan diizinkan menjamak salat dalam perjalanan?
16. Perintah salat dalam Al-Quran, selalu dimulai kata “aqimu”
(kecuali 2 ayat, atau bahkan cuma 1 ayat).
17. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 43.
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
Dan dirikan salat, tunaikan zakat
dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.
18. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 110.
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا
لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا
تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Dan
dirikan salat dan tunaikan zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi
dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.
19. Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 77.
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ قِيلَ لَهُمْ كُفُّوا أَيْدِيَكُمْ
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ
إِذَا فَرِيقٌ مِنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللَّهِ أَوْ أَشَدَّ
خَشْيَةً ۚ وَقَالُوا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَ لَوْلَا
أَخَّرْتَنَا إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ ۗ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ
وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ لِمَنِ اتَّقَىٰ وَلَا تُظْلَمُونَ فَتِيلًا
Tidakkah
kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka,”Tahanlah tanganmu
(dari berperang), dirikan salat dan tunaikan zakat!" Setelah diwajibkan
kepada mereka berperang, tiba-tiba sebagian dari mereka (golongan munafik)
takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih
sangat dari itu takutnya. Mereka berkata,”Ya Tuhan kami, mengapa Engkau
wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban
berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?” Katakanlah,”Kesenangan di dunia
ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa
dan kamu tidak akan dianiaya sedikit pun”.
20. Kata “aqimu” biasanya diterjemahkan dengan “mendirikan”.
21. Meskipun sebenarnya terjemahan itu tidak tepat.
22. Kata “aqimu” bukan terambil dari kata “qama” yang artinya
“berdiri”.
23. Tetapi kata “aqimu” artinya “bersinambung dan sempurna”.
24. Perintah “aqimus salah” artinya “melakukan salat dengan baik,
khusyuk dan bersinambung sesuai dengan syarat rukun dan sunahnya.”
25. Al-Quran surah Al-Maun (surah ke-107) ayat 4-7.
فَوَيْلٌ
لِلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ
Maka
kecelakaan bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang
yang lalai dari salatnya, orang-orang yang berbuat ria dan enggan (menolong dengan) barang yang berguna.
26. Inti salat adalah berdoa.
27. Karena arti harfiah kata “salat” adalah “doa”.
28. Doa adalah keinginan dan kebutuhan manusia yang dimohonkan
kepada Allah agar bersedia menganugerahkan keperluan manusia selama hidup di
dunia dan akhirat.
29. Ketika kita berdoa atau mohon kepada orang, kita harus merasa
lemah dan butuh di depan orang yang kita mintai pertolongan.
30. Yang dibuktikan dengan perkataan, sikap, dan perilaku.
31. Orang melakukan salat adalah orang butuh kepada Allah dan
mendambakan bantuan dari Allah.
32. Sangat wajar jika kita juga bersedia membantu sesama yang butuh
bantuan pertolongan.
33. Rasulullah bersabda,”Allah akan membantu mencukupi kebutuhan
orang yang suka membantu saudaranya yang butuh pertolongan”.
34. Orang yang sudah melakukan salat, tetapi masih enggan memberi
bantuan kepada sesama yang butuh pertolongan.
35. Artinya dia lalai akan makna salatnya.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran.
Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an
Ver 3.2
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment