Sunday, May 16, 2021

9609. YAHUDI BANI QAINUQA BERKHIANAT KEPADA RASULULLAH

 


YAHUDI BANI QAINUQA BERKHIANAT KEPADA  RASULULLAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M


 

Rasulullah hijrah dari Mekah ke Madinah.

 

Dan menata hubungannya dengan golongan “non-Islam”.

 

Tujuannya mewujudkan keamanan, kesejahteraan, dan keharmonisan masyarakat Madinah.

 


Pada abad ke-7 Masehi ada 3 kabilah kaum Yahudi tinggal di Madinah.

 

Yaitu Bani Qainuqa, Bani Nadhir, dan Bani Quraizhah.

 

 

Nabi setuju perjanjian “Piagam Madinah” dengan kaum Yahudi Madinah.

 

 

Yang berisi kesepakatan perdamaian antara kaum Muslim dengan kaum Yahudi.

 

 

Dan untuk melawan semua musuh dari luar Madinah.

 


Kaum Yahudi di Madinah punya dendam, iri, dan dengki terhadap kerukunan umat Islam.

 

Kaum Yahudi Madinah tidak  ahli berperang.

 

Tetapi ahli dalam tipu muslihat dan konspirasi.

 


Meskipun perjanjian disepakati kaum Yahudi dengan Rasulullah.

 

 

Ternyata kaum Yahudi selalu berusaha menipu dan mengadu domba sesama umat Islam dengan segala cara.

 

 


PERANG BANI QAINUQA

 


Syas bin Qais seorang pemimpin Yahudi mengadu domba para sahabat Ansor.

 

 

Yang berasal dari kaum Aus dengan kaum Khazraj.

 

 

Dengan mengungkit-ungkit  permusuhan mereka pada zaman lampau.

 


Hampir terjadi perang sesama Islam dalam kaum Ansar.

 

 

Yaitu antara kaum Aus dengan kaum Khazraj karena dihasut oleh kaum Yahudi.

 

 

Tetapi rasulullah berhasil merukunkan kembali.

 

Mereka berangkulan sambil menangis saling memaafkan.

 


Kaum Yahudi tahu pasukan Islam menang Perang Badar.

 

Kaum Yahudi Madinah makin segan dan takut.

 

 

Sekaligus tambah benci dan dendam kepada Nabi Muhammad.

 


Kaab bin Arsyaf tokoh Yahudi Bani Qainuqa.

 

 

Seperti umumnya kaum Yahudi bekerja sebagai perajin perhiasan, pandai besi, dan pembuat berbagai perkakas.

 

 

Kaum yahudi punya 700 prajurit perang.

 

 

Sehingga mulai berani melanggar perjanjian dengan rasulullah.

 

 

Kaum Yahudi Bani Qainuqa mengolok-olok dan mengganggu wanita Muslimah yang mengunjungi pasar mereka.

 

 

Rasulullah mengumpulkan kaum Yahudi Bani Qainuqa untuk mengingatkan perjanjian yang telah disepakati.

 

 

Antara kaum Yahudi dengan kaum Muslim.

 

 

 

Tetapi nasihat Nabi tidak digubris oleh kaum Yahudi.

 


Seorang wanitah Muslimah yang mengunjungi pasar Bani Qainuqa dipermalukan para pemuda kaum Yahudi.

 

 

Dengan mengikat ujung bajunya pada sebuah tiang.

 

 

Saat wanita itu bangkit terlepas bajunya dan terlihat auratnya.

 

 

Dan para pemuda Yahudi menertawakannya.

 


Pemuda Muslim di sekitar lokasi melompat.

 

 

Dan membunuh pemuda Yahudi yang menggangu wanita muslimah itu.

 

 

Lalu para pemuda Yahudi mengikat pemuda Muslim itu  dan membunuhnya.

 


Rasulullah membawa pasukan Islam mengepung benteng Bani Qainuqa selama 15 hari.

 

 

Akhirnya kaum Yahudi menyerah.

 

 

Tiba-tiba muncul Abdullah bin Ubay (tokoh munafik) dari suku Khazraj datang menjumpai Nabi.

 

 


Sejak dahulu Bani Khazarj dan kaum Yahudi Bani Qainuqa bersahabat.

 

 

Abdullah bin Ubay si tokoh munafik membela kaum Yahudi.

 

 

Akhirnya Nabi memaafkan kaum Yahudi Bani Qainuqa.

 

 

Dan hanya mengusirnya keluar dari Madinah.

 


PERANG BANI NADHIR


Setelah peristiwa Bani Qainuqa dan pembunuhan Kaab bin Asyraf yang kaya raya.

 

 

Kaum Yahudi hidup dalam ketakutan.

 

 

Sehingga mereka tiarap dan berdiam diri.

 

 

Tetapi setelah Perang Uhud yang “dimenangkan” oleh kaum Quraisy Mekah.

 

 

Kaum Yahudi mulai berani memperlihatkan permusuhan dengan umat Islam.

 

 

Dan bersahabat dengan kaum Quraisy Mekah.

 

 

Bahkan kaum Yahudi berencana membunuh Rasulullah.

 


 Rasulullah dan beberapa sahabat menunggu di depan rumah milik Yahudi.

 

Amru bin Jahsy mengangkat sebuah lesung gilingan gandum.

 

 

Yang akan dilemparkan dari atas rumah mengenai kepala Nabi dan para sahabat.

 


Malaikat Jibril memberitahu Nabi tentang rencana jahat itu.

 

 

Dengan cepat Rasulullah beranjak pergi meninggalkan rumah itu.

 

Nabi selamat dari rencana pembunuhan keji.

 


Kemudian Nabi mengusir kaum Yahudi Bani Nadhir agar keluar dari Madinah.

 

 

Abdullah bin Ubay (tokoh munafik) kaum Ansar dan kepala suku Bani Khazraj.

 

 

Membela kaum Yahudi Bani Nadir agar melawan Nabi dan umat Islam.

 

 

Rasulullah membawa pasukan Islam memerangi Bani Nadhir.

 

 

Yang membawa bendera kaum Muslim adalah Ali bin Abi Thalib.

 

 

Pasukan Islam mengepung benteng Bani Nadhir selama 6 hari (atau 15 hari).

 

Akhirnya kaum Yahudi Bani Nadhir menyerah.

 


Kaum Yahudi Bani Nadhir yang mengkhianati perjanjian Piagam Madinah diusir keluar dari Madinah.

 

Mereka pindah ke Khaibar dengan membawa keluarganya.

 

 

Dan harta kekayaan yang diangkut dengan 900 ekor unta, tanpa membawa senjata.

 

 


PERANG BANI QURAIZHAH

 

 
Kaum Yahudi Bani Nadhir yang melanggar perjanjian “Piagam Madinah” dan telah diusir oleh Nabi keluar dari Madinah.

 

 

 

Berhasil mengumpulkan pasukan sebanyak 10.000 orang.

 

Untuk mengepung Madinah dengan penduduk 3.000 orang dalam Perang Parit.


Umat Islam hampir punah.

 

 

Karena 10.000 pasukan musyrik mengepung 3.000 umat Islam di Madinah dalam Perang Khandaq (Perang Parit).

 

 

Pengepungan berlangsung lebih dari sebulan.

 

 

Alhamdulillah umat Islam berhasil selamat.

 

 

Salah satunya karena adanya parit yang panjang, dalam, dan lebar.

 

 

Sehingga musuh tidak dapat masuk Madinah.

 

 

Atas usulan Salman Al-Farisi dari Persia.

 


Setelah 10.000 pasukan musuh kembali ke daerahnya masing-masing.

 

Nabi menghukum kaum Yahudi Bani Quraizhah yang berkhianat dalam Perang Parit.

 

 

Dengan membatalkan perjanjian  sepihak dan memberontak dari belakang.

 

 

Ketika Nabi melawan 10.000 pasukan dari depan.

 

 

Sungguh sangat membahayakan, hampir saja umat Islam habis dari muka bumi.

 


Nabi membawa 3.000 pasukan Islam untuk mengepung benteng Bani Quraizhah selama 25 hari.

 

Akhirnya Bani Quraizah menyerah.

 

Saad bin Muadz, kepala suku Bani Aus, dari kaum Ansar sebagai hakim.

 

Memutuskan semua pasukan  Bani Quraizhah dihukum bunuh.

 


Demikianl, beberapa kisah tentang pengkhianatan kaum Yahudi pada zaman Nabi Muhammad masih hidup.

 

 

Sebaiknya semua umat Islam membaca sendiri minimal sekali dalam hidupnya.

 

 

Tentang “Sirah Nabawi” agar lebih memahami sejarah hidup Nabi Muhammad.

 

 

Untuk diteladani agar tidak mudah ditipu  musuh Islam.

 

 

 


Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penerbit Ash-Shaff. Jogyakarta. 2000.
5. Hisyam, Ibnu. Sirah Nabawiyah. Sejarah Lengkap Kehidupan Rasulullah.

 

0 comments:

Post a Comment