SYIRIK MENYEMBAH ANAK SAPI
DOSANYA DIAMPUNI ALLAH
Oleh:Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M.
Kata “al-'afwa” (maaf)
terulang dalam Al-Quran 34 kali.
Kata “afwa” pada
mulanya berarti “berlebihan”.
Al-Quran surah
Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 219.
۞ يَسْأَلُونَكَ عَنِ
الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ
وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا ۗ وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ
قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
Mereka bertanya
kepadamu tentang khamar dan judi. Katakan: “Pada keduanya ada dosa besar dan
beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada
manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakan:
“Yang lebih dari keperluan”. Demikian Allah menerangkan ayat-Nya kepadamu agar
kamu berpikir.
Afwa (yang berlebih)
seharusnya diberikan agar keluar.
Kata “al-'afwa”
berkembang maknanya menjadi “keterhapusan”.
Memaafkan berarti
“menghapus” luka atau bekas luka dalam hati.
Ayat “tobat” umumnya
didahului usaha manusia untuk bertobat.
Dan 7 ayat yang
memakai kata “afwa” (memaafkan).
Semua ditampilkan
tanpa adanya usaha terlebih dahulu dari orang yang bersalah.
Al-Quran surah
Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 187.
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ
ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ
كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ
فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا
وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ
الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا
تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ
فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ
يَتَّقُونَ
Dihalalkan
bagimu pada malam hari bulan Ramadan bercampur dengan istri-istrimu; mereka
adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui
bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampunimu dan
memberikan maaf kepadamu. Maka sekarang campuri mereka dan carilah apa yang
telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang
putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakan puasa itu sampai
(datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedangkan kamu
beriktikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya.
Demikian Allah menerangkan ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.
Al-Quran surah
At-Taubah (surah ke-9) ayat 43.
عَفَا اللَّهُ عَنْكَ لِمَ أَذِنْتَ لَهُمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ
لَكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَتَعْلَمَ الْكَاذِبِينَ
Semoga Allah memaafkanmu.
Mengapa kamu memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum
jelas bagimu orang-orang yang benar (dalam keuzurannya) dan sebelum kamu
ketahui orang-orang yang berdusta?
Al-Quran surah
Asy-Syura (surah ke-42) ayat 40.
وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا
وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
Dan balasan suatu
kejahatan adalah kejahatan serupa, maka barang siapa memaafkandan berbuat baik
maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang
zalim.
Al-Quran surah An-Nur
(surah ke-24) ayat 22.
وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ
يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ ۖ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ
لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan janganlah
orang-orang yang punya kelebihan dan kelapangan di antaramu bersumpah bahwa
mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat (nya), orang miskin
dan orang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan
berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tidak ditemukan satu
ayat pun yang menganjurkan agar “minta maaf”.
Tetapi yang ada adalah
perintah untuk “memberi maaf kepada orang yang bersalah”.
Seseorang disarankan
untuk memberi maaf.
Dan tidak menanti
orang bersalah mohon maaf.
Orang yang tidak mau
memaafkan kesalahan orang lain.
Pada hakikatnya
orang itu tidak ingin mendapat ampunan dari Allah.
Tidak ada alasan
untuk berkata, “Tidak ada maaf bagimu”.
Karena segalanya telah dijamin
dan ditanggung oleh Allah.
Yang dimaksud “memaafkan
kesalahan orang lain”.
Bukan hanya kesalahan
kecil saja.
Tetapi juga “kesalahan
besar”.
Al-Quran surah
Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 51-52.
Menjelaskan Allah
memaafkan umat Nabi Musa yang menyembah sapi.
وَإِذْ وَاعَدْنَا مُوسَىٰ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً ثُمَّ
اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَنْتُمْ ظَالِمُونَ
ثُمَّ عَفَوْنَا عَنْكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ لَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ
Dan (ingatlah), ketika
Kami berjanji kepada Musa (memberi Taurat, sesudah) 40 malam, lalu kamu
menjadikan anak lembu (sembahanmu) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang
yang zalim. Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish.
Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan,
1994.
2. Shihab, M. Quraish
Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit
Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish.
E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
JIKA
TAK MAU MEMAAFKAN MAKA DIA TAK MAU DIAMPUNI ALLAH
0 comments:
Post a Comment