9595. PENGERTIAN PAKAIAN TAKWA

 

PENGERTIAN PAKAIAN TAKWA

Oleh: Drs. H. M. YusronHadi, M.M.

 

 

 

 

 

Kata “takwa” menurut KBBI V adalah terjaganyanya diri untuk tetap taat dalam melakukan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

 

 Takwa berarti keinsafan diri yang diikuti dengan kepatuhan dan ketaatan.

 

 

Dalam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah.

 

 

Kata “takwa” bisa diartikan “perlindungan”.

 

Salah satu fungsi pakaian untuk perlindungan tubuh manusia.

 

 

Pakaia tebal melindungi tubuh dari sengatan udara dingin.

 

 Pakaian tipis melindungi dari sengatan panas matahari.

 

 

Pakaian yang digunakan orang adalah perlindungan secara fisik terhadap tubuh manusia.

 

 

 

Pakaian dapat  memberi pengaruh psikologis untuk pemakainya.

 

 

Banyak Negara yang mengubah pakaian militernya, setelah mengalami kekalahan militer.

 

 

Karena para pemimpinnya menganggap seragam militer mereka mempengaruhi sikap bangsanya dan lambang keterbelakangan.  

 

 

 

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat merasakan pengaruh psikologis pakaian yang kita gunakan.

 

Saat mendatangi pesta pernikahan.

 

 

Jika kita memakai busana buruk, atau pakaian yang tidak sesuai dengan situasi.

 

 

Maka kita merasa rikuh.

 

 

Dan dapat menurunkan kepercayaan diri.

 

 

Kelompok kaum sufi sengaja memakai “shuf”.

 

Yaitu kain wol yang kasar.

 

Agar menghasilkan pengaruh  positif dalam jiwa mereka.

Pakaian memang tidak mampu mengubah orang jahat menjadi orang patuh beragama.

 

 

Tetapi pakaian mendorong orang berperilaku seperti orang patuh beragama.

 

Atau sebaliknya menjadi setan.

 

 

Tergantung cara dan model  pakaiannya. 

 

 

Pakaian santun dan terhormat, akan mengundang orang berperilaku baik.

 

 

Pakaian sopan dan baik akan mendorong orang yang memakainya mengunjungi lokasi yang baik dan terhormat.

 

 

Dan mencegahnya mendatangi tempat tak patut dan tak sopan.

 

 

Hal ini adalah salah satu alasan Al-Quran dengan memerintahkan wanita Islam memakai jilbab.

 

 

 

 Jilbab adalah kerudung lebar yang dipakai wanita Islam untuk menutupi kepala dan leher sampai dadanya.

 

 

Al-Quran memerintahkan para wanita Islam untuk memakai jilbab.

 

 

Agar mereka lebih gampang dikenal sebagai wanita terhormat.

 

 

Sehingga mereka tidak diganggu.

 

 

 Al-Quran surah Al-Nahl (surah ke-16) ayat 92.  

 

 

وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا تَتَّخِذُونَ أَيْمَانَكُمْ دَخَلًا بَيْنَكُمْ أَنْ تَكُونَ أُمَّةٌ هِيَ أَرْبَىٰ مِنْ أُمَّةٍ ۚ إِنَّمَا يَبْلُوكُمُ اللَّهُ بِهِ ۚ وَلَيُبَيِّنَنَّ لَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

 

Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya mengujimu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.

 

 

 

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 26.

 

 

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ التَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

 

 

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itu yang paling baik. Yang demikian adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

 

 

 

Fungsi pakaian bukan hanya untuk melindungi jasmani.

 

 

Tetapi juga melindungi rohani.

 

 

 

Artinya iman orang adalah “telanjang”.

 

 

Dan “pakaian iman” adalah takwa.

 

 

Kesimpulannya.

 

 

Pakaian takwa adalah pakaian terbaik dibanding pakaian lahiriah.

 

 

Artinya pakaian bersifat batin lebih baik dibanding pakaian bersifat lahir atau yang tampak dari luar.

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M. Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online.