Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Thursday, October 1, 2020

5628. MENGENAL HIJIR ISMAIL

 


MENGENAL HIJIR ISMAIL

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

A.  Adab berdoa di Multazam.

 

1.  Al-Quran surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 37.

 

    رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

   

       Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak punya tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang demikian) agar mereka mendirikan salat, maka jadikan hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri mereka rezeki buah-buahan, semoga mereka bersyukur.

2.  Multazam adalah dinding Kakbah selebar sekitar 5 meter yang terletak antara Hajar Aswad dengan pintu Kakbah.

 

3.  Multazam termasuk daerah mustajab (doa yang dikabulkan).

 

4.  Cara berdoa di Multazam adalah dengan mendekap, menempelkan badan, perut dan wajah pada dinding Kakbah.

 

5.  Dalam bahasa Arab kata “multazam” artinya “mendekap” atau “menempel”.

 

 

B.  Adab saat berdoa di Multazam.

 

1.  Mulai membaca basmalah dan bertasbih memuji Allah.

2.  Berselawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.

 

3.  Menyebut asmaul husna dengan santun dan lembut.

4.  Berdoa menyampaikan permohonan kepada Allah dengan pikiran yang yakin bahwa semua doa akan dikabulkan oleh Allah.

 

5.  Bersikap dan berperilaku positif yang mendukung doa yang telah dipanjatkan.

 

 

C. Hijir Ismail.

 

1.  Hijir Ismail adalah bangunan terbuka berbentuk setengah lingkaran yang berada di sebelah utara Kakbah.

2.  Pada zaman dahulu Hijir Ismail adalah tempat tinggal Hajar, istri Nabi Ibrahim, dan putranya, Ismail.

 

3.  Awalnya, Hijir Ismail berupa lingkaran penuh.

4.  Tetapi pada zaman kaum Qurasiy merenovasi Kakbah terpotong separuh.

 

5.  Sehingga disebut “hathim” (yang terpotong) karena kekurangan dana yang bersumber dari harta halal dan bersih.

 

6.  Ukuran Hijir ismail.

 

1)  Tinggi dinding Hijir Ismail 1,32 meter.

2)  Lebarnya 1,55 meter.

 

3)  Jarak 2 pintu masukNYA 8,77 meter.

4)  Lebar pintu bagian Rukun Syami 2,23 meter.

 

5)  Lebar pintu bagian Rukun Iraqi 2,29 meter.

6)  Panjang putaran dinding luar 17,75 meter.

 

7.  Hijir Ismail yang termasuk bagian dalam Kakbah berjarak 3 meter dari dinding Kakbah.

8.  Jemaah yang salat di tempat ini bernilai sama dengan salat di dalam Kakbah.

 

9.  Jemaah yang tawaf harus berputar di luar Hijir Ismail.

 

 

D. Talang air di atas Kakbah.

 

1.  Talang air di atap Kakbah tepat di atas Hijir Ismail terbuat dari bahan dilapisi emas.

2.  Sehingga sering disebut talang emas.

 

3.   Talang air berfungsi menyalurkan air hujan dan air bekas cucian Kakbah.

4.  Berdoa di bawah talang emas termasuk mustajab (doanya dikabulkan).

 

5.  Ukuran  talang air.

 

1)  Panjang seluruh talangnya 2,53 meter.

2)  Bagian tertanam dalam dinding Kakbah 58 cm.

3)  Panjang talang yang tampak 1,95 meter.

4)  Tingginya 23 cm dan lebarnya 26 cm.

5)  Bagian tepi talang atas diberi paku agar burung tidak hinggap di atasnya.

 

 

E.  Syazarwan.

 

1.  Syazarwan adalah bangunan berbentuk melengkung di bawah dinding Kakbah sampai permukaan lantai.

2.  Ukuran Syazarwan tingginya 13 cm dan lebarnya 45 cm.

 

3.   Syazarwan dipakai jamaah berdiri menempelkan perut, lengan, dan wajah ke dinding Kakbah.

4.  Syazarwan juga melindungi Kakbah dari genangan air.

 

5.  Syazarwan tempat mengikat tali kiswah penutup Kakbah.

6.   Yang berbentuk bulat agar tidak membahayakan jamaah.

 

7.  Tempat mengikat tali kiswah 55 buah.

8.  Syazarwan termasuk bagian Kakbah.

9.   Karena terletak di atas pondasi Nabi Ibrahim.

 

10.      Ukuran Syazarwan.

 

1)  Panjang bagian Hajar Aswad ke Rukun Iraqi 12,84 meter.

2)  Panjang dari Hajar Aswad ke Rukun Yamani 11,52 meter.

3)  Panjang dari Rukun Yamani ke Rukun Syami 12,11 meter.

4)  Panjang bagian Hijir Ismail 11,28 meter.

 

 

F.  Atap Kakbah.

 

1.  Atap Kakbah diberi tutup 2 lapis.

2.  Bagian atas Kakbah dilapisi marmer putih.

3.   Atap Kakbah dikelilingi pagar tembok setinggi 80 cm.

4.  Yang menyatu dengan dinding Kakbah.

5.  Dan ditancapi kayu kokoh untuk mengikat tali kiswah.

 

G. Pintu atap Kakbah.

 

1.  Permukaan atap Kakbah dipasang sebuah pintu.

2.  Ukuran pintunya panjang 1,27 meter dan lebarnya 1,04 meter.

3.  Pintu terbuat dari bahan baja.

4.  Pintu atas bisa dicapai dengan naik tangga dari dalam Kakbah.

 

H. Tangga di dalam Kakbah.

 

1.  Di dalam Kakbah diberi tangga untuk naik ke atap.

2.  Jumlah anak tangganya 35 buah.

3.  Anak tangga dipakai naik dan turun dari atap Kakbah.

 

4.  Ukuran tangga di dalam Kakbah.

 

1)  Lebar anak tangga berukuran 63 - 73 cm.

2)  Tinggi tiap anak tangga 24 - 35 cm.

 

I.    Pintu utama Kakbah.

 

1.  Pintu utama Kakbah dibuat dari kayu setebal 10 cm.

2.  Pintunya dilapisi emas 280 kg.

 

3.  Posisi pintu terletak 2,25 meter di atas lantai.

4.  Tinggi pintunya 3,10 meter dan  lebarnya 1,90 meter.

 

5.  Tebal pintunya 50 cm.

6.  Pintu utama Kakbah dilengkapi ornamen kaligrafi ayat-ayat Al-Quran.

 

 

J.   Kunci pintu utama Kakbah.

 

1.  Kunci pintu Kakbah panjangnya  40 cm.

2.  Kuncinya disimpan dalam tas terbuat dari bahan sutera dilapisi emas murni.

3.  Kunci pintu dibuat setiap tahun oleh pabrik pembuat kiswah.

4.  Kunci Kakbah disimpan keturunan Bani Syaibah.

 

 

Daftar Pustaka

1.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

2.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.

3.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

4.  Tafsirq.com online

5627. ADAB BERDOA DI MULTAZAM

 


ADAB BERDOA DI MULTAZAM

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

A.  Adab dan etika ketika berdoa di Multazam.

 

1.  Al-Quran surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 37.

 

    رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

   

       Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak punya tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang demikian) agar mereka mendirikan salat, maka jadikan hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri mereka rezeki buah-buahan, semoga mereka bersyukur.

2.  Multazam adalah dinding Kakbah selebar sekitar 5 meter yang terletak antara Hajar Aswad dengan pintu Kakbah.

3.  Multazam termasuk daerah mustajab (doanya dikabulkan).

 

4.  Cara berdoa di Multazam adalah dengan mendekap, menempelkan badan, perut dan wajah pada dinding Kakbah.

 

5.  Dalam bahasa Arab kata “multazam” artinya “mendekap” atau “menempel”.

 

 

B.  Adab berdoa di Multazam.

 

1.  Mulai dengan membaca basmalah dan bertasbih memuji Allah.

2.  Bersalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.

 

3.  Menyebut asmaul husna dengan santun dan lembut.

4.  Berdoa menyampaikan permohonan kepada Allah dengan pikiran yang yakin  bahwa semua doa  akan dikabulkan oleh Allah.

5.  Bersikap dan berperilaku positif yang mendukung doa yang telah dipanjatkan.

 

 

Daftar Pustaka

1.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

2.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.

3.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

4.  Tafsirq.com online

5626. ADAB MENCIUM HAJAR ASWAD

 


ADAB MENCIUM HAJAR ASWAD

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

A.  Adab dan etika ketika mencium Hajar Aswad.

 

1.  Al-Quran surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 37.

 

    رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

   

       Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak punya tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang demikian) agar mereka mendirikan salat, maka jadikan hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri mereka rezeki buah-buahan, semoga mereka bersyukur.

2.  Hajar Aswad adalah batu yang tertanam di pojok selatan Kakbah pada ketinggian 1,1 meter di atas lantai.

 

3.  Hajar Aswad tertanam dalam batu besar yang dikelilingi perak dengan ukuran panjang 25 cm dan lebar 17 cm.

 

4.  Awalnya, Hajar Aswad berupa 1 bongkahan berdiameter sekitar 30 cm.

 

5.  Tetapi sekarang berkeping-keping menjadi 8 gugusan batu kecil.

 

6.  Hajar Aswad dipecah pada zaman Qaramithah.

 

7.  Yaitu sekte dari Syiah Ismaililyah.

 

8.  Yang membawa Hajar Aswad ke Kuffah pada tahun 319 Hijrah dan dikembalikan tahun 339 Hijrah.

 

9.  Hajar Aswad berupa 8 gugusan batu kecil itulah yang disunahkan oleh Nabi Muhammad untuk mencium dan menyalaminya.

 

10.      Bukan lapisan perak dan bukan batu yang mengelilinginya.

 

11.      Hajar Aswad menjadi patokan jemaah haji dan umrah dalam melakukan tawaf.

 

12.      Untuk mulai dan mengakhiri tawaf sebanyak 7 kali mengelilingi Kakbah.

 

13.      Dengan berjalan kaki atau memakai kursi roda berputar berlawanan arah jarum jam.

 

14.      Artinya Kakbah selalu berada di sebelah kiri jamaah.

 

15.      Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda, “Hajar Aswad turun dari surga berwarna putih lebih putih dibanding susu, dan dosa manusia yang membuat batu itu menjadi hitam.”

 

16.      Rasulullah besabda,“Hajar Aswad adalah batu berasal dari surga semula berwarna putih yang lebih putih daripada salju dan dosa kaum musyrik yang membuatnya menjadi hitam.”

 

17.      Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Allah akan mengutus Hajar Aswad pada hari kiamat kelak, karena dia bisa melihat dan bisa bicara yang akan menjadi saksi bagi orang yang benar-benar menyentuhnya.”

 

18.      Zaman dahulu Kakbah dikelilingi banyak berhala milik kaum musyrik sejumlah 365 berhala.

 

19.      Sampai akhirnya Hajar Aswad berubah warna menjadi hitam karena dosa kemusyrikan manusia di sekitarnya.

 

20.      Mencium Hajar Aswad dan menyalaminya bukan  menyembah batu dan menghormati batu yang hanya berupa benda mati.

 

21.      Tetapi karena mematuhi perintah Allah dan perintah Nabi Muhammad.

 

22.      Umar bin Khattab berkata, “Aku mencium Hajar Aswad padahal aku tahu Hajar Aswad hanya batu. Seandainya aku tidak melihat Nabi Muhammad mencium Hajar Aswad,  maka aku tidak akan mencium Hajar Aswad.”

 

B.  Adab dan etika sewaktu mencium Hajar Aswad:

 

1.  Jemaah dilarang saling mendorong dan menyakiti jamaah lainnya.

 

1)  Mencium Hajar Aswad hukumnya sunah.

2)  Tidak menyakiti orang lain hukumnya wajib.

 

3)  Umat Islam dilarang mengerjakan sunah, tetapi dengan meninggalkan kewajiban.

 

4)  Ibnu Abas berkata,”Janganlah umat Islam saling berebut ingin mencium Hajar Aswad dengan menyakiti atau disakiti sesamanya.”

 

5)  Bertakbir dan mengangkat tangan kanan memberi salam terhadap Hajar Aswad lebih disukai daripada mencium Hajar Aswad, tetapi dengan menyakiti umat Islam lain.

 

2.  Kaum wanita dilarang memaksa ikut berdesakan dalam keramaian jamaah kaum pria untuk mencium Hajar Aswad.

1)  Jika kondisinya memungkinkan, maka kaum wanita diizinkan mencium Hajar Aswad.

 

3.  Sewaktu mencium Hajar Aswad dilarang mengeluarkan suara keras dengan mengangkat kedua tangan ke atas.

 

4.  Dilarang berhenti untuk berdoa maupun salat di sepanjang garis di depan Hajar Aswad untuk memulai dan mengakhiri tawaf.

 

2)  Karena mengganggu jamaah lainnya, terutama pada jam padat pengunjung.

 

Daftar Pustaka

1.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

2.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017

3.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

4.  Tafsirq.com online