Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Sunday, February 25, 2018

714. TAKZIAH

TAKZIAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M


      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang takziah kepada keluarga orang yang meninggal dunia menurut cara agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
      Kata “takziah” menurut KBBI V dapat diartikan “kunjungan (ucapan) untuk menyatakan turut berdukacita atau belasungkawa”, “menghibur hati orang yang mendapat musibah”, “penghiburan”, atau “melayat”.
      Bertakziah adalah menghibur orang yang mendapat musibah atau menyatakan turut berdukacita atau melayat (orang mati).
      Kata “jenazah” menurut KBBI V dapat diartikan “mayat”, “badan atau tubuh orang yang sudah mati”, dengan istilah yang lebih santun.
      Fardu kifayah adalah kewajiban bersama bagi mukalaf yang apabila sudah dilaksanakan oleh seseorang di antara mereka, yang lain bebas dari kewajiban itu.
      Jika seorang muslim meninggal dunia, maka hukumnya “fardu kifayah” atas umat Islam untuk menyelenggarakan empat hal terhadap jenazahnya, yaitu: memandikan, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah.
      Umat Islam disunahkan untuk bertakziah kepada keluarga orang yang meninggal dunia yang lebih baik adalah datang bertakziah ke rumah duka sebelum jenazah dimakamkan.
      Tujuan bertakziah adalah ikut menghibur, membantu, dan menganjurkan keluarga orang yang meninggal dunia agar tetap sabar, tidak berkeluh kesah, mendoakan semua amalnya diterima oleh Allah dan segala kesalahan diampuni oleh Allah, serta musibah segera berganti dengan kebaikan.
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 155-156.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

      “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah kami akan kembali).”
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).  Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online

714. TAKZIAH

TAKZIAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M


      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang takziah kepada keluarga orang yang meninggal dunia menurut cara agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
      Kata “takziah” menurut KBBI V dapat diartikan “kunjungan (ucapan) untuk menyatakan turut berdukacita atau belasungkawa”, “menghibur hati orang yang mendapat musibah”, “penghiburan”, atau “melayat”.
      Bertakziah adalah menghibur orang yang mendapat musibah atau menyatakan turut berdukacita atau melayat (orang mati).
      Kata “jenazah” menurut KBBI V dapat diartikan “mayat”, “badan atau tubuh orang yang sudah mati”, dengan istilah yang lebih santun.
      Fardu kifayah adalah kewajiban bersama bagi mukalaf yang apabila sudah dilaksanakan oleh seseorang di antara mereka, yang lain bebas dari kewajiban itu.
      Jika seorang muslim meninggal dunia, maka hukumnya “fardu kifayah” atas umat Islam untuk menyelenggarakan empat hal terhadap jenazahnya, yaitu: memandikan, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah.
      Umat Islam disunahkan untuk bertakziah kepada keluarga orang yang meninggal dunia yang lebih baik adalah datang bertakziah ke rumah duka sebelum jenazah dimakamkan.
      Tujuan bertakziah adalah ikut menghibur, membantu, dan menganjurkan keluarga orang yang meninggal dunia agar tetap sabar, tidak berkeluh kesah, mendoakan semua amalnya diterima oleh Allah dan segala kesalahan diampuni oleh Allah, serta musibah segera berganti dengan kebaikan.
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 155-156.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

      “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah kami akan kembali).”
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).  Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online

714. TAKZIAH

TAKZIAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M


      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang takziah kepada keluarga orang yang meninggal dunia menurut cara agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
      Kata “takziah” menurut KBBI V dapat diartikan “kunjungan (ucapan) untuk menyatakan turut berdukacita atau belasungkawa”, “menghibur hati orang yang mendapat musibah”, “penghiburan”, atau “melayat”.
      Bertakziah adalah menghibur orang yang mendapat musibah atau menyatakan turut berdukacita atau melayat (orang mati).
      Kata “jenazah” menurut KBBI V dapat diartikan “mayat”, “badan atau tubuh orang yang sudah mati”, dengan istilah yang lebih santun.
      Fardu kifayah adalah kewajiban bersama bagi mukalaf yang apabila sudah dilaksanakan oleh seseorang di antara mereka, yang lain bebas dari kewajiban itu.
      Jika seorang muslim meninggal dunia, maka hukumnya “fardu kifayah” atas umat Islam untuk menyelenggarakan empat hal terhadap jenazahnya, yaitu: memandikan, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah.
      Umat Islam disunahkan untuk bertakziah kepada keluarga orang yang meninggal dunia yang lebih baik adalah datang bertakziah ke rumah duka sebelum jenazah dimakamkan.
      Tujuan bertakziah adalah ikut menghibur, membantu, dan menganjurkan keluarga orang yang meninggal dunia agar tetap sabar, tidak berkeluh kesah, mendoakan semua amalnya diterima oleh Allah dan segala kesalahan diampuni oleh Allah, serta musibah segera berganti dengan kebaikan.
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 155-156.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

      “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah kami akan kembali).”
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).  Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online

714. TAKZIAH

TAKZIAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M


      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang takziah kepada keluarga orang yang meninggal dunia menurut cara agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
      Kata “takziah” menurut KBBI V dapat diartikan “kunjungan (ucapan) untuk menyatakan turut berdukacita atau belasungkawa”, “menghibur hati orang yang mendapat musibah”, “penghiburan”, atau “melayat”.
      Bertakziah adalah menghibur orang yang mendapat musibah atau menyatakan turut berdukacita atau melayat (orang mati).
      Kata “jenazah” menurut KBBI V dapat diartikan “mayat”, “badan atau tubuh orang yang sudah mati”, dengan istilah yang lebih santun.
      Fardu kifayah adalah kewajiban bersama bagi mukalaf yang apabila sudah dilaksanakan oleh seseorang di antara mereka, yang lain bebas dari kewajiban itu.
      Jika seorang muslim meninggal dunia, maka hukumnya “fardu kifayah” atas umat Islam untuk menyelenggarakan empat hal terhadap jenazahnya, yaitu: memandikan, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah.
      Umat Islam disunahkan untuk bertakziah kepada keluarga orang yang meninggal dunia yang lebih baik adalah datang bertakziah ke rumah duka sebelum jenazah dimakamkan.
      Tujuan bertakziah adalah ikut menghibur, membantu, dan menganjurkan keluarga orang yang meninggal dunia agar tetap sabar, tidak berkeluh kesah, mendoakan semua amalnya diterima oleh Allah dan segala kesalahan diampuni oleh Allah, serta musibah segera berganti dengan kebaikan.
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 155-156.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

      “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah kami akan kembali).”
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).  Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online

714. TAKZIAH

TAKZIAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M


      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang takziah kepada keluarga orang yang meninggal dunia menurut cara agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
      Kata “takziah” menurut KBBI V dapat diartikan “kunjungan (ucapan) untuk menyatakan turut berdukacita atau belasungkawa”, “menghibur hati orang yang mendapat musibah”, “penghiburan”, atau “melayat”.
      Bertakziah adalah menghibur orang yang mendapat musibah atau menyatakan turut berdukacita atau melayat (orang mati).
      Kata “jenazah” menurut KBBI V dapat diartikan “mayat”, “badan atau tubuh orang yang sudah mati”, dengan istilah yang lebih santun.
      Fardu kifayah adalah kewajiban bersama bagi mukalaf yang apabila sudah dilaksanakan oleh seseorang di antara mereka, yang lain bebas dari kewajiban itu.
      Jika seorang muslim meninggal dunia, maka hukumnya “fardu kifayah” atas umat Islam untuk menyelenggarakan empat hal terhadap jenazahnya, yaitu: memandikan, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah.
      Umat Islam disunahkan untuk bertakziah kepada keluarga orang yang meninggal dunia yang lebih baik adalah datang bertakziah ke rumah duka sebelum jenazah dimakamkan.
      Tujuan bertakziah adalah ikut menghibur, membantu, dan menganjurkan keluarga orang yang meninggal dunia agar tetap sabar, tidak berkeluh kesah, mendoakan semua amalnya diterima oleh Allah dan segala kesalahan diampuni oleh Allah, serta musibah segera berganti dengan kebaikan.
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 155-156.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

      “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah kami akan kembali).”
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).  Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online

714. TAKZIAH

TAKZIAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M


      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang takziah kepada keluarga orang yang meninggal dunia menurut cara agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
      Kata “takziah” menurut KBBI V dapat diartikan “kunjungan (ucapan) untuk menyatakan turut berdukacita atau belasungkawa”, “menghibur hati orang yang mendapat musibah”, “penghiburan”, atau “melayat”.
      Bertakziah adalah menghibur orang yang mendapat musibah atau menyatakan turut berdukacita atau melayat (orang mati).
      Kata “jenazah” menurut KBBI V dapat diartikan “mayat”, “badan atau tubuh orang yang sudah mati”, dengan istilah yang lebih santun.
      Fardu kifayah adalah kewajiban bersama bagi mukalaf yang apabila sudah dilaksanakan oleh seseorang di antara mereka, yang lain bebas dari kewajiban itu.
      Jika seorang muslim meninggal dunia, maka hukumnya “fardu kifayah” atas umat Islam untuk menyelenggarakan empat hal terhadap jenazahnya, yaitu: memandikan, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah.
      Umat Islam disunahkan untuk bertakziah kepada keluarga orang yang meninggal dunia yang lebih baik adalah datang bertakziah ke rumah duka sebelum jenazah dimakamkan.
      Tujuan bertakziah adalah ikut menghibur, membantu, dan menganjurkan keluarga orang yang meninggal dunia agar tetap sabar, tidak berkeluh kesah, mendoakan semua amalnya diterima oleh Allah dan segala kesalahan diampuni oleh Allah, serta musibah segera berganti dengan kebaikan.
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 155-156.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

      “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah kami akan kembali).”
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).  Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online

714. TAKZIAH

TAKZIAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M


      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang takziah kepada keluarga orang yang meninggal dunia menurut cara agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
      Kata “takziah” menurut KBBI V dapat diartikan “kunjungan (ucapan) untuk menyatakan turut berdukacita atau belasungkawa”, “menghibur hati orang yang mendapat musibah”, “penghiburan”, atau “melayat”.
      Bertakziah adalah menghibur orang yang mendapat musibah atau menyatakan turut berdukacita atau melayat (orang mati).
      Kata “jenazah” menurut KBBI V dapat diartikan “mayat”, “badan atau tubuh orang yang sudah mati”, dengan istilah yang lebih santun.
      Fardu kifayah adalah kewajiban bersama bagi mukalaf yang apabila sudah dilaksanakan oleh seseorang di antara mereka, yang lain bebas dari kewajiban itu.
      Jika seorang muslim meninggal dunia, maka hukumnya “fardu kifayah” atas umat Islam untuk menyelenggarakan empat hal terhadap jenazahnya, yaitu: memandikan, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah.
      Umat Islam disunahkan untuk bertakziah kepada keluarga orang yang meninggal dunia yang lebih baik adalah datang bertakziah ke rumah duka sebelum jenazah dimakamkan.
      Tujuan bertakziah adalah ikut menghibur, membantu, dan menganjurkan keluarga orang yang meninggal dunia agar tetap sabar, tidak berkeluh kesah, mendoakan semua amalnya diterima oleh Allah dan segala kesalahan diampuni oleh Allah, serta musibah segera berganti dengan kebaikan.
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 155-156.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

      “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah kami akan kembali).”
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).  Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online