Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Friday, January 1, 2021

8223. TEROMPET TAHUN BARU BANYAK PENYAKITNYA

 



TEROMPET TAHUN BARU BANYAK PENYAKITNYA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

 

 

 

TEROMPET TAHUN BARU KOTOR

 

 

 

 Bahaya Terompet...

 

 

Sebentar lagi banyak di antara saudara2 kita, anak2 kita, dan hampir seluruh penduduk bumi ikut merayakan tahun baru dg berbagai macam cara.

 

 

 

Salah satunya terompet.

 

 

Seperti kita ketahui bersama bahwa sebatang terompet pasti telah melalui berbagai uji mulut

 

 

1.      Uji mulut pembuatnya

 

2.      Uji mulut penjualnya

 

3.      Uji mulut (mungkin) para calon pembeli yg sekedar pilih-pilih.

 

 

Mungkin mereka mengidap kanker mulut, kanker lidah, kanker darah, hepatitis, penyakit2 menular yg lain atau bahkan mengidap virus HIV/aids.

 

 

 

Bayangkan betapa cepatnya penyabaran 'virus' yg tak terlihat mata itu.

 

 

 

Betapa mengerikan efek jangka panjang yg ditimbulkan oleh sebatang terompet.

 

 

 

 

Apakah demi "tradisi tiup terompet" Anda rela mempertaruhkan kesehatan org yg Anda sayangi?

 

 

 

 

 Semoga bermanfaat.

 

(Sumber: internet)

 

8222. HIKMAH GANTI TAHUN BARU

 


HIKMAH GANTI TAHUN BARU

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

HIKMAH TAHUN BARU

 

Menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti bulan, bulan berganti tahun, tahun berganti tahun.

 

 

Waktu terus berlalu sampai ke anak cucu.

 

 

Demikian seterusnya.

 

 

 

 

Manusia sebagai individu dananggota masyarakat.

 

 

Dalam hari-hari yang berlalu itu, senantiasa mengisi lembaran yang setiap tahun kita tutup.

 

 

 

Kemudian membuka  lembaran baru pada tahun berikutnya.

 

 

 

Lembaran itu adalah daftar laporan (rapor) sejarah hidup kita yang isinya sangat terperinci.

 

 

Dan itulah kelak yang akan disodorkan kepada kita.

 

 

 

Sebagai individu dan anggota masyarakat untuk dibaca dan tanggung jawab pada hari kiamat.

 

 

 

Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 14 menjelaskan manusia cukup  menghitung terhadap dirinya sendiri.

 

 

 

اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا

 

Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.

 

 

Al-Quran surah Al-Jatsiyah (surah ke-45) ayat 28 menjelaskan setiap umat akan melihat buku catatan amalnya sambil berlutut.

 

وَتَرَىٰ كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً ۚ كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَىٰ إِلَىٰ كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

 

 

 

 

Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.

 

 

 

Al-Quran adalah buku pertama yang menegaskan bahwa bukan hanya untuk individu.

 

 

 

Tetapi bangsa dan masyarakat juga punya hokum dan prinsip yang  menentukan keruntuhan dan kebangkitannya.

 

 

 

Masyarakat terdiri atas individu-individu.

 

 

 

Manusia sebagai individu punyai potens mengarahkan dan diarahkan masyarakat.

 

 

 

Manusia sebagai individu dan anggota kelompok masyarakat tanggung jawab atas dirinya dan masyarakatnya.

 

 

 

Kemudian muncul dalam hukum Islam istilah “fardhu ain” (kewajiban individu) dan “fardhu kifayah” (kewajiban kelompok).

Allah tidak mengubah keadaan suatu masyarakat, sebelum mereka mengubah (terlebih dahulu) sikap mental mereka sendiri.

 

 

 

Al-Quran surah Ar-Ra’du (surah ke-13) ayat 11.

 

 

 

 

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

 

 

 

 

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

 

 

Semua Nabi dan Rasul mulai langkah mereka dengan menanamkan kesadaran ke dalam jiwa masyarakat untuk memahami bahwa semuanya berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah.

 

 

Hikmah pergantian tahun atau menghadapi tahun baru adalah setiap manusia dan kelompok masyarakat dapat menyiapkan diri agar kelak mamapu menerima rapor dengan hasil nilai  memuaskan. 

 

 

 

1.      Langkah ke-1:

 

Menyadarkan diri sendiri dan masyarakat bahwa semua manusia beserta alam semesta berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah.

2.      Langkah ke-2:

 

Menyadarkan tentang sifat kemanusiaan dan kehormatan sebagai manusia.

 

 

Yaitu agar memanusiakan dirinya sendiri dan berusaha meniru sifat-sifat mulia dari Allah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai makhluk.

3.      Langkah ke-3:

 

 

Menyadarkan diri sendiri dan semua manusia terhadap tanggung jawab sosialnya terhadap lingkungannya.

 

 

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 75 memerintahkan untuk membela orang lemah dan tertindas.

 

 

 

وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ هَٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا

 

 

Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa,”Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau”.

Jika manusia dan masyarakat mampu berjuang karena Allah dan digerakkan oleh niat suci, maka kelak akan memperoleh kebahagiaan abadi.

 

 

 

Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 71.

 

 

 

يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ ۖ فَمَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَأُولَٰئِكَ يَقْرَءُونَ كِتَابَهُمْ وَلَا يُظْلَمُونَ فَتِيلًا

 

 

 

 

(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikit pun.

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.      Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.      Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.      Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.      Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.      Tafsirq.com online

8221. KHILAFIAH QUNUT PADA SALAT SUBUH

 


KHILAFIAH QUNUT PADA SALAT  SUBUH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

 

 

KHILAFIAH QUNUT SUBUH

 

 

 

Kunut (Qunut) adalah doa khusus yang biasanya dibaca sesudah iktidal pada rakaat terakhir dalam salat tertentu, seperti dalam salat  Subuh.

 

 

MAZHAB HANAFI DAN HAMBALI

 

 

Menurut mazhab Hanafi dan mazhab Hambali tidak ada kunut (qunut) pada salat Subuh.

 

 

 

MAZHAB MALIKI

 

Menurut mazhab Maliki ada kunut (qunut) pada salat Subuh dikerjakan sebelum rukuk pada rakaat ke-2 dan dibaca “sirr” (pelan).

 

 

 

MAZHAB SYAFII

 

Menurut mazhab Syafii ada kunut (qunut) pada salat Subuh  dikerjakan setelah rukuk pada rakaat ke-2 dan dibaca “jahr” (keras).  

 

 

Menurut mazhab Syafii saat membaca doa kunut (qunut) pada salat Subuh ada 3 model.

 

1.   Cara ke-1:

 

lmam dan makmum  mengangkat kedua tangan tanpa mengusap wajah.

 

 

2.   Cara ke-2:

 

lmam dan makmum  mengangkat kedua tangan dan mengusap wajahnya setelah kunut.

 

 

3.   Cara ke-3:

 

lmam dan makmum tidak mengangkat kedua tangan dan tidak mengusap wajah.

 

 

Semua ulama mazhab Syafii sepakat bahwa imam dan  makmum tidak mengusap selain wajah.

 

 

Misalnya tidak mengusap dada dan lainnya.

 

 

Bahkan mengusap selain wajah adalah makruh.

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.              Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.

2.              Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.

3.              Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.