Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Friday, March 10, 2017

12. SEKOLAH RAMAH ANAK YANG MENYENANGKAN

SEKOLAH RAMAH ANAK YANG MENYENANGKAN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

Pendahuluan
      Sekolah adalah rumah kedua bagi anak. Di tempat inilah orang tua memercayakan anak-anaknya untuk dididik menjadi orang-orang yang sukses dan bermanfaat bagi agama, orang tua, masyarakat, bangsa, dan negara. Sejuta impian orang tua untuk masa depan anak-anaknya diserahkan kepada sekolah. Bagaimanapun,  sekolah merupakan tempat terbaik selain di rumah untuk proses perkembangan anak. Tidak heran jika gerakan membangun sekolah pada hakikatnya adalah upaya membangun generasi emas, yang unggul secara akademis maupun non-akademis.
      Selama ini sekolah telah berupaya menerapkan pelbagai konsep yang terbaik bagi pendidikan anak. Namun beberapa sekolah masih mengalami kendala dalam upaya menjadikan sekolah sebagai tempat terbaik bagi peserta didik. Sekolah masih dianggap kurang mewadahi kebutuhan bakat dan minat sebagian peserta didik, tidak heran apabila sebagian peserta didik merasa terasing di sekolah. Beberapa peserta didik akhirnya lebih menjadikan tempat lain sebagai ruang berekspresi dalam menyalurkan  bakat dan minatnya. Tentu saja, hal ini dapat menimbulkan dampak baik dan buruk. Berdampak baik, bila dia berada di tempat yang sesuai dengan bakat dan minatnya, namun akan berakibat buruk jika tempat tersebut tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Atas dasar itulah pemerintah telah berupaya mengembalikan sekolah pada khitahnya. Yakni sekolah sebagai tempat yang sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan.
Sekolah Ramah Anak Yang Menyenangkan
      “Ramah” dapat dimaknai “baik hati dan menarik budi pekertinya” atau “manis tutur kata dan ucapannya”. Jika hal ini dikaitkan dengan lembaga pendidikan, maka Sekolah Ramah Anak dapat dimaknai sebagai sekolah yang menjunjung tinggi hak-hak anak sebagai pribadi yang harus dididik dengan perasaan dan budi pekerti yang baik.
      Dengan demikian, Sekolah Ramah Anak harus menghormati hak siswa ketika sedang mengekspreskan pandangannya dalam segala hal khususnya tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, sekolah ramah anak harus menjamin dan memberikan kesempatan setiap siswa untuk menikmati haknya dalam pendidikan tanpa diskriminasi berdasarkan disabilitas, gender, suku bangsa, agama, jenis kecerdasan ,dan latar belakang orang tua.
      Sekolah Ramah Anak juga harus memertimbangkan situasi sekolah yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, serta mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak dan perlindungan siswa dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan tidak wajar lainnya, juga menjamin keikutsertaan siswa dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan perlindungan siswa dalam menempuh pendidikan.
Standar Sekolah Ramah Anak adalah sebagai berikut:
1.    Setiap siswa dapat menikmati haknya dalam pendidikan tanpa diskriminasi berdasarkan disabilitas, gender, suku bangsa, jenis kecerdasan, agama, dan latar belakang orang tua.
2.    Setiap siswa memiliki kebebasan mengekspresikan pandangannya tentang iptek, seni, dan budaya.
3.    Memiliki kurikulum dan pembelajaran yang ramah bagi siswa dengan mengutamakan nilai kecintaan, kasih sayang, empati, simpatik, keteladanan, tangggung jawab, dan rasa hormat pada siswa.
4.    Memiliki guru dan tenaga kependidikan yang mampu menfasilitasi bakat, minat, dan jenis kecerdasan siswa.
5.    Memiliki lingkungan dan infrastruktur sekolah yang aman, nyaman, bersahabat, sehat, bersih, hijau, dengan kontruksi bangunan yang memenuhi SNI.
6.    Memiliki program sekolah yang memertimbangkan aspek kebutuhan kepribadian siswa.
7.    Memiliki program kerja keselamatan siswa, sejak dari rumah sampai ke sekolah dan/atau keselamatan selama sekolah.
8.    Setiap warga sekolah memiliki kesadaran tinggi terhadap risiko bencana alam, bencana sosial, kekerasan, dan ancaman lainnya terhadap siswa.
9.    Melibatkan partisipasi siswa pada semua aspek sekolah dan kegiatan sekolah.
10. Tersedianya organisasi kesiswaan yang berorientasi pada perkembangan karakter siswa.
11. Terciptanya kerja sama yang harmonis antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.
12. Menjamin transparansi, akuntabilitas, partisipasi, keterbukaan informasi, dan penegakan aturan sekolah.

      “Senang” berarti “ puas, lega, tidak kecewa, ataupun susah”. Dengan demikian Sekolah Yang Menyenangkan dapat diartikan sebagai sekolah yang mampu membuat semua warga sekolah senang, puas, lega akan situasi sekolah. Sekolah yang menyenangkan tidak hanya tertuju pada upaya membuat peserta didik betah di sekolah, namun juga menyenangkan bagi guru, tenaga kependidikan, bahkan orang tua peserta didik. Pada prinsipnya, konsep sekolah yang menyenangkan merupakan perpaduan dari konsep sekolah sehat, aman, dan ramah anak. Ketika prinsip sekolah sehat, aman, dan ramah anak dipenuhi, maka secara otomatis sekolah tersebut menyenangkan bagi peserta didik, guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan warga sekitar sekolah.
      Dengan demikian, sekolah yang menyenangkan akan menjadi tempat terbaik bagi setiap warga sekolah untuk mengekspresikan bakat, minat, dan prestasi yang dimilikinya, bukan menjadi tempat yang mengasingkan. 
Standar Sekolah Yang Menyenangkan.
1.    Siswa menikmati belajar di sekolah
2.    Guru menikmati mendidik di sekolah.
3.    Siswa tertantang dengan kegiatan di sekolah.
4.    Siswa  mengembangkan kompetensinya, tidak hanya mendapatkan nilai tinggi semata.
5.    Siswa memelajari keterampilan, tidak hanya fakta-fakta keterampilan.
6.    Nilai-nilai moral menjadi fokus dan diteladankan oleh setiap anggota  komunitas sekolah.
7.    Terciptanya atmosfer inklusif yang baik, semua siswa dihargai berdasarkan jati diri dan kemampuan mereka.
8.    Isu-isu penting tentang kekerasan dan pelbagai aspek sosial, emosional, dan masalah lainnya,  didiskusikan secara terbuka dan positif.
9.     Semua siswa didorong dan dibiasakan agar mampu berfikir sendiri.
10. Sekolah memiliki unsur kesenangan dan keriangan.
11. Aspek-aspek positif seperti rasa ingin tahu, kekaguman, keberanian, kegigihan, dan ketahanan, selalu didorong dan dikembangkan.
12. Guru terbuka terhadap ide baru dan tertarik melakukan berbagai kegiatan bersama.
13. Sekolah selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan dan pembelajaran.
14. Sekolah selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia iptek.
15. Harapan yang tinggi disematkan kepada para guru dan pengelola sekolah, seperti juga disematkan kepada para siswa.
16. Kepala sekolah “terlihat” dan mudah diajak berinteraksi.
17. Siswa disadarkan bahwa menampilkan yang terbaik dari diri sendiri, tidak selalu menjadi yang terbaik dibandingkan dengan orang lain.
18. Sekolah terbuka terhadap hal-hal positif yang di luar dugaan.
19. Siswa dilatih dan diajak berfikir tentang, berinteraksi dengan, dan berusaha berkontribusi positif terhadap kehidupan di luar sekolah.
20. Sekolah sadar bahwa pembelajaran adalah sesuatu yang bisa dilakukan siswa kapanpun, di manapun, dan hanya sebagian yang perlu dilakukan di sekolah.
21. Kumunitas sekolah terbentang ke luar sekolah dan melibatkan masyarakat.
22. Proses pembelajaran di sekolah memasukkan pelbagai variasi kemungkinan dan kesempatan pembelajaran.
23. Siswa diberi tanggung jawab terhadap sesuatu dan dilatih untuk mengambil keputusan penting.
24. Hasil pembelajaran yang diperoleh selama di sekolah, diusahakan cukup sebagai bekal siswa untuk melangkah ke tahap hidup berikutnya.
25. Semua warga di sekolah bersikap ramah dan penuh senyum terhadap semua orang tua dan tamu yang berkunjung ke sekolah.
Kesimpulan
      Suasana sekolah ramah anak yang menyenangkan, bukanlah hal baru dalam dunia pendidikan  di Indonesia. Beberapa sekolah telah mendapatkan predikat sekolah tersebut, hanya saja masih parsial, belum konprehensif dan terintegrasi. Untuk itu, dibutuhkan gerakan bersama seluruh warga sekolah dan didukung masyarakat dalam asaha mencapai tujuan mulia ini. semoga
Daftar Rujukan
1.    Kemendikbud 2015, “Pedoman Gerakan Sekolah Sehat, Aman, Ramah Anak, dan Menyenangkan”. Direktorat Jendral Pendidika Dasar. Direktorat Pembinaan SMP. Tahun 2015.




Thursday, March 9, 2017

11. BAB SALAT JUMAT MENURUT 4 MAZHAB

Bab Salat Jumat Menurut 4 Mazhab
(Sumber: Fikih 5 mazhab, Muhammad Jawad Mughniyah. Penerbit Lentera Jakarta, 2007)
1. Arti Mazhab.
Menurut (KBBI) Mazhab adalah haluan atau aliran mengenai hukun fikih yang menjadi ikutan umat Islam.
2. Di Indonesia dikenal mengkuti 4 mazhab, yaitu
a) Hanafi = 80 - 150 H (699 - 767 M)
b) Maliki = 93 – 179 H (712 – 795 M)
c) Syafii = 150 – 204 H (769 – 820 M)
d) Hambali = 164 – 241 H ( 780 – 855 M)
A. Dasar Hukum Salat Jumat:
1. QS Surat Al-Jumuah (62:9)

“ Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan salat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkan jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” QS Al-Jumuah ( 62 : 9).
B. Lokasi Salat Jumat.
1. Hanafi, Syafii, Hambali = Boleh di masjid atau di tempat lain.
2. Maliki = Harus di masjid
C. Jumlah Minimal Jamaah Salat Jumat.
1. Hanafi = 5 orang termasuk imam.
2. Maliki = 13 orang termasuk imam.
3. Hambal dan Syafii = 41 orang termasuk imam
D. Khatib Khotbah Sambil Berdiri.
1. Maliki, Syafii = Khatib wajib berdiri
2. Hanafi, Hambali= Khatib tidak wajib berdiri
E. Materi Minimal Khotbah.
1. Hanafi= Hamdalah, istighfar.
2. Maliki = Pesan takwa.
3. Syafii = Khotbah-1 : Hamdalah, salawat Nabi, pesan takwa, ayat Al-Quran.
 Khotbah-2 = Hamdalah, salawat Nabi, pesan takwa, doa umat muslim
4. Hambali= Hamdalah, salawat, pesan takwa, ayat al-Quran.
F. Khatib Duduk Sebentar Di antara 2 Khotbah.
1. Maliki, Hanafi = Khatib tidak wajib duduk di antara 2 khotbah.
2. Syafii = Khatib wajib duduk di antara 2 khotbah.
G. Khotbah Dengan Bahasa Arab.
1. Maliki = Wajib dengan bahasa Arab.
2. Hanafi, Syafii, Hambali = Tidak wajib dengan bahasa Arab.
H. Bacaan Surat Al-Quran Setelah Fatihah.
1. Maliki = Rakaat-1 : Al-Jumuah. Rakaat-2 : Al-Ghosiyah.
2. Syafii = Rakaat-1 : Al-Jumuah. Rakaat-2 : Al-Munafiqun.
3. Hanafi = Makruh, jika ditentukan suratnya.

10. KEAJAIBAN ALQURAN

KEAJAIBAN ALQURAN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Guru dan Kepala UPT SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Untuk meyakinkan umat manusia. Para nabi dan rasul dibekali mukjizat oleh Allah Yang Mahakuasa.   Mukjizat adalah kejadian atau peristiwa yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia. Mukjizat nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad Saw. bersifat lokal dan insidental. Kepanjangan “saw” adalah “sallallahu alaihi wassalam”. Yang bermakna  “semoga Allah memberikan selawat dan salam kepadanya.” Yang dimaksud mukjizat bersifat lokal dan insidental ialah mukjizat itu terjadi atau dilakukan pada kesempatan atau berlaku hanya pada daerah dan waktu tertentu. Tidak secara tetap atau rutin. Hanya terjadi sewaktu-waktu saja. Ketika nabi dan rasul tersebut wafat, maka mukjizat itu ikut hilang.  Sedangkan Nabi Muhammad Saw. diutus untuk seluruh umat manusia di mana saja, sampai  akhir zaman. Oleh karena itu, mukjizat  Nabi Muhammad Saw. harus universal, kekal, dapat dipikirkan, dan dibuktikan kebenarannya oleh semua umat manusia sepanjang masa. Di sinilah letak fungsi Alquran sebagai mukjizat.
      Alquran mengenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satunya, Alquran merupakan kitab yang selalu terjaga. Seperti dinyatakan dalam Alquran surah Alhijir, surah ke-15 ayat 9, “Sesungguhnya, Kami yang menurunkan Alquran. Sesungguhnya, Kami benar-benar menjaganya”.
       Alquran adalah kitab suci yang sempurna dalam segala hal. Diturunkan oleh Allah Swt. kepada manusia pilihan.  Kepanjangan “swt” ialah “subhanahu wa taala”.  Yang artinya, “Maha Suci lagi Maha Tinggi.” Melalui malaikat paling mulia, malaikat Jibril. Kepada nabi dan rasul paling mulia, Nabi Muhammad Saw. Di lokasi yang paling mulia, Mekah dan Madinah. Awal turunnya pada bulan paling mulia, bulan Ramadan. Menggunakan bahasa paling mulia, bahasa Arab.
      Para ahli sudah banyak yang mencoba membuktikan kebenaran Alquran. Dengan aneka cara dan metode. Salah satunya, DR. Rasyad Khalifah, yang mencoba membuktikan kebenaran Alquran dengan memanfaatkan teknologi modern. DR. Rasyad Khalifah, cendikiawan Mesir yang tinggal di Amerika, telah mengadakan riset terhadap alquran  menggunakan komputer canggih. Untuk menghitung jumlah huruf, kata, dan kalimat dalam Al Quran. Buku “Miracle of The Quran” atau “Keajaiban Alquran” adalah hasil risetnya.     
      DR. Rasyad Khalifah menemukan huruf Hijaiah yang terdapat pada awal surah Alquran membuktikan keutuhan Alquran yang tidak bertambah maupun berkurang.  Semuanya habis dibagi 19. Sesuai dengan jumlah huruf pada “bismillahir rahmanir rahim”. Yang bermakna “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. Terdapat 19 huruf dalam bahasa Arab. Yaitu: bak, sin, mim, alif, lam, lam, hak, alif, lam, rok, hak, mim, nun, alif, lam, rok, hak, yak, mim.
      Angka 19 ini ditemukan dalam surah Almuddatstsir. Surah ke-74 ayat 24 sampai 30. Surah ini turun berkenaan dengan ancaman terhadap orang yang meragukan kebenaran Alquran. Kemudian dia berkata, “Alquran ini tidak lain, hanya sihir yang dipelajari dari orang terdahulu. Ini tidak lain hanya perkataan manusia. Aku akan memasukkannya ke dalam neraka Saqar. Tahukan kamu neraka Saqar? Neraka Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan.  Neraka Saqar adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya, terdapat 19  malaikat penjaga.”
      Seperti diketahui, sekarang ini sistem bilangan yang banyak digunakan di seluruh dunia adalah Sistem Desimal. Menggunakan 10 angka atau lambang bilangan. Yaitu: 0, 1, 2, 3 ,4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Selebihnya, adalah gabungannya. Misalnya, angka 57 adalah gabungan angka 5 dan 7. Sedangkan angka 234 adalah gabungan angka 2, 3, dan 4. Begitu seterusnya.
      Angka 0, 1, 2 sampai 9 ini disebut juga Angka Arab. Karena berasal dari Arab menyebar ke Eropa. Akhirnya, menjadi Sistem Desimal seperti sekarang ini.  Angka 19 adalah angka istimewa. Perpaduan antara angka 1 dengan 9. Angka 1 adalah terkecil, sedangkan 9 adalah terbesar. Juga, 19 adalah Bilangan Prima. Yaitu bilangan yang hanya habis dibagi 1 dan dirinya sendiri. Habis dibagi 19,  artinya jika bilangan itu dibagi 19 sisanya adalah nol atau tidak ada sisanya.
      Hasil penelitian DR. Rasyad Khalifah menunjukkan bahwa huruf Hijaiyah pada awal surah Alquran semuanya habis dibagi 19.
1.       Surah Qaf, surah ke-50. Diawali dengan huruf Qaf. Pada surah ini ditemukan jumlah huruf Qaf sebanyak 57 kali atau 3x19.
2.       Surah Alqalam, surah ke-68. Yang bermakna “pena”.  yang diawali dengan huruf Nun. dalam surah ini dijumpai jumlah huruf Nun sebanyak 133 kali atau 7x19.
3.       Surah Yasin diawali denga huruf  Yak dan Sin. Yakni surah ke-36. Jumlah huruf Yak sama dengan jumlah huruf  Sin. Masing-masing  sebanyak 285 kali atau 15x19.
4.       Surah Toha dimulai dengan huruf  Thok dan Hak. Yaitu surah ke-20. Ternyata jumlah huruf Thok sama dengan huruf Hak yaitu 342 kali atau 18x19.
5.       Surah yang diawali dengan huruf Khak dan Mim . Diketahui Jumlah huruf Khak dan Mim sama yaitu 2166 atau 114x19.
6.       Kalimat: “bismillahirrahmanirrahim” sebanyak 19 huruf, atau 1x19.
7.       Jumlah surah dalam Alquran 114 surah, atau 6x19.
8.       Kata “ismi” dalam Alquran ditemukan sejumlah 19 kali, atau 1x19.
9.       Kata “Allah” dalam Alquran dijumpai sebanyak 2698 kali, atau 142x19.
10.   Kata “rahman” dalam Alquran sebanyak 57 kali, atau 3x19.
11.   Kata “rahim” yang menunjukkan sifat Allah diperoleh sejumlah 114 kali, atau 6x19.
      Profesor Quraish Shihab menyatakan, paling sedikit terdapat tiga aspek  yang dapat menunjukkan  kebenaran Nabi Muhammad Saw. sekaligus membuktikan  bahwa Alquran memang benar bersumber dari Allah Swt.
Pertama, keindahan dan ketelitian Alquran. Kita yang tidak paham bahasa Arab, amat sulit merasakan keindahan Alquran. Karena keindahan menyangkut perasaan. Bukan pikiran. Tetapi, ada beberapa hal yang dapat membantu kita untuk memahami keindahan dan ketelitian alquran. Seperti diketahui, Alquran sering turun spontan secara langsung untuk menjawab suatu pertanyaan atau peristiwa. Tentu saja, spontanitas tersebut tidak memberikan kesempatan untuk berpikir dan menyusun jawaban yang indah dan  teliti. Namun, setelah dianalisis ditemukan hal-hal mengagumkan yaitu jumlah kata-katanya seimbang dan serasi. Misalnya, kata yang bermakna “panas” dan “dingin” jumlahnya sama. Begitu juga, “dunia” dan “akhirat”. “Setan” dan “malaikat”. “Hidup” dan “mati”. Semuanya seimbang jumlah kata-katanya, serasi, dan indah kedengarannya. Masih banyak lagi lainnya.
Kedua, berita gaib dalam Alquran yang benar-benar terjadi.  Misalnya, surah Yunus. Surah ke-10 ayat 92. Yang menegaskan jasad Firaun akan diselamatkan untuk pelajaran generasi berikutnya. “Maka pada hari ini, Kami selamatkan jasadmu (Firaun) agar kamu menjadi pelajaran bagi orang yang datang sesudahmu.”
Ketiga, isyarat ilmiah dalam Alquran yang terbukti sesuai dengan bukti mutakhir. Antara lain, surah Yunus. Surah ke-10 ayat 5. Yang menjelaskan sinar matahari berasal dari dari dirinya, sedangkan cahaya bulan berasal dari pantulan sinar matahari. “Dia yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya. Ditetapkan-Nya tempat orbitnya. Agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar.  Dia menjelaskan tanda kebesaran-Nya kepada orang yang mengetahui.”
      Isyarat lainnya, terdapat pada surah Albaqarah. Yang bermakna Sapi Betina. Surah ke-2 ayat 223. Yang menjelaskan jenis kelamin seorang janin ditentukan oleh ayahnya. Sedangkan ibunya bagaikan ladang saja. “Isteri-isterimu adalah ladang bagimu. Maka datangilah ladangmu kapan saja kamu suka. Kerjakan amal baik untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah kamu kelak akan menemui-Nya. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman.”

      Menurut ilmu kesehatan modern sekarang ini.  Diketahui bahwa seorang suami memiliki sel sperma yang mengandung kromosom X dan Y.  Sedangkan seorang istri memiliki sel telur yang mengandung kromosom X saja. Ketika pembuahan terjadi, apabila dari suami kromosom X maka menjadi XX. Hasilnya, bayi perempuan. Jika dari suami kromosom Y maka menjadi XY. Hasilnya, bayi laki-laki. Jadi, yang menentukan jenis kelamin adalah pihak suami. Sedangkan pihak istri bagaikan ladang, tempat bercocok tanam saja. Sungguh indah, santun dan hebat kata-kata yang terdapat dalam Alquran.  Subhanallah. Maha Suci Allah.

9. DATA SEJARAH NABI MUHAMMAD

Data Sejarah Nabi Muhammad Saw. (yusronhd@gmail.com)
1. Selama 13 tahun Nabi Muhammad Saw berdakwah di Mekah. Ketika umur Nabi 40 sampai 53 tahun. Pengikut Nabi hanya berjumlah 153 orang. Dari ratusan atau ribuan orang? penduduk Mekah waktu itu.
2. Selama 10 tahun Nabi Muhammad Saw berada di Madinah. Ketika usia Nabi 53 sampai 63 tahun. 
a. Jumlah umat Islam semakin banyak.
b. Masih ada orang kafir. 
Pengertian Kafir adalah orang yang tidak percaya kepada Allah Swt dan Nabi Muhammad Saw adalah utusan Allah.
c. Terdapat orang munafik.
Pengertian Munafik adalah orang yang berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama Islam. Tetapi sebenarnya dalam hatinya tidak. Orang yang suka atau selalu mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan dengan perbuatannya. Atau orang yang bermuka dua.
d. Masih ada orang berbuat maksiat.
Pengertian maksiat adalah perbuatan yang melanggar perintah Allah. Perbuatan dosa, misalnya perbuatan tercela, buruk, dan sebagainya.
3. Itulah data pada zaman Nabi Muhammad Saw masih hidup. Bagaimana dengan sekarang?

8. PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH

PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH
Oleh Drs. H. Yusron Hadi, MM
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo
Pendahuluan
      Dewasa ini dunia pendidikan mengalami pergeseran nilai.   Perilaku oknum siswa bahkan oknum guru yang tidak mencerminkan budi pekerti yang baik marak terjadi. Kurang disiplin dalam berpakaian seragam, sering terlambat datang ke sekolah, aksi corat-coret baju seragam sekolah, sampai tawuran antarpelajar, dan tindakan tidak terpuji lainnya.  Hal ini, dilakukan oleh anasir warga sekolah yang tidak bertanggung jawab. Meskipun perilaku tidak terpuji tersebut hanya dilakukan oleh satu atau beberapa siswa yang tidak terpuji, namun dikhawatirkan dapat terjadi “karena nila setitik, rusak susu sebelanga”. Yang bermakna hanya karena kesalahan kecil yang tidak seberapa, tetapi seluruh masalah menjadi berantakan. Jangan sampai terjadi hanya karena kesalahan segelintir perilaku oknum siswa yang tidak terpuji, maka seluruh siswa yang bermoral baik dianggap rusak. Kita prihatin terhadap dekadensi atau kemerosotan moral tersebut, namun keprihatinan tersebut tidak cukup. Pendidikan membutuhkan gerakan bersama dalam penumbuhan dan pembentukan budi pekerti.
      Pendidikan adalah upaya strategis untuk menumbuhkan dan memberikan peluang maksimal bagi warga sekolah dan masyarakat untuk mengusahakan siraman ketiga kecerdasan yaitu intelektual, emosional, dan spiritual. Apabila pendidikan hanya mengejar tujuan kognitif atau pengetahuan saja, dikhawatirkan akan menghasilkan generasi penerus yang lumpuh hati dan melupakan Sang Pencipta. Namun, apabila pendidikan berhasil  menyelaraskan ketiga kecerdasan tersebut, maka akan melahirkan generasi muda yang bertakwa, pandai, dan berbudi luhur.
Pengertian Budi Pekerti
      Menurut KBBI “budi” bermakna “ akal batin yang merupakan perpaduan akal dan perasaan untuk menimbang baik adan buruk. Sedangkan “pekerti”  bermakna “perangai, tabiat, akhlak, atau watak”. Ki Hajar Dewantara sering menyebut budi pekerti sebagai akhlak, atau adab. Menurut Ki Hajar Dewantara ilmu budi pekerti mempelajari segala sesuatu tentang kebaikan dan keburukan dalam hidup manusia. Terutama mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang berupa pertimbangan dan perasaan manusia sampai penerapannya yang berupa perilaku.     
      Budi pekerti atau watak diartikan sebagai bulatnya jiwa manusia. Dalam bahasa asing disebut karakter yaitu jiwa yang berazas hukum kebatinan. Orang yang memiliki kecerdasan budi pekerti dalam perilakunya sehari-hari akan selalu menggunakan pikiran dan perasaannya dengan ukuran, pertimbangan yang pasti dan tetap.
      Permendikbud 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti menjelaskan bahwa Penumbuhan Budi Pekerti adalah kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah yang dimulai sejak dari hari pertama sekolah, masa orientasi peserta didik baru untuk jenjang sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan, sampai dengan kelulusan sekolah. Sedangkan pembiasaan adalah serangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa, guru, dan tenaga kependidikan yang bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan yang baik dan membentuk generasi berkarakter positif.
      Adapun penumbuhan budi pekerti (PBP) di sekolah bertujuan untuk:(a) menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan;  (b) menumbuhkembangkan kebiasaan yang baik sebagai bentuk pendidikan karakter sejak di keluarga, sekolah, dan masyarakat;(c) menjadikan pendidikan sebagai gerakan yang melibatkan pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dan keluarga; dan/atau  (d) menumbuhkembangkan lingkungan dan budaya belajar yang serasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Penumbuhan Budi Pekerti Di Sekolah
      Ki Hajar Dewantara menyebut konsep sekolah adalah “taman belajar” yang bermakna sekolah merupakan tempat yang indah, nyaman, dan menyenangkan untuk belajar.  Ki Hajar Dewantara membedakan antara sistem pengajaran dengan pendidikan, tetapi keduanya harus bersinergi. Pengajaran bersifat memerdekakan manusia dari aspek hidup lahiriah (kemiskinan dan kebodohan). Sedangkan pendidikan lebih memerdekan manusia dari aspek hidup batin (otonomi berpikir dan mengambil keputusan, martabat, mentalitas demrokratik). Ki Hajar Dewantara menggunakan konsep “sistem among” dalam pelaksanaan pendidikan budi pekerti yang menempatkan siswa sebagai pusat dalam proses pendidikan.
      Dalam sistem among, maka setiap among (guru) sebagai pemimpin dalam proses pendidikan diwajibkan bersifat ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Ing ngarsa sung tulada bermakna sebagai seorang pamong atau guru adalah orang yang lebih berpengalaman dan berpengetahuan hendaknya mampu menjadi teladan bagi siswa. Pendidikan budi pekerti tidak dapat terinternalisasi dalam siswa dengan sendirinya, tetapi memerlukan keteladanan yang baik dari guru terhadap siswa. Ing madya mangun karsa berarti bahwa pamong atau guru sebagai peminpin hendaknya dapat menumbuhkembangkan minat, hasrat, dan kemauan siswa untuk dapat kreatif dalam berkarya guna mencapai cita-cita yag luhur. Sedangkan dalam tut wuri handayani seorang pamong atau guru mengikuti dari belakang dengan penuh perhatian dan tanggung jawab berdasarkan cinta kasih dengan memberikan  bimbingan, perhatian, kesempatan, dan kebebasan agar siswa berdasarkan inisiatif dan pengalamannya sendiri dapat berkembang optimal sesuai dengan bakat dan minatnya.
      Untuk impementasi penumbuhan budi pekerti dalam perilaku siswa sehari-hari di sekolah, diperlukan pembiasaan. Pembiasaan dapat dimaknai sebagai proses menginternalisasi aneka perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembiasaan berbudi peketi yang luhur dapat diwujudkan dalam pembiasaan harian, mingguan, bulanan, setengah tahunan, dan tahunan maupun dalam bentuk pembiasaan umum dan periodik.       Pembiasaan perilaku positif tersebut diwujudkan dalam segala perilaku di sekolah, mulai hari pertama masuk sekolah, masa orientasi pengenalan lingkungan sekolah, upacara bendera, Usaha Kesehatan Sekolah, Palang Merah Remaja, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), kepramukaan, kegiatan ekstra kurikuler, pendidikan anti narkoba, pembinaan bakat dan minat, karya wisata, pentas seni, dan kegiatan positif lainnya, sampai pengumuman hasil ujian akhir dan wisuda kelulusan.  
       Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan nilai budi pekerti luhur antara lain  menumbuhkembangkan (a) nilai moral dan spiritual, (b) nilai kebangsaan dan kebhinekaan, (c) interaksi positif antarsiswa, (d) interaksi positif antara siswa dengan guru dan orang tua, (e) merawat diri dan lingkungan sekolah, dan (f) mengembangkan potensi pribadi siswa secara utuh, serta (g) pelibatan orang tua dan masyarakat di sekolah.
Kesimpulan
      Budi pekerti yang luhur adalah salah satu karakter positif bangsa Indonesia yang wajib dikembangkan dan dimiliki oleh setiap warga Indonesia. Upaya ini dapat dimulai dari sektor pendidikan sebagai lembaga pencetak generasi penerus yang unggul di masa depan. Sungguh terpuji apabila sekolah mampu membudayakan kegiatan moral positif dalam lingkungan sekolah kemudian menyebarkan budi pekerti yang luhur tersebut ke masyarakat sekitarnya.
            Penumbuhan budi pekerti adalah ikhtiar mengembalikan nilai-nilai perangai, akhlak, tabiat, atau watak  yang baik dalam dunia pendidikan. Nilai-nilai ini merupakan warisan budaya bangsa yang melekat dalam kepribadian masyarakat Indonesia. Dengan penumbuhan budi pekerti yang luhur, maka dunia pendidikan di Indonesia diharapkan akan kembali menemukan ruhnya.
Daftar Pustaka
1.      Permendikbud 23 Tahun 2015 Penumbuhan Budi Pekerti.


2.      Pedoman Gerakan Implementasi Penumbuhan Budi Pekerti SMP. Kemendikbud. Dirjen Dikdasmen. Direktorat Pembinaan SMP, 2015

7. MEMAHAMI WATAK MANUSIA

MEMAHAMI KEKUATAN DAN KELEMAHAN WATAK MANUSIA
Oleh : Drs. H. Yusron Hadi, MM
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo
PENDAHULUAN
      Hippocrates yang hidup empat ratus tahun sebelum Masehi, telah membagi empat macam kepribadian atau watak dasar manusia, yaitu Sanguinis yang spontan, periang, dan lincah; Melankolis yang tekun, setia, dan penuh pikiran; Koleris yang suka petualang, percaya diri, dan persuasif; dan Phlegmatis yang ramah, sabar, dan puas(Littauer Florence, 2008:6)
            Kita dilahirkan ke dunia ini dengan kekuatan dan kelemahan sebagai manusia. Kita dilahirkan dengan ciri khas, kepribadian, dan watak kita sendiri. Dengan memahami empat macam kepribadian atau watak dasar manusia tersebut, maupun gabungannya. Diharapkan kita mampu memahami kekuatan dan kelemahan diri kita sendiri, belajar bagaimana caranya menonjolkan segi positif kita, dan menyingkirkan segi negatif kita. Juga, berusaha memahami orang lain dan menyadari bahwa ketika mereka berbeda tidak berarti mereka itu salah.
KEKUATAN DAN KELEMAHAN WATAK MANUSIA
A. SANGUINIS
Kekuatan Emosi Sanguinis :
 1.           Memiliki kepribadian yang menarik
2.            Suka berbicara, suka bercerita.
3.            Mampu menghidupkan sebuah pesta.
4.            Mempunyai perasaan humor yang hebat.
5.            Memiliki kekuatan mengingat warna.
6.            Suka memegang-megang lawan bicaranya.
7.            Emosional dan demonstratif.
8.            Antusias dan ekspresif.
9.            Periang dan penuh semangat.
10.          Penuh rasa ingin tahu.
11.          Senang jadi pusat perhatian.
12.          Lugu dan polos.
13.          Hidup di masa sekarang.
14.          Mudah diubah.
15.          Berhati tulus.
16.          Bersifat kekanak-kanakan.
 Kekuatan Sanguinis dalam Pekerjaan :
 1.           Sukarelawan dalam tugas.
2.            Tampak hebat dalam penampilan.
3.            Kreatif dan inovatif, selalu memikirkan kegiatan baru.
4.            Punya energi dan antusiasme.
5.            Memulai sesuatu dengan cara cemerlang.
6.            Mengilhami orang lain untuk ikut.
7.            Mempesona orang lain untuk bekerja.
Kekuatan Sanguinis dalam Pergaulan :
 1.           Mudah berteman.
2.            Mencintai orang lain.
3.            Suka dipuji.
4.            Tampak menyenangkan.
5.            Dicemburui orang lain.
6.            Bukan pendendam.
7.            Mudah dan cepat minta maaf.
8.            Mampu menghilangkan kebosanan.
9.            Suka kegiatan spontan.
 Kekuatan Sanguinis sebagai Orang Tua :
 1.           Membuat situasi rumah yang menyenangkan.
2.            Disukai anak-anak.
3.            Mengubah bencana menjadi humor.
4.            Merupakan pemimpin sirkus.
Kelemahan Sanguinis :
 1.           Terlalu banyak bicara, nggedabrus, suka membesar-besarkan cerita.
2.            Mementingkan diri sendiri.
3.            Mudah melupakan tempat menaruh sesuatu.
4.            Mudah melupakan nama, tempat, tanggal, dan fakta.
5.            Sulit merasa bersalah, kelemahannya dianggap sepele.
6.            Bukan teman yang baik, senang berpura-pura.
7.            Sulit diam, suka menyela dan menjawab pertanyaan untuk orang lain.
8.            Sulit menyelesaikan tugas, sulit menepati waktu.
9.            Banyak rencana, sulit tindak lanjut.
10.          Berbicara tanpa berpikir lebih dulu.
11.          Kurang bertanggung jawab, emosi tidak stabil.
12.          Cepat bosan, bukan pendengar yang baik.
13.          Selalu ingin dipuji.
14.          Mudah terpengaruh situasi.
15.          Kurang perasa, kurang peduli  terhadap orang lain.
16.          Senang mempermalukan orang lain.
 B. MELANKOLIS
 Kekuatan Emosi Melankolis :
 1.           Mendalam dan penuh pikiran Analitis.
2.            Serius dan tekun.
3.            Cenderung jenius dan intelek.
4.            Berbakat dan kreatif.
5.            Artistik atau musikal.
6.            Filosofis dan puitis.
7.            Menghargai keindahan.
8.            Perasa terhadap orang lain.
9.            Suka berkorban.
10.          Penuh kesadaran.
11.          Idealis, serba teratur.
 Kekuatan Melankolis sebagai Orang Tua :
 1.           Mengingikan standar yang tinggi, ingin kualitas terbaik.
2.            Ingin segalanya dilakukan dengan benar.
3.            Menjaga rumah selalu rapi.
4.            Merapikan barang anak-anak.
5.            Mengorbankan keinginan sendiri untuk orang lain.
6.            Mendorong intelegensi dan bakat.
 Kekuatan Melankolis dalam Pekerjaan :
 1.           Berorientasi jadwal, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
2.            Perfeksionis, standar tinggi.
3.            Teliti terhadap perincian.
4.            Gigih, cermat, teratur, dan rapi.
5.            Tertib dan terorganisasi.
6.            Ekonomis, pandai menawar harga.
7.            Mampu melihat masalah, dan mendapatkan pemecahan kreatif.
8.            Menyukai diagram, grafik, dan bagan.
 Kekuatan Melankolis dalam Pergaulan :

1.            Hati-hati dalam berteman.
2.            Puas tinggal di balik layar.
3.            Menghindari perhatian, menyukai kesunyian.
4.            Setia dan berbakti.
5.            Mau mendengarkan keluhan.
6.            Penasehat yang baik, dapat memecahkan masalah orang lain.
7.            Sangat memperhatikan orang lain.
8.            Terharu oleh air mata penuh belas kasihan.
9.            Ingin teman hidup yang ideal.
 Kelemahan Melankolis :
 1.           Mudah tertekan, mudah curiga.
2.            Tidak memiliki rasa humor, wajah muram.
3.            Pesimis, cenderung berpikir negatif, dan suka mengkritik.
4.            Senang menunda, dan mempersulit diri.
5.            Sering mengajukan tuntutan tidak realistis kepada orang lain.
6.            Hemat, cenderung pelit.
 7.           Emosi tidak stabil.
C. KOLERIS
 Kekuatan Emosi Koleris :
 1.           Berbakat sebagai pemimpin.
2.            Berani mengambil risiko.
3.            Dinamis, aktif, dan langsung.
4.            Berani mengubah sesuatu yang dianggap tidak benar.
5.            Berusaha memperbaiki kesalahan orang lain, tidak bermaksud menyakiti.
6.            Berkemauan kuat dan tegas.
7.            Tidak emosional bertindak.
8.            Tidak mudah patah semangat.
9.            Optimis, bebas, dan mandiri.
10.          Memancarkan keyakinan.
11.          Bisa menjalankan apa saja.
12.          Unggul dalam keadaan darurat.
 Kekuatan Koleris sebagai Orang Tua :
 1.           Memberikan kepemimpinan kuat.
2.            Menetapkan tujuan.
3.            Memotivasi keluarga untuk kelompok.
4.            Tahu jawaban yang benar.
5.            Mengorganisasi rumah tangga.
 Kekuatan Koleris dalam Pekerjaan :
 1.           Berorientasi target dan tujuan.
2.            Cepat mencapai prestasi.
3.            Melihat seluruh gambaran.
4.            Mengorganisasi dengan baik.
5.            Mencari pemecahan praktis.
6.            Bergerak cepat untuk bertindak.
7.            Mendelegasikan pekerjaan dengan cepat dan jelas.
8.            Menekankan pada hasil pekerjaan.
9.            Pekerja keras, bukan pemalas.
10.          Merangsang kegiatan.
11.          Berkembang karena tantangan.

Kekuatan Koleris dalam Pergaulan :
 1.           Tidak terlalu perlu teman.
2.            wataknya mudah dipahami dan mudah diajak bergaul selama ikut aturannya.
3.            Mau bekerja untuk kegiatan.
4.            Mau memimpin dan mengorganisasi.
5.            Biasanya selalu benar.
6.            Unggul dalam keadaan darurat.
 Kelemahan Koleris :
 1.           Kurang rileks, tidak senang refreshing.
2.            Terlalu tegang dalam pekerjaan, berpotensi terkena serangan jantung.
3.            Suka meremehkan orang lain, selalu merasa benar.
4.            Sok kuasa, suka memberi perintah, suka memaksa.
5.            Suka menggurui, tidak mau dikritik.
6.            Merasa sudah pandai, tidak mau mengembangkan diri.
7.            Bersifat tidak sabaran, suka meledak-ledak.
8.            Tidak populer, tidak punya teman.
9.            Keras kepala, kaku, sulit minta maaf dan merasa bersalah.
10.          Sulit mengakui kesalahan, selalu menimpakan kesalahan pada orang lain.
11.          Merasa tidak aman jika tidak memegang kendali.
12.          Pintar memanipulasi untuk mencapai tujuan.
13.          Kurang menghiraukan  perasaan orang lain, kurang toleransi.
14.          Suka pertentangan dan kontroversi.
 D. PHLEGMATIS
 Kekuatan Emosi Phlegmatis :

1.            Berkepribadian rendah hati, tidak mengharap penghargaan.
2.            Mudah bergaul dan santai.
3.            Diam, tenang, dan terkendali, meskipun berada di pusat badai.
4.            Sabar, baik, dan seimbang.
5.            Hidup stabil, konsisten, dan tidak mudah terpengaruh keadaan.
6.            Cerdas, dan ingin berkembang.
7.            Sederhana, simpatik dan baik hati.
8.            Menyembunyikan emosi, profil rendah, bicara lunak, dan bijaksana.
9.            Bahagia menerima kehidupan, tidak berpikir terlalu jauh ke depan.
10.          Serba guna, mampu menyesuaikan diri dalam segala situasi.
Kekuatan Phlegmatis sebagai Orang Tua :
 1.           Menjadi orang tua yang baik.
2.            Menyediakan waktu bagi anak-anak.
3.            Tidak tergesa-gesa.
4.            Bisa mengambil yang baik dari yang buruk.
5.            Tidak mudah marah, tidak mudah menyalahkan. 
Kekuatan Phlegmatis dalam Pekerjaan :
 1.           Cakap, mantap, jujur, dan adil.
2.            fleksibel, damai dan mudah sepakat.
3.            Punya kemampuan administratif, selalu ingin berkembang.
4.            Menjadi penengah masalah.
5.            Menghindari konflik, tidak pernah memaksakan kehendak.
6.            Dalam situasi tertekan, tetap baik.
7.            Berpikir logis, mampu menemukan cara yang mudah.
8.            Santai, bertahap, dan tidak menganggap kehidupan terlalu serius.
9.            Tidak pernah menimbulkan kesulitan.
 Kekuatan Phlegmatis dalam Pergaulan :
 1.           Mudah diajak bergaul, punya banyak teman, tidak punya musuh.
2.            Menyenangkan dalam kelompok, ketika sendirian juga bahagia.
3.            Tidak suka menyinggung perasaan orang lain, tidak merasa unggul.
4.            Pendengar yang baik.
5.            Memiliki selera humor yang menawan.
6.            Suka mengawasi orang.
7.            Loyal, punya belas kasihan dan perhatian.
 Kelemahan Phlegmatis;
 1.           Tampak pasif, kurang bersemangat, kurang antusias, dan kurang progresif.
2.            Sulit berubah, menerima status quo,  dan keras hati.
3.            Kurang disiplin, suka menghindari tanggung jawab.
4.            Dapat menimbulkan kesan pemalas, lebih senang melihat daripada bekerja.
5.            Senang menunda pekerjaan, mengharapkan ada orang lain yang mengerjakan
6.            Memerlukan motivasi dari orang lain.
7.            Sulit mengambil keputusan, perlu dipaksa untuk mengambil keputusan.
8.            Sulit berkata tidak.
      Dengan memahami empat watak dasar manusia di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa :
Orang Sanguinis yang Populer paling baik dalam bidang :
1.            Berurusan dengan orang lain secara antusias.
2.            Menyatakan pikiran dengan penuh gairah.
3.            Memperlihatkan perhatian.
Orang Melankolis yang Sempurna paling baik dalam bidang :
1.            Mengurus perincian dan pemikiran yang mendalam.
2.            Memelihara catatan, bagan, dan grafik.
3.            Menganalisis masalah yang rumit.
Orang Koleris yang kuat paling baik dalam bidang :
1.            Pekerjaan yang memerlukan keputusan yang cepat.
2.            Persoalan yang membutuhkan pencapaian tindakan dan hasil yang seketika.
3.            Bidang yang memerlukan kontrol dan wewenang yang kuat.
Orang Phlegmatis yang Damai paling baik dalam bidang :
1.            Posisi penengahan dan persatuan.
2.            Badai yang perlu diredakan.
3.            Rutinitas yang dapat membosankan.
KESIMPULAN     
      Jangan menggunakan pengetahuan ini untuk mengadili atau memberi cap seseorang, tetapi untuk membantu kita dalam menjalin hubungan dan mengantisipasi reaksi orang lain. Allah SWT membuat kita masing-masing berbeda, sehingga kita dapat berfungsi sesuai dengan peranan kita.
      Jika kita semua Sanguinis yang Populer, kita akan mendapatkan banyak kesenangan tetapi sedikit yang dapat dicapai. Jika kita semua Melankolis yang Sempurna, kita akan serba teratur tetapi tidak begitu gembira. Jika kita semua Koleris yang Kuat, kita semua akan memimpin tetapi tidak sabar karena tidak ada seorang pun yang mengikuti. Atau, apabila kita semua Phlegmatis yang Damai, kita akan mempunyai dunia yang damai tetapi tidak banyak antusiasme untuk hidup.
DAFTAR RUJUKAN
      Littauer, Florence, 2008. Personality Plus. Alih Bahasa Anton Adiwiyono. Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.












5. DAFTAR RIWAYAT HIDUP YUSRON HADI

Data Riwayat Hidup Yusron Hadi
1.       Nama Ayah         : H Moh. Tauhid Ismail
2.       Nama Ibu            : Hj. Siti Saluchah
3.       Saudara:
1)       Drs. H. Rea Khusni Tauhid, MM ( Kepala SMP PGRI 7 Sedati, Sidoarjo)
2)      Hj. Nuril Badriyah (Ibu Rumah tangga)
3)      Dra Hj. Nur Rosyidah (Guru SD)
4)       Drs. H, Yusron Hadi, MM
5)      Taufik Rohman (wiraswasta)
6)      Drs. H Khoirul Anwari, MM (Guru MTs N Sidoarjo)
7)      Indah Hayati (Bidan)
4.       Tanggal Lahir Yusron : Sidoarjo, 25-9-1957
5.       Tanggal Yusron Menikah : 23-6 -1987.
6.       Nama Isteri Yusron : Dra Sofiyah, MPd. Blitar, 5-8-1968
7.       Nama Anak
1)      Hanjah Bahajah Yusron. Blitar, 26-5-1988
2)      Haffaf Habibie Yusron. Sidoarjo,21-6-1993
3)      Tamhidan Gymnartiar Yusron. Sidoarjo,20-5-2004
8.       Pendidikan
1)      SD Panjunan. Lulus, 31-12-1970
2)      SMP Muhammadiyah Sepanjang. Lulus, 30-11-1973
3)      STM N 3 Surabaya. Lulus, 30-11-1976
4)      PGSLP YD. Lulus,1-2-1978
5)      SMA IPA Upers. Lulus, 26-3-1984
6)      Sarjana Muda IKP PGRI Surabaya. Lulus,18-12-1985
7)      S 1 IKPI PGRI Surabaya. Lulus, 31-12-1986
8)      S 2 STIE Mahardhika Surabaya. Lulus, 27-3-2007
9.       Tugas mengajar
1)      1-3-1978 : SMP Negeri 1 Sidoarjo
2)      1-12-1981 : SMP Negeri Juanda
3)      1-8-1986 : SMP Negeri 1 Sukodono
4)      5-3-2002 : Kepala SMP N 3 Porong
5)      17-2-2004 : Kepala SMPN 1 Jabon
6)      3-4-2007 : Kepala SMPN 2 Buduran
7)      15-1-2014 : Kepala SMPN 1 Balongbendo
10.   Mengajar Sekolah Swasta
1)      SMP PGRI 7 Sedati (Elektronika)
2)      SMP PGRI 47 Surabaya(Elektronika)
3)      SMP Persit Sikatan, Kodam Surabaya(Elektronika)
4)      SMEA Taman, Sidoarjo (Matematika)
5)      Sekolah Pelayaran Yahari, Bangsri,  Sidoarjo(Matematika)
6)      SMP YPM Panjunan, Sidoarjo(Matematika)
7)      SMP YPM Sepanjang, Sidoarjo(Matematika)
8)      SMA YPM Panjunan, Sidoarjo. (Matematika)

11.   Penataran Pembina Pramuka Mahir:1993 di Pacet
12.   Ibadah haji : 2005