Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Thursday, May 18, 2017

73. USMAN BIN AFFAN

USMAN BIN AFFAN,
“KONGLOMERAT” DERMAWAN PENDUKUNG NABI
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Usman bin Affan, lahir tahun 574 Masehi di Mekah. Meninggal 17 Juli 656 Masehi di Madinah. Ayahnya, Affan, dan ibunya, Arwa binti Kuriz. Berasal dari Bani Umayah. Usman bin Affan masuk Islam berkat dakwah Abu Bakar. Termasuk “Assabiqunal Awwalun”. Orang-orang terdahulu dan pertama masuk Islam.
      Usman bin Affan saudagar kaya raya yang dermawan. Memilki sifat pemalu. Mendapatkan julukan “Zun Nurain”. Karena menikah dengan dua putri Nabi. Yaitu putri ke-2 dan ke-3, keturunan Nabi dengan Khadijah. Usman menikah dengan Ruqaiyah. Setelah Ruqaiyah meninggal. Lalu menikah dengan Umi Kulsum.
      Nabi menggambarkan sosok pribadi Usman bin affan sebagai orang yang paling jujur, rendah hati, dan pemalu.
      Aisyah, istri Nabi bertanya, “Wahai Nabi. Mengapa ketika Abu Bakar dan Umar bin Khattab datang, engkau bersikap biasa saja. Tetapi ketika Usman bin Affan datang, engkau berdiri membetulkan pakaian?” Nabi menjawab, “Apakah aku tidak malu terhadap seseorang. Bahkan malaikat malu kepadanya.”
      Nabi menyerukan hijrah pertama. Menanggapi  tekanan kaum Quraisy. Nabi memerintahkan hijrah ke Habasyah. Sekarang Etiopia di benua Afrika.  Menyelamatkan umat Islam dengan membawa agama Islam. Nabi mengetahui Raja Najasyi di Habasyah terkenal adil dan bijaksana.  Raja Najasyi penganut kristen yang baik.
      Allah berfirman dalam surah Azzumar. Yang bermakna “rombongan”. Surah ke 39 ayat 10. Allah menyatakan bumi amat luas. “Katakan, Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Bumi Allah amat luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar yang dicukupkan pahala tanpa batas.”
      Usman bin Affan dan Ruqaiyah, istrinya ikut berhijrah. Semuanya berjumlah 16 orang. Yaitu 12 laki-laki, dan 6 wanita. Hijrah dari Mekah ke Habasyah, sekarang Etiopia, di Afrika. Mereka berangkat mengendap-endap di malam hari.
      Menuju pantai Laut Merah.  Naik kapal menyeberangi Laut Merah. Para “pengungsi” tiba di Habasyah, mereka diperlakukan dengan baik. Nabi bersabda, “Mereka penduduk Mekah pertama yang hijrah di jalan Allah.” 
      Mereka menetap di Habasyah beberapa waktu. Kemudian kembali ke Mekah.  Turut  menyusul Nabi berpindah. Hijrah dari Mekah ke Madinah.
     Perjanjian Hudaibiyah. Nabi mengirim Usman bin Affan menemui Abu Sofyan, pemimpin kaum Quraisy. Menjelaskan rombongan dari Madinah tidak berniat memerangi penduduk Mekah. Hanya untuk beribadah di Kakbah.

      Perang Ghatafan berkecamuk. Nabi yang memimpin perang. Usman bin Affan dipercaya menjabat walikota Madinah.
      Perang Tabuk, Usman bin Affan menyumbang dana 1000 dirham, 950 ekor unta dan 100 ekor kuda. Sumbangan Usman bin Affan besarnya sepertiga dari seluruh biaya perang.
      Usman bin Affan amat dermawan. Membeli sumber air seharga 35.000 dirham. Disumbangkan untuk kepentingan rakyat umum.
      Masa Khalifah Abu Bakar. Terjadi musim paceklik. Usman bin Affan menyumbang gandum. Yang diangkut 1000 ekor unta. Membantu kaum miskin yang kesulitan.
      Khalifah Umar bin Khattab wafat. Kaum muslim mengadakan musyawarah. Memilih khalifah pengganti. Terdapat 6 calon. Yaitu Ali bin Abi Thalib, Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqas, Zubair bin Awam,  dan Thalhah bin Ubaidillah.
      Empat calon mengundurkan diri.  Tinggal Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.  Akhirnya, Usman bin Affan, 70 tahun. Calon tertua diangkat menjadi khalifah ketiga.
      Khalifah Usman bin Affan aktif membangun. Memperluas Masjidilharam di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Jumlah umat Islam yang menjalankan ibadah semakin banyak.  Mengumpulkan Alquran dalam satu “buku”. Yang disebut Alquran “Mushaf Usmany”.
      Usman bin Affan membentuk polisi keamanan. Membangun gedung pengadilan. Sebelumnya, sidang pengadilan berlangsung di lokasi masjid. Membuat irigari air pertanian. Membentuk angkatan laut yang kuat. 
      Menaklukkan daerah kecil di sekitar Madinah. Menguasai daerah perbatasan. Menyebarkan Islam ke Siria, Afrika Utara, Persia, Khurasan, Palestina, Siprus, dan Rodhes.  
      Usman bin Affan mencopot beberapa gubernur yang kurang cakap. Menggantinya dengan yang lebih baik. Menimbulkan banyak orang “sakit hati”. Mereka bersekongkol membunuh Usman bin Affan.
      Para pemberontak mengepung selama 40 hari. Dengan ancaman mengundurkan diri atau dibunuh. Usman bin Affan tidak menggerakkan pasukannya. Tak ingin terjadi pertumpahan darah sesama Islam.
      Usman bin Affan mati syahid dibunuh pemberontak, ketika membaca Alquran. Tepat seperti disampaikan Nabi ketika masih hidup.  Usman bin Affan wafat Jumat 18 Zulhijah tahun 35 Hijriah. Bertepatan 17 Juli 656 masehi. Dimakamkan di Baqi. Madinah.
      Nabi berada di sebuah kebun. Abu Musa menjaga pintunya. Abu Bakar datang. Nabi bersabda,” Izinkan dia masuk. Ia akan masuk surga.” Umar bin Khattab tiba.  Nabi bersabda, “Izihkan dia masuk. Ia akan masuk surga.” Usman bin Affan muncul. Nabi bersabda,“Izihkan dia masuk. Ia akan masuk surga, dengan cobaan yang menimpanya.”
Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penebit Ash-Shaff. Jogyakarta. 2000.

73. USMAN BIN AFFAN

USMAN BIN AFFAN,
“KONGLOMERAT” DERMAWAN PENDUKUNG NABI
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Usman bin Affan, lahir tahun 574 Masehi di Mekah. Meninggal 17 Juli 656 Masehi di Madinah. Ayahnya, Affan, dan ibunya, Arwa binti Kuriz. Berasal dari Bani Umayah. Usman bin Affan masuk Islam berkat dakwah Abu Bakar. Termasuk “Assabiqunal Awwalun”. Orang-orang terdahulu dan pertama masuk Islam.
      Usman bin Affan saudagar kaya raya yang dermawan. Memilki sifat pemalu. Mendapatkan julukan “Zun Nurain”. Karena menikah dengan dua putri Nabi. Yaitu putri ke-2 dan ke-3, keturunan Nabi dengan Khadijah. Usman menikah dengan Ruqaiyah. Setelah Ruqaiyah meninggal. Lalu menikah dengan Umi Kulsum.
      Nabi menggambarkan sosok pribadi Usman bin affan sebagai orang yang paling jujur, rendah hati, dan pemalu.
      Aisyah, istri Nabi bertanya, “Wahai Nabi. Mengapa ketika Abu Bakar dan Umar bin Khattab datang, engkau bersikap biasa saja. Tetapi ketika Usman bin Affan datang, engkau berdiri membetulkan pakaian?” Nabi menjawab, “Apakah aku tidak malu terhadap seseorang. Bahkan malaikat malu kepadanya.”
      Nabi menyerukan hijrah pertama. Menanggapi  tekanan kaum Quraisy. Nabi memerintahkan hijrah ke Habasyah. Sekarang Etiopia di benua Afrika.  Menyelamatkan umat Islam dengan membawa agama Islam. Nabi mengetahui Raja Najasyi di Habasyah terkenal adil dan bijaksana.  Raja Najasyi penganut kristen yang baik.
      Allah berfirman dalam surah Azzumar. Yang bermakna “rombongan”. Surah ke 39 ayat 10. Allah menyatakan bumi amat luas. “Katakan, Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Bumi Allah amat luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar yang dicukupkan pahala tanpa batas.”
      Usman bin Affan dan Ruqaiyah, istrinya ikut berhijrah. Semuanya berjumlah 16 orang. Yaitu 12 laki-laki, dan 6 wanita. Hijrah dari Mekah ke Habasyah, sekarang Etiopia, di Afrika. Mereka berangkat mengendap-endap di malam hari.
      Menuju pantai Laut Merah.  Naik kapal menyeberangi Laut Merah. Para “pengungsi” tiba di Habasyah, mereka diperlakukan dengan baik. Nabi bersabda, “Mereka penduduk Mekah pertama yang hijrah di jalan Allah.” 
      Mereka menetap di Habasyah beberapa waktu. Kemudian kembali ke Mekah.  Turut  menyusul Nabi berpindah. Hijrah dari Mekah ke Madinah.
     Perjanjian Hudaibiyah. Nabi mengirim Usman bin Affan menemui Abu Sofyan, pemimpin kaum Quraisy. Menjelaskan rombongan dari Madinah tidak berniat memerangi penduduk Mekah. Hanya untuk beribadah di Kakbah.

      Perang Ghatafan berkecamuk. Nabi yang memimpin perang. Usman bin Affan dipercaya menjabat walikota Madinah.
      Perang Tabuk, Usman bin Affan menyumbang dana 1000 dirham, 950 ekor unta dan 100 ekor kuda. Sumbangan Usman bin Affan besarnya sepertiga dari seluruh biaya perang.
      Usman bin Affan amat dermawan. Membeli sumber air seharga 35.000 dirham. Disumbangkan untuk kepentingan rakyat umum.
      Masa Khalifah Abu Bakar. Terjadi musim paceklik. Usman bin Affan menyumbang gandum. Yang diangkut 1000 ekor unta. Membantu kaum miskin yang kesulitan.
      Khalifah Umar bin Khattab wafat. Kaum muslim mengadakan musyawarah. Memilih khalifah pengganti. Terdapat 6 calon. Yaitu Ali bin Abi Thalib, Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqas, Zubair bin Awam,  dan Thalhah bin Ubaidillah.
      Empat calon mengundurkan diri.  Tinggal Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.  Akhirnya, Usman bin Affan, 70 tahun. Calon tertua diangkat menjadi khalifah ketiga.
      Khalifah Usman bin Affan aktif membangun. Memperluas Masjidilharam di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Jumlah umat Islam yang menjalankan ibadah semakin banyak.  Mengumpulkan Alquan dalam satu “buku”. Yang disebut Alquran “Mushaf Usmany”.
      Usman bin Affan membentuk polisi keamanan. Membangun gedung pengadilan. Sebelumnya, sidang pengadilan berlangsung di lokasi masjid. Membuat irigari air pertanian. Membentuk angkatan laut yang kuat. 
      Menaklukkan daerah kecil di sekitar Madinah. Menguasai daerah perbatasan. Menyebarkan Islam ke Siria, Afrika Utara, Persia, Khurasan, Palestina, Siprus, dan Rodhes.  
      Usman bin Affan mencopot beberapa gubernur yang kurang cakap. Menggantinya dengan yang lebih baik. Menimbulkan banyak orang “sakit hati”. Mereka bersekongkol membunuh Usman bin Affan.
      Para pemberontak mengepung selama 40 hari. Dengan ancaman mengundurkan diri atau dibunuh. Usman bin Affan tidak menggerakkan pasukannya. Tak ingin terjadi pertumpahan darah sesama Islam.
      Usman bin Affan mati syahid dibunuh pemberontak, ketika membaca Alquran. Tepat seperti disampaikan Nabi ketika masih hidup.  Usman bin Affan wafat Jumat 18 Zulhijah tahun 35 Hijriah. Bertepatan 17 Juli 656 masehi. Dimakamkan di Baqi. Madinah.
      Nabi berada di sebuah kebun. Abu Musa menjaga pintunya. Abu Bakar datang. Nabi bersabda,” Izinkan dia masuk. Ia akan masuk surga.” Umar bin Khattab tiba.  Nabi bersabda, “Izihkan dia masuk. Ia akan masuk surga.” Usman bin Affan muncul. Nabi bersabda,“Izihkan dia masuk. Ia akan masuk surga, dengan cobaan yang menimpanya.”
Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penebit Ash-Shaff. Jogyakarta. 2000.

73. USMAN BIN AFFAN

USMAN BIN AFFAN,
“KONGLOMERAT” DERMAWAN PENDUKUNG NABI
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Usman bin Affan, lahir 12 Zulhijah tahun 35 Hijriah di Mekah. Meninggal 17 Juli 656 Masehi di Madinah. Ayahnya, Affan, dan ibunya, Arwa binti Kuriz. Berasal dari Bani Umayah. Usman bin Affan masuk Islam berkat dakwah Abu Bakar. Termasuk “Assabiqunal Awwalun”. Orang-orang terdahulu dan pertama masuk Islam.
      Usman bin Affan saudagar kaya raya yang dermawan. Memilki sifat pemalu. Mendapatkan julukan “Zun Nurain”. Karena menikah dengan dua putri Nabi. Yaitu putri ke-2 dan ke-3, keturunan Nabi dengan Khadijah. Usman menikah dengan Ruqaiyah. Setelah Ruqaiyah meninggal. Lalu menikah dengan Umi Kulsum.
      Nabi menggambarkan sosok pribadi Usman bin affan sebagai orang yang paling jujur, rendah hati, dan pemalu.
      Aisyah, istri Nabi bertanya, “Wahai Nabi. Mengapa ketika Abu Bakar dan Umar bin Khattab datang, engkau bersikap biasa saja. Tetapi ketika Usman bin Affan datang, engkau berdiri membetulkan pakaian?” Nabi menjawab, “Apakah aku tidak malu terhadap seseorang. Bahkan malaikat malu kepadanya.”
      Nabi menyerukan hijrah pertama. Menanggapi  tekanan kaum Quraisy. Nabi memerintahkan hijrah ke Habasyah. Sekarang Etiopia di benua Afrika.  Menyelamatkan umat Islam dengan membawa agama Islam. Nabi mengetahui Raja Najasyi di Habasyah terkenal adil dan bijaksana.  Raja Najasyi penganut kristen yang baik.
      Allah berfirman dalam surah Azzumar. Yang bermakna “rombongan”. Surah ke 39 ayat 10. Allah menyatakan bumi amat luas. “Katakan, Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Bumi Allah amat luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar yang dicukupkan pahala tanpa batas.”
      Usman bin Affan dan Ruqaiyah, istrinya ikut berhijrah. Semuanya berjumlah 16 orang. Yaitu 12 laki-laki, dan 6 wanita. Hijrah dari Mekah ke Habasyah, sekarang Etiopia, di Afrika. Mereka berangkat mengendap-endap di malam hari.
      Menuju pantai Laut Merah.  Naik kapal menyeberangi Laut Merah. Para “pengungsi” tiba di Habasyah, mereka diperlakukan dengan baik. Nabi bersabda, “Mereka penduduk Mekah pertama yang hijrah di jalan Allah.” 
      Mereka menetap di Habasyah beberapa waktu. Kemudian kembali ke Mekah.  Turut  menyusul Nabi berpindah. Hijrah dari Mekah ke Madinah.
     Perjanjian Hudaibiyah. Nabi mengirim Usman bin Affan menemui Abu Sofyan, pemimpin kaum Quraisy. Menjelaskan rombongan dari Madinah tidak berniat memerangi penduduk Mekah. Hanya untuk beribadah di Kakbah.

      Perang Ghatafan berkecamuk. Nabi yang memimpin perang. Usman bin Affan dipercaya menjabat walikota Madinah.
      Perang Tabuk, Usman bin Affan menyumbang dana 1000 dirham, 950 ekor unta dan 100 ekor kuda. Sumbangan Usman bin Affan besarnya sepertiga dari seluruh biaya perang.
      Usman bin Affan amat dermawan. Membeli sumber air seharga 35.000 dirham. Disumbangkan untuk kepentingan rakyat umum.
      Masa Khalifah Abu Bakar. Terjadi musim paceklik. Usman bin Affan menyumbang gandum. Yang diangkut 1000 ekor unta. Membantu kaum miskin yang kesulitan.
      Khalifah Umar bin Khattab wafat. Kaum muslim mengadakan musyawarah. Memilih khalifah pengganti. Terdapat 6 calon. Yaitu Ali bin Abi Thalib, Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqas, Zubair bin Awam,  dan Thalhah bin Ubaidillah.
      Empat calon mengundurkan diri.  Tinggal Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.  Akhirnya, Usman bin Affan, 70 tahun. Calon tertua diangkat menjadi khalifah ketiga.
      Khalifah Usman bin Affan aktif membangun. Memperluas Masjidharam di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Jumlah umat Islam yang menjalankan ibadah semakin banyak.  Mengumpulkan Alqruan dalam satu “buku”. Yang disebut Alquran “Mushaf Usmany”.
      Usman bin Affan membentuk polisi keamanan. Membangun gedung pengadilan. Sebelumnya, sidang pengadilan berlangsung di lokasi masjid. Membuat irigari air pertanian. Membentuk angkatan laut yang kuat. 
      Menaklukkan daerah kecil di sekitar Madinah. Menguasai daerah perbatasan. Menyebarkan Islam ke Siria, Afrika Utara, Persia, Khurasan, Palestina, Siprus, dan Rodhes.  
      Usman bin Affan mencopot beberapa gubernur yang kurang cakap. Menggantinya dengan yang lebih baik. Menimbulkan banyak orang “sakit hati”. Mereka bersekongkol membunuh Usman bin Affan.
      Para pemberontak mengepung selama 40 hari. Dengan ancaman mengundurkan diri atau dibunuh. Usman bin Affan tidak menggerakkan pasukannya. Tak ingin terjadi pertumpahan darah sesama Islam.
      Usman bin Affan mati syahid dibunuh pemberontak, ketika membaca Alquran. Tepat seperti disampaikan Nabi ketika masih hidup.  Usman bin Affan wafat Jumat 18 Zulhijah tahun 35 Hijriah. Bertepatan 17 Juli 656 masehi. Dimakamkan di Baqi. Madinah.
      Nabi berada di sebuah kebun. Abu Musa menjaga pintunya. Abu Bakar datang. Nabi bersabda,” Izinkan dia masuk. Ia akan masuk surga.” Umar bin Khattab tiba.  Nabi bersabda, “Izihkan dia masuk. Ia akan masuk surga.” Usman bin Affan muncul. Nabi bersabda,“Izihkan dia masuk. Ia akan masuk surga, dengan cobaan yang menimpanya.”
Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penebit Ash-Shaff. Jogyakarta. 2000.

Wednesday, May 17, 2017

73. ALI BIN ABI THALIB

ALI BIN ABI THALIB LELAKI PERTAMA MASUK ISLAM
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Ali bin Abi Thalib, lahir 13 Rajab 23 Pra-Hijriah di Mekah. Bertepatan dengan 599 Masehi. Wafat 21 Ramadan 40 Hijriah di Najaf, Irak. Bertepatan 26 Januari 661 Masehi. Abi Thalib, ayah Ali bin Abi Thalib. Ibu Ali bin Abi Thalib bernama Fatimah bin Asad.
      Nabi berumur 30 tahun, Ali bin Thalib lahir. Dikisahkan Nabi sempat memindahkan air liurnya. Langsung ke dalam mulut Ali bin Abi Thalib, yang masih bayi.
      Abi Thalib mengalami kesulitan ekonomi. Nabi Muhammad membawa Ali bin Abi Thalib “bergabung” dalam keluarga Nabi. Ali bin Abi Thalib sejak kecil berkumpul dan  berinteraksi dengan Nabi.
        Nabi tidak memiliki anak laki-laki remaja. Semua anak laki-laki meninggal waktu kecil. Ali bin Abi Thalib dijadikan anak angkat dan hiburan bagi Nabi. Juga, untuk membalas jasa Abu Thalib yang mengasuh Nabi sejak umur 8 tahun.
      Ali bin Abi Thalib tinggal di rumah Nabi. Mengikuti kegiatan Nabi sejak kecil. Ali bin Abi Thalib mendapatkan “ilmu spiritual” yang tidak dipunyai orang lain. Memiliki “ilmu kebatinan” yang langsung diperoleh dari Nabi. 
     Nabi berumur 40 tahun. Wahyu pertama turun. Melalui malaikat Jibril. Di gua Hira. Di tebing tertinggi gunung Jabal Nur Mekah. 
      Nabi mulai berdakwah secara tertutup. Dalam lingkungan keluarganya sendiri. Khadijah, istri Nabi, pemeluk Islam pertama. Ali bin Abi Thalib lelaki pertama yang masuk Islam. Ketika masih berumur 10 tahun.  
      Nabi dan Ali bin Abi Thalib sering melakukan “salat” di tempat tersembunyi. Perintah salat lima waktu belum ada. Peristiwa Isra Mikraj belum terjadi.
      Alquran surah Almukmin. Surah ke-40 ayat 55. “Maka bersabarlah kamu. Sesungguhnya janji Allah itu benar. Mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbih memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.”
      Muqatil bin Sulaiman berkata,”Pada awal Islam. Allah mewajibkan salat dua rakaat pagi hari, dan dua rakaat petang hari. Berdasarkan ayat Alquran di atas. 
      Ada pendapat yang berbeda. Waktu salat pada waktu itu sebelum terbit matahari, dan sebelum terbenam matahari.
      Abi Thalib memergoki Nabi dan Ali bin Abi Thalib sedang salat. Abi Thalib bertanya,”Wahai keponakanku, agama apakah yang kau peluk itu?” Nabi menjelaskan,” Wahai, Paman. Ini adalah agama Allah. Agama Nabi Ibrahim. Marilah Paman mengikutinya.”
      Abi Thalib menjawab,”Sungguh, aku tidak bisa meninggalkan agama dan tradisi leluhurku. Demi Allah, aku akan melindungimu dari orang yang berbuat jahat.”
      Ali bin Abi Thalib mendapatkan gelar di belakang, “Radhiyallahu Anhu”. Yang bermakna “Semoga Allah rida padanya”. Tambahan ini juga diberikan kepada sahabat Nabi yang lain. Ali bin Abi Thalib diberi titel “Karramallahu Wajhah”. Yang berarti “Semoga Allah memuliakan wajahnya”. Karena Ali bin Abi Thalib tidak pernah melihat aurat siapa pun. 
      Ali bin Abi Thalib amat dekat dengan Nabi. Dianggap kaum sufi sebagai “Imam” alias “Pemimpin”. Dalam ilmu “hikmah” atau “spiritual”.  Hampir semua cabang “tarekat” berasal dari keturunan Ali bin Abi Thalib. Misalnya, Tarekat Qadiriyah. Yang didirikan Syekh Abdul Qadir Jaelani. Merupakan keturunan Hasan bin Ali. 
      Ali bin Abi Thalib berusia remaja. Wahyu turun dari langit. Ali banyak belajar langsung dari Nabi. Berkesempatan selalu dekat dengan Nabi. Berlanjut sebagai menantu Nabi.
      Membuktikan Ali bin Abi Thalib menerima “ilmu tertentu” langsung dari Nabi. Yang tidak diberikan kepada orang lain.  Menerima “ilmu kanuragan” yang tak diberikan kepada sahabat yang lain. Nabi mendidik langsung. Sehingga Ali bin Abi Thalib menjadi pemuda tangguh, cerdas, berani, dan bijak.
      Rumah Nabi dikepung pasukan pembunuh Quraisy. Ali bin Abi Thalib tidur di kamar Nabi. Mengesankan Nabi masih tertidur. Padahal Nabi sudah meloloskan diri ke gua Tsur di puncak gunung Jabal Tsur.
       Nabi hijrah ke Madinah. Ali bin Abi Thalib mengembalikan semua barang titipan kepada yang berhak. Ali menyusul hijrah berjumpa Nabi di Quba.
        Nabi berumur 55 tahun. Ali bin Abi Thalib, 25, menikah dengan Fatimah Zahra, 18. Fatimah, keturunan Nabi Muhammad dengan Khadijah. Ali bin Abi Thalib, tidak menikah dengan wanita lain ketika Fatimah masih hidup.
      Ali masih pengantin baru. Terjadi Perang Badar. Perang pertama dalam sejarah Islam. Ali bin Abi Thalib dan Hamzah bin Abdul Muththalib, paman Nabi menjadi “Pahlawan Perang”. Banyak musuh  yang tewas di tangan mereka.
       Perang Khandaq, atau “Perang Parit”. Ali bin Abi Thalib dengan pedang ”Zulfikar”nya, berhasil mengalahkan Amar bin Abdi Wud, seorang jagoan Quraisy.
      Kaum Yahudi mengkhianati Perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian perdamaian kaum Muslimin dengan kaum Yahudi. Terjadi Perang Khaibar. Para sahabat tidak mampu membuka benteng Khaibar.
     Nabi bersabda. “Bendera perang aku serahkan kepada orang yang tidak akan melarikan diri. Dia akan menyerang berulang-ulang. Allah akan memberikan kemenangan baginya. Allah dan rasul-Nya mencintainya. Dia mencintai Allah dan rasul-Nya".
      Semua sahabat berangan-angan mendapatkan kemuliaan tersebut. Ternyata, Ali bin Abi Thalib yang mendapat kehormatan. Mampu menghancurkan benteng Khaibar. Berhasil membunuh seorang komandan prajurit musuh.
      Ali bin Abi Thalib mengikuti semua perang. Kecuali perang Tabuk. Karena diserahi menjaga kota Madinah.
      Nabi wafat umur 63 tahun. Ali bin Abi Thalib berumur 33 tahun. Abu Bakar menjadi Khalifah selama 2 tahun. Mulai tahun 632 sampai 634 Masehi. Abu Bakar meninggal karena sakit.
       Umar bin Khattab menjadi Khalifah 10 tahun. Sejak 634 sampai 644 Masehi. Umar bin Khattab mati dibunuh Abu Luluk. Seorang budak berasal dari Persia. 
      Usman bin Affan menjadi khalifah 12 tahun. Mulai 644 sampai 656 Masehi. Usman bin Affan mati dibunuh pemberontak.
      Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah selama 5 tahun.  Mulai tahun 656 sampai 661 Masehi.
      Khalifah Usman bin Affan terbunuh. Dunia Islam genting. Yang sudah membentang sampai ke Persia dan Afrika Utara. Pemberontak memaksa Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah. Para sahabat juga memaksa. Akhirnya, Ali bin Abi Thalib menerimanya.
        Ali bin Abi Thalib mewarisi kekacauan. Terjadi perang saudara.  Pasukan Ali bin Abi Thalib menghadapi pasukan Aisyah, istri Nabi. Penyebabnya, Ali bin Abi Thalib tidak menghukum pembunuh Usman bin Affan.  
       Ali bin Abi Thalib mahir dalam berperang. Tetapi kesulitan mengatasi konflik intern yang berkepanjangan. Fitnah dan hasutan telanjur meluas. Sesuatu yang sudah diisyaratkan terjadi oleh Nabi Muhammad semasa masih hidup.
      Bulan Ramadan tahun 40 Hijriah. Bertepatan dengan 27 Januari 661 Masehi. Ali bin Abi Thalib salat di masjid Kufah, Irak. Pemberontak datang menyerang. Ali bin Abi Thalib terkena pedang beracun. Ali bin Abi Thalib melarang membalasnya.
      Ali bin Abi Thalib berkata, “Jika saya selamat. Pemberontak akan kuampuni. Jika saya meninggal akan dihukum dengan satu pukulan.” Dua hari kemudian Ali bin Abi Thalib wafat. Pemberontak dihukum mati.
       Setelah Fatimah wafat. Ali menikahi 8 kali. Banyak keturunan Ali yang tewas terbunuh di Karbala. Yang ada sampai sekarang berasal dari Hasan bin Ali dan Husein bin Ali, keturunan Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah. Muhammad Hanafiyah bin Ali, anak Ali dengan Haulah. Abbas bin Ali, keturunan Ali dengan Umul Banin. Umar bin Ali, putra Ali bin Abi Thalib dengan Sahba.
      Keturunan Ali dengan Fatimah disebut “Syarif” atau “Sayyid”. Gelar kehormatan dalam bahasa Arab. Syarif berarti “Bangsawan”, dan Sayyid bermakna “Tuan”.
      Keturunan Ali keseluruhan dari semua istrinya dikenal dengan “Alawiyin” atau “Alawiyah”.
ISTRI DAN ANAK ALI BIN ABI THALIB
      Pertama, Fatimah Zahra, puteri Nabi dengan Khadijah.  Memperoleh  5 anak. Hasan bin Ali.  Husein bin Ali.  Muhsin bin Ali, meninggal waktu kecil.  Umi Kulsum binti Ali. dan  Zainab binti Ali.  Fatimah meninggal umur 26 tahun. Enam bulan setelah Nabi wafat.
      Kedua, Umu Banin binti Haram. Mempunyai 4 anak. Jakfar, Abbas, Abdullah, dan Usman. Ketiga, Laila binti Masud. Mendapatkan 2 anak. Ubaidullah, dan Abu Bakar.
      Keempat, Asma binti Umais. Mendapatkan 2 anak. Yahya, dan Muhammad Ashgar. Kelima, Sahba binti Rabia. Memperoleh 2 anak. Umar, dan Rukiyah. Keenam, Umamah binti Abil Ash. Memperoleh 1 anak. Muhammad Awsad.
      Ketujuh, Haulah binti Jakfar. Mendapatkan 1 anak. Muhammad Hanafiyah. Kedelapan, Umu Said binti Urwah. Mendapatkan 2 anak. Ummul Hasan, dan Ramlah Kubra. Kesembilan, Mahabba binti Imrul Qais. Mendapatkan seorang anak putri. Meninggal masih kecil.
Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penerbit Ash-Shaff. Yogyakarta. 2000.

72 CAK NUN ANTI DEMOKRASI

Felix Siauw Official:
Saya nggak pernah ketemu sama Cak Nun, hanya saja suka dengan kebanyakan pandangan beliau tentang Islam dan konteksnya di Nusantara, jika ada jodoh mudah-mudahan Allah mempertemukan saya dengan beliau untuk meminta nasihat

Diantara pandangan-pandangan beliau, tulisan ini saya rasa sangat mewakili isi hati saya dan mungkin sebagian besar ummat Muslim di Indonesia, saya hadirkan, siapa tahu ada manfaatnya bagi kita semua

Silakan dinikmati,

SAYA ANTI DEMOKRASI

Oleh: Emha Ainun Nadjib

Kalau ada bentrok antara Ustadz dengan Pastur, pihak Depag, Polsek, dan Danramil harus menyalahkan Ustadz, sebab kalau tidak itu namanya diktator mayoritas. Mentang-mentangUmmat Islam mayoritas, asalkan yang mayoritas bukan yang selain Islam – harus mengalah dan wajib kalah. Kalau mayoritas kalah, itu memang sudah seharusnya, asalkan mayoritasnya Islam dan minoritasnya Kristen. Tapi kalau mayoritasnya Kristen dan minoritasnya Islam, Islam yang harus kalah. Baru wajar namanya.

Kalau Khadhafi kurang ajar, yang salah adalah Islam. Kalau Palestina banyak teroris, yang salah adalah Islam. Kalau Saddam Hussein nranyak, yang salah adalah Islam. Tapi kalau Belanda menjajah Indonesia 350 tahun, yang salah bukan Kristen. Kalau amerika Serikat jumawa dan adigang adigung adiguna kepada rakyat Irak, yang salah bukan Kristen. Bahkan sesudah ribuan bom dihujankan di seantero Bagdad, Amerika Serikatlah pemegang sertifikat kebenaran, sementara yang salah pasti adalah Islam.

“Agama” yang paling benar adalah demokrasi. Anti demokrasi sama dengan setan dan iblis. Cara mengukur siapa dan bagaiman yang pro dan yang kontra demokrasi, ditentukan pasti bukan oleh orang Islam. Golongan Islam mendapat jatah menjadi pihak yang diplonco dan dites terus menerus oleh subyektivisme kaum non-Islam.

Kaum Muslimin diwajibkan menjadi penganut demokrasi agar diakui oleh peradaban dunia. Dan untuk mempelajari demokrasi, mereka dilarang membaca kelakuan kecurangan informasi jaringan media massa Barat atas kesunyatan Islam.

Orang-orang non-Muslim, terutama kaum Kristiani dunia, mendapatkan previlese dari Tuhan untuk mempelajari Islam tidak dengan membaca Al-Qurandan menghayati Sunnah Rasulullah Muhammad SAW, melainkan dengan menilai dari sudut pandang mereka.

Maka kalau penghuni peradaban global dunia bersikap anti-Islam tanpa melalui apresiasi terhadap Qur’an, saya juga akan siap menyatakan diri sebagai anti-demokrasi karena saya jembek dan muak terhadap kelakuan Amerika Serikat di berbagai belahan dunia. Dan dari sudut itulah demokrasi saya nilai, sebagaimana dari sudut yang semacam juga menilai Islam.

Di Yogya teman-teman musik Kiai Kanjeng membuat nomer-nomer musik, yang karena bersentuhan dengan syair-syair saya, maka merekapun memasuki wilayah musikal Ummi Kaltsum, penyanyi legendaris Mesir. Musik Kiai Kanjeng mengandung unsur Arab, campur Jawa, jazz Negro dan entah apa lagi. Seorang teman menyapa: “Banyak nuansa Arabnya ya? Mbok lain kali bikin yang etnis ‘gitu…”

Lho kok Arab bukan etnis? Bukan. Nada-nada arab bukan etnis, melainkan nada Islam. Nada Arab tak diakui sebagai warga etno-musik, karena ia indikatif Islam. Sama-sama kolak, sama-sama sambal, sama-sama lalap, tapi kalau ia Islam-menjadi bukan kolak, bukan sambal, dan bukan lalap.

Kalau Sam Bimbo menyanyikan lagu puji-puji atas Rasul dengan mengambil nada Espanyola, itu primordial namanya. Kalau Gipsy King mentransfer kasidah “Yarim Wadi-sakib…”, itu universal namanya. Bahasa jelasnya begini: apa saja, kalau menonjol Islamnya, pasti primordial, tidak universal, bodoh, ketinggalan jaman, tidak memenuhi kualitas estetik dan tidak bisa masuk jamaah peradaban dunia.

Itulah matahari baru yang kini masih semburat. Tetapi kegelapan yang ditimpakan oleh peradapan yang fasiq dan penuh dhonn kepada Islam, telah terakumulasi sedemikian parahnya. Perlakuan-perlakuan curang atas Islam telah mengendap c gumpalan rasa perih di kalbu jutaan ummat Islam. Kecurangan atas Islam dan Kaum Muslimin itu bahkan diselenggarakan sendiri oleh kaum Muslimin yang mau tidak mau terjerat menjadi bagian dan pelaku dari mekanisme sistem peradaban yang dominan dan tak ada kompetitornya.

“Al-Islamu mahjubun bil-muslimin“. Cahaya Islam ditutupi dan digelapkan oleh orang Islam sendiri.

Tuesday, May 16, 2017

71. NABI MENYATUKAN ANSAR DAN MUHAJIRIN

NABI MUHAMMAD MENYATUKAN KAUM ANSAR DAN MUHAJIRIN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo


      Kaum Muhajirin merupakan para pendatang. Mereka hijrah dari Mekah ke Madinah. Meninggalkan rumah, harta kekayaan, dan keluarga mereka. Kaum Ansar merupakan penduduk asli Madinah. Terdiri atas dua kabilah. Yaitu Bani Aus dan Bani Khazraj.     
      Nabi membangun Masjid Nabawi. Sebagai sarana menyatukan manusia. Nabi mengambil tindakan amat fenomenal. Mempersaudarakan orang Ansar dengan orang Muhajirin. Nabi menyatukan kaum Ansar dengan kaum Muhajirin. Sebanyak 45 orang Ansar disatukan dengan 45 orang Muhajirin. Bertempat di rumah Anas bin Malik.
     Nabi menyatukan mereka. Agar saling tolong-menolong. Saling mewarisi, jika ada yang meninggal dunia. Perjanjian ini berlaku sampai peristiwa Perang Badar.
     Alquran surah Alanfal surah ke-8 ayat 75. Alanfal bermakna “rampasan perang”.      Setelah turun ayat ini, maka hak saling mewarisi menjadi gugur. Tetapi, ikatan persaudaraan tetap berlaku.
      “Dan orang-orang beriman sesudah itu. Kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu. Maka orang-orang itu termasuk golonganmu. Orang-orang yang mempunyai hubungan itu, sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada kerabatnya) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
       Tujuan menyatukan umat Islam. Menghilangkan fanatisme jahiliah. Fanatisme jahiliah merupakan kepercayaan dan keyakinan yang terlalu kuat terhadap ajaran nenek moyang yang salah.
      Nabi menghapus perbedaan latar belakang. Menghilangkan perbedaan asal-usul. Perbedaan suku, warna kulit, dan asal daerah. Agar tak ada pihak yang merasa lebih unggul. Dibandingkan pihak lainnya. Yang dibela hanya satu, yaitu Islam. Yang diharapkan cuma kepatuhan dan ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya.
      Saad bin Rabi, orang Ansar, berkata kepada Abdurrahman bin Auf, orang Muhajirin, ”Aku orang Ansar paling kaya di Madinah. Hartaku akan kubagi dua. Aku memiliki dua istri. Pilihlah salah satu. Agar aku bisa menceraikannya. Jika masa iddahnya habis, menikahlah dengan dia.”
      Abdurrahman bin Aus menjawab,”Semoga Allah memberkatimu, keluargamu, dan hartamu. Tunjukkan saja, di mana tempat pasarnya?” 
      Mereka menunjukkan pasar kaum Yahudi, Bani Qainuqa. Beberapa hari kemudian. Nabi bertanya kepada Abdurahman bin Auf, ”Bagaimana keadaanmu?” “Saya sudah menikah,” jawab Abdurahman. Nabi berkata,”Berapa mas kawinnya?” “Beberapa keping emas,”jawab Abdurahman.
      Orang-orang Ansar berkata,”Wahai Nabi. Bagilah kebun kurma kami. Untuk diberikan kepada saudara kami.” “Kami mendengarkan dan kami taat,” kata mereka. Nabi menjawab,”Tidak perlu, cukuplah kalian memberikan bahan makanan pokok saja. Kami bisa bergabung dalam memanen buahnya.” Sungguh, ikatan persaudaraaan mereka luar biasa.
      Dorongan melayani orang lain sangat besar. Mereka lebih mendahulukan kepentingan saudaranya dibandingkan dirinya sendiri. Persaudaraan kaum Ansar dan kaum Muhajirin sungguh hebat. Sulit dicarikan bandingannya. Sampai sekarang.  
       Kaum Ansar bersedia memberikan semuanya kepada kaum Muhajirin. Kaum Muhajirin  menerimanya. Menganggap sebagai kehormatan luar biasa. Tetapi, mereka menerima bahan makanan pokok saja. Mereka saling menghormati dan menyayangi.
      Allah pencipta langit, bumi, dan segala isinya. Memuji hubungan persaudaraan kaum Ansar dan Muhajirin.
      Alquran surah Alhasyr. Surah ke-59 ayat 9. “Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin). Mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu).”
      Nabi Muhammad terus memupuk persaudaraan sesama muslim.  Agar tercipta masyarakat Islam yang kuat luar biasa.   Nabi selalu memompakan semangat dan  motivasi membentuk persatuan dan kesatuan yang tangguh.   
      Alquran surah Alhujurat. Surah ke 49 ayat 10. ”Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Oleh karena itu, damaikan antara kedua saudaramu yang berselisih. Bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat “:
      Alquran surah Alhujurat. Surah ke 49 ayat 11. ”Hai orang-orang yang beriman. Janganlah suatu kelompok menghina kelompok yang lain. Bisa jadi mereka yang dihina lebih baik daripada yang menghina. Jangan pula para wanita menghina wanita yang lain. Bisa jadi wanita yang dihina itu lebih baik daripada  wanita yang menghina. Jangan kamu mencela dirimu sendiri. Jangan kamu saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah beriman. Barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”.
      Alquran surah Alhujurat. Surah ke 49 ayat 13.  “Hai manusia. Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya, orang yang paling mulia sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
      Nabi bersabda, “Tidak halal bagi seorang muslim menjauhi saudaranya sesama muslim lebih dari 3 hari. Ketika mereka berjumpa, yang satu memalingkan muka dan yang lain juga  berpaling. Yang terbaik adalah orang yang memulai mengucapkan salam lebih dulu.”
      Rasul bersabda, “Hak seorang muslim atas muslim yang lain ada 6 perkara: (1) jika bertemu, ucapkan salam; (2) jika mengundang, penuhilah;(3) jika meminta nasihat, berilah nasihat; (4) jika bersin, ucapkan hamdalah dan doakan; (5) jika sakit, jenguklah; dan (6) jika meninggal, antarkan jenazahnya.”
      Nabi bersabda, “Muslim itu saudara bagi muslim yang lain. Ia tidak saling menzalimi dan saling membiarkan. Siapa yang menghilangkan suatu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan menghilangkan kesulitannya di hari kiamat. Siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah pasti akan menutupi aibnya pada hari kiamat nanti.”
      Nabi bersabda. “Seorang muslim itu saudara muslim yang lain. Oleh sebab itu, jangan menzalimi dan meremehkannya dan jangan pula menyakitinya."
      Butir-butir isi perjanjian persaudaraan orang Islam. Semua umat Islam adalah satu kesatuan tak terpisahkan. Kaum Muhajirin dari Mekah memiliki adat kebiasaan sendiri. Semua masalah harus diselesaikan dengan adil dan baik.
      Kaum Ansar mempunyai adat kebiasaan sendiri. Segala persoalan harus dibereskan dengan baik dan adil. Semua orang Islam harus melawan orang yang berbuat zalim. Setiap orang Islam wajib membantu saudaranya sesama Islam.
      Apabila ada kezaliman, maka semua orang Islam wajib menegur dan membetulkannya. Semua orang Islam dilarang membantu orang non-Islam yang berbuat jahat. Jika terdapat perselisihan segera dilaporkan kepada Nabi.
     Abdullah bin Salam, berasal dari kaum Yahudi, Madinah berkata,” Ketika Nabi tiba di Madinah. Saya mendatanginya. Saya melihat wajah Nabi dengan jelas. Wajah Nabi bukan wajah pendusta. Nabi bersabda,” Wahai manusia.  Sebarkan keselamatan, sambunglah silaturahmi, berikan makanan, kerjakan salat malam ketika orang sedang tidur. Niscaya kalian akan masuk surga.” 
     Nabi Muhammad memiliki sifat lahir dan batin yang sempurna. Berperilaku yang penuh keutamaan akhlak. Sikap dan perlaku yang bagus. Semua orang pasti tertarik kepada setiap ucapan Nabi. Setiap perkataan Nabi pasti dilaksanakan para sahabat. Semua para sahabat berebut mengerjakan semua bimbingan dan penjelasan Nabi. Sungguh sungguh menakjubkan.
      Nabi berhasil membangun masyarakat baru. Masyarakat Madinah yang amat mengagumkan dalam sejarah. Nabi sukses menyelesaikan semua masalah kehidupan. Tercapai kondisi spiritual yang luar biasa. Siap menghadapi segala masalah segala zaman.
Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penebit Ash-Shaff. Jogyakarta. 2000.

71. NABI MENYATUKAN

NABI MUHAMMAD MENYATUKAN KAUM ANSAR DAN MUHAJIRIN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo


      Kaum Muhajirin merupakan para pendatang. Mereka hijrah dari Mekah ke Madinah. Meninggalkan rumah, harta kekayaan, dan keluarga mereka. Kaum Ansar merupakan penduduk asli Madinah. Terdiri atas dua kabilah. Yaitu Bani Aus dan Bani Khazraj.     
      Nabi membangun Masjid Nabawi. Sebagai sarana menyatukan manusia. Nabi mengambil tindakan amat fenomenal. Mempersaudarakan orang Ansar dengan orang Muhajirin. Nabi menyatukan kaum Ansar dengan kaum Muhajirin. Sebanyak 45 orang Ansar disatukan dengan 45 orang Muhajirin. Bertempat di rumah Anas bin Malik.
     Nabi menyatukan mereka. Agar saling tolong-menolong. Saling mewarisi, jika ada yang meninggal dunia. Perjanjian ini berlaku sampai peristiwa Perang Badar.
     Alquran surah Alanfal surah ke-8 ayat 75. Alanfal bermakna “rampasan perang”.      Setelah turun ayat ini, maka hak saling mewarisi menjadi gugur. Tetapi, ikatan persaudaraan tetap berlaku.
      “Dan orang-orang beriman sesudah itu. Kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu. Maka orang-orang itu termasuk golonganmu. Orang-orang yang mempunyai hubungan itu, sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada kerabatnya) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
       Tujuan menyatukan umat Islam. Menghilangkan fanatisme jahiliah. Fanatisme jahiliah merupakan kepercayaan dan keyakinan yang terlalu kuat terhadap ajaran nenek moyang yang salah.
      Nabi menghapus perbedaan latar belakang. Menghilangkan perbedaan asal-usul. Perbedaan suku, warna kulit, dan asal daerah. Agar tak ada pihak yang merasa lebih unggul. Dibandingkan pihak lainnya. Yang dibela hanya satu, yaitu Islam. Yang diharapkan cuma kepatuhan dan ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya.
      Saad bin Rabi, orang Ansar, berkata kepada Abdurrahman bin Auf, orang Muhajirin, ”Aku orang Ansar paling kaya di Madinah. Hartaku akan kubagi dua. Aku memiliki dua istri. Pilihlah salah satu. Agar aku bisa menceraikannya. Jika masa iddahnya habis, menikahlah dengan dia.”
      Abdurrahman bin Aus menjawab,”Semoga Allah memberkatimu, keluargamu, dan hartamu. Tunjukkan saja, di mana tempat pasarnya?” 
      Mereka menunjukkan pasar kaum Yahudi, Bani Qainuqa. Beberapa hari kemudian. Nabi bertanya kepada Abdurahman bin Auf, ”Bagaimana keadaanmu?” “Saya sudah menikah,” jawab Abdurahman. Nabi berkata,”Berapa mas kawinnya?” “Beberapa keping emas,”jawab Abdurahman.
      Orang-orang Ansar berkata,”Wahai Nabi. Bagilah kebun kurma kami. Untuk diberikan kepada saudara kami.” “Kami mendengarkan dan kami taat,” kata mereka. Nabi menjawab,”Tidak perlu, cukuplah kalian memberikan bahan makanan pokok saja. Kami bisa bergabung dalam memanen buahnya.” Sungguh, ikatan persaudaraaan mereka luar biasa.
      Dorongan melayani orang lain sangat besar. Mereka lebih mendahulukan kepentingan saudaranya dibandingkan dirinya sendiri. Persaudaraan kaum Ansar dan kaum Muhajirin sungguh hebat. Sulit dicarikan bandingannya. Sampai sekarang.  
       Kaum Ansar bersedia memberikan semuanya kepada kaum Muhajirin. Kaum Muhajirin  menerimanya. Menganggap sebagai kehormatan luar biasa. Tetapi, mereka menerima bahan makanan pokok saja. Mereka saling menghormati dan menyayangi.
      Allah pencipta langit, bumi, dan segala isinya. Memuji hubungan persaudaraan kaum Ansar dan Muhajirin.
      Alquran surah Alhasyr. Surah ke-59 ayat 9. “Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin). Mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu).”
      Nabi Muhammad terus memupuk persaudaraan sesama muslim.  Agar tercipta masyarakat Islam yang kuat luar biasa.   Nabi selalu memompakan semangat dan  motivasi membentuk persatuan dan kesatuan yang tangguh.   
      Alquran surah Alhujurat. Surah ke 49 ayat 10. ”Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Oleh karena itu, damaikan antara kedua saudaramu yang berselisih. Bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat “:
      Alquran surah Alhujurat. Surah ke 49 ayat 11. ”Hai orang-orang yang beriman. Janganlah suatu kelompok menghina kelompok yang lain. Bisa jadi mereka yang dihina lebih baik daripada yang menghina. Jangan pula para wanita menghina wanita yang lain. Bisa jadi wanita yang dihina itu lebih baik daripada  wanita yang menghina. Jangan kamu mencela dirimu sendiri. Jangan kamu saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah beriman. Barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”.
      Alquran surah Alhujurat. Surah ke 49 ayat 13.  “Hai manusia. Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya, orang yang paling mulia sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
      Nabi bersabda, “Tidak halal bagi seorang muslim menjauhi saudaranya sesama muslim lebih dari 3 hari. Ketika mereka berjumpa, yang satu memalingkan muka dan yang lain juga  berpaling. Yang terbaik adalah orang yang memulai mengucapkan salam lebih dulu.”
      Rasul bersabda, “Hak seorang muslim atas muslim yang lain ada 6 perkara: (1) jika bertemu, ucapkan salam; (2) jika mengundang, penuhilah;(3) jika meminta nasihat, berilah nasihat; (4) jika bersin, ucapkan hamdalah dan doakan; (5) jika sakit, jenguklah; dan (6) jika meninggal, antarkan jenazahnya.”
      Nabi bersabda, “Muslim itu saudara bagi muslim yang lain. Ia tidak saling menzalimi dan saling membiarkan. Siapa yang menghilangkan suatu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan menghilangkan kesulitannya di hari kiamat. Siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah pasti akan menutupi aibnya pada hari kiamat nanti.”
      Nabi bersabda. “Seorang muslim itu saudara muslim yang lain. Oleh sebab itu, jangan menzalimi dan meremehkannya dan jangan pula menyakitinya."
      Butir-butir isi perjanjian persaudaraan orang Islam. Semua umat Islam adalah satu kesatuan tak terpisahkan. Kaum Muhajirin dari Mekah memiliki adat kebiasaan sendiri. Semua masalah harus diselesaikan dengan adil dan baik.
      Kaum Ansar mempunyai adat kebiasaan sendiri. Segala persoalan harus dibereskan dengan baik dan adil. Semua orang Islam harus melawan orang yang berbuat zalim. Setiap orang Islam wajib membantu saudaranya sesama Islam.
      Apabila ada kezaliman, maka semua orang Islam wajib menegur dan membetulkannya. Semua orang Islam dilarang membantu orang non-Islam yang berbuat jahat. Jika terdapat perselisihan segera dilaporkan kepada Nabi.
     Abdullah bin Salam, berasal dari kaum Yahudi, Madinah berkata,” Ketika Nabi tiba di Madinah. Saya mendatanginya. Saya melihat wajah Nabi dengan jelas. Wajah Nabi bukan wajah pendusta. Nabi bersabda,” Wahai manusia.  Sebarkan keselamatan, sambunglah silaturahmi, berikan makanan, kerjakan salat malam ketika orang sedang tidur. Niscaya kalian akan masuk surga.” 
     Nabi Muhammad memiliki sifat lahir dan batin yang sempurna. Berperilaku yang penuh keutamaan akhlak. Sikap dan perlaku yang bagus. Semua orang pasti tertarik kepada setiap ucapan Nabi. Setiap perkataan Nabi pasti dilaksanakan para sahabat. Semua para sahabat berebut mengerjakan semua bimbingan dan penjelasan Nabi. Sungguh sungguh menakjubkan.
      Nabi berhasil membangun masyarakat baru. Masyarakat Madinah yang amat mengagumkan dalam sejarah. Nabi sukses menyelesaikan semua masalah kehidupan. Tercapai kondisi spiritual yang luar biasa. Siap menghadapi segala masalah segala zaman.
Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penebit Ash-Shaff. Jogyakarta. 2000.