Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Monday, May 22, 2017

77. PASUKAN GAJAH

PASUKAN GAJAH ABRAHAH,
GAGAL MENYERANG KAKBAH
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Abrahah, seorang Gubernur Najashi di Yaman. Wakil Raja Najashi di Habasyah, sekarang Etiopia di benua Afrika. Abrahah membangun gereja raksasa. Sebuah bangunan gereja terbesar di bumi. Yang belum pernah dibangun sebelumnya. Gubernur Abrahah berkirim surat kepada Raja Najashi. Menceritakan ambisi besarnya.
    Gubernur Abrarah “bermimpi besar”. Semua bangsa Arab datang. Mengunjungi gereja mereka. Untuk melaksanakan “ibadah haji”. Ingin “menandingi” Kakbah di Mekah.
     Bangsa Arab mengetahui pembangunan gereja besar. Kinani, seorang badui suku Bani Fukaim “cemburu”. Dia mendatangi gereja raksasa. Melaburi gereja dengan kotoran manusia. Gubernur Abrahah murka. 
    Gubernur Abrahah menyiapkan pasukan. Abrahah menunggang gajah putih besar. Diikuti 13 gajah lainnya. Membawa 60.000 pasukan perang. Bersenjata lengkap. Berangkat dari Yaman, menuju Mekah. Bertujuan menghancurkan Kakbah.
     Bangsa Arab ketakutan. Dzu Nafar, seorang raja “pribumi” Yaman. Mecoba melawan pasukan Abrahah. Pasukan Dzu Nafar kalah. Dia menjadi tawanan perang.  Beberapa suku mencoba melawan Abrahah. Tetapi, kalah dan menjadi tawanan.
     Pasukan Abrahah berhenti di luar Mekah. Mengirimkan pasukan berkuda masuk Mekah. Merampas harta kekayaan penduduk Mekah. Termasuk 200 ekor unta milik Abdul Muththalib, kepala suku Quraisy.
      Abrahah mengirim utusan. Menemui pemimpin Mekah. Pasukan Abarah tidak ingin berperang. Hanya bertujuan menghancurkan Kakbah. Abdul Muththalib menghadap Gubernur Abrahah.
      Abdul Muththalib, kepala suku Quraisy.  Seorang yang tampan, dan berwibawa. Raja Abrahah menyambutnya. Raja Abrahah turun dari tahtanya. Duduk di permadani mendekati Abdul Muththalib.
     Raja Abrahah berdialog lewat penerjemah. Abdul Muththalib berkata, “Kami hanya ingin harta yang dirampas dikembalikan. Termasuk 200 ekor unta milik saya,”  Abrahah kecewa, “Pertama aku melihatmu, aku kagum kepadamu.  Namun, sekarang memudar. Kamu hanya mengharapkan 200 ekor unta dikembalikan!”
     Raja Abrahah melanjutkan, “Kamu membiarkan Kakbah, yang merupakan simbol agamamu saya hancurkan?” Abdul Muththalib menjawab, “Saya pemilik unta. Sedangkan Kakbah ada pemiliknya yang akan melindungi.”  Abrahah berkata, “ Tak mungkin bisa berlindung dari serangan pasukanku.”
     Abdul Muththalib kembali ke Mekah. Semua harta kekayaan yang dirampas dikembalikan. Termasuk 200 ekor unta. Semua penduduk keluar rumah. Bersembunyi di atas gunung. Daerah Kakbah dan sekitarnya kosong.
     Pasukan Abrahah bersiap menghancurkan Kakbah. “Mahmud’, nama gajah putih besar. Yang ditunggangi Abrahah. Tidak mau berdiri. Gajah “Mahmud” tetap “menderum”. Gajah berlutut dengan kedua kaki depan, atau keempat kakinya.
    Gajah dipukul kepalanya dengan besi. Tetap tak mau berdiri. Perutnya dipukul dengan “mahjan”. Tetap tak bergeming. “Mahjan” berupa tongkat bengkok untuk menekan perut gajah.
      “Kepala suku” gajah diarahkan ke selatan. Balik ke arah Yaman. Gajah berdiri dan berlari. Gajah diarahkan ke Mekah. Dia menderum lagi.   Hal demikian, terjadi berkali-kali. Gajah “Mahmud” menolak berjalan ke arah Mekah.
    Muncul ribuan burung “walet” dan “jalak”. Membawa ribuan kerikil panas. Setiap burung membawa tiga butir kerikil. Seukuran kacang. Dua butir kerikil dijepit kaki, satu butir kerikil di “moncong” burung.
     Pasukan Abrahah kocar-kacir. Mereka berhamburan. Setiap orang yang terkena kerikil langsung tewas. Pasukan penyerbu “balik kucing” kembali ke Yaman.
     Gubernur Abrahah terkena kerikil. Dia dipandu pulang ke Yaman. Setiap bergerak, jari-jarinya berjatuhan. Abrahah mati, tubuhnya terbelah. Pasukan gajah Abrahah gagal menghancurkan Kakbah. Alhamdulillah
      Alquran surah Alfil. Yang berarti “gajah”. Surah ke-105 ayat 1-5. “Apakah kamu tidak memperhatikan? Bagaimana Tuhanmu bertindak terhadap pasukan bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Kakbah) sia-sia? Dia mengirimkan burung yang berbondong-bondong. Melempari mereka dengan batu. Berasal dari tanah yang terbakar. Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat.  
Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penerbit Ash-Shaff. Jogyakarta. 2000.
5. Hisyam, Ibnu. Sirah Nabawiyah. Sejarah Lengkap Kehidupan Rasulullah.

Sunday, May 21, 2017

76. SALMAN ALFARISI

SALMAN AL-FARISI,
MENCARI NABI DARI PERSIA HINGGA MADINAH
oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo


      Salman Al-Farisi lahir tahun 568 Masehi di Persia, Iran. Meninggal tahun 657 Masehi di Irak. Selama di Madinah dipanggil Abu Abdullah.
      Salman Al-Farisi bercerita. Riwayat perjalanan hidupnya. Lahir di Desa Jayyu, Asfahah di Persia, Iran. Anak kesayangan seorang pemimpin desa. Yang beragama Majusi. Menyembah api.
      Salman Al-Farisi masih remaja. Bertugas menjaga api. Agar api menyala terus. Ketika Salman dalam perjalanan menuju ladang. Terdengar suara kebaktian di gereja.   Salman tertarik belajar agama Kristen.
      Orang Kristen berasal dari negeri Syam. Datang mengunjungi orang tua Salman. Ayahnya melarang bergaul dengan mereka. Salman Al-Farisi dikurung di rumah.
     Salman Al-Farisi “minggat” dari rumah. Mengikuti rombongan pedagang Syam. Kembali ke negeri mereka. Salman Al-Farisi menempati “kompleks” gereja di Syam. Sebagai pelayan jemaat gereja. Bersama seorang uskup. Ternyata,  uskup orang jahat. Menyalahgunakan jabatannya. Memerintahkan orang bersedekah. Hasilnya, untuk kekayaan pribadi uskup sendiri.
    Uskup meninggal. Masyarakat akan melakukan “prosesi pemakaman”. Salman Al-Farisi membuka rahasia. Uskup  orang jahat. Ditunjukkan tempat tersembunyi. Tempat penyimpanan perhiasan. Ditemukan 7 kotak emas dan perak. Masyarakat marah. Jenazah uskup dilempari batu. Mereka menunjuk uskup baru.
    Uskup baru orang baik. Tekun beribadah. Berbudi pekerti luhur. Uskup yang baik meninggal. Sebelum wafat uskup memberikan rekomendasi. Agar Salman Al-Farisi menjumpai seorang uskup di Al-Maushil. Salman Al-Farisi mendatanginya. Menjelaskan masalahnya.
     Uskup di Al-Maushil bagus. Sikap dan perilkunya terpuji. Uskup meninggal. Juga, memberikan rekomendasi. Agar Salman Al-Farisi menjumpai seorang uskup di Nashibin. Uskup, orang yang baik. Uskup Meninggal. Sebelum wafat memberikan saran agar  Salman Al-Farisi menemui seorang uskup di Ammuriyah, Romawi.
     Salman Al-Farisi datang ke Romawi. Menjumpai uskup yang ditunjuk. Salman Al-Farisi memiliki sejumlah sapi dan kambing. Uskup meninggal dunia. Sebelum wafat  uskup sudah berwasiat. Akan muncul “Nabi Baru”. Membawa ajaran agama Ibrahim. Di negeri Arab.
    Uskup memberikan citri-ciri “topografi”. Keadaan muka bumi pada suatu kawasan atau daerah tertentu. Lokasi hijrah nabi baru. Berada di wilayah Arab. Diapit gunung berbatu hitam. Banyak ditumbuhi pohon kurma. Uskup berpesan, “Jika kamu sanggup, pergilah ke sana.”
     Uskup menyampaikan “tanda” kenabian. Ciri “yang tampak dari luar”. Yang bisa dilihat dan disaksikan dengan indra manusia. Tanda “khusus” nabi baru. Pertama, dia tidak mau menerima sedekah. Kedua, dia mau menerima hadiah. Ketiga,  terdapat “stempel kenabian”. Berupa “benjolan kecil” di punggung belakang. Di antara kedua bahunya.
     Beberapa waktu kemudian. Rombongan pedagang dari Arab datang.  Salman Al-Farisi menjumpai mereka. Menyampaikan maksudnya.  Rombongan bersedia membawa ke negeri Arab. Dengan imbalan beberapa ekor sapi dan kambing.
     Rombongan pedagang Arab berbuat jahat. Salman Al-Farisi diperlakukan sebagai budak. Diperdagangkan di pasar “perbudakan’. Salman Al-Farisi dibeli orang Madinah. Di Madinah banyak tumbuh pohon kurma. Tetapi, Salman Al-Farisi belum yakin itu wilayah nabi baru.
     Salman Al-Farisi dibeli kaum Yahudi Bani Quraizah. Dibawa ke daerah Bani Quraizah di Madinah. Salman mulai yakin itu daerah yang dituju. Seperti yang disampaikan seorang uskup di Ammuriyah.
   Nabi Muhammad masih berada di Mekah. Salman Al-Farisi bekerja sebagai budak. Bekerja untuk majikannya. Nabi hijrah dari Mekah ke Madinah. Nabi tiba di Quba.
      Salman Al-Farisi berada di atas sebuah pohon kurma. Seseorang berteriak kepada temannya, “Orang-orang sedang berkumpul di Quba. Menyambut kedatangan orang dari Mekah. Mereka mengatakan orang tersebut adalah nabi.” Salman Al-Farisi hampir terjatuh. Mendengar teriakan orang tersebut. 
     Pertemuan pertama. Sore hari. Salman Al-Farisi mendatangi Nabi di Quba. Membawa beberapa  makanan. Salman Al-Farisi berkata, “Aku mendengar kabar. Engkau orang baik.  Engkau memiliki sahabat yang membutuhkan bantuan. Aku membawa sedekah untuk kalian.” Nabi menerimanya. Diberikan kepada para sahabat. Para sahabat memakannya. Nabi tak ikut makan.
      Salman Al-Farisi bergumam, “Ini merupakan bukti pertama. Nabi tidak mau makan harta sedekah.” Salman Al-Farisi izin pulang. Kembali ke rumah majikan.
   Pertemuan kedua. Nabi Muhammad pindah ke Madinah. Salman Al-Farisi mendatangi Nabi. Membawa beberapa makanan. Salman Al-Farisi berkata, “Saya melihat engkau tidak makan harta sedekah. Saya datang membawa hadiah untukmu. Terimalah hadiah khusus dariku untukmu.” Nabi menerimanya.
      Nabi makan hadiah itu bersama para sahabat. Salman Al-Farisi bergumam,”Ini adalah bukti kedua. Nabi mau makan harta hadiah.” 
      Pertemuan ketiga. Nabi Muhammad mengantar jenazah sahabatnya. Di pemakamam Baqi, Madinah. Nabi duduk bersama para sahabat. Salman Al-Farisi memilih duduk di belakang Nabi. 
      Salman Al-Farisi ingin melihat punggung Nabi. Nabi menyadarinya.  Nabi melepaskan baju dari punggungnya. Salman Al-Farisi melihat “stempel” tanda kenabian.  Yang berada di antara punggung Nabi. Seperti yang disampaikan uskup di Ammuriyah.
     Salman Al-Farisi menangis. Mendekat ke arah Nabi, merangkul, dan menciumnya.  Nabi bersabda, “Berbaliklah, menghadap kepadaku. Ceritakan semuanya.” Salman Al-Farisi bercerita riwayat hidupnya. Kisah perjalanannya “mencari” Nabi. Berangkat dari Persia, Iran hingga di Madinah, Arab Saudi. Nabi dan para sahabat mendengarkan dengan saksama.
      Salman Al-Farisi kembali bekerja. Sebagai seorang budak. Salman Al-Farisi tidak ikut Perang Badar, dan Perang Uhud. Masih “berstatus” seorang budak.
      Nabi bersabda,”Wahai Salman. Tulislah perjanjian dengan majikanmu. Agar kamu bebas.”Salman Al-Farisi menulis perjanjian dengan majikannya. Supaya terlepas dari “status” budak. Dengan menanam 300 pohon kurma, dan membayar 40 ons emas.
     Nabi bersabda, “Wahai para sahabat. Bantulah saudaramu Salman Al-Farisi. Untuk membebaskan dirinya.” Semua para sahabat berebut membantu. Nabi ikut menanam pohon kurma dengan tangan beliau sendiri. Nabi membawa emas sebesar telur ayam. Seberat 40 ons diberikan kepada Salman. Untuk ongkos membayar kebebasan dirinya.
    Salman Al-Farisi menjadi orang merdeka. Mengikuti Perang Khandaq atau Perang Parit. Salman Al-Farisi mengusulkan ide yang cemerlang. Membuat parit mengelilingi Madinah. Untuk menghambat pergerakan pasukan kafir.
     Pasukan kafir frustasi. Berjumlah lebih banyak. Tetapi hanya berputar-putar saja. Tak bisa masuk menyerang. Pasukan Islam hanya bertahan. Pengepungan berlangsung lebih dari sebulan. Tidak menghasilkan apa-apa.
      Muncul angin topan. Pasukan kafir kocar-kacir. Mereka kembali ke tempat asal masing-masing. Umat Islam selamat. Sejak saat itu, Salman Al-Farisi  selalu terlibat dalam peperangan membela Islam.
Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penebit Ash-Shaff. Jogyakarta. 2000.
5. Hisjam, Ibnu. Sirah Nabawiyah. Sejarah Lengkap Kehidupan Rasulullah.

Saturday, May 20, 2017

75. ABU BAKAR

ABU BAKAR, PEMBELA SETIA NABI
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Abu Bakar lahir Oktober 573 Masehi di Mekah. Meninggal 23 Agustus di Madinah. Lahir dengan nama Abdul Kakbah bin Abi Quhafah.  Abu bakar termasuk “ash-shabiqunal awwalun”. Orang-orang yang terdahulu dan pertama masuk Islam.
      Ayahnya bernama Usman bin Amir. Dipanggil “Abu Quhafa”. Ibunya bernama Salam binti Sakhar. Dipanggil “Umi Khair”. Berasal keluarga kaum Bani Tamim. Abu Bakar kecil senang bermain dengan unta dan kambing. Dijuluki Abu Bakar berarti  “Bapaknya Unta”.
    Abu Bakar lebih muda 2 tahun dibandingkan dengan Nabi. Terlibat perdagangan sejak kecil. Abu Bakar lebih terkenal dalam dunia bisnis.
       Abu Bakar, 10 tahun, mengikuti rombongan berdagang ke Siria. Nabi Muhammad, 12 tahun, juga ikut. Diajak Abu Thalib turut dalam kafilah.
       Abu Bakar, 18 tahun, berprofesi sebagai pedagang kain. Mengikuti bisnis keluarga. Abu Bakar sering berdagang ke luar negeri. Bersama kafilahnya. Berdagang ke Yaman, Siriah. Juga, beberapa tempat lainnya.
      Kegiatan dalam bisnis. Membuat Abu Bakar semakin kaya. Semakin berpengalaman berdagang. Bisnisnya semakin berkembang. Status sosial Abu Bakar bertambah naik. Layaknya keluarga pedagang Mekah yang kaya. Abu Bakar adalah orang terpelajar. Bisa menulis dan membaca. Menyukai puisi.
       Abu Bakar masih kecil. Ayahnya membawanya ke Kakbah. Menyuruh Abu Bakar berdoa kepada berhala. Ayahnya pergi mengurus bisnis. Abu Bakar ditinggal sendirian. 
      Abu Bakar berdoa kepada berhala, "Ya tuhanku, aku membutuhkan pakaian.  Berikan kepadaku pakaian". Berhala tersebut tetap diam, tidak menanggapi permintaan Abu Bakar.
      Abu Bakar berdoa kepada berhala lainnya, "Ya tuhanku, berikanlah aku makanan yang lezat, lihatlah aku sangat lapar". Berhala itu masih tidak memberikan jawaban apa pun.
      Abu Bakar mengangkat sebuah batu. Berkata kepada berhala,"Saya sedang mengangkat batu. Mengarahkan kepadamu. Jika kamu memang tuhan, maka lindungilah dirimu sendiri".
      Abu Bakar melemparkan batu ke arah berhala. Pergi meninggalkan Kakbah. Sejak saat itu, Abu Bakar tidak pernah menyembah berhala.
      Nabi berdakwah, "Sesungguhnya aku adalah utusan Allah. Aku mengajak kamu kepada Allah."  Abu Bakar langsung masuk Islam. Nabi amat gembira.
       Abu Bakar menemui Usman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awam, dan Saad bin Abi Waqas. Mereka pun masuk Islam.
      Menurut Ibnu Katsir. Khadijah, istri Nabi, wanita pertama masuk Islam.  Zaid bin Haritsah, budak pertama masuk Islam. Ali bin Abi Thalib, anak kecil pertama masuk Islam. Abu Bakar, laki-laki dewasa  pertama masuk Islam.
      Istri pertama Abu Bakar, Qutailah binti Abdul-Uzza, tidak masuk Islam. Mereka  bercerai. Istrinya yang lain, Umi Ruman, memeluk Islam. Semua anak Abu Bakar masuk  Islam.  Abdurrahman bin Abu Bakar memeluk Islam dalam perjanjian Hudaibiyah.
      Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah. Rumah Nabi bertetangga dengan Abu Bakar. Nabi Muhammad muda sebagai pedagang, Abu Bakar muda ahli berdagang. Nabi Muhammad lebih tua 2 tahun. Abu Bakar berpostur “agak kurus”. Berkulit “putih”, dan berambut lebat.
      Pada awal Islam. Penganut agama Islam disiksa. Keluarga kaya dan terhormat dilindungi keluarganya. Para budak mengalami penyiksaan paling parah. Abu Bakar membelinya lalu membebaskannya.
     Bilal bin Rabah, seorang budak terkenal. Abu Bakar membelinya, lalu melepaskannya. Akhirnya, Bilal menjadi sahabat setia Nabi. Muazin pertama pada zaman Nabi.
     Peristiwa Isra Mikraj. Penduduk Mekah gempar. Hampir semua pemeluk Islam kembali murtad. Mendengarkan kisah Nabi yang “tidak masuk akal”. Perjalanan dari Mekah ke Palestina. Berjarak lebih dari 1.000 km. Ditambah lagi “cerita” naik ke-7  langit. Sungguh mencengangkan dan membingungkan.
     Menunggang kuda tercepat. Berangkat ke Palestina memerlukan waktu sebulan. Kembalinya, juga membutuhkan sebulan. Nabi bercerita dalam Isra Mikraj. Berangkat dari Mekah ke Palestina, dan langsung kembali dari Palestina ke Mekah. Hanya ditempuh beberapa jam saja!. Sungguh “amat mustahil”. Tidak masuk dalam akal mereka.
     Tetapi, Abu Bakar berhasil mengubah semuanya. Dengan amat yakin Abu Bakar berkata, “Semua yang dikatakan Nabi Muhammad pasti benar!”.
      Abu Bakar mengumpulkan para tokoh Quraisy. Juga, semua orang yang pernah mengunjungi Palestina. Mereka dipersilakan bertanya kepada Nabi. Tentang “seluk beluk” Palestina. Padahal, Nabi sendiri belum pernah ke Palestina!
      Nabi Muhammad berhasil menjawab dengan baik. Semuanya mampu dijelaskan dengan amat sempurna.  Sungguh mengherankan. Sekali lagi, Nabi Muhammad belum pernah mengunjungi Palestina. 
     Nabi berkata, “Malam hari tadi, saya berjumpa dengan suatu kafilah dari Mekah. Mereka kehilangan satu unta. Saya menunjukkan tempatnya. Untanya berhasil ditemukan. Saya minum sebagian bekal air mereka. Dua hari lagi mereka datang.”
    Nabi menyebutkan nama semua orang. Yang ikut dalam rombongan kafilah. Jumlah untanya, dan perbekalan lainnya.
     Penduduk Mekah berkumpul. Bergerombol berjajar di tepi pintu masuk  Mekah. Menunggu kedatangan kafilah yang diceritakan Nabi Muhammad. Rombongan kafilah datang.
    Penduduk Mekah bertanya kepada anggota rombongan. Ternyata, semuanya benar seperti yang diceritakan Nabi Muhammad. Sungguh, mengherankan. Semua pemeluk Islam bertambah kuat keyakinan mereka.
      Nabi Muhammad memberi gelar “Ash-Shiddiq”. Yang berarti “Berkata benar.“ Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Mikraj. Dikenal dengan nama "Abu Bakar Sidik".
     Nabi hijrah dari Mekah ke Madinah. Abu Bakar menemani bersembunyi di gua Tsur. Selama 3 malam. menghindari kejaran pasukan Quraisy. Menempuh jalur yang sulit. Menuju Madinah. Berjalan selama 7 hari.
         Abu Bakar juga mertua dengan Nabi Muhammad. Aisyah, putri Abu Bakar  menikah dengan Nabi. Beberapa waktu setelah Hijrah.
       Nabi Muhammad sakit.  Abu Bakar menjadi imam salat. Menggantikan Nabi.  Banyak yang menganggap ini “tanda” Abu Bakar akan menggantikan posisi Nabi.
      Nabi Muhammad meninggal dunia.  Abu Bakar sahabat Nabi paling tabah menghadapinya.  Abu Bakar pemimpin baru umat Islam. khalifah Islam pertama. mulai tahun 632 sampai 634 Masehi.
      Pasukan Abu Bakar berhasil mengalahkan Kaisar Bizantium dan Kaisar Sassanid. Panglima Khalid bin Walid menaklukkan Irak dan Siriah.
        Para penghafal Alquran banyak meninggal. Abu Bakar  mengumpulkan koleksi lembaran Alquran. Zaid bin Tsabit, sebagai ketua tim. Mengumpulkan semua lembaran alquran.  Berasal dari para penghafal alquran, tulisan pada tulang, kulit dan bahan lainnya. Abu Bakar menyimpan buku kumpulan Alquran yang lengkap.
      Abu Bakar meninggal. buku lembaran Alquran disimpan Umar bin Khattab. Khalifah  Usman bin Affan membukukan koleksi ini. Menjadi dasar penulisan teks Alquran. Yang dikenal dengan Alquran “Mushaf Usmany”.
        Abu Bakar meninggal 23 Agustus 634 Masehi, di Madinah karena sakit. dimakamkan di rumah Aisyah, putrinya.
      Kondisi makam sekarang.  Makam Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab berada di sisi timur depan Masdjid Nabawi, Madinah. Berada di bawah kubah berwana hijau.
      Masjid Nabawi menghadap ke arah selatan. Ke arah Kakbah di Masjidilharam,  Mekah. Mekah berada di selatan Madinah. Jenazah Nabi, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab berada di dalam bangunan Masjid Nabawi.
      Jenazah Nabi berada di ujung paling selatan. Kepala Nabi berada di sisi barat. Wajah Nabi menghadap ke arah selatan. Ke arah Kakbah di Masjidilharam, Mekah. Kaki Nabi berada di sisi timur.
    Jenazah Abu Bakar berada di utara jenazah Nabi. Kepala Abu Bakar sejajar dengan pundak Nabi. Kepala Abu Bakar menghadap ke arah selatan. Ke arah jenazah Nabi. Ke arah Kakbah di Masjidilharam, Mekah. Kaki Abu Bakar berada di sisi timur.
          Jenazah Umar bin Khattab berada di utara jenazah Abu Bakar. Kepala Umar bin Khattab sejajar dengan pundak Abu Bakar. Kepala Umar bin Khattab  menghadap ke arah jenazah Abu Bakar dan Nabi. Ke arah selatan. Ke arah Kakbah di Masjidilharam, Mekah. Kaki Umar bin Khattab berada di sisi timur.
     Makam Nabi, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab dikelilingi tiga lapis tembok. Tembok paling dalam berupa dinding kamar Aisyah, istri Nabi. Tembok tengah adalah dinding Umar bin Abdul Aziz. Tembok terluar merupakan dinding Sultan Qait Bay dari Mesir. Dinding Sultan Qait Bay bagian barat memasuki daerah “Taman Raudah”.
Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penerbit Ash-Shaff. Yogyakarta. 2000.

75. ABU BAKAR

ABU BAKAR, PEMBELA SETIA NABI
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Abu Bakar lahir Oktober 573 Masehi di Mekah. Meninggal 23 Agustus di Madinah. Lahir dengan nama Abdul Kakbah bin Abi Quhafah.  Abu bakar termasuk “ash-shabiqunal awwalun”. Orang-orang yang terdahulu dan pertama masuk Islam.
      Ayahnya bernama Usman bin Amir. Dipanggil “Abu Quhafa”. Ibunya bernama Salam binti Sakhar. Dipanggil “Umi Khair”. Berasal keluarga kaum Bani Tamim. Abu Bakar kecil senang bermain dengan unta dan kambing. Dijuluki Abu Bakar berarti  “Bapaknya Unta”.
    Abu Bakar lebih muda 2 tahun dibandingkan dengan Nabi. Terlibat perdagangan sejak kecil. Abu Bakar lebih terkenal dalam dunia bisnis.
       Abu Bakar, 10 tahun, mengikuti rombongan berdagang ke Siria. Nabi Muhammad, 12 tahun, juga ikut. Diajak Abu Thalib turut dalam kafilah.
       Abu Bakar, 18 tahun, berprofesi sebagai pedagang kain. Mengikuti bisnis keluarga. Abu Bakar sering berdagang ke luar negeri. Bersama kafilahnya. Berdagang ke Yaman, Siriah. Juga, beberapa tempat lainnya.
      Kegiatan dalam bisnis. Membuat Abu Bakar semakin kaya. Semakin berpengalaman berdagang. Bisnisnya semakin berkembang. Status sosial Abu Bakar bertambah naik. Layaknya keluarga pedagang Mekah yang kaya. Abu Bakar adalah orang terpelajar. Bisa menulis dan membaca. Menyukai puisi.
       Abu Bakar masih kecil. Ayahnya membawanya ke Kakbah. Menyuruh Abu Bakar berdoa kepada berhala. Ayahnya pergi mengurus bisnis. Abu Bakar ditinggal sendirian. 
      Abu Bakar berdoa kepada berhala, "Ya tuhanku, aku membutuhkan pakaian.  Berikan kepadaku pakaian". Berhala tersebut tetap diam, tidak menanggapi permintaan Abu Bakar.
      Abu Bakar berdoa kepada berhala lainnya, "Ya tuhanku, berikanlah aku makanan yang lezat, lihatlah aku sangat lapar". Berhala itu masih tidak memberikan jawaban apa pun.
      Abu Bakar mengangkat sebuah batu. Berkata kepada berhala,"Saya sedang mengangkat batu. Mengarahkan kepadamu. Jika kamu memang tuhan, maka lindungilah dirimu sendiri".
      Abu Bakar melemparkan batu ke arah berhala. Pergi meninggalkan Kakbah. Sejak saat itu, Abu Bakar tidak pernah menyembah berhala.
      Nabi berdakwah, "Sesungguhnya aku adalah utusan Allah. Aku mengajak kamu kepada Allah."  Abu Bakar langsung masuk Islam. Nabi amat gembira.
       Abu Bakar menemui Usman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awam, dan Saad bin Abi Waqas. Mereka pun masuk Islam.
      Menurut Ibnu Katsir. Khadijah, istri Nabi, wanita pertama masuk Islam.  Zaid bin Haritsah, budak pertama masuk Islam. Ali bin Abi Thalib, anak kecil pertama masuk Islam. Abu Bakar, laki-laki dewasa  pertama masuk Islam.
      Istri pertama Abu Bakar, Qutailah binti Abdul-Uzza, tidak masuk Islam. Mereka  bercerai. Istrinya yang lain, Umi Ruman, memeluk Islam. Semua anak Abu Bakar masuk  Islam.  Abdurrahman bin Abu Bakar memeluk Islam dalam perjanjian Hudaibiyah.
      Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah. Rumah Nabi bertetangga dengan Abu Bakar. Nabi Muhammad muda sebagai pedagang, Abu Bakar muda ahli berdagang. Nabi Muhammad lebih tua 2 tahun. Abu Bakar berpostur “agak kurus”. Berkulit “putih”, dan berambut lebat.
      Pada awal Islam. Penganut agama Islam disiksa. Keluarga kaya dan terhormat dilindungi keluarganya. Para budak mengalami penyiksaan paling parah. Abu Bakar membelinya lalu membebaskannya.
     Bilal bin Rabah, seorang budak terkenal. Abu Bakar membelinya, lalu melepaskannya. Akhirnya, Bilal menjadi sahabat setia Nabi. Muazin pertama pada zaman Nabi.
     Peristiwa Isra Mikraj. Penduduk Mekah gempar. Hampir semua pemeluk Islam kembali murtad. Mendengarkan kisah Nabi yang “tidak masuk akal”. Perjalanan dari Mekah ke Palestina. Berjarak lebih dari 1.000 km. Ditambah lagi “cerita” naik ke-7  langit. Sungguh mencengangkan dan membingungkan.
     Menunggang kuda tercepat. Berangkat ke Palestina memerlukan waktu sebulan. Kembalinya, juga membutuhkan sebulan. Nabi bercerita dalam Isra Mikraj. Berangkat dari Mekah ke Palestina, dan langsung kembali dari Palestina ke Mekah. Hanya ditempuh beberapa jam saja!. Sungguh “amat mustahil”. Tidak masuk dalam akal mereka.
     Tetapi, Abu Bakar berhasil mengubah semuanya. Dengan amat yakin Abu Bakar berkata, “Semua yang dikatakan Nabi Muhammad pasti benar!”.
      Abu Bakar mengumpulkan para tokoh Quraisy. Juga, semua orang yang pernah mengunjungi Palestina. Mereka dipersilakan bertanya kepada Nabi. Tentang “seluk beluk” Palestina. Padahal, Nabi sendiri belum pernah ke Palestina!
      Nabi Muhammad berhasil menjawab dengan baik. Semuanya mampu dijelaskan dengan amat sempurna.  Sungguh mengherankan. Sekali lagi, Nabi Muhammad belum pernah mengunjungi Palestina. 
     Nabi berkata, “Malam hari tadi, saya berjumpa dengan suatu kafilah dari Mekah. Mereka kehilangan satu unta. Saya menunjukkan tempatnya. Untanya berhasil ditemukan. Saya minum sebagian bekal air mereka. Dua hari lagi mereka datang.”
    Nabi menyebutkan nama semua orang. Yang ikut dalam rombongan kafilah. Jumlah untanya, dan perbekalan lainnya.
     Penduduk Mekah berkumpul. Bergerombol berjajar di tepi pintu masuk  Mekah. Menunggu kedatangan kafilah yang diceritakan Nabi Muhammad. Rombongan kafilah datang.
    Penduduk Mekah bertanya kepada anggota rombongan. Ternyata, semuanya benar seperti yang diceritakan Nabi Muhammad. Sungguh, mengherankan. Semua pemeluk Islam bertambah kuat keyakinan mereka.
      Nabi Muhammad memberi gelar “Ash-Shiddiq”. Yang berarti “Berkata benar.“ Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Mikraj. Dikenal dengan nama "Abu Bakar Sidik".
     Nabi hijrah dari Mekah ke Madinah. Abu Bakar menemani bersembunyi di gua Tsur. Selama 3 malam. menghindari kejaran pasukan Quraisy. Menempuh jalur yang sulit. Menuju Madinah. Berjalan selama 7 hari.
         Abu Bakar juga mertua dengan Nabi Muhammad. Aisyah, putri Abu Bakar  menikah dengan Nabi. Beberapa waktu setelah Hijrah.
       Nabi Muhammad sakit.  Abu Bakar menjadi imam salat. Menggantikan Nabi.  Banyak yang menganggap ini “tanda” Abu Bakar akan menggantikan posisi Nabi.
      Nabi Muhammad meninggal dunia.  Abu Bakar sahabat Nabi paling tabah menghadapinya.  Abu Bakar pemimpin baru umat Islam. khalifah Islam pertama. mula tahun 632 sampai 634 Masehi.
      Pasukan Abu Bakar berhasil mengalahkan Kaisar Bizantium dan Kaisar Sassanid. Panglima Khalid bin Walid menaklukkan Irak dan Siriah.
        Para penghafal Alquran banyak meninggal. Abu Bakar  mengumpulkan koleksi lembaran Alquran. Zaid bin Tsabit, sebagai ketua tim. Mengumpulkan semua lembaran alquran.  Berasal dari para penghafal alquran, tulisan pada tulang, kulit dan bahan lainnya. Abu Bakar menyimpan buku kumpulan Alquran yang lengkap.
      Abu Bakar meninggal. buku lembaran Alquran disimpan Umar bin Khattab. Khalifah  Usman bin Affan membukuan koleksi ini. Menjadi dasar penulisan teks Alquran. Yang dikenal dengan Alquran “Mushaf Usmany”.
        Abu Bakar meninggal 23 Agustus 634 Masehi, di Madinah karena sakit. dimakamkan di rumah Aisyah, putrinya.
      Kondisi makam sekarang.  Makam Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab berada di sisi timur depan Masdjid Nabawi, Madinah. Berada di bawah kubah berwana hijau.
      Masjid Nabawi menghadap ke arah selatan. Ke arah Kakbah di Masjidilharam,  Mekah. Mekah berada di selatan Madinah. Jenazah Nabi, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab berada di dalam bangunan Masjid Nabawi.
      Jenazah Nabi berada di ujung paling selatan. Kepala Nabi berada di sisi barat. Wajah Nabi menghadap ke arah selatan. Ke arah Kakbah di Masjidilharam, Mekah. Kaki Nabi berada di sisi timur.
    Jenazah Abu Bakar berada di utara jenazah Nabi. Kepala Abu Bakar sejajar dengan pundak Nabi. Kepala Abu Bakar menghadap ke arah selatan. Ke arah jenazah Nabi. Ke arah Kakbah di masjidilharam, Mekah.
          Jenazah Umar bin Khattab berada di utara jenazah Abu Bakar. Kepala Umar bin Khattab sejajar dengan pundak Abu Bakar. Kepala Umar bin Khattab  menghadap ke arah jenazah Abu Bakar dan Nabi. Ke arah selatan. Ke arah Kakbah di Masjidilharam, Mekah.
     Makam Nabi, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab dikelilingi tiga lapis tembok. Tembok paling dalam berupa dinding kamar Aisyah, istri Nabi. Tembok tengah adalah dinding Umar bin Abdul Aziz. Tembok terluar merupakan dinding Sultan Qait Bay dari Mesir. Dinding Sultan Qait Bay bagian barat memasuki daerah “Taman Raudah”.
Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penerbit Ash-Shaff. Yogyakarta. 2000.

Friday, May 19, 2017

SMPN 1 BALONGBENDO, 16-5 2017 DALANG HUMOR

Thursday, May 18, 2017

74. UMAR BIN KHATTAB

UMAR BIN KHATTAB,
MANUSIA DITAKUTI SETAN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo


      Umar bin Khattab, lahir tahun 583 Masehi di Mekah. Meninggal 3 November 644 Masehi di Madinah. Khattab bin Nufail, ayah Umar bin Khattab. Ayahnya berasal dari Bani Adi. Salah satu rumpun suku Quraisy. Ibu Umar bin Khattab bernama Hantamah bin Hasyim. Ibunya berasal dari Bani Makhzum.
      Zaman jahiliah. Keluarga Umar bin Khattab tergolong kelas menengah. Umar bin Khattab bisa membaca dan menulis. Merupakan hal yang langka saat itu.
      Umar belum masuk Islam. Sangat disegani penduduk Mekah. Seorang peminum berat. Suka mabuk-mabukan. Ahli strategi perang. Prajurit yang tangguh. Paling banyak menyiksa pengikut Nabi Muhammad.
      Nabi berdakwah secara terbuka. Umar bin Khattab berangkat akan membunuh Nabi. Berjumpa Nuaim bin Abdullah di perjalanan. Diberi kabar saudaranya telah masuk Islam.
      Umar bin Khattab murka. Pergi mencari saudaranya. Ingin menghukumnya. Umar bin Khattab menampar adiknya hingga berdarah. Umar bin Khattab merasa kasihan.  Lalu minta lembaran Alquran. Kemudian dibacanya. Surah Thaha. Surah ke-20 ayat 1-8.
      “Thaha. Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah. Melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut kepada Allah. Diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi. Yang Maha Pengasih. Yang bersemayam di atas Arsy. Milik-Nya semua yang ada di langit, bumi, dan di antara keduanya, serta yang ada di bawah tanah. Apabila kamu mengeraskan ucapanmu. Sungguh, Dia mengetahui rahasia yang tersembunyi.  Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia. Yang mempunyai nama-nama yang terbaik.”
      Umar bin Khattab terguncang. Beberapa saat kemudian, Umar bin Khattab masuk Islam. Kaum Quraisy heboh. Masyarakat Mekah gempar. Sulit dipercaya. Umar bin Khattab yang paling keras menentang Islam. Paling kejam menyiksa pengikut Nabi Muhammad.  Menjadi seorang muslim.
       Nabi Muhammad pernah berdoa, “Ya Allah, muliakan Islam dengan salah seorang yang lebih Engkau cintai. Umar bin Khattab atau Abu Jahal bin Hisyam”. Doa Nabi terkabul. Umar bin Khattab masuk Islam. Tiga hari setelah Hamzah bin Abdul Muththalib masuk Islam.
      Umar berkata, “Setelah masuk Islam. Aku menemui Abu Jahal. Memberitahukan aku masuk Islam. Abu Jahal malah masuk rumah.”
      Hamzah bin Abdul Muththalib dan Umar bin Khattab. Keduanya termasuk jagoan Mekah.  Keduanya sering kembali dari berburu. Dengan menggotong bangkai singa.
      Hamzah bin Abdul Muththalib dan Umar bin Khattab masuk Islam. Umar bin Khattab mengajak “show of force”. Rombongan umat Islam berjalan beriringan masuk Mekah. Menuju Masjdilharam. Hamzah bin Abdul Muththalib memimpin barisan pertama. Umar bin Khattab, pemimpin barisan kedua. Tidak ada seorang pun yang berani mengganggu.
      Nabi Muhammad menjuluki Umar bin Khattab “Al-Faruq”. Yang berarti “Orang yang mampu memisahkan kebenaran dari kebatilan.”
      Umar bin Khattab adalah manusia yang ditakuti setan. Setan berkata kepada Nabi Muhammad,”Demi Allah. Setiap kali saya bertemu dengan Umar bin Khattab. Saya akan lari darinya.” Nabi bersabda, “Wahai Umar bin Khattab. Jika setan berpapasan denganmu. Maka dia akan memilih jalan yang lain”.
      Umar bin Khattab masuk Islam. Tak lagi menenggak “minuman keras”. Berhenti total “bermabuk-mabukan”. Meskipun belum ada larangan secara resmi. 
      Nabi hijrah dari Mekah ke Madinah. Umar bin Khattab ikut menyusul ke Madinah. Juga, terlibat dalam Perang Badar, Perang Uhud, Perang Khaibar, dan penyerangan ke Siria.
       Nabi Muhammad wafat. Suasana sedih menyelimuti kota Madinah. Umar bin Khattab terguncang. Lalu menghambat pelaksanaan pemakaman jenazah Nabi.
       Umar bin Khattab berkata, "Nabi Muhammad tidak wafat. Tetapi pergi ke hadapan Tuhan. Seperti dilakukan Nabi Musa yang pergi dari kaumnya. Demi Allah, Nabi Muhammad akan kembali. Barangsiapa beranggapan Nabi meninggal. Maka kaki dan tangannya akan kupotong."
      Abu Bakar berkata,“Barangsiapa menyembah Nabi Muhammad. Nabi Muhammad sudah meninggal dunia. Tetapi barangsiapa menyembah Allah. Allah Mahahidup dan tidak pernah mati."
      Abu Bakar membacakan surah Ali Imran. Surah ke-3 ayat 144. “Muhammad  hanya seorang rasul. Sungguh telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia meninggal atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”
      Umar bin Khattab berkata, “Setelah Abu Bakar membacakan ayat itu.  aku terduduk ke tanah. Aku yakin Nabi Muhammad sudah meninggal.”
        Abu Bakar diangkat sebagai khalifah. Umar bin Khattab salah satu penasihatnya. Abu Bakar meninggal. Umar bin Khattab ditunjuk menggantikannya. Mulai tahun 634 sampai 644 Masehi.
         Islam tumbuh pesat. Islam menyebar sampai Mesopotamia, Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara, dan Armenia. Berhasil mengalahkan raksasa Persia dan Romawi.
      Umar bin Khattab tetap sederhana. Tahun ke-17 Hijriah. Tahun ke-4 kekhalifahannya. Umar meresmikan Kalender Islam. Dimulai saat peristiwa “pengungsian”. Hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah.
      Umar bin Khattab dibunuh Abu Lukluk. Sering dipanggil “Fairuz’”. Seorang budak fanatik berasal dari Persia. Saat Umar bin Khattab akan mengimami salat Subuh.
     Fairuz, orang Persia yang masuk Islam. Membunuh karena dendam pribadi.  Fairuz sakit hati. Kerajaan “super power” Persia dikalahkan pasukan Islam. Rabu, 25 Zulhijjah tahun 23 Hijriah. Bertepatan tahun 644 Masehi. Umar bin Khattab meninggal dunia. Khalifah dilanjutkan Usman bin Affan.
Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penebit Ash-Shaff. Jogyakarta. 2000.

74. UMAR BIN KHATTAB

UMAR BIN KHATTAB,
MANUSIA DITAKUTI SETAN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo


      Umar bin Khattab, lahir tahun 583 Masehi di Mekah. Meninggal 3 November 644 Masehi di Madinah. Khattab bin Nufail, ayah Umar bin Khattab. Ayahnya berasal dari Bani Adi. Salah satu rumpun suku Quraisy. Ibu Umar bin Khattab bernama Hantamah bin Hasyim. Ibunya berasal dari Bani Makhzum.
      Zaman jahiliah. Keluarga Umar bin Khattab tergolong kelas menengah. Umar bin Khattab bisa membaca dan menulis. Merupakan hal yang langka saat itu.
      Umar belum masuk Islam. Sangat disegani penduduk Mekah. Seorang peminum berat. Suka mabuk-mabukan. Ahli strategi perang. Prajurit yang tangguh. Paling banyak menyiksa pengikut Nabi Muhammad.
      Nabi berdakwah secara terbuka. Umar bin Khattab berangkat akan membunuh Nabi. Berjumpa Nuaim bin Abdullah di perjalanan. Diberi kabar saudaranya telah masuk Islam.
      Umar bin Khattab murka. Pergi mencari saudaranya. Ingin menghukumnya. Umar bin Khattab menampar adiknya hingga berdarah. Umar bin Khattab merasa kasihan.  Lalu minta lembaran Alquran. Kemudian dibacanya. Surah Thaha. Surah ke-20 ayat 1-8.
      “Thaha. Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah. Melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut kepada Allah. Diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi. Yang Maha Pengasih. Yang bersemayam di atas Arsy. Milik-Nya semua yang ada di langit, bumi, dan di antara keduanya, serta yang ada di bawah tanah. Apabila kamu mengeraskan ucapanmu. Sungguh, Dia mengetahui rahasia yang tersembunyi.  Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia. Yang mempunyai nama-nama yang terbaik.”
      Umar bin Khattab terguncang. Beberapa saat kemudian, Umar bin Khattab masuk Islam. Kaum Quraisy heboh. Masyarakat Mekah gempar. Sulit dipercaya. Umar bin Khattab yang paling keras menentang Islam. Paling kejam menyiksa pengikut Nabi Muhammad.  Menjadi seorang muslim.
       Nabi Muhammad pernah berdoa, “Ya Allah, muliakan Islam dengan salah seorang yang lebih Engkau cintai. Umar bin Khattab atau Abu Jahal bin Hisyam”. Doa Nabi terkabul. Umar bin Khattab masuk Islam. Tiga hari setelah Hamzah bin Abdul Muththalib masuk Islam.
      Umar berkata, “Setelah masuk Islam. Aku menemui Abu Jahal. Memberitahukan aku masuk Islam. Abu Jahal malah masuk rumah.”
      Hamzah bin Abdul Muththalib dan Umar bin Khattab. Keduanya termasuk jagoan Mekah.  Keduanya sering kembali dari berburu. Dengan menggotong bangkai singa.
      Hamzah bin Abdul Muththalib dan Umar bin Khattab masuk Islam. Umar bin Khattab mengajak “show of force”. Rombongan umat Islam berjalan beriringan masuk Mekah. Menuju Masjdilharam. Hamzah memimpin barisan pertama. Umar pemimpin barisan kedua. Tidak ada seorang pun yang berani mengganggu.
      Nabi Muhammad menjuluki Umar bin Khattab “Al-Faruq”. Yang berarti “Orang yang mampu memisahkan kebenaran dari kebatilan.”
      Umar bin Khattab adalah manusia yang ditakuti setan. Setan berkata kepada Nabi Muhammad,”Demi Allah. Setiap kali saya bertemu dengan Umar bin Khattab. Saya akan lari darinya.” Nabi bersabda, “Wahai Umar bin Khattab. Jika setan berpapasan denganmu. Maka dia akan memilih jalan yang lain”.
      Umar bin Khattab masuk Islam. Tak lagi menenggak “minuman keras”. Berhenti total “bermabuk-mabukan”. Meskipun belum ada larangan secara resmi. 
      Nabi hijrah dari Mekah ke Madinah. Umar bin Khattab ikut menyusul ke Madinah. Juga, terlibat dalam Perang Badar, Perang Uhud, Perang Khaibar, dan penyerangan ke Siria.
       Nabi Muhammad wafat. Suasana sedih menyelimuti kota Madinah. Umar bin Khattab terguncang. Lalu menghambat pelaksanaan pemakaman jenazah Nabi.
       Umar bin Khattab berkata, "Nabi Muhammad tidak wafat. Tetapi pergi ke hadapan Tuhan. Seperti dilakukan Nabi Musa yang pergi dari kaumnya. Demi Allah, Nabi Muhammad akan kembali. Barangsiapa beranggapan Nabi meninggal. Maka kaki dan tangannya akan kupotong."
      Abu Bakar berkata,“Barangsiapa menyembah Nabi Muhammad. Nabi Muhammad sudah meninggal dunia. Tetapi barangsiapa menyembah Allah. Allah Mahahidup dan tidak pernah mati."
      Abu Bakar membacakan surah Ali Imran. Surah ke-3 ayat 144. “Muhammad  hanya seorang rasul. Sungguh telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia meninggal atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”
      Umar bin Khattab berkata, “Setelah Abu Bakar membacakan ayat itu.  aku terduduk ke tanah. Aku yakin Nabi Muhammad sudah meninggal.”
        Abu Bakar diangkat sebagai khalifah. Umar bin Khattab salah satu penasihatnya. Abu Bakar meninggal. Umar bin Khattab ditunjuk menggantikannya. Mulai tahun 634 sampai 644 Masehi.
         Islam tumbuh pesat. Islam menyebar sampai Mesopotamia, Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara, dan Armenia. Berhasil mengalahkan raksasa Persia dan Romawi.
      Umar bin Khattab tetap sederhana. Tahun ke-17 Hijriah. Tahun ke-4 kekhalifahannya. Umar meresmikan Kalender Islam. Dimulai saat peristiwa “pengungsian”. Hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah.
      Umar bin Khattab dibunuh Abu Lukluk. Sering dipanggil “Fairuz’”. Seorang budak fanatik berasal dari Persia. Saat Umar akan mengimami salat Subuh.
     Fairuz, orang Persia yang masuk Islam. Membunuh karena dendam pribadi.  Fairuz sakit hati. Kerajaan “super power” Persia dikalahkan pasukan Islam. Rabu, 25 Zulhijjah tahun 23 Hijriah. Bertepatan tahun 644 Masehi. Umar meninggal dunia. Khalifah dilanjutkan Usman bin Affan.
Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penebit Ash-Shaff. Jogyakarta. 2000.