Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tuesday, June 30, 2020

4785. MENGEJAR SAKINAH, MAWADAH, RAHMAT


MENGEJAR SAKINAH, MAWADAH, RAHMAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Secara umum Al-Quran memakai  kata  “zawwaja”  dan  “zauwj” untuk menggambarkan  terjalinnya  hubungan  suami  istri secara sah.
2.    Berpasangan adalah  ketetapan Allah atas segala makhluk, karena berulang-ulang  hakikat  ini ditegaskan dalam Al-Quran.

3.    Al-Quran surah Adz-Dzariyat (surah ke-51) ayat 49. 
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

    Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasangan agar kamu mengingat kebesaran Allah.
4.    Al-Quran surah Yasin (surah ke-36) ayat 36.
سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ
     Maha Suci Allah yang telah menciptakan semuanya berpasangan, baik dari apa yang tumbuh di bumi dan jenis mereka (manusia) maupun dari (makhluk) yang tidak mereka ketahui.
5.    Fitrah manusia mendambakan pasangan sebelum dewasa, dan dorongan yang sulit dibendung setelah dewasa.
6.    Agama Islam mensyariatkan adanya pertemuan antara pria dan wanita dalam pernikahan untuk memperoleh ketenteraman  atau  sakinah  dalam  istilah Al-Quran.

7.    Al-Quran surah Ar-Rum (surah ke-30) ayat 21.
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
     Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian  benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.

8.    Kata “sakinah” terambil dari akar kata “sakana”  yang  artinya “diam atau tenangnya sesuatu setelah bergejolak”.
9.    Pisau disebut “sikkin” karena pisau adalah alat yang membuat hewan yang disembelih tenang, tidak bergerak, setelah meronta.
10. Sakinah dalam pernikahan adalah ketenangan yang dinamis dan aktif.
11. Kata “sakinah” (dalam KBBI V) diartikan “kedamaian, ketenteraman, ketenangan, dan kebahagiaan”.
12. Mawadah bermakna kasih sayang.
13. Kata “rahma” tidak ditemukan dalam KBBI V.
14. Rahman artinya belas kasih, dan pengasih.
15. Rahmat bermakna belah kasih, kerahiman, karunia, dan berkah.
16. Para ulama menjelaskan bahwa untuk meraih rumah tangga samara (sakinah, mawadah, dan rahmat) syaratnya adalah:
1)    Sakinah dapat dicapai jika suami istri tidak saling menghina kelemahan dan kekurangan pasangannya, karena tidak ada suami dan istri yang sempurna.
2)    Mawadah dapat dicapai jika suami istri memusatkan perhatian kepada kelebihan dan kebaikanpasangannya, karena setiap suami dan istri masing-masing pasti mempunyai kelebihan dan kebaikan.
3)    Rahman (rahmat) dapat diperoleh jika suami istri mampu memaafkan kekurangan dan kelemahan pasangannya dan menganggapnya sebagai ladang amal yang akan mendapatkan pahala dari Allah.

17. Semoga kita semua dapat membentuk keluarga yang sakinah, mawadah, dan rahmat (rahman).

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.     

4784. ISLAM MELARANG GIBAH DAN FITNAH


ISLAM MELARANG GIBAH DAN FITNAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
A.   Suatu kelompok dilarang memperolok kelompok lain.
1.    Islam mengajarkan kerukunan dan perdamaian sesama manusia.
2.    Islam melarang seseorang menghina orang lain.
3.    Suatu kelompok dilarang menghina kelompok lainnya.
4.    Allah berfirman,”Orang-orang mukmin bersaudara, maka damaikan saudaramu.”

5.    Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 10.


إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikan antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.

6.    Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 13.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

          Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang pria dan seorang wanita dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya, orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengenal.

7.    Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 11.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
           Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kelompok menghina kelompok yang lain, bisa jadi mereka yang dihina lebih baik daripada yang menghina. Dan jangan pula para wanita menghina wanita yang lain, bisa jadi wanita yang dihina itu lebih baik daripada  wanita yang menghina. Dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah beriman. Dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

8.    Seorang muslim yang beriman kepada Allah dan ingin hidup bahagia di akhirat kelak dilarang mengolok-olok orang lain.
9.    Seorang mukmin dilarang menjadikan orang lain sebagai objek permainan dan perolokannya.
10. Umat lslam dilarang bersikap sombong dan merendahkan orang lain.
11. Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya Allah tidak melihat wajah dan kekayaanmu, tetapi Allah melihat hati dan amalmu.”
12. Setiap umat lslam dilarang mengolok-olok orang lain karena kondisi fisiknya, wataknya, atau miskinnya.
13. Ibnu Mas'ud membuka betisnya yang sangat kecil dan sebagian orang menertawakannya.
14. Rasulullah bersabda,”Apakah kamu menertawakan kakinya Ibnu Mas'ud. Demi Allah yang diriku dalam kekuasaan-Nya bahwa kedua kaki itu timbangannya lebih berat dibanding gunung Uhud.”
15. Al-Quran menjelaskan orang-orang musyrik yang memperolok orang-orang mukmin yang miskin dan lemah, seperti Bilal dan lainnya, maka  kelak di akhirat Bilal akan membalas mengolok-olok dan menertawakan mereka.

16.  Al-Quran surah Al-Mutaffifin (surah ke-83) ayat 29-34.

إِنَّ ٱلَّذِينَ أَجْرَمُوا۟ كَانُوا۟ مِنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يَضْحَكُونَ
وَإِذَا مَرُّوا۟ بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ

وَإِذَا ٱنقَلَبُوٓا۟ إِلَىٰٓ أَهْلِهِمُ ٱنقَلَبُوا۟ فَكِهِينَ
وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوٓا۟ إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ لَضَآلُّونَ
وَمَآ أُرْسِلُوا۟ عَلَيْهِمْ حَٰفِظِينَ
فَٱلْيَوْمَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنَ ٱلْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ

      Sesungguhnya orang yang berdosa, adalah mereka yang dahulunya (di dunia) menertawakan orang-orang beriman. Dan jika orang-orang beriman lewat di depan mereka, mereka saling mengedipkan matanya. Dan jika orang-orang berdosa  kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira. Dan jika mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: "Sesungguhnya mereka benar-benar orang yang sesat", padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim sebagai penjaga bagi orang-orang mukmin. Maka pada hari ini, orang-orang beriman menertawakan orang-orang kafir.

17. Orang lslam yang menghina orang lslam lainnya, artinya dia sama saja dengan menghina dirinya sendiri.
18. Barang siapa mencela saudaranya berarti dia mencela dirinya sendiri.

B.   Dilarang saling memberi julukan dan panggilan yang jelek.
1.      Islam melarang memberi sebutan dan gelar yang jelek kepada orang lain.
2.      Umat Islam dilarang memanggil temannya dengan panggilan yang tidak disukainya.
3.      Panggilan yang jelek gampang menimbulkan pertengkaran.
4.      Islam mengajarkan agar umat lslam saling memanggil dengan sebutan yang disenangi temannnya.

C.   Dilarang berburuk sangka.
1.    Prasangka adalah pendapat (anggapan) yang kurang baik tentang sesuatu sebelum mengetahui, menyaksikan, dan menyelidikinya sendiri.
2.    Prasangka adalah pendapat atau sikap yang berlandaskan emosi sehingga tidak terbuka terhadap alasan yang berlawanan dengan apa yang diyakini.
3.    Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 12.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

     Hai orang-orang beriman, jauhi kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu makan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.

4.    Orang lslam dilarang berburuk sangka kepada orang lain, tanpa bukti yang jelas.

D.   Dilarang mencari-cari kesalahan.
1.    Islam melarang sikap berburuk sangka.
2.    Islam melarang memata-matai untuk mecari-cari kesalahan orang lain.
3.    Ajaran mengajar umat lslam untuk menutupi aib saudaranya.
4.    Rasulullah bersabda,”Barangsiapa menutupi suatu aib, maka seolah-olah ia telah menghidupkan anak yang ditanam hidup-hidup dalam kuburnya.”
5.    Rasulullah bersabda,”Barang siapa mengintip rumah tanpa izin, maka dia halal ditusuk matanya."
E.   Dilarang gibah.
1.    Fitnah adalah perkataan bohong atau tanpa berdasar kebenaran disebarkan dengan maksud menjelekkan.
2.    Hoaks adalah berita bohong.
3.    Gibah adalah membicarakan keburukan orang lain atau bergunjing.
4.    Gibah memang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
5.    Fitnah adalah tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
6.    Rasulullah bersabda,”Gibah adalah membicarakan kejelekan seseorang yang tidak disukai oleh orangnya.”
7.    Gibah bertujuan merusak nama seseorang dalam masyarakat.
8.    Islam melarang fitnah dan gibah.



Daftar Pustaka.
  1. Qardhawi, Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal dan Haram dalam Islam. Alih bahasa: H. Mu'ammal Hamidy. Penerbit: PT. Bina Ilmu, 1993.
  2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
  3. Tafsirq.com online.



4784. ISLAM MELARANG GIBAH DAN FITNAH


ISLAM MELARANG GIBAH DAN FITNAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
A.   Suatu kelompok dilarang memperolok kelompok lain.
1.    Islam mengajarkan kerukunan dan perdamaian sesama manusia.
2.    Islam melarang seseorang menghina orang lain.
3.    Suatu kelompok dilarang menghina kelompok lainnya.
4.    Allah berfirman,”Orang-orang mukmin bersaudara, maka damaikan saudaramu.”

5.    Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 10.


إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikan antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.

6.    Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 13.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

          Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang pria dan seorang wanita dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya, orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengenal.

7.    Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 11.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
           Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kelompok menghina kelompok yang lain, bisa jadi mereka yang dihina lebih baik daripada yang menghina. Dan jangan pula para wanita menghina wanita yang lain, bisa jadi wanita yang dihina itu lebih baik daripada  wanita yang menghina. Dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah beriman. Dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

8.    Seorang muslim yang beriman kepada Allah dan ingin hidup bahagia di akhirat kelak dilarang mengolok-olok orang lain.
9.    Seorang mukmin dilarang menjadikan orang lain sebagai objek permainan dan perolokannya.
10. Umat lslam dilarang bersikap sombong dan merendahkan orang lain.
11. Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya Allah tidak melihat wajah dan kekayaanmu, tetapi Allah melihat hati dan amalmu.”
12. Setiap umat lslam dilarang mengolok-olok orang lain karena kondisi fisiknya, wataknya, atau miskinnya.
13. Ibnu Mas'ud membuka betisnya yang sangat kecil dan sebagian orang menertawakannya.
14. Rasulullah bersabda,”Apakah kamu menertawakan kakinya Ibnu Mas'ud. Demi Allah yang diriku dalam kekuasaan-Nya bahwa kedua kaki itu timbangannya lebih berat dibanding gunung Uhud.”
15. Al-Quran menjelaskan orang-orang musyrik yang memperolok orang-orang mukmin yang miskin dan lemah, seperti Bilal dan lainnya, maka  kelak di akhirat Bilal akan membalas mengolok-olok dan menertawakan mereka.

16.  Al-Quran surah Al-Mutaffifin (surah ke-83) ayat 29-34.

إِنَّ ٱلَّذِينَ أَجْرَمُوا۟ كَانُوا۟ مِنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يَضْحَكُونَ
وَإِذَا مَرُّوا۟ بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ

وَإِذَا ٱنقَلَبُوٓا۟ إِلَىٰٓ أَهْلِهِمُ ٱنقَلَبُوا۟ فَكِهِينَ
وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوٓا۟ إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ لَضَآلُّونَ
وَمَآ أُرْسِلُوا۟ عَلَيْهِمْ حَٰفِظِينَ
فَٱلْيَوْمَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنَ ٱلْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ

      Sesungguhnya orang yang berdosa, adalah mereka yang dahulunya (di dunia) menertawakan orang-orang beriman. Dan jika orang-orang beriman lewat di depan mereka, mereka saling mengedipkan matanya. Dan jika orang-orang berdosa  kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira. Dan jika mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: "Sesungguhnya mereka benar-benar orang yang sesat", padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim sebagai penjaga bagi orang-orang mukmin. Maka pada hari ini, orang-orang beriman menertawakan orang-orang kafir.

17. Orang lslam yang menghina orang lslam lainnya, artinya dia sama saja dengan menghina dirinya sendiri.
18. Barang siapa mencela saudaranya berarti dia mencela dirinya sendiri.

B.   Dilarang saling memberi julukan dan panggilan yang jelek.
1.      Islam melarang memberi sebutan dan gelar yang jelek kepada orang lain.
2.      Umat Islam dilarang memanggil temannya dengan panggilan yang tidak disukainya.
3.      Panggilan yang jelek gampang menimbulkan pertengkaran.
4.      Islam mengajarkan agar umat lslam saling memanggil dengan sebutan yang disenangi temannnya.

C.   Dilarang berburuk sangka.
1.    Prasangka adalah pendapat (anggapan) yang kurang baik tentang sesuatu sebelum mengetahui, menyaksikan, dan menyelidikinya sendiri.
2.    Prasangka adalah pendapat atau sikap yang berlandaskan emosi sehingga tidak terbuka terhadap alasan yang berlawanan dengan apa yang diyakini.
3.    Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 12.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

     Hai orang-orang beriman, jauhi kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu makan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.

4.    Orang lslam dilarang berburuk sangka kepada orang lain, tanpa bukti yang jelas.

D.   Dilarang mencari-cari kesalahan.
1.    Islam melarang sikap berburuk sangka.
2.    Islam melarang memata-matai untuk mecari-cari kesalahan orang lain.
3.    Ajaran mengajar umat lslam untuk menutupi aib saudaranya.
4.    Rasulullah bersabda,”Barangsiapa menutupi suatu aib, maka seolah-olah ia telah menghidupkan anak yang ditanam hidup-hidup dalam kuburnya.”
5.    Rasulullah bersabda,”Barang siapa mengintip rumah tanpa izin, maka dia halal ditusuk matanya."
E.   Dilarang gibah.
1.    Fitnah adalah perkataan bohong atau tanpa berdasar kebenaran disebarkan dengan maksud menjelekkan.
2.    Hoaks adalah berita bohong.
3.    Gibah adalah membicarakan keburukan orang lain atau bergunjing.
4.    Gibah memang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
5.    Fitnah adalah tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
6.    Rasulullah bersabda,”Gibah adalah membicarakan kejelekan seseorang yang tidak disukai oleh orangnya.”
7.    Gibah bertujuan merusak nama seseorang dalam masyarakat.
8.    Islam melarang fitnah dan gibah.



Daftar Pustaka.
  1. Qardhawi, Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal dan Haram dalam Islam. Alih bahasa: H. Mu'ammal Hamidy. Penerbit: PT. Bina Ilmu, 1993.
  2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
  3. Tafsirq.com online.