Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Saturday, April 30, 2022

13067. CARA DUDUK TAHIYAT AKHIR 2, 3 ATAU 4 RAKAAT SAMA

 

 



 

CARA DUDUK TAHIYAT AKHIR 2, 3,  ATAU 4 RAKAAT SAMA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Tahiyat akhir.

Yaitu duduk tahiyat pada rakaat terakhir.

Pada salat 2, 3, atau 4 rakaat.

 

Setelah selesai berdoa.

Lalu ditutup dengan salam.

 

Cara duduk tahiyat akhir.

Semuanya sama, yaitu:

1.        Memajukan atau memindahkan kaki kirinya ke depan.

2.        Mendirikan tapak kaki kanannya.

Menghadapkan jari-jarinya ke kiblat.

3.        Duduk di tempat duduknya.

 

Hadis riwayat Muhammad bin Amr bin Atha.

 

عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِى بْنِ عَطَاءٍ أَنَّهُ كَانَ جَالِسًا مَعَ نَفَرٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ صَلاَةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَبُو حَمِيدٍ السَّاعِدِىِّ اَنَا كُنْتُ اَحْفَظَكُمْ لِصَلاَةِ رَسُولِ اللهِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَاَيْتُهُ اِذَا كَبَّرَ جَعَلَ يَدَيْهِ حِذَاءَ مَنْكِبِهِ وَاِذَا رَكَعَ أَمْكَنَ يَدَيْهِ مِنْ رُكْبَتِهِ ثُمَّ هَصَرَ ظَهْرَهُ فَاِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ اسْتَوَى حَتَّى يَعُودَ كُلُّ فَقَارٍ مَكَانَهُ فَاِذَا سَجَدَ وَضَعَ يَدَيْهِ غَيْرَ مُفْتَرِشٍ وَلاَ قَابِضِهِمَا وَاسْتَقْبَلَ بِأَطْرَافِ أَصَابِعِ رِجْلَيْهِ القِبْلَةَ فَإِذَا جَلَسَ فِى الرَّكْعَةِ اْلأَخِرَةِ قَدَّمَ رِجْلَهُ اليُسْرَى وَنَصَبَ الاُخْرَى. وَقَعَدَ مَقْعَدَتَهُ. [أخرجه البخارى، كتاب الصلاة، 1: 99].

 

Diriwayatkan dari Muhammad bin ‘Amr bin ‘Atha’.

Bahwa ketika ia duduk bersama beberapa orang sahabat Nabi.

 

Dia menceritakan cara shalat Nabi.

Kemudian Abu Hamid Sa‘idy berkata:

Saya melihat ketika bertakbir.

 

Beliau menjadikan (mengangkat) kedua tangannya setentang dengan bahunya.

 

Dan saat rukuk beliau meletakkan kedua tangannya.

Dengan kuat pada lututnya.

 

Serta membungkukkan punggungnya.

Saat mengangkat kepala.

 

Beliau meluruskan (badannya).

Sehingga semua tulang kembali pada tempatnya.

 

Kemudian saat sujud.

Beliau meletakkan kedua tangannya.

Dengan tidak membentangkannya.

 

Dan tidak pula menyempitkan keduanya.

 

Serta menghadapkan semua ujung jari-jari kedua kakinya ke arah kiblat.

 

Kemudian saat duduk pada rakaat ke-2.

Beliau duduk di atas kaki kirinya.

 

Dan mendirikan tapak kaki kanannya.

Saat duduk pada rakaat terakhir.

 

Beliau memajukan kaki kirinya ke depan.

Dan mendirikan tapak kaki yang lain (kanan).

 

Dan duduk di tempat duduknya.”

 

KESIMPULAN.

 

Cara duduk tahiyat akhir.

Pada salat 2 rakaat.

 

Sama dengan duduk tahiyat akhir.

Pada salat 3 rakaat atau 4 rakaat.

 

 

(Sumber suara.muhammadiyah)

13065. HUMOR HAKIM MARAH PALUNYA PATAH

 



HUMOR HAKIM MARAH PALUNYA PATAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Humor hakim di Madura.

 

Jengkelnya hakim di Madura (true story)

 

Di Pengadilan Negeri Bangkalan – Madura.

 

Hakim :"Anda kenal dgn terdakwa?"

Saksi :"Tidak, Pak".

 

Hakim (mengulang) :"Anda tdk kenal dgn orang ini ?"

Saksi :"Kalo orang ini saya kenal, namanya Kadir".

 

Hakim :"Tadi Anda sampaikan tdk mengenal terdakwa".

Saksi :"Iya Pak, saya taunya namanya Kadir bukan terdakwa..."

 

Hakim (mulai jengkel) :"Jadi Anda kenal dengan Saudara Kadir..?"

Saksi :"Tidak Pak".

 

Hakim (marah) :"Lho katanya kenal".

Saksi :"Sama Kadir kenal, sama saudaranya tidak Pak".

 

Hakim :"Saya tegaskan, jadi Anda kenal dengan Bapak Kadir".

Saksi :" Apalagi dengan bapaknya, sama saudaranya aja saya tidak kenal".

 

Sidang ditutup karena palunya patah.

 

(Sumber: FB)

13064. HUMOR AKU GENDENG TAPI GAK GOBLOK

 



HUMOR AKU GENDENG TAPI GAK GOBLOK

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Pada suatu hari yang cerah.

Pak Basuki menyetir mobil Avanza.

Mengantar beberapa muridnya ke Surabaya.

 

Sampai di sekitar RS Menur Surabaya.

Mobil Avanza berhenti di pinggir jalan.

 

Ternyata.

Ban mobil kiri depan kempes terkena paku.

Beberapa murid berusaha melepas ban yang bocor.

Memakai kunci pas berbentuk segitiga.

 

Beberapa murid memasang dongkrak mobil.

Mengganti ban bocor dengan ban cadangan.

 

Pak Basuki memberi instruksi kepada para muridnya.

 

Tentang cara memakai dongkrak dan kunci pas.

Untuk melepas ban mobil yang bocor.

 

Beberapa siswa kurang waspada.

Sehingga 4 buah mur ban.

Yang dilepasnya tersenggol.

Dan masuk dalam got.

Yang penuh dengan kotoran.

 

Murid Agus berkata,

“Waduh, semua mur tenggelam masuk  dalam got!”

 

 

Semua murid yang menyaksikan mur tersenggol.

Dan melompat terbang masuk  got kotor.

Menjadi bingung dan kaget.

Termasuk Pak Basuki.

 

Semua kejadian itu disaksikan oleh Pak Mukiyo.

Yang dekat lokasi kejadian.

 

Pak Mukiyo adalah seorang pasien.

Yang dirawat Rumah Sakit Jiwa  Menur, Surabaya.

 

Dia duduk sambil menggenggam seekor burung.

Yang posisinya tidak jauh dari mereka.

 

Pak Mukiyo mendekat.

Dan berteriak keras,

 

”Jangan bingung Mas!

Mur untuk bautnya ‘kan masih banyak.

Cepat ambilkan 3 mur dari 3 ban mobil yang lain.

 

Ambilkan dari tiap ban 1 mur saja.

Untuk mengganti mur yang hilang.

 

Kemudian pasangkan.

Dan berangkatlah ke toko onderdil mobil.

Untuk membeli mur!”

 

Semua murid kaget, heran, dan melongo.

 

Menyaksikan pasien rumah sakit jiwa.

Sedang memberi ceramah kepada mereka.

 

Pak Basuki berkata,

”Hei Pak, sampean ‘kan wong gendeng!”

 

Pasien rumah sakit menjawab,

”Yo, aku GENDENG, tapi GAK GOBLOK!”

 

Pak Basuki dan semua murid kaget, heran, dan terdiam.

 

Lalu tertawa meledak berderai bersama.

 

Pak Basuki bergumam,

 

”Ternyata saya bertemu dengan orang gila.

Tapi dia tidak bodoh.”

 

 

Selesai.

13063. ORANG MODERN MIRIP HP CANGGIH HANYA UNTUK SMS DAN TELEPON

 

 




 

ORANG MODERN MIRIP HP CANGGIH HANYA UNTUK SMS DAN TELEPON

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

ADA 4 PENYAKIT ORANG MODERN, YAITU:

 

1.      Benci kebijaksanaan

2.      Ilmu pengetahuan tak disakralkan.

3.      Peran akal dibatasi hanya rasio dan empiris.

4.      Menghilangkan metafisika.

 

1.   Benci kebijaksanaan

Penyakit orang modern adalah misosophia.

Yaitu benci kebijaksanaan.

 

Orang modern mendewakan kebenaran.

Tapi anti terhadap  kebijaksanaan.

 

Kebenaran orang modern hanya berdasar logika.

Yaitu 1 + 1 = 2.

 

Misosophia lawannya philosophia.

Philosophia artinya cinta kebijaksanaan.

Peradaban orang modern dibangun berdasar kebencian terhadap kebijaksanaan.

 

Jika ada orang membahas tentang rohani.

Maka disebut kebatinan, klenik,  dan primitif.

 

Orang modern hanya paham hal yang eksak dan pasti saja.

Hal yang tak pasti dan metafisik tak disukai orang zaman modern.

 

Sains orang modern bersifat positifisme.

Yaitu hanya menerima yang rasional dan empiris.

 

 

 

2.   Ilmu tak disakralkan.

Orang modern membuat jarak dengan ilmu pengetahuan.

 

Manusia modern menjadi subjeknya.

Dan ilmu pengetahuan dijadikan objek.

 

Ilmu pengetahuan tak sakral lagi.



Sakral artinya suci dan keramat.

Orang modern menjadikan ilmu pengetahuan hanya bersifat instrumental.

 

Ilmu pengetahuan hanya sebagai alat untuk menguasai dunia.

 

Orang modern tak bisa menghubungkan ilmu pengetahuan dengan ketuhanan.

 

Orang modern  bersifat sekuler.

Yaitu memisahkan urusan dunia dan akhirat.

 

Masalah agama itu urusan kelak.

Sekarang masih hidup di dunia hanya mengurusi dunia saja.

 

Orang modern memisahkan sains dengan spiritual agama.

 

Orang modern melihat manusia seperti mesin.

Dan melihat alam semesta seperti mesin raksasa.

 

Padahal agama memerintahkan manusia mengembangkan ilmu setinggi-tingginya.

 

Sampai puncaknya.

 

Yaitu manusia dengan ilmunya akan ketemu Tuhan.

 

3.   Peran akal dibatasi hanya rasio dan empiris.

Orang modern menganggap bedanya manusia dengan makhluk lain  hanya akalnya.

 

Orang modern menyamakan intelejensi dengan rasio.

 

Padahal manusia masih punya kemampuan lain , yaitu:

 

1.      Nurani.

2.      Naluri.

3.      lmajinasi.

4.      Instuisi.

5.      Dan lainnya.

 

Nurani adalah lubuk hati paling dalam.

 

Naluri adalah dorongan hati atau nafsu yang dibawa sejak lahir.

 

Naluri adalah pembawaan alami yang tidak disadari mendorong untuk berbuat sesuatu.

 

Naluri adalah insting.

 

Naluri adalah perbuatan atau reaksi yang sangat majemuk dan tidak dipelajari yang dipakai untuk mempertahankan hidup, terdapat pada semua jenis makhluk hidup.

 

Naluri adalah serangkaian kegiatan refleks terkoordinasi, masing-masing terjadi apabila yang sebelumnya telah diselesaikan; reaksi yang tidak bergantung pada pengalaman.

Imajinasi adalah daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang.

 

Imajinasi adalah khayalan.

 

Intuisi adalah daya atau kemampuan mengetahui atau memahami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari.

 

Intuisi adalah bisikan hati atau gerak hati.

 

Tapi yang diolah orang modern sekarang hanya 2 saja, yaitu:

1.      Akal.

2.      Pancaindra.


Orang modern bisa disebut tak mensyukuri nikmat Allah.

 

Karena nikmat intelejensi manusia yang hebat.

 

Hanya direduksi menjadi 2 saja.

Yaitu akal dan pancaindra saja.

 

Orang modern tak canggih dalam mengolah naluri, nurani, imajinasi, dan intusisi.

 

Karena tiap peristiwa hanya diolah dengan akal dan pancaindra saja.

 

 

Orang modern itu ibarat punya HP modern yang canggih.

 

Tapi HP canggih itu hanya dipakai  2 hal saja, yaitu:

1.      Menelepon.

2.      SMS.

 

Tapi tak bisa memanfaatkan fungsi canggih lainnya.

 

 

4.   Menghilangkan metafisika.

 

Orang modern hanya memakai akal dan pancaindra.

Yang tak bisa menjangkau metafisik

 

Maka metafisik dianggap ilmu spekulasi.

 

Metafisik dinilai sebagai ilmu yang tak berdasar kenyataan.

 

Spekulasi adalah pendapat atau dugaan yang tidak berdasarkan kenyataan.

 

Spekulasi adalah tindakan yang bersifat untung-untungan.

 

Padahal mestinya metafisik itu ilmu filsafat paling tinggi.

 

Ilmu puncak itu seharusnya metafisik.

 

Dan ilmu filsafat adalah bagian dari metafisik.

 

Tapi karena diolah dengan akal dan pancaindra.

 

Maka metafisik diturunkan menjadi cabang ilmu filsafat.

 

(Sumber Ngaji Filsafat Dr Fahrudin Faiz)