Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Saturday, April 22, 2017

54. PERANG QURAIZHAH

PERANG QURAIZHAH
(NABI MENGHUKUM PENGKHIANAT)
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Manfaat mempelajari “Sirah Nabawi”. Faedah mempelajari riwayat hidup Nabi.   Memahami pribadi Nabi Muhammad. Dalam segala sisi kehidupan. Mengenal fisik dan perilaku Nabi. Menjalani kehidupan sehari-hari. Hidup berkeluarga dan bermasyarakat. Menyebarkan agama Islam. Menghadapi peperangan dan menyelesaikan permasalahan. 
      Mengetahui para sahabat Nabi. Sahabat ialah orang yang pernah melihat Nabi. Berinteraksi dengan Nabi. Membela dan melindungi Nabi.  Meninggal dalam kondisi Islam.
      Mengetahui “asbabunnuzul”. Penyebab turunnya Alquran. “Asbabunnuzul”  merupakan peristiwa, perkataan, atau perbuatan yang terjadi pada masa tertentu. Melatarbelakangi atau menjadi penyebab turunnya ayat Alquran.
      Mengetahui “asbabulwurud”. Penyebab munculnya hadis.  Hadis merupakan perkataan, perbuatan, atau ketetapan Nabi Muhammad. Diriwiyatkan atau diceritakan oleh sahabat untuk menjelaskan dan menetapkan hukum.
      Mengenal orang kafir. Kafir ialah orang tidak percaya kepada Allah dan rasul-Nya. Mukmin adalah orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Setiap orang mukmin harus mempercayai semua rasul Allah. Orang Islam yang tidak meyakini Isa, anak Maryam, sebagai rasul Allah, maka dia kafir. Siapa pun yang tidak meyakini Muhammad sebagai utusan Allah, maka dia kafir. Perbedaan orang mukmin dengan orang kafir amat jelas.
      Mengenal orang munafik. Yaitu orang yang bermuka dua. Orang yang bepura-pura beriman kepada Islam. Tetapi, sebenarnya dalam hatinya tidak.
       Sejarah masuknya orang Yahudi di Madinah. Kaisar Romawi mengusir kaum Yahudi. Mereka menuju  Madinah. Menurut Taurat, kitab yang mereka percayai. Akan datang seorang rasul di daerah perkebunan kurma.
      Kaum Yahudi merasa lebih cerdas dari penduduk Arab asli. Mereka menguasai ekonomi. Kelompok Yahudi terdiri tiga suku utama. Suku Nadhir, suku Qaynuqa, dan suku Quraizhah.
     Penduduk asli Madinah. Terdiri dua kabilah bersaudara. Yaitu Bani Aus dan Bani Khazraj. Bani Khazraj bersahabat dengan suku Qaynuqa. Bani Aus berteman dengan suku Quraizhah. Kelompok Yahudi sering mengadu domba Bani Aus dengan Bani Khazraj.
      Kaum Yahudi selalu menyampaikan kepada Bani Aus dan Bani Khazraj. Rasul  baru akan muncul di Madinah. Mereka akan mengakui rasul baru. Menjadi pengikut rasul baru. Berperang melawan suku Aus dan suku Khazraj.
      Rasul yang ditunggu benar-benar datang. Namun, kelompok Yahudi mengingkarinya. Mereka tidak mengakuinya. Tidak seperti yang digembar-gemborkan dahulu.  Mengapa? Hanya satu sebabnya. Rasul baru bukan berasal dari bangsa Yahudi.
        Perang Khandaq selesai. Pasukan muslim menang. Sekitar 10.000 pasukan kafir kembali ke daerah asal. Sekitar 3.000 tentara muslim kembali ke rumah. Nabi mengetahui kelompok Yahudi Bani Quraizhah pengkhianat. Membatalkan perjanjian sepihak. Menusuk dari belakang. Mereka memberontak kepada Nabi.
      Pasukan muslim menghadapi musuh dari depan. Kelompok Yahudi Bani Nadhir dan Bani Qaynuqa bergabung dalam pasukan musuh dari depan. Sedangkan, kelompok Yahudi Bani Quraizhah menikam dari belakang. Menyerang dari dalam kota Madinah.  Sungguh menyakitkan. Nabi ingin memberikan “pelajaran”. Hukuman buat pengkhianat. Terjadi perang Quraizhah.
      Syaikh Shafiyyurahman, penulis buku “Sirah Nabawi” menjelaskan kisahnya.         Pengkhianatan kelompok Yahudi Bani Quraizhah sangat menyakitkan. Kaum muslim dalam kondisi kritis. Kondisi amat gawat.
      Sekitar 3.000 tentara muslim. Dikepung 10.000 pasukan kafir. Perang Khandaq atau Perang Parit berlangsung lebih dari sebulan. Tentara musuh berjumlah lebih banyak dibandingkan dengan seluruh penduduk Madinah.
      Pasukan kafir menyerbu dari depan. Pasukan Yahudi Bani Quraizhah. Yang terikat perjanjian. Untuk saling melindungi. Membatalkan kesepakatan sepihak. Sekitar 700 tentara Bani Quraizhah memberontak dari dalam. Sungguh, sangat menyakitkan. Madinah bisa hancur lebur. Umat Islam bisa musnah dari muka bumi. Alhamdulillah. Pasukan muslim selamat. Wanita dan anak-anak selamat. umat Islam selamat. Madinah aman.
      Perang khandaq selesai. Nabi pulang ke Madinah. Kembali ke rumah. Melepaskan baju perang. Meletakkan senjata. Mandi di rumah Ummu Salamah, istri Nabi. Malaikat  Jibril muncul, “Wahai Rasul, apakah engkau telah mengembalikan senjata ke tempatnya?" Nabi menjawab, "Benar!"  Jibril melanjutkan, "Kami, para malaikat belum meletakkan senjata. Kami disuruh pergi lebih dahulu untuk menimbulkan kegoncangan ke dalam hati mereka". Nabi bertanya, "Ke mana?" "Ke Bani Quraizhah", jawab malaikat Jibril. Nabi disarankan segera berangkat.
      Salat Zuhur selesai. Pasukan muslim tidak sempat istirahat. Setelah dikepung pasukan gabungan selama lebih dari sebulan. Nabi menugaskan sekitar 3.000 tentara  muslim berangkat. Membawa senjata lengkap. Mengepung Bani Quraizhah. Nabi memerintahkan, “Semua pasukan berangkat, sekarang! Jangan melaksanakan salat Asar sebelum sampai di benteng Quraizhah.”
      Nabi berangkat. Pimpinan kota Madinah diserahkan kepada Ibnu Ummi Maktum. Sahabat Muhajirin yang buta matanya. Bendera perang dipegang Ali bin Abi Thalib.
      Pengepungan berlangsung 25 hari. Bani Quraizhah menyerah. Minta berunding. Nabi menyetujui. Disepakati  Saad bin Muadz, kepala suku Bani Aus, kelompok kaum Ansar sebagai hakim. Yang memutuskan hukuman. Sejak lama Bani Aus, kaum Ansar bersahabat dengan kelompok Yahudi Bani Quraizhah.
        Bani Quraizhah mengharapkan Saad bin Muadz mengambil keputusan yang menguntungkan mereka. Sebagaimana Abdullah bin Ubay, kepala suku Kazraj, kaum Ansar. Membela Bani Qaynuqa. Ketika mereka berkhianat. Mereka hanya diusir dari Madinah. 
      Bani Qaynuqa diusir. Mereka malah menggerakkan pasukan gabungan. Mereka  mengepung Madinah. Membawa sekitar 10.000 tentara koalisi. Terjadi perang Khandaq. Abdullah bin Ubay, kepala suku Kazraj, kaum Ansar merupakan tokoh munafik.
      Saad bin Muadz dijemput di Madinah. Dia luka parah. Korban perang Khandaq. Dinaikkan ke atas kendaraan. Dibawa ke Bani Quraizhah.
      Beberapa orang Bani Quraizhah berbisik kepada Saad bin Muadz. Agar bersikap lunak kepada kaum Quraizhah. Mereka berteman sejak zaman dahulu.
      Saad bin Muadz tiba. Nabi bersabda, “Berdirilah kalian semua. Hormati pemimpin kalian". Semua orang berdiri menghormatinya. Untuk meneguhkan wibawanya sebagai hakim. Agar keputusannya diterima dengan penuh kepatuhan.
      Nabi bersabda, "Wahai Saad bin Muadz, semua orang akan tunduk kepada keputusanmu. Jatuhkan hukuman sesuai yang kamu sukai." .
       Saad bin Muadz memutuskan, “Semua tentara yang terlibat pemberontakan  dihukum mati. Para wanita dan anak-anak menjadi tawanan. Semua harta kekayaan dirampas. Menjadi harta rampasan perang.” Nabi bersabda, “Engkau memutuskan hukuman sesuai dengan kehendak Allah.“
      Semua tentara pemberontak diikat tangannya. Dibawa ke Madinah. Semua tentara pengkhianat dihukum mati. Semua tentara pemberontak dipenggal lehernya. Seorang wanita dihukum mati. Karena membunuh seorang tentara muslim. Sewaktu pengepungan benteng Quraizhah. Dia menjatuhkan bongkahan besi besar.  Menewaskan seorang pasukan muslim. 
Daftar Pustaka
1. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

Friday, April 21, 2017

53. PERANG KHANDAQ

PERANG KHANDAQ DAN MUKJIZAT NABI MUHAMMAD
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

     Tahun 627 Masehi. Bulan Syawal tahun ke-5 Hijriah. Terjadi Perang Khandaq. Perang Parit. Juga, disebut Perang Ahzab. Perang “sekutu”. Perang umat Islam melawan pasukan “gabungan”. Lokasi perang di bagian utara Madinah.
      Umat Islam “dikeroyok” pasukan “koalisi”. Suku Quraisy, Gathafan, dan kelompok Yahudi Bani Nadhir dan Qaynuqa. Dibantu suku lainnya. Kabilah merupakan suku bangsa yang berasal sari satu ayah. Suku ialah golongan kaum seketurunan.
      Kota Madinah. Berdiam suku Aus dan Khazraj. Yaitu kaum Ansar. Rombongan  dari Mekah yang hijrah ke Madinah. Disebut kaum Muhajirin. Kaum Muhajirin dan Ansar penganut agama Islam. Juga, kelompok Yahudi Bani Qaynuqa, Nadhir, dan Quraizhah. Sebelumnya, kelompok Yahudi Bani Qaynuka bersekutu dengan Bani Khazraj, kaum Ansar.
       Piagam Madinah. Perjanjian umat Islam dengan kelompok Yahudi. Sudah disepakati.  Nabi mengusir kelompok Yahudi Bani Quraizhah dari Madinah. Mereka melanggar perjanjian. Bani Quraizhah tinggal di Khaibar. Di luar kota Madinah.
      Syaikh Shafiyyurahman, penulis buku “Sirah Nabawi” menjelaskan kisahnya.   Kelompok Yahudi Bani Nadhir berkhianat kepada Nabi. Bani Nadhir amat membenci umat Islam. Mereka pintar bisnis. Menguasai ekonomi. Mereka tidak biasa berperang. Tidak pintar mengangkat senjata. Tetapi, suka berkhianat dan bersekongkol.
      Perang Badar selesai. Pasukan Islam menang. Pamor pasukan Islam tinggi. Kelompok Yahudi Bani Nadhir melakukan segala cara. Mengganggu dan mengadu domba umat Islam. Tidak berani berperang secara langsung.
       Perang Uhud berakhir. Pasukan Islam mengalami “kekalahan”. Bani Nadhir berani menampakkan permusuhan dan pengkhianatan. Menjalin kesepakatan dengan musuh Islam. Melanggar perjanjian yang disepakatinya.
      Mereka akan membunuh Nabi. Tetapi, gagal. Nabi mengusir mereka keluar dari Madinah. Pindah ke daerah Khaibar. Sebuah wilayah di luar Madinah.
      Kelompok Yahudi Bani Nadhir dan Bani Quraizhah menyimpan dendam kepada Nabi. Mencari dukungan melawan umat Islam. Mendatangi suku Quraisy di Mekah. Suku Gathafan dan suku lainnya. Usaha mereka berhasil. Sekitar 10.000 pasukan perang “gabungan” menuju Madinah. Berangkat menyerang kaum muslim. Sedangkan, jumlah pasukan muslim sekitar 3.000 orang.
      Nabi mengetahui gerakan musuh. Nabi menyiapkan strategi pertahanan. Menghadapi pasukan kafir. Yang berjumlah lebih banyak.
      Salman Al-Farisi, berasal dari Persia. Baru saja memeluk Islam. Mahir dalam strategi perang. Dia mengusulkan membangun “sistem pertahanan parit”. Menggali parit atau khandaq. Di sepanjang perbatasan utara Madinah. Menghambat pergerakan musuh.
      Salman berkata, ”Wahai Nabi, kebiasaan kami di Persia. Jika kami diserang musuh, kami membuat parit. Alangkah baiknya kita juga menggali parit. Sehingga dapat menghalangi mereka dalam melakukan serangan.” Nabi menerima usul tersebut.
       Topologi wilayah Madinah. Topologi merupakan keadaan muka bumi pada kawasan atau daerah tertentu. Sebelah timur, terdapat pegunungan. Sulit dilewati kuda dan onta. Sebelah barat, pegunungan bebatuan tajam. Sebelah selatan, penuh pohon kurma. Sebelah tenggara, benteng kelompok Yahudi suku Quraizhah. Sebelah utara, berupa lapangan terbuka.
      Pasukan musuh pasti masuk lewat daerah utara. Meskipun mereka berdatangan dari arah selatan Madinah. Medan peperangan di perbatasan utara Madinah.
      Nabi dan para sahabat berkemah di utara Madinah. Di bukit gunung Sala. Kaum muslim mulai menggali parit. Memisahkan mereka dengan pasukan musuh. Ukuran parit sedalam 7 meter, dan selebar 15 meter. Nabi membuat peta penggalian. Membagi kelompok penggalian. Menggali parit sepanjang lebih 10 km.
      Penggalian parit berlangsung 6 hari. Dikerjakan tanpa berhenti. Siang dan malam. Bekerja tiada berhenti. Pasukan musuh dalam perjalanan.
      Jumlah pasukan kafir amat banyak. Lebih banyak dibandingkan jumlah seluruh penduduk Madinah. Bersenjata lebih lengkap dan “modern”. Mereka siap menghancurkan Madinah.
      Waktu itu musim dingin. Umat muslim kekurangan makanan. Para sahabat mengganjal perutnya dengan batu. Nabi, juga begitu. Nabi mengganjal perutnya dengan dua buah batu. Untuk menahan lapar.
      Nabi Bersabda,”Ya Allah, sesungguhnya kehidupan yang lebih baik adalah kehidupan akhirat. Ampunilah kaum Ansar dan Muhajirin. Mereka menjawab, ”Kami telah berbaiat kepada Nabi Muhammad. Kami siap berjihad selama masih hidup.”
      Nabi Muhammad ikut terlibat langsung. Menggali dan mengangkat bebatuan. Tanah dan bebatuan galian ditaruh di sisi pasukan Nabi. Bongkahan bebatuan diletakkan di depan pasukan Nabi. Sebagai tameng pelindung. Juga, sebagai senjata melawan musuh. Untuk melempari pasukan musuh.
      Jabir bin Abdullah melihat Nabi amat lapar. Dia pulang ke rumah. Menyembelih seekor domba kecil. Istrinya memasak satu sak tepung gandum. Setelah masak Jabir membisiki Nabi. Agar datang ke rumahnya dengan beberapa sahabat saja.
      Nabi berdiri di atas sebuah batu. Mengumumkan kepada sekitar seribu orang yang menggali parit. “Wahai kaum Muhajirin dan Ansar. Marilah kita makan di rumah Jabir.” Jabir terkejut dan pucat. “Innalillahi,” gumamnya. Dia memasak hanya cukup beberapa orang saja. Tetapi, Nabi mengajak semua orang yang berada di parit. Sekitar seribu orang.
      Jabir berlari pulang. Menjumpai istrinya. Mengabarkan Nabi akan datang beserta semua orang. Istrinya pucat, ”Nabi berpesan apa?” Jabir menjawab, “Tempat masakan, jangan disentuh.”
      Sungguh aneh. Makanan yang sedikit. Cukup dimakan seribu orang. Tiap sepuluh orang bergantian masuk. Makan sampai kenyang. Selama penggalian parit. Tiga hari tidak makan. Juga, untuk isi perut tiga hari berikutnya. Semuanya sudah kenyang. Makanan masih bersisa. Sungguh ajaib. Salah satu mukjizat Nabi Muhammad. Selama perang Khandaq. Mahasuci Allah.
      Mukjizat makanan kurma.  Nukman bin Basyir datang ke penggalian parit. Membawa setangkup kurma. Diberikan ayah dan pamannya. Dia lewat di dekat Nabi. Nabi meminta kurma tersebut. Nabi meletakkan kurma di atas selembar kain.
      Nabi memanggil semua orang untuk memakannya. Semua orang sudah makan. Ternyata, kurma masih bersisa. Bahkan jumlahnya lebih banyak. Sebagian tercecer keluar hamparan kain. Sungguh ajaib.
      Mukjizat memecah batu. Al-Barra berkata, “Kami menggali parit. Menemukan batu besar yang amat keras. Tidak bisa dipecah.” Kami melaporkan kepada Nabi. Nabi turun mendekati batu. Nabi mengangkat cangkul, “Bismillah, Allahu akbar.” Dengan tiga kali pukulan. Batu keras itu hancur berkeping-keping. Luar biasa.
      Nabi terus memberikan motivasi. Membangkitkan semangat juang. Nabi tidak mau menyerah, meskipun jumlah pasukan kafir lebih banyak. Wanita, anak-anak, dan para orang tua dimasukkan ke dalam “benteng”. Dipindahkan ke tempat yang dianggap aman. 
      Sebelah tenggara Madinah. Pengamanan diserahkan kepada kelompok Yahudi Bani Quraizhah. Mereka sudah terikat perjanjian dengan umat Islam. Jika ada musuh dari luar Madinah. Mereka berjanji saling melindungi.
      Pasukan “sekutu” tiba di Madinah. Mereka terkejut. Melihat pertahanan pasukan Islam. Menghadapi parit yang dalam, lebar dan memanjang. Menutup jalur utama masuk Madinah. Pasukan “koalisi” sulit melewatinya. Stategi perang yang belum pernah terjadi di jazirah Arab.
      Pasukan Quraisy berkemah di Rumat. Sekitar 4.000 orang. Pasukan Ghathafan dan lainnya berkemah di kaki gunung Uhud. Sekitar 6.000 orang. Beberapa orang munafik dan orang yang berjiwa lemah langsung menggigil ketakutan. Menyaksikan pasukan penyerang sebanyak itu.
      Pasukan muslim bertahan. Di seberang parit. Berlindung dibalik gundukan tanah dan bebatuan. Mereka bersenjata lengkap. Pedang, tameng dan panah. Juga, siap melempari musuh dengan bebatuan.
        Abu Sufyan, komandan pasukan kafir berang. Pasukan penyerbu hanya berputar-putar. Dengan amarah menggelegak. Mengepung pasukan muslim. Pertempuran terjadi sporadis. Peperangan terjadi kadang kala. Saling melontarkan panah dan batu.
       Pasukan jagoan berkuda. Mencari jarak lompat paling sempit. Beberapa orang berhasil melewati parit. Amru bin Abdi Wudd, Ikrimah bin Abu Jahal, dan Dhirar bin Al-Khaththab. Berhasil mendekati pasukan Islam. Amru bin Abdi Wudd, pendekar Quraisy menantang duel satu lawan satu. Amru bin Abdi Wudd tewas di tangan Ali bin Abi Thalib. Sisanya, melarikan diri. 
       Beberapa hari berlalu. Pasukan kafir terus berusaha melewati parit. Juga,  membuat jalur penyeberangan. Pasukan muslim bertahan. Membalas dengan panah. Melempari dengan batu. Usaha pasukan kafir selalu gagal. 
      Huyai bin Akhthab, pemimpin kelompok Yahudi Bani Nadhir mendatangi benteng kelompok Yahudi Bani Quraizhah. Yang berada di tenggara Madinah. Menjumpai Kaab bin Asad Al-Qurazi, pemimpin Bani Quraizhah.
      Kelompok Yahudi Bani Quraizhah terikat perjanjian “Piagam Madinah”. Perjanjian umat Islam dengan Bani Quraizhah. Saling membantu menghadapi musuh dari luar.
      Awalnya, Kaab bin Asad Al-Qurazi tidak mau mengkhianati Nabi. Akhirnya, kelompok Yahudi Bani Quraizhah melanggar perjanjian.  Membatalkan kesepakatan sepihak. Memberontak kepada Nabi.
      Nabi mengetahui pemberontakan. Keadaan menjadi amat gawat. Pasukan muslim terjepit. Menghadapi musuh dari dua arah. Melawan musuh di depan. Di seberang parit. Jumlah pasukan kafir lebih banyak. Juga, menghadapi  pengkhianatan di belakang. Dari dalam Madinah sendiri. Sedangkan, penampungan wanita dan anak-anak dekat lokasi pemberontak. Sungguh, situasi yang amat mengkhawatirkan.
      Shafiyah binti Abdul Muththalib, saudara kandung ayah Nabi. Mencoba mengamankan benteng wanita dan anak-anak. Beberapa pasukan Bani Quraizhah mengelilingi benteng penampungan. Benteng khusus wanita, anak-anak, dan orang tua. Benteng tersebut tanpa penjaga.
      Malam gelap gulita. Shafiyah binti Abdul Muththalib berbisik kepada Hassan. Yang berusia 90 tahun. “Hai Hassan, bunuhlah orang Yahudi yang menyelinap.” Hassan menjawab, “Maaf, saya sudah tua. Tidak mampu melakukannya.” Shafiyah mengenakan pakaian perang laki-laki. Memukul penyelusup dengan potongan besi.  Si penyusup tewas. Kepalanya dilemparkan keluar benteng.
     Kelompok Yahudi Bani Quraizhah. Yang berada di dalam kota Madinah. Tidak berani menyerang benteng penampungan. Dianggap banyak penjaganya.
      Kelompok Yahudi Bani Quraizhah tidak berani menyerang pasukan muslim. Tetapi, mereka memasok kebutuhan logistik kaum kafir. Berupa bahan makanan, onta dan senjata.
      Selama peperangan. Nabi dan pasukannya sangat sibuk. Bertahan dan menghalau musuh. Terpaksa melaksanakan salat jamak. 
      Nuaim bin Masud, seorang tokoh Ghathafan. Melemparkan sepucuk surat. Minta menemui Nabi. Dia menyatakan masuk Islam. Tidak ada orang yang mengetahuinya. Nabi meminta untuk mengacaukan musuh.
     Nuaim berhasil mengadu domba pasukan kafir. Timbul perpecahan. Semangat pasukan penyerang turun drastis. Muncul angin topan. Merusak kemah pasukan kafir. Semuanya porak-poranda. Semuanya berhamburan. Pasukan kafir kocar-kacir.
      Pagi hari. Pasukan kafir sudah bubar. Kembali ke tempat asal mereka. Perang Khandaq selesai. Pasukan muslim berhasil mempertahankan Madinah. Alhamdulillah.
Daftar Pustaka
1. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

Thursday, April 20, 2017

53.PERANG KHANDAQ DAN MUKJIZAT NABI MUHAMMAD

PERANG KHANDAQ DAN MUKJIZAT NABI MUHAMMAD
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

     Tahun 627 Masehi. Bulan Syawal tahun ke-5 Hijriah. Terjadi Perang Khandaq. Perang Parit. Juga, disebut Perang Ahzab. Perang “sekutu”. Perang umat Islam melawan pasukan “gabungan”. Lokasi perang di bagian utara Madinah.
      Umat Islam “dikeroyok” pasukan “koalisi”. Suku Quraisy, Gathafan, dan kelompok Yahudi Bani Nadhir dan Qaynuqa. Dibantu suku lainnya. Kabilah merupakan suku bangsa yang berasal dari satu ayah. Suku ialah golongan kaum seketurunan.
      Kota Madinah. Berdiam suku Aus dan Khazraj. Yaitu kaum Ansar. Rombongan  dari Mekah yang hijrah ke Madinah. Disebut kaum Muhajirin. Kaum Muhajirin dan Ansar penganut agama Islam. Juga, kelompok Yahudi Bani Qaynuqa, Nadhir, dan Quraizhah. Sebelumnya, kelompok Yahudi Bani Qaynuka bersekutu dengan Bani Khazraj, kaum Ansar.
       Piagam Madinah. Perjanjian umat Islam dengan kelompok Yahudi. Sudah disepakati.  Nabi mengusir kelompok Yahudi Bani Quraizhah dari Madinah. Mereka melanggar perjanjian. Bani Quraizhah tinggal di Khaibar. Di luar kota Madinah.
      Syaikh Shafiyyurahman, penulis buku “Sirah Nabawi” menjelaskan kisahnya.   Kelompok Yahudi Bani Nadhir berkhianat kepada Nabi. Bani Nadhir amat membenci umat Islam. Mereka pintar bisnis. Menguasai ekonomi. Mereka tidak biasa berperang. Tidak pintar mengangkat senjata. Tetapi, suka berkhianat dan bersekongkol.
      Perang Badar selesai. Pasukan Islam menang. Pamor pasukan Islam tinggi. Kelompok Yahudi Bani Nadhir melakukan segala cara. Mengganggu dan mengadu domba umat Islam. Tidak berani berperang secara langsung.
       Perang Uhud berakhir. Pasukan Islam mengalami “kekalahan”. Bani Nadhir berani menampakkan permusuhan dan pengkhianatan. Menjalin kesepakatan dengan musuh Islam. Melanggar perjanjian yang disepakatinya.
      Mereka akan membunuh Nabi. Tetapi, gagal. Nabi mengusir mereka keluar dari Madinah. Pindah ke daerah Khaibar. Sebuah wilayah di luar Madinah.
      Kelompok Yahudi Bani Nadhir dan Bani Quraizhah menyimpan dendam kepada Nabi. Mencari dukungan melawan umat Islam. Mendatangi suku Quraisy di Mekah. Suku Gathafan dan suku lainnya. Usaha mereka berhasil. Sekitar 10.000 pasukan perang “gabungan” menuju Madinah. Berangkat menyerang kaum muslim. Sedangkan, jumlah pasukan muslim sekitar 3.000 orang.
      Nabi mengetahui gerakan musuh. Nabi menyiapkan strategi pertahanan. Menghadapi pasukan kafir. Yang berjumlah lebih banyak.
      Salman Al-Farisi, berasal dari Persia. Baru saja memeluk Islam. Mahir dalam strategi perang. Dia mengusulkan membangun “sistem pertahanan parit”. Menggali parit atau khandaq. Di sepanjang perbatasan utara Madinah. Menghambat pergerakan musuh.
      Salman berkata, ”Wahai Nabi, kebiasaan kami di Persia. Jika kami diserang musuh, kami membuat parit. Alangkah baiknya kita juga menggali parit. Sehingga dapat menghalangi mereka dalam melakukan serangan.” Nabi menerima usul tersebut.
       Topologi wilayah Madinah. Topologi merupakan keadaan muka bumi pada kawasan atau daerah tertentu. Sebelah timur, terdapat pegunungan. Sulit dilewati kuda dan onta. Sebelah barat, pegunungan bebatuan tajam. Sebelah selatan, penuh pohon kurma. Sebelah tenggara, benteng kelompok Yahudi suku Quraizhah. Sebelah utara, berupa lapangan terbuka.
      Pasukan musuh pasti masuk lewat daerah utara. Meskipun mereka berdatangan dari arah selatan Madinah. Medan peperangan di perbatasan utara Madinah.
      Nabi dan para sahabat berkemah di utara Madinah. Di bukit gunung Sala. Kaum muslim mulai menggali parit. Memisahkan mereka dengan pasukan musuh. Ukuran parit sedalam 7 meter, dan selebar 15 meter. Nabi membuat peta penggalian. Membagi kelompok penggalian. Menggali parit sepanjang lebih 10 km.
      Penggalian parit berlangsung 6 hari. Dikerjakan tanpa berhenti. Siang dan malam. Bekerja tiada berhenti. Pasukan musuh dalam perjalanan.
      Jumlah pasukan kafir amat banyak. Lebih banyak dibandingkan jumlah seluruh penduduk Madinah. Bersenjata lebih lengkap dan “modern”. Mereka siap menghancurkan Madinah.
      Waktu itu musim dingin. Umat muslim kekurangan makanan. Para sahabat mengganjal perutnya dengan batu. Nabi, juga begitu. Nabi mengganjal perutnya dengan dua buah batu. Untuk menahan lapar.
      Nabi Bersabda,”Ya Allah, sesungguhnya kehidupan yang lebih baik adalah kehidupan akhirat. Ampunilah kaum Ansar dan Muhajirin. Mereka menjawab, ”Kami telah berbaiat kepada Nabi Muhammad. Kami siap berjihad selama masih hidup.”
      Nabi Muhammad ikut terlibat langsung. Menggali dan mengangkat bebatuan. Tanah dan bebatuan galian ditaruh di sisi pasukan Nabi. Bongkahan bebatuan diletakkan di depan pasukan Nabi. Sebagai tameng pelindung. Juga, sebagai senjata melawan musuh. Untuk melempari pasukan musuh.
      Jabir bin Abdullah melihat Nabi amat lapar. Dia pulang ke rumah. Menyembelih seekor domba kecil. Istrinya memasak satu sak tepung gandum. Setelah masak Jabir membisiki Nabi. Agar datang ke rumahnya dengan beberapa sahabat saja.
      Nabi berdiri di atas sebuah batu. Mengumumkan kepada sekitar seribu orang yang menggali parit. “Wahai kaum Muhajirin dan Ansar. Marilah kita makan di rumah Jabir.” Jabir terkejut dan pucat. “Inna lillahi,” gumamnya. Dia memasak hanya cukup beberapa orang saja. Tetapi, Nabi mengajak semua orang yang berada di parit. Sekitar seribu orang.
      Jabir lari pulang. Menjumpai istrinya. Mengabarkan Nabi akan datang beserta semua orang. Istrinya pucat, ”Nabi berpesan apa?” Jabir menjawab, “Tempat masakan, jangan disentuh.”
      Sungguh aneh. Makanan yang sedikit. Cukup dimakan seribu orang. Tiap sepuluh orang bergantian masuk. Makan sampai kenyang. Selama penggalian parit. Tiga hari tidak makan. Juga, untuk isi perut tiga hari berikutnya. Semuanya sudah kenyang. Makanan masih bersisa. Sungguh ajaib. Salah satu mukjizat Nabi Muhammad. Selama perang Khandaq. Mahasuci Allah.
      Mukjizat makanan kurma.  Nukman bin Basyir datang ke penggalian parit. Membawa setangkup kurma. Diberikan ayah dan pamannya. Dia lewat di dekat Nabi. Nabi meminta kurma tersebut. Nabi meletakkan kurma di atas selembar kain.
      Nabi memanggil semua orang untuk memakannya. Semua orang sudah makan. Ternyata, kurma masih bersisa. Bahkan jumlahnya lebih banyak. Sebagian tercecer keluar hamparan kain. Sungguh ajaib.
      Mukjizat memecah batu. Al-Barra berkata, “Kami menggali parit. Menemukan batu besar yang amat keras. Tidak bisa dipecah.” Kami melaporkan kepada Nabi. Nabi turun mendekati batu. Nabi mengangkat cangkul, “Bismillah, Allahu akbar.” Dengan tiga kali pukulan. Batu keras itu hancur berkeping-keping. Luar biasa.
      Nabi terus memberikan motivasi. Membangkitkan semangat juang. Nabi tidak mau menyerah, meskipun jumlah pasukan kafir lebih banyak. Wanita, anak-anak, dan para orang tua dimasukkan kedalam “benteng”. Dipindahkan ke tempat yang dianggap aman.  
      Sebelah tenggara Madinah. Pengamanan diserahkan kepada kelompok Yahudi Bani Quraizhah. Mereka sudah terikat perjanjian dengan umat Islam. Jika ada musuh dari luar Madinah. Mereka berjanji saling melindungi.
      Pasukan “sekutu” tiba di Madinah. Mereka terkejut. Melihat pertahanan pasukan Islam. Menghadapi parit yang dalam, lebar dan memanjang. Menutup jalur utama masuk Madinah. Pasukan “koalisi” sulit melewatinya. Strategi perang yang belum pernah terjadi di jazirah Arab.
      Pasukan Quraisy berkemah di Rumat. Sekitar 4.000 orang. Pasukan Ghathafan dan lainnya berkemah di kaki gunung Uhud. Sekitar 6.000 orang. Beberapa orang munafik dan orang yang berjiwa lemah langsung menggigil ketakutan. Menyaksikan pasukan penyerang sebanyak itu.
      Pasukan muslim bertahan. Di seberang parit. Berlindung dibalik gundukan tanah dan bebatuan. Mereka bersenjata lengkap. Pedang, tameng dan panah. Juga, siap melempari musuh dengan bebatuan.
        Abu Sufyan, komandan pasukan kafir berang. Pasukan penyerbu hanya berputar-putar. Dengan amarah menggelegak. Mengepung pasukan muslim. Pertempuran terjadi sporadis. Peperangan terjadi kadang kala. Saling melontarkan panah dan batu.
       Pasukan jagoan berkuda. Mencari jarak lompat paling sempit. Beberapa orang berhasil melewati parit. Amru bin Abdi Wudd, Ikrimah bin Abu Jahal, dan Dhirar bin Al-Khaththab. Berhasil mendekati pasukan Islam. Amru bin Abdi Wudd, pendekar Quraisy menantang duel satu lawan satu. Amru bin Abdi Wudd tewas di tangan Ali bin Abi Thalib. Sisanya, melarikan diri.  
       Beberapa hari berlalu. Pasukan kafir terus berusaha melewati parit. Juga,  membuat jalur penyeberangan. Pasukan muslim bertahan. Membalas dengan panah. Melempari dengan batu. Usaha pasukan kafir selalu gagal.  
      Huyai bin Akhthab, pemimpin kelompok Yahudi Bani Nadhir mendatangi benteng kelompok Yahudi Bani Quraizhah. Yang berada di tenggara Madinah. Menjumpai Kaab bin Asad Al-Qurazi, pemimpin Bani Quraizhah.
      Kelompok Yahudi Bani Quraizhah terikat perjanjian “Piagam Madinah”. Perjanjian umat Islam dengan Bani Quraizhah. Saling membantu menghadapi musuh dari luar.
      Awalnya, Kaab bin Asad Al-Qurazi tidak mau mengkhianati Nabi. Akhirnya, kelompok Yahudi Bani Quraizhah melanggar perjanjian.  Membatalkan kesepakatan sepihak. Memberontak kepada Nabi.
      Nabi mengetahui pemberontakan. Keadaan menjadi amat gawat. Pasukan muslim terjepit. Menghadapi musuh dari dua arah. Melawan musuh di depan. Di seberang parit. Jumlah pasukan kafir lebih banyak. Juga, menghadapi  pengkhianatan di belakang. Dari dalam Madinah sendiri. Sedangkan, penampungan wanita dan anak-anak dekat lokasi pemberontak. Sungguh, situasi yang amat mengkhawatirkan.
      Shafiyah binti Abdul Muththalib, saudara kandung ayah Nabi. Mencoba mengamankan benteng wanita dan anak-anak. Beberapa pasukan Bani Quraizhah mengelilingi benteng penampungan. Benteng khusus wanita, anak-anak, dan orang tua. Benteng tersebut tanpa penjaga.
      Malam gelap gulita. Shafiyah binti Abdul Muththalib berbisik kepada Hassan. Yang berusia 90 tahun. “Hai Hassan, bunuhlah orang Yahudi yang menyelinap.” Hassan menjawab, “Maaf, saya sudah tua. Tidak mampu melakukannya.” Shafiyah mengenakan pakaian perang laki-laki. Memukul penyelusup dengan potongan besi.  Si penyusup tewas. Kepalanya dilemparkan keluar benteng.
     Kelompok Yahudi Bani Quraizhah. Yang berada di dalam kota Madinah. Tidak berani menyerang benteng penampungan. Dianggap banyak penjaganya.
      Kelompok Yahudi Bani Quraizhah tidak berani menyerang pasukan muslim. Tetapi, mereka memasok kebutuhan logistik kaum kafir. Berupa bahan makanan, onta dan senjata.
      Selama peperangan. Nabi dan pasukannya sangat sibuk. Bertahan dan menghalau musuh. Terpaksa melaksanakan salat jamak.  
      Nuaim bin Masud, seorang tokoh Ghathafan. Melemparkan sepucuk surat. Minta menemui Nabi. Dia menyatakan masuk Islam. Tidak ada orang yang mengetahuinya. Nabi meminta untuk mengacaukan musuh.
     Nuaim berhasil mengadu domba pasukan kafir. Timbul perpecahan. Semangat pasukan penyerang turun drastis. Muncul angin topan. Merusak kemah pasukan kafir. Semuanya porak-poranda. Semuanya berhamburan. Pasukan kafir kocar-kacir.
      Pagi hari. Pasukan kafir sudah bubar. Kembali ke tempat asal mereka. Perang Khandaq selesai. Pasukan muslim berhasil mempertahankan Madinah. Alhamdulillah.
Daftar Pustaka
1.    Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.


Wednesday, April 19, 2017

Tuesday, April 18, 2017

52. NABI MENANGIS MENERIMA WAHYU SAINS

NABI MUHAMMAD MENANGIS MENERIMA WAHYU SAINS
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Sungguh mengherankan. Malam itu, Nabi Muhammad menangis hebat. Nabi tidak pernah menangis sehebat itu. Bahkan ketika beliau kehilangan orang yang sangat dicintainya. Juga,  ketika Nabi mengalami tekanan berat dari kaum kafir yang menentangnya. Nabi menangis hampir semalaman. Hal itu terjadi sesaat setelah beliau menerima wahyu Allah. Surah Ali Imran. Bermakna “Keluarga Imran”. Surat ke-3 ayat 190 dan 191.
      “Sesungguhnya,  dalam penciptaan langit dan bumi. Silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda bagi orang yang berakal. Yaitu orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau  berbaring. Mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi. Seraya berkata, “Ya Tuhan kami, Engkau tidak menciptakan semua ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau. Lindungi kami dari azab neraka.”  
      Mengapa? Agus Mustofa, penulis buku “ Pusaran Energi Kakbah” menceritakan kisahnya. Masuk waktu Subuh. Bilal  mengumandangkan azan. Biasanya, sebelum azan Subuh selesai. Nabi Muhammad sudah berada di dalam Masjid Nabawi. Memimpin salat Subuh. Berjemaah  bersama para sahabat.
      Namun, saat itu tidak seperti biasanya. Nabi Muhammad belum hadir, meskipun Bilal sudah menyelesaikan azan. Bilal dan para sahabat menunggu beberapa saat. Tetapi, Nabi belum masuk ke dalam masjid.
      Akhirnya, karena khawatir terjadi sesuatu. Bilal menjemput Nabi. Mendatangi rumah Nabi. Yang terletak bersebelahan dengan Masjid Nabawi.  
     Bilal mengetuk bilik rumah Nabi. Sambil mengucapkan salam. Tidak ada jawaban dari dalam bilik. Beberapa saat kemudian Nabi muncul sambil menjawab salam. Bilal melihat airmata masih berlinangan di pipi Nabi.
      Karena khawatir kondisi Nabi. Bilal bertanya, “Wahai Nabi, apakah yang sedang terjadi?” Nabi menjawab, “ Bilal, saya tadi malam telah menerima wahyu Allah.” Nabi membacakan surat ke-3 ayat 190 dan 191. Seperti tersebut di atas.
     Bilal heran. Bilal tidak memahami. Mengapa Nabi menangis ketika menerima wahyu.  Firman Allah tersebut tidak bernada menegur. Juga, tidak memerintahkan menjalankan kewajiban tertentu.  
        Apakah yang sebenarnya terjadi? Mari kita mencoba memahami kenapa Nabi Muhammad menangis ketika menerima wahyu tersebut.
     Beberapa kata kunci. Penciptaan langit dan bumi. Pergantian siang dan malam hari. Tanda-tanda kebesaran Allah. Selalu berpikir tentang Allah. Tidak ada yang sia-sia. Mahasuci Allah. Hindarkan dari azab neraka.
       Sekarang ini, lebih dari 6 milyar manusia hidup di sebuah planet. Yang  bernama bumi. Bumi yang kita tumpangi ini berputar pada dirinya sendiri. Dengan kecepatan sekitar 1.700 km per jam. Artinya, dalam 1 jam menempuh jarak 1.700 km. Mengapa manusia tidak merasakannya? Manusia ikut berputar dalam sebuah kendaraan bumi yang bergaris tengah sekitar 12.000 km.
      Selain itu, bumi juga mengelilingi matahari. Pada jarak sekitar 150 juta km. Berkeliling dengan kecepatan sekitar 107.000 km per jam. Artinya, bumi kita ini berputar pada dirinya sendiri. Juga, melesat di angkasa mengelilingi matahari. Matahari yang kita lihat setiap hari ini berdiameter sekitar 200 kali bumi.
      Apakah yang menyebabkan bumi berputar pada dirinya sendiri, sekaligus mengelilingi matahari? Ternyata, ada gaya tarik yang sangat hebat. Seolah-olah  terikat pada sebuah “tali” yang tidak kelihatan.
      Allah berfirman dalam Alquran. Surah Lukman. Surah ke-31 ayat 10. “Dia menciptakan langit tanpa tiang sebagaimana kamu melihatnya. Dia meletakkan gunung-gunung di permukaan bumi. Agar bumi tidak menggoyangkan kamu. Mengembangbiakkan segala macam makhluk bergerak bernyawa di bumi. Kami turunkan air hujan dari langit. Kami tumbuhkan segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.”

      Mari kita pikirkan. Matahari yang muncul setiap hari. Matahari yang kita lihat sekarang ini. Bukan matahari sekarang. Tetapi, matahari 8 menit yang lalu! Jarak dari matahari ke bumi 150 juta km. Ditempuh cahaya dalam waktu 8 menit. Kecepatan cahaya 300.000 km per detik. Artinya, dalam satu detik menempuh jarak 300.000 km. Sinar matahari memerlukan waktu 8 menit untuk mencapai bumi.
       Begitu juga bintang yang lain. Melihat bintang berjarak 10 tahun cahaya. Bintang itu, bukan bintang yang sekarang. Tetapi, bintang 10 tahun lalu.  Sinar  yang kita lihat telah menempuh perjalanan sejauh 10 tahun cahaya.
      Malam hari yang jernih. Kita mengamati langit. Mengamati bintang kemintang. Kita melihat langit sekarang. Juga, melihat langit yang lain. Sungguh aneh. Pada saat bersamaan, kita melihat langit sekarang dan langit 10 tahun lalu. Juga, menyaksikan langit 100 ribu tahun lalu dan langit 100 miliar tahun lalu. Mahasuci Allah. Kita merasa aneh dengan diri kita sendiri.
      Pendapat para ahli. Terdapat bintang yang besarnya ribuan kali matahari. Galaksi merupakan kumpulan setiap 100 milyar bintang. Superklaster himpunan setiap 100 milyar galaksi. Begitu seterusnya. Alam semesta ini belum diketahui batasnya. Sampai sekarang, belum diketahui batasnya. Bumi yang kita tempati sekarang ini. Bagaikan sebuah debu di padang pasir semesta.
      Bumi kita bagaikan debu. Di padang pasir semesta. Manusia hidup di atas bumi. Dewasa ini, lebih dari 6 milyar manusia. Hidup “menempel” di atas “kulit” bumi. Dengan segala kegiatan dan kesombongannya.
      Mahabesar Allah. Sungguh sangat kecil manusia. Amat luar biasa hebat Sang Mahakuasa. Kita mulai memahami mengapa Nabi Muhammad menangis. Ketika  diingatkan oleh Allah. Tentang penciptaan langit dan bumi.
      Allah berfirman dalam Alquran surah Alqasas. Surah ke-28 ayat 71 dan 72. “Katakan (Muhammad), bagaimana pendapatmu. Apabila Allah menjadikan untukmu malam terus menerus sampai hari kiamat. Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Apakah kamu tidak mendengar?"
      “Katakan (Muhammad), bagaimana pendapatmu. Kalau Allah menjadikan untukmu siang terus menerus sampai hari kiamat. Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu sebagai waktu beristirahat? Apakah kamu tidak memperhatikan?"
      Daerah Surabaya dan Sidoarjo. Juga, wilayah sekitarnya. Pagi hari. Biasanya, temperatur udara di bawah 30 derajat Celsius. Pukul 12 siang. Suhu udara sekitar 33 derajat Celcius. Siang hari yang sangat terik. Temperatur udara permukaan aspal jalan raya bisa mencapai 50 derajat Celsius.
      Air disiramkan ke aspal. Air menguap dengan cepat. Aspal menjadi kering lagi. Matahari tidak bergeser ke barat. Tetap berada di atas kita terus menerus. Selama  sekitar 100 jam. Semua air di permukaan bumi akan menguap.
      Matahari selalu berada di atas kita. Selama 100 jam lagi. Seluruh air di bumi akan habis menguap. Juga, darah dalam tubuh manusia akan mendidih.
      Sungguh hebat. Panas terus menerus selama 200 jam. Seluruh kehidupan di bumi akan musnah. Semua mati. Tak ada yang tersisa. Mahabesar Allah.
      Kejadian sebaliknya. Allah menciptakan malam hari terus menerus. Daerah Arab Saudi. Suhu siang hari sekitar 50 derajat Celsius. Malam hari bisa menjadi 5 derajat Celsius. Malam hari terus menerus selama 100 jam. Temperatur bumi mencapai nol derajat Celsius.
      Temperatur tetap nol derajat. Selama 100 jam lagi. Semua air di bumi akan membeku. Cairan dalam tubuh manusia membeku. Semuanya membeku. Semua manusia mati. Semua makhluk tidak bernyawa. Tidak ada yang tertinggal.
      Sungguh dahsyat. Perkara pergantian siang dan malam hari.  Pada umumnya, kita menganggapnya biasa saja. Kejadian yang lazim. Peristiwa yang lumrah. Tidak istimewa. Kita tidak mensyukurinya. Ya Allah, ampunilah kami.
      Allah berfirman dalam Alquran dalam surah Lukman. Surah ke-31 ayat 29. “Tidakkah kamu memperhatikan. Sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing beredar sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

      Uraian yang singkat ini. Mencoba memahami mengapa Nabi Muhammad menangis. Sewaktu  memerima wahyu sains tersebut. Apalagi, wahyu ini turun setelah Nabi menjalani Isra Mikraj. Perjalanan Nabi Muhammad saw. Dari Masjidilharam di Mekah ke Masjidilaqsa di Palestina. Langsung ke Sidratul Muntaha. Pada malam hari untuk menerima perintah salat lima waktu. Nabi Muhammad mengalami sendiri perjalanan mengarungi alam semesta. Luar biasa. Mahahebat Allah.
Daftar Pustaka

1. Mustofa, Agus. Pusaran Energi Kakbah. Penerbit Padma Press. Surabaya 2006. 

Saturday, April 15, 2017

52. BULAN RAMADAN

BULAN RAMADAN YANG ISTIMEWA
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo
      Bulan Ramadan, bulan ke-9 dalam kalender Islam. Umat Islam diwajibkan berpuasa. Selama sebulan penuh. Sebanyak 29 atau 30 hari. Puasa Ramadan, rukun Islam ke-4. Rukun Islam merupakan tiang utama agama Islam. Mengikrarkan dua kalimat syahadat. Mendirikan salat. Berzakat. Berpuasa. Mengerjakan ibadah haji.
      Kalender Hijriah memuat 12 bulan. Muharam, Safar, Rabiulawal, Rabiulakhir, Jumadilawal, Jumadilakhir, Rajab, Syakban, Ramadan, Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijjah.
      Kalender Hijriah. Kalender Islam. Dimulai sejak Nabi Muhammad hijrah. Dari Mekah ke Madinah. Bertepatan dengan tahun 622 Masehi. Perintah awal puasa Ramadan. Pada bulan Syakban. Sebulan sebelum bulan Ramadan. Tahun ke-2 Hijriah.
      Penentuan awal dan akhir sebuah hari. Termasuk penentuan sebuah tanggal. Kalender Masehi, berbeda dengan kalender Hijrah. Sistem kalender Masehi. Sebuah hari atau tanggal berakhir pukul 24.00, dan dimulai pukul 00.00 waktu setempat.  Pada sistem kalender Hijriah. Sebuah hari atau tanggal berakhir kala tenggelam matahari, dan diawali saat Magrib waktu setempat.
      Dasar hukum berpuasa Ramadan. Alquran surah Albaqarah. Bermakna sapi betina. Surah ke-2 ayat 183. “Hai orang-orang yang beriman. Diwajibkan atas kamu berpuasa. Sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu. Agar kamu bertakwa.”
      Alquran menjelaskan kewajiban berpuasa. Tidak menegaskan perintah tersebut berasal dari Allah. Redaksi yang digunakan berbentuk pasif. “Diwajibkan atas kamu berpuasa”. Agaknya redaksi tersebut memang dipilih. Mengisyaratkan bahwa kewajiban berpuasa tidak harus datang dari Allah. Tetapi manusia itu sendiri akan mewajibkan dirinya sendiri.  Ketika menyadari manfaat dan kebaikan berpuasa.
      Penentuan awal Ramadan. Awal bulan ditentukan saat terjadinya hilal. Munculnya bulan sabit. Bentuk bulan melengkung menyerupai sabit. Bulan yang terbit pada tanggal satu bulan Kamariah.
      Metode  rukyat. Melihat munculnya bulan sabit dengan mata telanjang. Tentu saja, dilengkapi dengan alat teropong. Di lokasi tertentu. Yang tidak terhalang bangunan dan pepohonan. Umumnya, di sepanjang pantai tertentu.
      Metode hisab. Menggunakan perhitungan astronomi. Ilmu falak. Biasanya, Kementerian Agama Republik Indonesia dan Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan metode “rukyatul hilal”. Biasanya, Muhammadiyah menggunakan metode “hisab hakiki wujudul hilal”. Sedangkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Persatuan Islam (Persis) menggunakan kombinasi  rukyat dan hisab.
       Perbedaan metode dapat menghasilkan kesamaan. Juga, dapat memunculkan ketidaksamaan. Penentuan awal dan akhir bulan Ramadan bisa sama. Juga, bisa berlainan.
      Pengertian puasa. Menahan dari segala yang membatalkan. Selama satu hari. Sejak terbit fajar, sampai matahari terbenam. Dengan niat, dan beberapa syarat.
      Wajib berpuasa Ramadan. Wajib berarti harus dilakukan. Tidak boleh ditinggalkan. Orang yang Berakal. Memiliki daya pikir. Memahami sesuatu. Tidak gila. Tak sakit ingatan. Tak sakit jiwa. Akil Balig. Cukup umur. Bisa membedakan baik dan buruk.  Dewasa. Kuat berpuasa.
      Syarat sah puasa. Beragama Islam. Mumayiz. Dapat membedakan yang baik dan buruk. Suci dari haid. Keluar darah dari rahim wanita setiap bulan sebagai bagian suklus hidup biologisnya. Datang bulan. Menstruasi. Suci dari nifas. Darah yang keluar dari rahim wanita sesudah melahirkan. Bukan hari yag dilarang berpuasa. Misalnya, hari raya Idulfitri, hari raya Iduladha. Juga, hari tasyrik. Tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijah. Bulan Haji.
      Rukun berpuasa Ramadan. Berniat setiap malam. Sebelum berpuasa pagi harinya. Menahan dari segala hal yang membatalkan. Sejak terbit fajar, sampai terbenam matahari. Puasa sunah. Boleh berniat sebelum masuk salat Zuhur.
       Hal-hal yang membatalkan puasa. Sengaja makan atau minum. Sengaja muntah. Muntah tidak sengaja, tidak membatalkan puasa. Bersetubuh suami istri pada siang hari. Boleh hubungan suami isteri pada malam hari. Jika tertidur sampai masuk Subuh. Segera mandi junub. Mandi besar. Salat Subuh. Terus berpuasa Ramadan. Keluar  darah haid atau nifas, gila, atau keluar air mani karena terangsang lawan jenis pada siang hari. .
      Apabila keluar air mani karena bermimpi, tidak membatalkan puasa. Memasukkan sesuatu ke dalam rongga badan seperti hidung, telinga, dan lainnya. Ulama berbeda pendapat. Sebagian ulama menganggap puasanya batal. Dikiaskan dengan makan dan minum. Sebagian lain menganggap tidak membatalkan puasa. Termasuk memasukkkan obat tidak melalui mulut. Misalnya, suntik tidak membatalkan puasa.
       Diizinkan tidak berpuasa Ramadan. Orang yang sakit. Jika berpuasa dikawatirkan bertambah parah. Harus mengganti puasa pada hari lain. Berusia lanjut. Belum tua, tapi kondisinya lemah. Wajib membayar fidiah. Memberi makanan seorang miskin.  Wanita Hamil atau menyusui. Jika khawatir kesehatan bayinya. Wajib mengganti puasa pada hari lain. Juga, dianjurkan memberi makan seorang miskin. Musafir. Perjalanan melebihi 81 km. Boleh tak berpuasa. Mengganti pada hari lain.
      Sunah puasa Ramadan. Segera berbuka, ketika Magrib.  Berbuka dengan kurma, minum air, atau suatu yang manis. Berdoa, ketika berbuka. Makan sahur. Mengakhirkan waktu makan sahur. Memberi makanan kepada orang berpuasa. Memperbanyak sedekah. Memperbanyak membaca, dan belajar Alquran.
      Hikmah puasa Ramadan. Mensyukuri nikmat Allah yang tidak terbatas. Melatih disiplin. Empati. Memahami orang lapar. Gampang membantu orang miskin. Mudah membantu orang susah. Membuat tubuh sehat. Membuat sehat fisik dan mental. Sehat jasmani dan rohani.
PUASA RAMADAN YANG ISTIMEWA
      Awal turunnya Alquran. Pada bulan Ramadan. Malam lailatulkadar. Malam kemuliaan. Malam turunnya wahyu Allah pertama kali. Apabila seseorang beramal kebaikan pada malam itu, berpahala berlipat ganda. Setara beramal seribu bulan.
      Semua dosa tahun lalu diampuni. Nabi Bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah. Akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
      Meningkatkan takwa. Kesalehan hidup. Terpeliharanya diri untuk tetap taat melaksanakan perintah Allah. Keinsafan diri yang diikuti dengan kepatuhan dan ketaatan melaksanakan perintah Allah. Menjauhi segala larangan-Nya.
      Ramadan disebut “Syahrus Syiyam”. Bulan berpuasa. Diwajibkan berpuasa sebulan penuh.  Ramadan juga disebut “Syahrul Qiyam”. Bulan Qiyamullail. Disunahkan menghidupkan salat tarawih. Memperbanyak membaca dan belajar Al-Quran. Zikir, dan  iktikaf di Masjid. Terutama sepuluh malam terakhir.
      Ramadan diberi gelar “Syahrul Quran”. Bulan Alquran. Alquran diturunkan pertama kali dalam bulan Ramadan. Nama lain Ramadan “Syahrul Infak”. Bulan infak. Pahala infak dan sedekah amat besar. Nabi Muhammad memberi contoh meningkatkan kedermawanannya pada bulan Ramadan. Ramadan juga disebut “Syahrut Tarbiyah”. Bulan pembelajaran. Nabi  Muhammad sering tadarus dengan Malaikat Jibril.    
      Ramadan dinamakan “Syahrul Jihad”. Bulan jihad. Banyak  peristiwa jihad terjadi dalam Ramadan. Antara lain,  Perang Badar terjadi ketika Nabi Muhammad berusia 55 tahun. Penaklukan Mekah ketika Rasulullah berusia 61 tahun. Bersama sekitar 10.000 pasukan muslim menguasai kota Mekah. Tanpa pertumpahan darah. Masih banyak peristiwa sejarah umat Islam yang terjadi pada bulan Ramadan.
       Termasuk kemerdekaan bangsa Indonesia 17 Agustus 1945 bertepatan dengan Jumat Legi pada bulan Ramadan. Bulan Ramadan memang istimewa.

52. BULAN RAMADAN YANG ISTIMEWA

BULAN RAMADAN YANG ISTIMEWA
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendi, Sidoarjo

      Bulan Ramadan, bulan ke-9 dalam kalender Islam. Umat Islam diwajibkan berpuasa. Selama sebulan penuh. Sebanyak 29 atau 30 hari. Puasa Ramadan, rukun Islam ke-4. Rukun Islam merupakan tiang utama agama Islam. Mengikrarkan dua kalimat syahadat. Mendirikan salat. Berzakat. Berpuasa. Mengerjakan ibadah haji.
      Kalender Hijriah memuat 12 bulan. Muharam, Safar, Rabiulawal, Rabiulakhir, Jumadilawal, Jumadilakhir, Rajab, Syakban, Ramadan, Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijjah.
      Kalender Hijriah. Kalender Islam. Dimulai sejak Nabi Muhammad hijrah. Dari Mekah ke Madinah. Bertepatan dengan tahun 622 Masehi. Perintah awal puasa Ramadan. Pada bulan Syakban. Sebulan sebelum bulan Ramadan. Tahun ke-2 Hijriah.
      Penentuan awal dan akhir sebuah hari. Termasuk penentuan sebuah tanggal. Kalender Masehi, berbeda dengan kalender Hijrah. Sistem kalender Masehi. Sebuah hari atau tanggal berakhir pukul 24.00, dan dimulai pukul 00.00 waktu setempat.  Pada sistem kalender Hijriah. Sebuah hari atau tanggal berakhir kala tenggelam matahari, dan diawali saat Magrib waktu setempat.
      Dasar hukum berpuasa Ramadan. Alquran surah Albaqarah. Bermakna sapi betina. Surah ke-2 ayat 183. “Hai orang-orang yang beriman. Diwajibkan atas kamu berpuasa. Sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu. Agar kamu bertakwa.”
      Alquran menjelaskan kewajiban berpuasa. Tidak menegaskan perintah tersebut berasal dari Allah. Redaksi yang digunakan berbentuk pasif. “Diwajibkan atas kamu berpuasa”. Agaknya redaksi tersebut memang dipilih. Mengisyaratkan bahwa kewajiban berpuasa tidak harus datang dari Allah. Tetapi manusia itu sendiri akan mewajibkan dirinya sendiri.  Ketika menyadari manfaat dan kebaikan berpuasa.
      Penentuan awal Ramadan. Awal bulan ditentukan saat terjadinya hilal. Munculnya bulan sabit. Bentuk bulan melengkung menyerupai sabit. Bulan yang terbit pada tanggal satu bulan Kamariah.
      Metode  rukyat. Melihat munculnya bulan sabit dengan mata telanjang. Tentu saja, dilengkapi dengan alat teropong. Di lokasi tertentu. Yang tidak terhalang bangunan dan pepohonan. Umumnya, di sepanjang pantai tertentu.
      Metode hisab. Menggunakan perhitungan astronomi. Ilmu falak. Biasanya, Kementerian Agama Republik Indonesia dan Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan metode “rukyatul hilal”. Biasanya, Muhammadiyah menggunakan metode “hisab hakiki wujudul hilal”. Sedangkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Persatuan Islam (Persis) menggunakan kombinasi  rukyat dan hisab.
       Perbedaan metode dapat menghasilkan kesamaan. Juga, dapat memunculkan ketidaksamaan. Penentuan awal dan akhir bulan Ramadan bisa sama. Juga, bisa berlainan.
      Pengertian puasa. Menahan dari segala yang membatalkan. Selama satu hari. Sejak terbit fajar, sampai matahari terbenam. Dengan niat, dan beberapa syarat.
      Wajib berpuasa Ramadan. Wajib berarti harus dilakukan. Tidak boleh ditinggalkan. Orang yang Berakal. Memiliki daya pikir. Memahami sesuatu. Tidak gila. Tak sakit ingatan. Tak sakit jiwa. Akil Balig. Cukup umur. Bisa membedakan baik dan buruk.  Dewasa. Kuat berpuasa.
      Syarat sah puasa. Beragama Islam. Mumayiz. Dapat membedakan yang baik dan buruk. Suci dari haid. Keluar darah dari rahim wanita setiap bulan sebagai bagian suklus hidup biologisnya. Datang bulan. Menstruasi. Suci dari nifas. Darah yang keluar dari rahim wanita sesudah melahirkan. Bukan hari yag dilarang berpuasa. Misalnya, hari raya Idulfitri, hari raya Iduladha. Juga, hari tasyrik. Tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijah. Bulan Haji.
      Rukun berpuasa Ramadan. Berniat setiap malam. Sebelum berpuasa pagi harinya. Menahan dari segala hal yang membatalkan. Sejak terbit fajar, sampai terbenam matahari. Puasa sunah. Boleh berniat sebelum masuk salat Zuhur.
       Hal-hal yang membatalkan puasa. Sengaja makan atau minum. Sengaja muntah. Muntah tidak sengaja, tidak membatalkan puasa. Bersetubuh suami istri pada siang hari. Boleh hubungan suami isteri pada malam hari. Jika tertidur sampai masuk Subuh. Segera mandi junub. Mandi besar. Salat Subuh. Terus berpuasa Ramadan. Keluar  darah haid atau nifas, gila, atau keluar air mani karena terangsang lawan jenis pada siang hari. .
      Apabila keluar air mani karena bermimpi, tidak membatalkan puasa. Memasukkan sesuatu ke dalam rongga badan seperti hidung, telinga, dan lainnya. Ulama berbeda pendapat. Sebagian ulama menganggap puasanya batal. Dikiaskan dengan makan dan minum. Sebagian lain menganggap tidak membatalkan puasa. Termasuk memasukkkan obat tidak melalui mulut. Misalnya, suntik tidak membatalkan puasa.
       Diizinkan tidak berpuasa Ramadan. Orang yang sakit. Jika berpuasa dikawatirkan bertambah parah. Harus mengganti puasa pada hari lain. Berusia lanjut. Belum tua, tapi kondisinya lemah. Wajib membayar fidiah. Memberi makanan seorang miskin.  Wanita Hamil atau menyusui. Jika khawatir kesehatan bayinya. Wajib mengganti puasa pada hari lain. Juga, dianjurkan memberi makan seorang miskin. Musafir. Perjalanan melebihi 81 km. Boleh tak berpuasa. Mengganti pada hari lain.
      Sunah puasa Ramadan. Segera berbuka, ketika Magrib.  Berbuka dengan kurma, minum air, atau suatu yang manis. Berdoa, ketika berbuka. Makan sahur. Mengakhirkan waktu makan sahur. Memberi makanan kepada orang berpuasa. Memperbanyak sedekah. Memperbanyak membaca, dan belajar Alquran.
      Hikmah puasa Ramadan. Mensyukuri nikmat Allah yang tidak terbatas. Melatih disiplin. Empati. Memahami orang lapar. Gampang membantu orang miskin. Mudah membantu orang susah. Membuat tubuh sehat. Membuat sehat fisik dan mental. Sehat jasmani dan rohani.
PUASA RAMADAN YANG ISTIMEWA
      Awal turunnya Alquran. Pada bulan Ramadan. Malam lailatulkadar. Malam kemuliaan. Malam turunnya wahyu Allah pertama kali. Apabila seseorang beramal kebaikan pada malam itu, berpahala berlipat ganda. Setara beramal seribu bulan.
      Semua dosa tahun lalu diampuni. Nabi Bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah. Akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
      Meningkatkan takwa. Kesalehan hidup. Terpeliharanya diri untuk tetap taat melaksanakan perintah Allah. Keinsafan diri yang diikuti dengan kepatuhan dan ketaatan melaksanakan perintah Allah. Menjauhi segala larangan-Nya.
      Ramadan disebut “Syahrus Syiyam”. Bulan berpuasa. Diwajibkan berpuasa sebulan penuh.  Ramadan juga disebut “Syahrul Qiyam”. Bulan Qiyamullail. Disunahkan menghidupkan salat tarawih. Memperbanyak membaca dan belajar Al-Quran. Zikir, dan  iktikaf di Masjid. Terutama sepuluh malam terakhir.
      Ramadan diberi gelar “Syahrul Quran”. Bulan Alquran. Alquran diturunkan pertama kali dalam bulan Ramadan. Nama lain Ramadan “Syahrul Infak”. Bulan infak. Pahala infak dan sedekah amat besar. Nabi Muhammad memberi contoh meningkatkan kedermawanannya pada bulan Ramadan. Ramadan juga disebut “Syahrut Tarbiyah”. Bulan pembelajaran. Nabi  Muhammad sering tadarus dengan Malaikat Jibril.    
      Ramadan dinamakan “Syahrul Jihad”. Bulan jihad. Banyak  peristiwa jihad terjadi dalam Ramadan. Antara lain,  Perang Badar terjadi ketika Nabi Muhammad berusia 55 tahun. Penaklukan Mekah ketika Rasulullah berusia 61 tahun. Bersama sekitar 10.000 pasukan muslim menguasai kota Mekah. Tanpa pertumpahan darah. Masih banyak peristiwa sejarah umat Islam yang terjadi pada bulan Ramadan.
       Termasuk kemerdekaan bangsa Indonesia 17 Agustus 1945 bertepatan dengan Jumat Legi pada bulan Ramadan. Bulan Ramadan memang istimewa.




Wednesday, April 12, 2017

51. PHLEGMATIS

KEPRIBADIAN PHLEGMATIS YANG CINTA DAMAI
Oleh : Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Watak merupakan sifat batin manusia. Yang memengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku. Sering disebut budi pekerti atau tabiat. Kepribadian ialah sifat hakiki  yang tercermin pada sikap seseorang.
            Florence Littauer, penulis buku “Personality Plus”. Mengutip Hippocrates, hidup empat ratus tahun sebelum Masehi. Membagi empat macam kepribadian. Watak dasar manusia. Sanguinis, si “populer”. Spontan, periang, dan lincah.  Melankolis, si “sempurna”. Tekun, setia, dan penuh pikiran. Koleris, si “kuat”. Suka petualang, percaya diri, dan persuasif. Bersifat membujuk secara halus. Agar menjadi yakin. Phlegmatis, si “cinta damai”. Ramah, sabar, dan puas.
           Manusia lahir ke dunia. Memiliki kekuatan dan kelemahan. Bersifat unik. Mempunyai ciri khas. Membawa kepribadian, dan watak sendiri. Memahami empat watak dasar. Juga, gabungannya. Berarti memahami diri sendiri. Berusaha menonjolkan segi positif. Menyingkirkan sisi negatif. Juga, berusaha memahami orang lain. Menyadari ketika berbeda. Tidak berarti mereka itu salah.
      Teori kepribadian Galen. Tipe koleris. Cairan choel dominan dalam tubuh. Cairan chole merupakan empedu kuning bersifat kering. Kepribadian koleris. Hidup penuh semangat. Keras, Mudah terbakar. Daya juang besar. Optimis. Garang. Galak. Bengis. Kuat. Mudah marah. Sumbu “pendek”. Cepat “panas”. Pengatur.  Penguasa. Pendendam. Serius.
      Tipe melankolis. Badan didominasi cairan melanchole. Cairan melanchole  yaitu  empedu hitam bersifat basah. Kepribadian melankolis. Mudah kecewa. Daya juang kecil. Muram. Pesimis. Penakut. Kaku.
      Tipe sanguinis. Tubuh dipenuhi cairan sanguine. Cairan sanguis adalah darah bersifat panas. Kepribadian sanguinis. Gampang berubah. Hidup mudah berganti haluan. Ramah. Mudah bergaul. Lincah. Periang. Murah senyum. Tidak mudah putus asa.
      Tipe phlegmatis. Cairan phlegma dominan dalam tubuh. Cairan phlegma berupa lendir bersifat dingin. Kepribadian phlegmatis. Tidak terburu-buru. Tenang. Tidak mudah dipengaruhi. Setia. Dingin. Santai. Sabar.
KEPRIBADIAN PHLEGMATIS
     Watak dasar phlegmatis.  Yaitu introver, pengamat, dan pesimis. Introver bersifat suka memendam rasa dan pikiran sendiri. Tidak mengutarakan kepada orang lain. Bersifat tertutup. Pengamat, senang meneliti orang lain. Suka mengawasi pihak lain. Pesimis, mudah putus asa. Tipis harapan. Bersikap khawatir. Tidak mempunyai harapan baik.
KEKUATAN PHLEGMATIS
      Berkepribadian rendah hati. Tidak sombong. Tidak angkuh. Tidak mengharapkan penghargaan. Mudah bergaul. Santai. Pendiam. Tenang. Terkendali, meskipun berada di pusat badai.
      Sabar. Teratur. Seimbang. Hidupnya stabil. Mantap. Kukuh. Tidah mudah goyah. Konsisten. Tidak berubah-ubah. Ajeg. Taat asas. Tidak mudah terpengaruh keadaan. Cerdas. Tajam pikiran. Selalu ingin berkembang. Sederhana. Simpatik. Menarik hati. Mampu menyembunyikan emosi.
      Profil rendah. Bicara lunak. Tidak cepat marah. Tidak terlampau keras mempertahankan pendiriannya. Bijaksana. Arif. Cermat dalam menghadapi kesulitan. Teliti dalam memecahkan masalah. Bahagia menerima kehidupan. Tidak berpikir terlalu jauh ke depan. Serba guna. Mampu menyesuaikan diri.
KELEMAHAN PHLEGMATIS
      Tampak pasif. Kurang bersemangat. Kurang antusias. Tidak cukup bergairah. Tidak seberapa progresif. Jarang berpikir ke arah kemajuan. Sulit berubah. Menerima status quo.  Menerima keadaan sekarang. Menerima kemapanan.
      Keras hati. Sulit kompromi. Merasa paling benar. Kurang disiplin. Suka menghindari tanggung jawab.  Menimbulkan kesan pemalas. Lebih senang menyaksikan daripada bekerja. Kurang berorientasi tujuan. Cuek. Acuh tak acuh. Tidak menaruh perhatian. Tidak mau tahu.
      Senang menunda pekerjaan. Mengharapkan orang lain yang mengerjakan. Memerlukan motivasi. Sulit mengambil keputusan. Perlu dipaksa  mengambil keputusan. Sulit berkata tidak. Sukar menerapkan disiplin.
ANAK PHLEGMATIS
      Juru damai. Pandai menjadi penengah. Pintar merukunkan teman. Berpikiran dewasa. Bijaksana dibandingkan dengan teman sebayanya.
      Memiliki emosi stabil. Tidak meluap-luap seperti anak sanguinis. Tidak sering murung semacam anak melankolis. Tidak memaksakan kehendak sebagaimana anak koleris.
      Mudah bergaul. Gampang menyesuaikan diri. Serasi dalam situasi apa pun. Cocok di mana saja. Berbicara dengan cerdik. Berdiam diri, pada saat yang tepat. 
REMAJA PHLEGMATIS
      Memiliki sifat terpuji sejak kecil. Menjadi remaja bijak. Rujukan teman. Memberikan Solusi konflik antarteman. Menyelesaikan suatu persoalan. Bukan pembuat masalah.
      Emosinya stabil. Tenang. Tidak cepat marah. Tidak mudah stres. Tak gampang terkena gangguan mental dan emosional. Berpikiran logis. Loyal. Sabar. Bisa diandalkan. Tidak pernah impulsif. Tak bersifat cepat bertindak secara tiba-tiba menurut gerak hati.
PHLEGMATIS DEWASA
      Rendah hati. Tak menonjolkan kedudukan. Tidak syok kaya. Tidak berlagak kuasa. Tak mengharapkan penghargaan. Tidak menginginkan pujian. Tak membanggakan kelebihan. Tak ingin terkenal seperti orang sanguinis. Ingin mendamaikan semua pihak. Sebagai pemimpin kerap kali melepaskan jabatan. Tidak “kemaruk” jabatan. Dicintai temannya. Juru damai.
PASANGAN HIDUP PHLEGMATIS
      Sungguh beruntung. Memiliki pasangan hidup Phlegmatis Damai. Mampu mengimbangi semua karakter. Diam menghadapi si sanguinis. Penghibur si melankolis.
KEKUATAN SEBAGAI ORANG TUA
      Orang tua yang baik. Menyediakan waktu bagi anaknya. Bijaksana. Pandai dan hati-hati. Anak merasa bangga. Tidak tergesa-gesa. Tak terburu-buru. Pintar memilih yang baik dari yang buruk. Tidak gampang marah. Tidak mudah menyalahkan. Sulit berang. Sukar gusar. Tidak “bersumbu pendek”. Tidak cepat “panas”. Tulus menerima perbedaan. Adil. Tidak pilih kasih.
KEKUATAN DALAM PEKERJAAN
      Cakap. Mantap. Jujur. Adil. Luwes. Tidak kaku. Tidak canggung. Suka damai. Mudah sepakat. Memiliki  kemampuan administrasi. Selalu ingin berkembang. Menjadi penengah masalah.
        Menghindari konflik. Tidak pernah memaksakan kehendak. Dalam situasi tertekan, tetap stabil. Berpikiran logis. Mampu menemukan cara termudah. Santai. Bertahap. Tidak menganggap kehidupan terlalu serius. Tidak “sepaneng”. Tidak pernah menimbulkan kesulitan. Tak mudah stres. Tak gampang emosional.
KEKUATAN DALAM PERGAULAN
      Mudah bergaul. Banyak teman. Tidak punya musuh. Menyenangkan kelompok.  Bahagia sendirian. Tidak suka menyinggung perasaan orang lain. Tidak merasa unggul. Pendengar yang baik. Memiliki selera humor yang menawan. Suka mengawasi orang. Loyal. Patuh. Setia. Mudah  kasihan. Perhatian.
PEKERJAAN YANG COCOK
       Psikolog. Psikiater. Terapis. Guru. Pendamai. Penasihat. Agamawan. Pekerjaan lain yang memerlukan kebijaksanaaan.
KEUNGGULAN PHLEGMATIS DAMAI
      Menjaga perdamaiaan. Merawat persatuan. Badai yang perlu diredakan. Rutinitas yang membosankan.
TANDA PHLEGMATIS
       Berbicara pelan. Lebih suka mendengarkan. Pendengar yg baik. Penurut. Sulit menolak pemintaan orang lain. Tampak berpikir lama. Padahal, tidak berpikir. Mengikuti keputusan yang ada. Menghindari konflik. “Easy going”. Enak diajak ngobrol. Santai. Penengah konflik. Juru damai. Tak mau terlibat konflik. Gampang berdamai.
      Menghindari konflik. Mencegah konfrontasi. Mengelak inisiatif. Menghindari keputusan. Menghindari kerja ekstra. Tidak suka kerja lembur. Menolak tanggung jawab. Tak mau mempersulit diri. Kikir. Egois. Tidak tegas. Cari aman sendiri. Cepat kuatir. Penakut. Cuek. Tak peduli. Objektif. Diplomatis. Kalem. Efisien. Teratur. Tak mau berdebat. Sulit mengambil keputusan.
      Kesimpulan sederhana. Koleris bertindak dengan "cara saya". Melankolis melakukan dengan "cara benar". Sanguinis berbuat dengan "cara  menyenangkan". Phlegmatis bekerja dengan "cara mudah".
      Manusia saling melengkapi. Tidak ada yang sempurna. Berkepribadian campuran. Apabila semua manusia sanguinis yang populer.  Banyak kesenangan, tetapi sedikit yang dapat dicapai. Tidak banyak yang diraih. Jika semua melankolis yang sempurna. Semua serba teratur,  tetapi tidak begitu gembira. Kurang bahagia. Ketika semua koleris yang kuat. Semua akan memimpin,  tetapi cepat marah. Mudah putus asa. Tidak sabar. Karena tidak ada  yang mengikuti. Apabila  semua phlegmatis yang damai. Dunia akan damai,  tetapi tidak banyak antusias untuk hidup. Kurang bergairah. Tidak bersemangat.
DAFTAR RUJUKAN
      Littauer, Florence, 2008. Personality Plus. Alih Bahasa Anton Adiwiyono. Penerbit

12. 114 surah

Daftar 114 Surah Alquran= 6.236 ayat. (yusronhd@gmail.com)
1. Surah Al Fatihah (Pembukaan) = 7 ayat
2. Surah Al Baqarah (Sapi Betina) = 286 ayat
3. Surah Ali Imran (Keluarga Imran) = 200 ayat
4. Surah An Nisa (Wanita) = 176 ayat
5. Surah Al Maidah (Hidangan) = 120 ayat
6. Surah Al An'am (Binatang Ternak) = 165 ayat
7. Surah Al A'raf  (Tempat Tertinggi) = 206 ayat
8. Surah Al Anfal (Rampasan Perang) = 75 ayat
9. Surah At Taubah (Pengampunan) = 129 ayat
10. Surah Yunus (Nabi Yunus) = 109 ayat
11. Surah Hud (Nabi Hud ) = 123 ayat
12. Surah Yusuf (Nabi Yusuf ) = 111 ayat
13. Surah Ar Ra'd (Guruh) = 43 ayat
14. Surah Ibrahim (Nabi Ibrahim) = 52 ayat
15. Surah Al Hijr (Daerah Pegunungan) = 99 ayat
16. Surah An Nahl (Lebah) = 128 ayat
17. Surah Al Israa' (Memperjalankan Malam Hari) = 111 ayat
18. Surah Al Kahfi (Gua) = 110 ayat
19. Surah Maryam (Maryam) =  98 ayat
20. Surah Thaha (Thaahaa) = 185 ayat
21. Surah Al Anbiya' (Kisah Para Nabi) = 112 ayat
22. Surah Al Hajj (Ibadah Haji) = 78 ayat
23. Surah Al Mu'minun (Orang Mukmin) = 118 ayat
24. Surah An Nur (Cahaya) = 64 ayat
25. Surah Al Furqaan (Pembeda) = 77 ayat
26. Surah Asy Syu'ara' (Penyair) = 227 ayat
27. Surah An Naml (Semut) = 93 ayat
28. Surah Al Qashash (Cerita) = 88 ayat
29. Surah Al 'Ankabuut (Laba-Laba) = 69 ayat
30. Surah Ar Ruum (Bangsa Rumawi) = 60 ayat
31. Surah Luqman (Luqman) = 34 ayat
32. Surah As Sajdah ((Sujud) = 30 ayat
33. Surah Al Ahzab (Golongan Bersekutu) = 73 ayat
34. Surah Saba' (Kaum Saba') = 54 ayat
35. Surah Fathir (Pencipta) = 45 ayat
36. Surah Yaasiin = 83 ayat
37. Surah Ash Shaffat (Bershaf-Shaf) = 182 ayat
38. Surah Shaad = 88 ayat
39. Surah Az Zumar (Rombongan) = 75 ayat
40. Surah Al Mu'min (Orang Beriman) = 85 ayat
41. Surah Fushshilat (Dijelaskan) = 54 ayat
42. Surah Asy Syuura (Musyawarah) = 53 ayat
43. Surah Az Zukhruf (Perhiasan) = 89 ayat
44. Surah Ad Dukhaan (Kabut) = 59 ayat
45. Surah Al Jaatsiyah (Berlutut) = 37 ayat
46. Surah Al Ahqaaf (Bukit Pasir) = 35 ayat
47. Surah Muhammad = 38 ayat
48. Surah Al Fath (Kemenangan) = 29 ayat
49. Surah Al Hujuraat (Kamar-Kamar) = 18 ayat
50. Surah Qaaf = 45 ayat
51. Surah Adz Dzaariyaat (Angin Menerbangkan) = 60 ayat
52. Surah Ath Thuur (Bukit) = 49 ayat
53. Surah An Najm (Bintang) = 62 ayat
54. Surah Al Qamar (Bulan) = 55 ayat
55. Surah Ar Rahmaan (Maha Pemurah) = 72 ayat
56. Surah Al Waaqi'ah (Hari Kiamat) = 96 ayat
57. Surah Al Hadid (Besi) = 29 ayat
58. Surah Al Mujadilah (Wanita Menggugat). = 22 ayat
59. Surah Al Hasyr (Pengusiran) = 24 ayat
60. Surah Al Mumtahanah (Wanita Diuji) = 13 ayat
61. Surah Ash Shaff (Barisan) = 14 ayat
62. Surah Al Jumu'ah (Hari Jumat) = 11 ayat
63. Surah Al-Munafiqun (Orang Munafik) = 11 ayat
64. Surah At Taghabun (Ditampakkan Kesalahan) = 18 ayat
65. Surah Ath Thalaaq (Talak) = 12 ayat
66. Surah At Tahrim (Mengharamkan) = 12 ayat
67. Surah Al Mulk (Kerajaan) = 30 ayat
68. Surah Al Qalam (Pena) = 52 ayat
69. Surah Al Haqqah (Kiamat) = 52 ayat
70. Surah Al Ma'arij (Tempat Naik) = 44 ayat
71. Surah Nuh (Nabi Nuh ) = 28 ayat
72. Surah Al Jin = 28 ayat
73. Surah Al Muzzammil (Orang Berselimut) = 20 ayat
74. Surah Al Muddatstsir (Orang Berkemul) = 56 ayat
75. Surah Al Qiyamah (Hari Kiamat) = 40 ayat
76. Surah Al Insaan (Manusia) = 31 ayat
77. Surah Al Mursalat (Malaikat Diutus) = 50 ayat
78. Surah An Naba´ (Berita Besar) = 40 ayat
79. Surah An Naazi´ (Malaikat Mencabut) = 46 ayat
80. Surah 'Abasa (Bermuka Masam) = 42 ayat
81. Surah At Takwir (Menggulung) = 29 ayat
82. Surah Al Infithar (Terbelah) = 19 ayat
83. Surah Al Muthaffifiin (Orang Curang) = 36 ayat
84. Surah Al Insyiqaaq (Terbelah) = 25 ayat
85. Surah Al Buruuj (Gugusan Bintang) = 22 ayat
86. Surah Ath Thaariq (Datang Malam Hari) = 17 ayat
87. Surah Al A´Laa (Paling Tinggi) = 19 ayat
88. Surah Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat) = 26 ayat
89. Surah Al Fajr (Fajar) = 30 ayat
90. Surah Al Balad (Negeri) = 20 ayat
91. Surah Asy Syams (Matahari) = 15 ayat
92. Surah Al Lail (Malam) = 21 ayat
93. Surah Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha) = 11 ayat
94. Surah Alam Nasyrah /Al Insyirah (Kami Melapangkan) = 8 ayat
95. Surah At Tiin (Buah Tin) = 8 ayat
96. Surah Al 'Alaq (Segumpal Darah) = 19 ayat
97. Surah Al Qadr (Kemuliaan) = 5 ayat
98. Surah Al Bayyinah (Bukti Nyata) = 8 ayat
99. Surah Al Zalzalah (Goncangan) = 8 ayat
100. Surah Al 'Adiyat (Kuda Perang Berlari Kencang) = 11 ayat
101. Surah Al Qari'ah (Hari Kiamat) = 11 ayat
102. Surah At Takatsur (Mewah) = 8 ayat
103. Surah Al 'Ashr (Masa) = 3 ayat
104. Surah Al Humazah (Pengumpat) = 9 ayat
105. Surah Al Fiil (Gajah) = 5 ayat
106. Surah Quraisy (Suku Quraisy) = 4 ayat
107. Surah Al Ma'un (Barang Berguna) = 7 ayat
108. Surah Al Kautsar (Nikmat Melimpah) = 3 ayat
109. Surah Al Kafirun (Orang Kafir) = 6 ayat
110. Surah An Nashr (Pertolongan) = 3 ayat
111. Surah Al Lahab (Gejolak Api) = 5 ayat
112. Surah Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah) = 3 ayat
113. Surah Al Falaq (Waktu Subuh) = 5 ayat
114. Surah An Naas (Manusia) = 6 ayat