Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Wednesday, September 4, 2024

36129. PROSES HIDUP AKHIRAT DI ALQURAN (2)

 



PROSES HIDUP AKHIRAT DI ALQURAN (2)

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 Pengadilan di hari akhirat .

Pakai “timbangan”.

 

1)        Sangat adil .

2)        Tak ada pihak teraniaya sedikit pun.

 

Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 47.

 

وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا ۖ وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَاسِبِينَ

 

  Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, sehingga tidak ada orang yang dirugikan sedikit pun, dan jika (amalan) hanya seberat biji sawi pasti Kami mendatangkan (pahala) nya, dan cukup Kami sebagai pembuat perhitungan.

 

Apakah timbangan itu.

1)        Bersifat materi.

2)        Kiasan adil mutlak.

 

Tak banyak pengaruhnya.

Dalam akidah.

 

Selama diyakini.

Tak ada penganiayaan sedikit pun.

 

Al-Quran surah Al-A'raf (surah ke-7) ayat 8-9.

 

وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ ۚ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ

  

Timbangan pada hari itu adalah kebenaran (keadilan), maka barang siapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka orang beruntung, dan barang siapa ringan timbangan kebaikannya, itu orang merugikan diri sendiri, sebab mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.

 

Al-Quran surah Al-Haqqah (surah ke-69) ayat 19-31.


فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَيَقُولُ هَاؤُمُ اقْرَءُوا كِتَابِيَهْ

 

Adapun orang yang diberikan padanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata: "Ambillah, bacalah kitabku (ini)".

 

إِنِّي ظَنَنْتُ أَنِّي مُلَاقٍ حِسَابِيَهْ

 

Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab pada diriku.


فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ

 

Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridai.

 

فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ

 

Dalam surga yang tinggi.

 

قُطُوفُهَا دَانِيَةٌ

 

Buah-buahannya dekat.

 

 

كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ

 

(Kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan sedap karena amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang lalu".

 

وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ

 

Adapun orang yang diberikan padanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: "Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).

 

وَلَمْ أَدْرِ مَا حِسَابِيَهْ

 

Dan aku tak tahu apa hisab pada diriku.

 

يَا لَيْتَهَا كَانَتِ الْقَاضِيَةَ

 

Wahai kiranya kematian itu yang menyelesaikan segala sesuatu.

 

مَا أَغْنَىٰ عَنِّي مَالِيَهْ ۜ

 

Hartaku sekali-kali tak memberi manfaat padaku.

 

هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَهْ

 

Telah hilang kekuasaanku dariku".

 

خُذُوهُ فَغُلُّوهُ

 

(Allah berfirman): "Pegang dia lalu belenggu tangannya ke lehernya.


ثُمَّ الْجَحِيمَ صَلُّوهُ


Kemudian masukkan dia dalam api neraka yang menyala-nyala.

 

Al-Quran surah As-Shaffat (surah ke-37) ayat 22-23.

 

Perjalanan ke surga atau neraka.

Manusia lewat jalan.

Disebut “sirathal”.


۞ احْشُرُوا الَّذِينَ ظَلَمُوا وَأَزْوَاجَهُمْ وَمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ

 

(Kepada malaikat diperintahkan): "Kumpulkan orang-orang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan yang selalu mereka sembah.

 

مِنْ دُونِ اللَّهِ فَاهْدُوهُمْ إِلَىٰ صِرَاطِ الْجَحِيمِ

 

Selain Allah; maka tunjukkan pada mereka jalan ke neraka.

 

Al-Quran surah Ya Sin (surah ke-36) ayat 66.


وَلَوْ نَشَاءُ لَطَمَسْنَا عَلَىٰ أَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَأَنَّىٰ يُبْصِرُونَ

 

Dan jika Kami menghendaki pasti Kami hapus penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan, Maka betapa mereka dapat melihat(nya).

 

Al-Quran surah Maryam (surah ke-19) ayat 71-72.


وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا

 

Dan tak ada seorang pun darimu, melainkan mendatangi neraka. Hal itu bagi Tuhanmu suatu kepastian yang sudah ditetapkan.

 

ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا

 

Kemudian Kami akan selamatkan orang-orang  bertakwa dan membiarkan orang-orang zalim dalam neraka dalam keadaan berlutut.

 

Berdasar ayat di atas.

Sebagian ulama berpendapat.

 

Ada jalan disebut “shirathal”.

Berupa “jembatan”.

 

Harus dilalui tiap orang.

Yang akan ke surga.

 

Di bawah jalan.

Berupa “jembatan”.

 

Ada neraka.

Dengan segala tingkatan.

 

Orang-orang mukmin.

Lewat dengan cepat.

 

Dan carantya sesuai.

Mutu takwa mereka.

 

 Ada orang lewat jembatan “sirathal”.

1)        Bagaikan kilat.

2)        Seperti angin berhembus.

 

3)        Secepat lajunya kuda.

 

4)        Merangkak, tapi akhirnya sampai di surga.

 

Orang-orang kafir.

Lewat jembatan “sirathal”.

 

Tapi mereka jatuh dalam neraka.

Sesuai tingkat durhakanya.

 

 Kata “sirath”.

Berasal dari kata “saratha”.

 

Arti harfiahnya “menelan”.

 

Kata “sirath”.

Bisa diartikan “jalan lebar”.

 

Sebab jalan lebar.

Seolah-olah jalan itu.

Menelan orang yang melewati.

 

 Ada riwayat jelaskan.

 Bahwa jembatan “sirathal”.

 

1)        Lebih tipis daripada rambut dibelah 7.

2)        Lebih tajam dibanding  pedang.

 

Sebagian ulama rasional .

Menolak pendapat.

 

Bahwa jembatan “sirathal”.

Lebih tipis daripada rambut dibelah 7.

Lebih tajam dibanding  pedang.

 

 Akidah Islam harus berdasar.

 

1)                Dalil Al-Quran.

2)                Hadis Nabi yang pasti.

 

Penafsiran jembatan “sirathal”.

Tak masuk  akidah.

 

 

Daftar Pustaka

1.                Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.                Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.                Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.                Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.                Tafsirq.com online.

36128. MANUSIA DIADILI SENDIRIAN DI AKHIRAT

 




MANUSIA DIADILI SENDIRIAN DI AKHIRAT

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

 Al-Quran surah Al-Haqqah (surah ke-69) ayat 13-16.

 

Hidup akhirat mulai peniupan sangkakala.


فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ

 

Maka jika sangkakala ditiup 1 kali tiup

 

وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً

 

Dan diangkat bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya 1 kali bentur.

 

فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ

 

Maka pada hari itu terjadi hari kiamat.

 

وَانْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ

 

Dan langit terbelah, karena pada hari itu langit jadi lemah.

 

Al-Quran surah Az-Zumar (surah ke-39) ayat 68.

 

Pada tiupan ke-1.

Semua makhluk mati.

 

Selain malaikat Israfil.

Bertugas tiup sangkala yang ke-2 kali.  


وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ

 

Dan sangkakala ditiup, maka mati siapa yang di langit dan di bumi kecuali yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala 1 kali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).

 

 Banyak ayat Al-Quran.

Bahas kehancuran alam semesta.

 

Misalnya.

1)        Matahari digulung.

2)        Bulan terbelah.

 

3)        Bintang-bintang pudar cahayanya.

4)        Gunung dihancurkan jadi debu  beterbangan bagai kapas.

 

5)        Dan lainnya.

 

 

Semua kehancuran total.

Tak hancur bagian tertentu saja.

Semua alam semesta hancur.

 

Al-Quran surah Al-Qamar (surah ke-54) ayat 7-8.


خُشَّعًا أَبْصَارُهُمْ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ كَأَنَّهُمْ جَرَادٌ مُنْتَشِرٌ

 

Sambil menundukkan pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang beterbangan.

 

مُهْطِعِينَ إِلَى الدَّاعِ ۖ يَقُولُ الْكَافِرُونَ هَٰذَا يَوْمٌ عَسِرٌ

 

Mereka datang dengan cepat pada penyeru. Orang-orang kafir berkata: "Ini hari yang berat".

 

Ada jarak waktu.

Pada  tiupan ke-1 dan ke-2.

 

Hanya Allah Yang Mengetahui

Kadar waktu itu.

 

Semua makhluk telah meninggal.

Termasuk malaikat Israfil.

 

Allah “berseru” dan “bertanya”:

Al-Quran surah Al-Mukmin (surah ke-40) ayat 16.

 

يَوْمَ هُمْ بَارِزُونَ ۖ لَا يَخْفَىٰ عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ ۚ لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ ۖ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ

 

Yaitu hari (ketika) mereka keluar (dari kubur), tak ada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah, kemudian Allah berfirman: “Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?” Kepunyaan Allah Yang Maha Esa dan Maha Mengalahkan.

 

Setelah tiupan ke-2.

 Semua manusia sadar.

 

Hidup dunia hanya sebentar.

Mereka merasakan bagai beberapa sore dan pagi hari saja.

 

Al-Quran surah An-Naziat (surah ke-79) ayat 46.

 

كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا

 

  Pada saat mereka melihat hari berbangkit, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari.  

 

 

     Al-Quran surah Qaf (surah ke-50) ayat 21.

 

Tiap jiwa manusia digiring ke mahsyar.

Tempat berkumpul.

 

Dalam pengadilan akhirat.

Dengan 1 penggiring dan 1 saksi.

 

وَجَاءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَعَهَا سَائِقٌ وَشَهِيدٌ

 

  Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia 1 malaikat penggiring dan 1 malaikat penyaksi.

 

Pada hari itu.

Saksi atas tiap jiwa manusia.

 

Yaitu:

1)        Lidah.

2)        Tangan.

3)        Kaki sendiri.

 

Terkait semua hal.

Yang dulu dilakukan.

 

Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 24.

 

يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

 

  Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka jadi saksi atas mereka apa yang dulu mereka kerjakan.

 

Al-Quran surah Ya Sin (surah ke-36) ayat 65.

 

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰ أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

 

 Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkata pada Kami tangan mereka dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dulu mereka usahakan.

 

 Al-Quran jelaskan sangat gamblang.

Dalam pengadilan akhirat.

 

1)        Tiap jiwa manusia tak bisa mengelak.

2)        Tak mampu sembunyikan apa pun.

 

3)        Semuanya fair.

4)        Sangat adil.

 

Al-Quran surah Al-Zalzalah (surah ke-99) ayat 7-8.


فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

 

Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.

 

وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

 

Dan barang siapa mengerjakan kejahatan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

 

Al-Quran surah Maryam (surah ke-19) ayat 93-95.

 


إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِلَّا آتِي الرَّحْمَٰنِ عَبْدًا

 

Tidak ada seorang pun di langit dan bumi, kecuali akan datang pada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba.

 

لَقَدْ أَحْصَاهُمْ وَعَدَّهُمْ عَدًّا

 

Sesungguhnya Allah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan teliti.

 

وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا

 

Dan tiap mereka akan datang pada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.                Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.                Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.                Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.                Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.                Tafsirq.com online.