Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Friday, June 28, 2024

33887. SABDA NABI AJARI RENANG MEMANAH NAIK KUDA

 



SABDA NABI AJARI RENANG MEMANAH NAIK KUDA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Nabi Muhammad bersabda,

”Ajari anakmu dengan keterampilan berenang, memanah, dan menunggang kuda.”

 

Bukan hanya 3 olahraga.

Yang dianjurkan untuk dipelajari .

Oleh umat Islam.

 

Nabi Muhammad pernah bertanding.

Olahraga lari dengan Aisyah (isteri Rasulullah).

 

Nabi Muhammad pernah bergulat dengan  jagoan Mekah.

 

Nabi ditantang pegulat.

Siap masuk Islam jika kalah.

 

Rasulullah mengalahkan jagoan gulat itu.

 

Nabi Muhammad anjurkan olah raga.

Untuk kesehatan jasmani.

Tapi juga  jaga kesehatan rohani.

 

Al-Quran kecam orang sehat jasmaninya saja.

Tapi jiwanya kosong.

Bagaikan kayu bersandar.

 

Al-Quran Al-Munafikun (surah ke-63) ayat 4.

 

۞ وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ ۖ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ ۖ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ ۖ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ ۚ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ ۖ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ

 

Apabila kamu melihat mereka, tubuh mereka membuat kamu kagum. Jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka seakan-akan kayu tersandar. Mereka mengira bahwa tiap teriakan keras ditujukan pada mereka. Mereka itu musuh (sebenarnya), maka waspada terhadap mereka. Semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimana mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?

 

Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 60.

Perintah manusia siap hadapi musuh Allah.

 

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ

 

Siapkan untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda ditambat untuk berperang. Yang dengan persiapan itu kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya. Sedangkan Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).

 

Berolahraga untuk meraih.

1)        Kesehatan.

2)        Prestasi.

 

3)        Belajar sportif.

Bernilai spiritual agama.

 

Nabi Muhammad ingatkan.

Orang kuat tak hanya fisik saja.

Tapi mampu kendalikan diri.

 

Orang tua wajib berusaha.

Memberikan bekal terbaik.

 

Pada semua anaknya.

Dengan berbagai macam:

 

1)        Ilmu.

2)        Keterampilan.

 

3)        Kekuatan fisik.

4)        Kuat mental.

 

Agar anak siap hadapi masa depan.

Yang berbeda dengan zaman orang tuanya.

Di mana pun mereka berada.

 

Dengan bekal aneka ilmu.

 Keterampilan, kekuatan fisik dan mental.

 

Diharapkan anak siap hidup.

 

1)                Di mana pun.

2)                Kapan pun.

 

3)                Model apa pun.

4)                Sesuai zaman.

 

 

Daftar Pustaka

1.        Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.        Naik, Zakir Abdul Karim. “Answer to non-muslim common question about Islam”. Jawaban Berbagai Pertanyaan Mengenai Islam.

3.        Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

4.        Tafsirq.com online

 

33883. PERINTAH MAKAN DI ALQURAN BISA KEGIATAN APA PUN

 



PERINTAH MAKAN DI ALQURAN BISA KEGIATAN APA PUN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Al-Quran surah  Ali-Imran (surah ke-3) ayat 133-134.

 

۞ وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

 

      

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang bertakwa,    (yaitu) orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang yang berbuat kebajikan.

 

Ayat Al-Quran ini menjelaskan.

Urutan prioritas orang bertakwa.

 

Yaitu orang:

 

1)        Menafkahkan hartanya saat lapang dan sempit.

 

2)        Mampu menahan  amarah.

 

 

3)        Memaafkan kesalahan orang lain.

 

4)        Berbuat kebaikan.  

 

 

Daftar Pustaka

1.                Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.                Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.                Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.                Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.                Tafsirq.com online.      

 

33882. ALLAH CINTA MUHSININ BAIK PADA ORANG PERNAH SALAH

 




ALLAH CINTA MUHSININ BAIK PADA ORANG PERNAH SALAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Kata “halal” dari segi hukum.

Artinya “bukan haram”.

 

Haram.

Yaitu perbuatan mengakibatkan dosa dan ancaman siksa.

 

Ada 5 hukum lslam.

Yaitu:

 

1)        Wajib.

2)        Sunah.

3)        Mubah.

 

4)        Makruh.

5)        Haram.

 

Yang 4 pertama kelompok “halal”.

Termasuk “makruh”.

 

Makruh.

Artinya “dianjurkan untuk ditinggalkan”.

 

Wajib.

Artinya harus dilakukan.

Dan tidak boleh ditinggalkan.

Sunah.

Yaitu perbuatan yang dilakukan dapat pahala.

Dan jika ditinggalkan tak berdosa.

 

Mubah berupa pilihan bebas.

Artinya boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan.

 

Makruh.

Dianjurkan untuk ditinggalkan.

Tapi jika dikerjakan tak berdosa.

 

Haram.

Harus ditinggalkan.

Jika dikerjakan berdosa.

 

Nabi  Muhammad bersabda,

”Perbuatan halal paling  dibenci Allah yaitu perceraian  suami isteri”.

 

Kata “halal” dalam Al-Quran.

Terulang 6 kali.

 

Dan 2 kata “halal”.

Dalam konteks kecaman.

 

Al-Quran surah Yunus (surah ke-10) ayat 59.

 

قُلْ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ لَكُمْ مِنْ رِزْقٍ فَجَعَلْتُمْ مِنْهُ حَرَامًا وَحَلَالًا قُلْ آللَّهُ أَذِنَ لَكُمْ ۖ أَمْ عَلَى اللَّهِ تَفْتَرُونَ

 

      Katakan:”Terangkan padaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal”. Katakan: “Apakah Allah telah memberi izin padamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah?”

 

Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 116-117.

 

وَلَا تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَٰذَا حَلَالٌ وَهَٰذَا حَرَامٌ لِتَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ   مَتَاعٌ قَلِيلٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ    

 

 Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut lidahmu secara dusta “Ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengadakan kebohongan terhadap Allah tidaklah beruntung. (Itu) kesenangan sedikit; dan bagi mereka azab pedih.”

 

Ayat Al-Quran ini.

Mengecam orang mencampur.

Yang halal dan haram.

 

Orang mencampur halal haram.

Dikecam dan diancam siksa pedih.

 

Apalagi seluruh kegiatannya haram.

 

Dan 4 kata “halal” lainnya.

Disebut Al-Quran punya 2 ciri sama.

 

Yaitu:
Tampil dalam konteks perintah makan.

 

Kata “halal” digandeng kata “thayyibah”.

Artinya “baik”.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 168.

 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

 

      Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang ada di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah setan; karena sesungguhnya setan musuh nyata bagimu.

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 88.

 

وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ

 

         

Dan makanlah makanan halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.

 

Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 69.

 

فَكُلُوا مِمَّا غَنِمْتُمْ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

 

      

Maka makanlah sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil, sebagai makanan halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 114. 

 

فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

 

     

 Maka makanlah yang halal lagi baik rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.

 

Kata “makan”  dalam  Al-Quran.

Sering   diartikan   “melakukan aktivitas apa pun”.

 

Sebab “makan” sumber utama.

Untuk dapat kalori.

Dipakai untuk aktivitas.

 

Perintah “makan” dalam ayat Al-Quran.

Bisa bermakna  perintah “melakukan aktivitas”.

 

Semua aktifitas harus halal dan “thayyib”  (baik).

 

Hukum Islam: wajib, sunah, mubah, dan makruh.

Kelompok “halal”.

 

Tapi “makruh” tak termasuk “thayib” (baik).

 

 

Al-Quran menyatakan secara tegas cinta Allah 18 kali.

 

Terdiri atas:

Masing-masing 1 kali untuk:

 

1)        At-tawabin (orang  bertobat).

2)        Ash-shabirin (orang sabar).

 

3)        Shaffan wahida( orang dalam satu barisan atau kesatuan).

 

Masing-masing 2 kali terhadap:

 

1)        Al-mutawakkilin” (orang berserah  diri  kepada Allah).

2)        Al-mutathahirin (orang menyucikan diri).

 

 

Masing-masing 3 kali  terhadap:

1)        Al-muttaqin (orang bertakwa).

2)        Al-muqsithin (orang adil).

 

Dan 5 kali terhadap:

1)        Al-muhsinin (orang ikhlas).

 

Angka itu isyarat.

Sikap  paling disenangi Allah.

 

Yaitu “Al-muhsinin” (orang  berbuat  baik  pada orang pernah salah).

 

 

Al-Quran surah  Ali-Imran (surah ke-3) ayat 133-134.

 

۞ وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

 

       Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,    (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

 

Urutan prioritas orang bertakwa.

 

1)        Menafkahkan hartanya ketika lapang dan sempit.

 

2)        Mampu menahan  amarah.

 

3)        Berbuat baik pada  orang bersalah.  

 

 

Daftar Pustaka

1.                Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.                Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.                Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.                Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.                Tafsirq.com online.