Wednesday, February 8, 2023

16599. CITA CITA PANCASILA TERTINGGI KEADILAN SOSIAL

 


CITA CITA PANCASILA TERTINGGI YAITU KEADILAN SOSIAL

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Para pendiri bangsa sepakat.

Bahwa sila penutup.

 

Atau sila ke-5 Pancasila.

Yaitu:

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat lndonesia.

 

Hal itu sangat wajar.

Komitmen keadilan.

 

Jadi cita-cita kehidupan manusia.

 Termasuk dalam berbangsa dan bernegara.

 

Hilangnya.

 Sense of justice”.

Atau rasa keadilan dalam rakyat.

 

Timbulkan resah.

Bahkan konflik sosial.

 

Pembangunan ekonomi.

Tak dibarengi rasa keadilan.

 

Tak memberi:

1)        Rasa nyaman.

2)        Ikatan sosial positif.

 

Dalam hidup warga.

 

Maka pembangunan bangsa.

1)        Perlu kebersamaan.

2)        Seimbang makmur dan keadilan sosial.

 

Keadilan.

Sangat mendasar dalam hidup manusia.

 

Relasi sesama manusia.

Harus dianyam keadilan.

 

Jika keadilan rapuh.

Maka anyaman relasi hidup.

 

Dalam warga.

Rapuh dan bisa ambruk.

 

Hal itu.

Salah satu alasan.

 

Sifat Allah dalam keadilan.

Tak berupa kata “pelaku” (fa’il).

 

Tapi kata “benda” (isim)

 Yaitu “al-‘adl”.

 

Bisa diartikan.

Jika merendahkan keadilan.

Maka seolah merendahkan Allah.

 

Al-Qur’an juga menegaskan.

Bahwa keadilan itu.

Bagi semua.

 

Bukan untuk segelintir elit .

Yang punya daya tawar.

 

Tapi rakyat kecil dan lemah.

Sering jadi mainan aturan.

Yang tidak adil.

Al Qur’an menegaskan.

Bahwa keadilan harus ditegakkan.

Tanpa lihat cinta dan benci.

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 8.

 

ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِينَ آمَÙ†ُوا Ùƒُونُوا Ù‚َÙˆَّامِينَ Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ Ø´ُÙ‡َدَاءَ بِالْÙ‚ِسْØ·ِ ۖ ÙˆَÙ„َا ÙŠَجْرِÙ…َÙ†َّÙƒُÙ…ْ Ø´َÙ†َآنُ Ù‚َÙˆْÙ…ٍ عَÙ„َÙ‰ٰ Ø£َÙ„َّا تَعْدِÙ„ُوا ۚ اعْدِÙ„ُوا Ù‡ُÙˆَ Ø£َÙ‚ْرَبُ Ù„ِلتَّÙ‚ْÙˆَÙ‰ٰ ۖ ÙˆَاتَّÙ‚ُوا اللَّÙ‡َ ۚ Ø¥ِÙ†َّ اللَّÙ‡َ Ø®َبِيرٌ بِÙ…َا تَعْÙ…َÙ„ُونَ

 

Hai orang-orang beriman hendaklah kamu jadi orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 

Jika musuh punya hak keadilan.

Maka keadilan harus ditegakkan.

 

Nabi Muhammad siap tegakkan hukum.

Bahkan kepada putri tercinta.

Jika melanggar hukum.

 

Rasulullah bersabda,

 

“Jika Fatimah putrì Muhammad mencuri.

Maka akan kupotong tangannya.”

 

Contoh komitmen keadilan.

Sayidina Ali.

Terima keputusan hakim.

 

Menangkan pencuri baju besinya.

Di pengadilan.

 

Khalifah Umar bin Khattab.

Ajak kaum Yahudi.

Kembali ibadah di Kota Tua Jerusalem.

 

Komitmen keadilan.

Jadi cita-cita publik.

 

 Termasuk dalam berbangsa dan bernegara.

 

Wajar para pendiri bangsa.

Sepakat sila penutup (ke-5) Pancasila.

Yaitu:

 

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

Seolah-olah:

1)        Ketuhanan.

2)        Kemanusiaan.

 

3)        Persatuan.

4)        Musyawarah.

 

Wajahnya ditentukan keadilan sosial.

 

Komitmen ketuhanan ditanyakan.

Saat tidak adil merajalela.

 

Rasa kemanusiaan ditanyakan.

Saat tak adil dibiarkan.

 

Persatuan tercabik.

Dan musyawarah tak terwujud.

 

Saat tak ada rasa adil.

Dalam hidup warga.

 

Jika komitmen adil ditegakkan.

Maka muncul :

 

1)        Ketenangan.

2)        Kesatuan.

 

3)        Kenyamanan.

4)        Ketentraman.

 

5)        Keamanan.

 

Tercipta dalam hidup berbangsa.

 

Negara hadir.

Untuk jamin keadilan social.

Bagi seluruh rakyat.

Bukan bagi segelintir rakyat.

 

Kemakmuran.

Tak hanya diukur.

Banyak gedung pencakar langit.

 

Tapi semua orang.

Merasakan makmur bersama.

 

Makmur dan adil.

Yaitu 2 sisi mata uang.

Tak terpisahkan.

 

Keduanya akan antar pada:

 

1)                Tenteram.

2)                Bahagia.

 

Yaitu cita-cita hidup.

Semua orang.

 

Di Amerika.

Wujudkan “justice for all”.

Proses berkelanjutan.

 

Hingga saat ini.

Kerap timbul gesekan sosial.

 

Maka di Indonesia.

 

Harus dilanjutkan.

Berjuang mewujudkan:

 

 “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat”.

 

(Sumber lmam Shamsi Ali) 

 

0 comments:

Post a Comment