Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Sunday, September 1, 2024

36075. PRAGMATIS PRESIDEN LENGSER ORANG PILIH TEMPAT BARU

 


PRAGMATIS PRESIDEN LENGSER ORANG PILIH TEMPAT BARU

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

Menjelang akhir masa jabatan.

Presiden Jokowi hadapi.

Perubahan politik.

 

 Deddy Sitorus.

Politisi PDIP katakan.

 

 Wajar Jokowi mulai ditinggalkan.

 

Oleh banyak pihak.

Terutama partai politik di DPR.

 

Sebab  budaya politik pragmatis.

Mengakar di Indonesia.

 

Pragmatis.

Artinya.

 

1)        Sikap berdasar kepentingan.

2)        Keputusan berubah sesuai keperluan.

 

la soroti .

Sejumlah partai politik DPR.

 

Tinggalkan Presiden Jokowi.

Konteks revisi UU Pilkada.

 

Deddy ungkap.

Hampir semua partai di DPR.

 

Menjauh dari Jokowi.

Tak hadir kuorum sidang.

 

Partai awalnya dorong revisi.

Tarik dukungan.

Menjauh dari Jokowi.

 

Dukungan yang dulu kuat.

Mulai mengendur.

 

Seiring dekatnya pemilu.

Jabatan Jokowi akan berakhir.

 

Deddy Sitorus  soroti.

Perubahan diri Jokowi.

 

Dulu representasi rakyat

Berubah fokus kepentingan.

 

Pada pribadi

Dan dinasti politiknya.

 

 Hal ini.

Alasan utama banyak pihak.

Jaga jarak dari Jokowi.

 

Mereka cari peluang baru.

Cari tempelan baru.

 

Deddy tegaskan.

Jokowi telah berubah.

Tinggalkan jati dirinya.

 

Budaya politik pragmatis.

Banyak pihak cari tempat baru.

Untuk berlabuh.

 

Sebab kekuasaan Jokowi.

Segera berakhir.

 

“Menurut saya.

Pak Jokowi delusi.

 

Jika berharap posisinya.

Seperti awal jadi Presiden.

 

Delusi.

Artinya

1)        Tak sesuai kenyataan.

2)        Berharap hal yang tak mungkin.

 

Hal itu natural.

Budaya politik pragmatis.

Orang cari gantungan baru.

 

(Sumber bisnis)

36074. POLITIK PRAGMATIS PRESIDEN LENGSER DITINGGAL

 


POLITIK PRAGMATIS PRESIDEN LENGSER DITINGGAL

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

Menjelang akhir masa jabatan.

Presiden Jokowi hadapi.

Perubahan politik.

 

 Deddy Sitorus.

Politisi PDIP katakan.

 

 Wajar Jokowi mulai ditinggalkan.

 

Oleh banyak pihak.

Terutama partai politik di DPR.

 

Sebab  budaya politik pragmatis.

Mengakar di Indonesia.

 

Pragmatis.

Artinya.

 

1)        Sikap berdasar kepentingan.

2)        Keputusan berubah sesuai keperluan.

 

la soroti .

Sejumlah partai politik DPR.

 

Tinggalkan Presiden Jokowi.

Konteks revisi UU Pilkada.

 

Deddy ungkap.

Hampir semua partai di DPR.

 

Menjauh dari Jokowi.

Tak hadir kuorum sidang.

 

Partai awalnya dorong revisi.

Tarik dukungan.

Menjauh dari Jokowi.

 

Dukungan yang dulu kuat.

Mulai mengendur.

 

Seiring dekatnya pemilu.

Jabatan Jokowi akan berakhir.

 

Deddy Sitorus  soroti.

Perubahan diri Jokowi.

 

Dulu representasi rakyat

Berubah fokus kepentingan.

 

Pada pribadi

Dan dinasti politiknya.

 

 Hal ini.

Alasan utama banyak pihak.

Jaga jarak dari Jokowi.

 

Mereka cari peluang baru.

Cari tempelan baru.

 

Deddy tegaskan.

Jokowi telah berubah.

Tinggalkan jati dirinya.

 

Budaya politik pragmatis.

Banyak pihak cari tempat baru.

Untuk berlabuh.

 

Sebab kekuasaan Jokowi.

Segera berakhir.

 

“Menurut saya.

Pak Jokowi delusi.

 

Jika berharap posisinya.

Seperti awal jadi Presiden.

 

Delusi.

Artinya

1)        Tak sesuai kenyataan.

2)        Berharap hal yang tak mungkin.

 

Hal itu natural.

Budaya politik pragmatis.

Orang cari gantungan baru.

 

(Sumber bisnis)

36073. MEDIA INGGRIS JOKOWI RAJA JAWA DARURAT DEMOKRASI

 


MEDIA INGGRIS JOKOWI RAJA JAWA DARURAT DEMOKRASI

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

The Economist.

Media Inggris.

 

Terbit artikel serangan keras.

Pada Presiden Jokowi.

 

Dan mantan penguasa Orde Baru.

Presiden Suharto.

 

“The King of Java inflames an Indonesian ‘democratic emergency’ 

(Raja Jawa mengobarkan "darurat demokrasi" Indonesia)”.

 

Judul artikelnya.

Kamis, 29 Agustus 2024.

 

Pada awal artikel.

 The Economist singgung Suharto.

 

Dan sebut Jokowi.

Rebut Partai Golkar.

 

Lewat anak buahnya.

Bahlil Lahadalia.

 

Hal itu jenis Langkah.

Akan dikagumi Suharto.

 

Pemimpin kuat Indonesia.

Dengan tangan besi.

Tahun 1967 - 1998.

 

Joko Widodo.

Presiden Indonesia.

Ambil paksa

 

Partai diktator terdahulu.

Yaitu Golkar.

 

Para anggotanya.

Pilih Bahlil Lahadalia.

 

Penentu kebijakan Presiden.

Dan Menteri Energi Indonesia.

Sebagai ketuanya,” tulis The Economist.

 

“Tidak seorang pun berani.

Mencalonkan diri lawan Bahlil.

 

Dalam pidato kemenangan.

Penuh kepuasan.

 

Bahlil ingatkan para pengikutnya.

Tak bermain dengan Raja Jawa.

 

Jelas merujuk pada Jokowi.

Jika  ada orang bermain.

 

Akan berakhir buruk

Bagi mereka,” lanjut The Economist.

 

Artikel juga soroti.

Upaya anggota Parlemen.

Disebut sekutu Jokowi.

 

Revisi UU Pilkada.

Secara terburu-buru.

 

Amandemen itu.

Melarang Anies Baswedan.

 

Politisi oposisi terkemuka.

Jadi calon Gubernur Jakarta.

 

Mereka juga akan turunkan.

Batas usia minimum.

Untungkan satu kandidat.

 

 Kaesang Pangarep.

Usia 29 tahun.

Putra kedua Presiden,” lanjut artikel.

 

The Economist singgung.

Jargon “darurat demokrasi”.

 

Saat demo menentang.

Revisi UU Pilkada.

Oleh Parlemen.

 

“Esok harinya.

Puluhan ribu pengunjuk rasa.

 

Turun ke gedung DPR.

Media social dipenuhi jargon.

“Darurat demokrasi”.

 

Bintang film dan jurnalis terkemuka.

Ikut dalam demo.

 

Mereka tunjuk akun Instagram.

Erina, isteri Kaesang.

 

Naik jet pribadi.

Dari Jakarta ke Los Angeles.

Untuk berbelanja.

 

Menjelang sore.

Protes makin meluas.

 

Menantang kekuasaan koalisi.

Yang berkuasa.

 

Pada hari itu.

DPR koalisi Presiden.

Cabut RUU itu.

 

Buat tenang para pengunjuk rasa.

Tapi demo berlanjut.

 

Di tempat lain.

Tapi Jakarta tetap tenang,” paparnya.

 

(Sumber sindo)