Friday, April 7, 2023

17415. WARGA NEGARA MAJU TRADISI BACA TULIS BUKAN NGOBROL

 



WARGA NEGARA MAJU TRADISI BACA TULIS BUKAN NGOBROL

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

Ngobrol

Yaitu bercakap-cakap santai.

Tentang hal tak penting.

 

Membaca.

Yaitu memahami isi apa yag tertulis.

 

Menulis.

Yaitu melahirkan pikiran atau perasaan.

 

Dengan tulisan.

Seperti mengarang dan membuat surat.

 

Al-Quran surah Al-Alaq (surah ke-96) ayat 1-5.

 


اقْرَØ£ْ بِاسْÙ…ِ رَبِّÙƒَ الَّØ°ِÙŠ Ø®َÙ„َÙ‚َ

 

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.

Ø®َÙ„َÙ‚َ الْØ¥ِÙ†ْسَانَ Ù…ِÙ†ْ عَÙ„َÙ‚ٍ

 

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

اقْرَØ£ْ ÙˆَرَبُّÙƒَ الْØ£َÙƒْرَÙ…ُ

 

Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah.

 

الَّØ°ِÙŠ عَÙ„َّÙ…َ بِالْÙ‚َÙ„َÙ…ِ

 

Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam.

عَÙ„َّÙ…َ الْØ¥ِÙ†ْسَانَ Ù…َا Ù„َÙ…ْ ÙŠَعْÙ„َÙ…ْ

 

Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

 

Surah Al-Alaq ayat 1-5.

Bukan hanya tanda Nabi Muhammad.

Diangkat jadi Rasul.

 

Tapi ayat ini.

Juga jadi tanda umat lslam.

 

Harus jadi warga :

1)        Terdidik.

2)        Beradab.

 

Perintah membaca “iqra”.

Untuk bangun peradaban manusia.

Menurut Islam,” tuturnya.

 

 Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.

Abdul Mu’ti.

 

Kolak TvMu .

Bertajuk “The Power of Reading”.

Kamis (6/4/2023).

 

Peradaban perintah Iqra’.

Bisa dipahami.

Dalam konteks Arab jahiliah.

 

Surah Al-Alaq ayat 1-5.

Perlawanan budaya.

 

Terhadap tradisi warga Arab.

 Dari dominasi tradisi lisan.

 

Kepada tradisi literasi.

Yaitu tradisi baca tulis.

 

Meskipun warga Arab.

Saat itu.

 

Punya tradisi lisan kuat.

Seperti menyusun syair.

 

Tentang:

1)                Silsilah keluarga.

2)                Glorifikasi suku/kabilah.

 

Glorifikasi.

Yaitu proses memuliakan.

 

Tapi sebagian besar warga.

Masih buta aksara.

 

Warga Arab saat itu.

Yang kuasai ilmu baca tulis.

Jumlahnya sangat kecil.

 

“Sebagian besar waga.

Tak bisa baca tulis.

 

Perintah membaca.

Pada Rasulullah.

 

Saat itu.

Al-Quran ingin bangun budaya baru.

 

Bahwa warga akan maju.

Jika berubah tradisi lisan.

 

Jadi tradisi membaca,” jelas Mu’ti.

 

Penekanan pada budaya iqra’.

Atau budaya literasi.

 

Malaikat Jibril berulang kepada Nabi Muhammad.

Untuk membaca (iqra’).

 

Menurut sebagian ulama.

Saat itu.

 

Nabi tak bisa baca tulis.

Atau ummi.

 

Perintah mmbaca “Iqra’”.

Juga mengandung pesan.

 

Agar Nabi Muhammad.

Membaca kondisi warga.

 

Agar tugas kenabian.

Jadi lebih mudah.

 

Makna lain dari “membaca”.

Tak sekadar “baca teks”.

 

Tapi artinya:

1)        Kumpulkan fakta.

2)        Meneliti.

3)        Himpun info.

 

Kemudian data fakta.

Diberi makna.

 

Jadi bagian konstruksi dasar.

Konstruksi awal.

 

Pengembangan ilmu pengetahuan.

 

Hal itu makna:

The Power of Reading .

 

Dalam konteks luas dan dalam.

Terkait ubah tradisi warga.

 

Dari lisan pada tradisi membaca,” imbuhnya.

 

Peradaban bangsa maju.

Punya kebiasaan membaca.

 

Karena jendela ilmu.

Sebagian dari membaca,” kata Mu’ti.

 

Warga negara maju.

Punya kebiasaan:

 

1)        Membaca.

2)        Menulis.

3)        Meneliti,” pungkasnya.

 

(Sumber muhammadiyah)

0 comments:

Post a Comment