Saturday, December 12, 2020

8032. TUGASNYA CENDEKIAWAN ISLAM

 


TUGASNYA CENDEKIAWAN MUSLIM

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cendekiawan (menurut KBBI V) dapat diartikan:

 

 

1.      Orang cerdik pandai.

 

 

2.      Orang intelek.

 

 

3.      Orang yang punya sikap hidup terus menerus meningkatkan kemampuan berpikirnya untuk dapat mengetahui atau memahami sesuatu.

 

 

Dalam Al-Quran ditemukan sejumlah ayat yang memakai kata “ilmu” atau “ulama” dan “ulul albab”.

 

 

 

Kata “ulama” disebutkan dalam Al-Quran 2 kali.

 

1.      Dalam konteks ajakan memperhatikan fenomena alam (QS 35:28).

 

 

2.      Dalam konteks uraian tentang kebenaran Kitab Suci ini (QS 26:197).

 

 

Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat 28.

 

 

وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَٰلِكَ ۗ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

 

 

 

 

Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang melata dan binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

 

 

 

Al-Quran surah Asy-Syuara (surah ke-26) ayat 197.

 

أَوَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ آيَةً أَنْ يَعْلَمَهُ عُلَمَاءُ بَنِي إِسْرَائِيلَ

 

 

Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israel mengetahuinya?

 

 

Cendekiawan adalah orang yang punya pengetahuan tentang ayat-ayat Allah yang tertulis dalam Kitab Suci dan atau ayat yang terhampar di alam semesta.

Dalam Al-Quran kata “ilmu” dalam berbagai bentuknya, yang terulang  854 kali (bersama kata lain yang semakna).

 

 

Al-Quran menekankan keharusan ilmuwan bersikap “khasyah” (takut), “istisldm” (berserah diri kepada Allah).

 

 

Al-infitdh (keterbukaan) dalamartikesediaanmemberidanmenerimadaridanuntuksiapa pun tanpamempertimbangkanusiaataulokasi.

 

 

Insantyahyaitumengabdikanhasilpengetahuanuntukkemanusiaantanpamembedakansuku, agama, ras, ataubangsa.

 

 

Penjabaran dari sikap atau sifat ini tampak dalam ungkapan.

 

 

Carilah ilmu meskipun ke negeri Cina, karena mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim.

 

 

اُطْلُبُوْاالْعِلْمَوَلَوْبِالصِّيْنِ،فَإِنَّطَلَبَالْعِلْمِفَرِيْضَةٌعَلَىكُلِّمُسْلِمٍ

 

 

 

Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahad.

 

اُطْلُبُواالعِلْمَمِنَالمَهْدِإِلىاللَّحْدِ

 

 

 

Ilmu tanpa pengamalan,bagaikan pohon tanpa buah.

 

 

الْعِلْمُبِلَاعَمَلٍكَالشَّجَرِبِلَاثَمَرٍ

 

 

 

Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat 32.

 

 

 

ثُمَّ أَوْرَثْنَا ٱلْكِتَٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِۦ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِٱلْخَيْرَٰتِ بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَضْلُ ٱلْكَبِيرُ


 

 

Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.




 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 213.

 

 

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

 

 

Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.


 

 

 

Dalam Al-Quran istilah “ulul albab”  terulang 16 kali dengan 3 ciri utama.

 

1.      Berzikir.

 

 

2.      Memikirkan dan mengamati fenomena alam.

 

 

3.      Berkreasi.

 

 

 

Tugas utama para cendekiawan.

 

 

1.      Mempelajari Kitab Suci dalam rangka memahami, menyebarluaskan, dan menerapkan nilainya dalam masyarakat yang beragam kebutuhan dan problemnya.

 

 

2.      Mengamati ayat-ayat Allah di seluruh alam semesta, termasuk dalam diri manusia secara perorangan dan kelompok, serta mengamati fenomena alam kemudian berkreasi.

 

 

3.      Merumuskan dan mengarahkan tujuan hidup manusia dan memberi contoh teladan dalam pelaksanaan dan sosialisasinya.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.      Shihab, M.Quraish. LenteraHati. KisahdanHikmahKehidupan. PenerbitMizan, 1994.   

2.      Shihab, M. QuraishShihab. Wawasan Al-Quran. TafsirMaudhuiatasPerbagaiPersoalanUmat. PenerbitMizan, 2009.

3.      Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.      Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.      Tafsirq.com online

 

0 comments:

Post a Comment