Monday, June 14, 2021

9935. KONSEP KEMBALI KE AL-QURAN DAN HADIS NABI

 





KONSEP KEMBALI KE AL-QURAN DAN HADIS NABI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Konsep dan aplikasi doktrin “kembali ke Al-Quran dan Sunah” versi Muhammadiyah.

 

 

Artinya dalam mengeluarkan hukum selalu merujuk Al-Quran dan Sunah secara langsung dan tidak langsung.

 

 

Secara langsung, jika maksudnya ditemukan dalil yang menjelaskan hukum tertentu.

 

 

Tidak langsung, jika maksudnya belum ada dalil yang menjelaskan  hukumnya.

 

Sehingga perlu ijtihad dengan berbagai metode untuk menentukan hukum yang lain.

 

 

Seperti ijmak, kias, istihsan dan lainnya.

 

 

Purifikasi adalah gerakan pemurnian agama.

 

Tajdid adalah pembaharuan (modernisasi).

 

 

 

Purifikasi adalah  gerakan kemurnian agama.

 

Agar terhindar dari syirik, takhayul, bid’ah, dan khurafat.

 

Khususnya dalam akidah dan ibadah.

 

 

Gerakan modernisasi atau dinamisasi adalah gerakan pembaruan pemikiran untuk mencari pemecahan masalah.

 

 

Gerakan ini secara umum bergerak dalam muamalah yang terus berkembang.

 

 

Semuanya bisa  dilakukan.

 

 

Asalkan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

 

 

Kembali kepada Al-Quran dan Sunah juga terbuka ijtihad dalam berbagai hal.

 

Yang belum ada dalil qath’i (pasti) dan sharih (jelas).

 

Kaidah usul fikihnya:

 

Tak ada ruang ijtihad untuk hal yang sudah ada dalil pasti (qath’i) dan jelas (sharih).

 

 

Istilah tarjih berasal dari Ilmu Ushul Fiqh.

 

 

Ada 2 hal pokok tentang dalam Tarjih:

 

1.      Tarjih dilakukan oleh mujtahid.

 

2.      Objek tarjih adalah dalil yang tampak saling bertentangan untuk diambil yang lebih kuat.

 

 

Ada 4 solusi untuk dalil yang tampak saling bertentangan.

 

1.      Kompromi.

2.      Mansukh (menghapus).

3.      Tarjih (memilih yang paling kuat).

4.      Tawaqquf (menghentikan pembahasan hukum).

 

 

Tarjih adalah tiap aktifitas intelektual untuk merespons masalah sosial dan kemanusiaan dari sudut pandang Islam.

 

 

Bertarjih artinya sama atau hampir sama dengan ijtihad tentang  masalah dilihat dari perspektif Islam.

 

 

 

Hasil tarjih tidak dianggap satu-satunya yang paling benar.

 

Dan tidak membid`ahkan yang lain.

 

Manhaj Tarjih bersifat menyeluruh, fleksibel, fungsional, toleran, terbuka, dan responsif terhadap perkembangan ilmu dan masyarakat.

 

Toleran artinya tidak menganggap salah pendapat yang berbeda.

 

 

Terbuka artinya siap menerima kritik terhadap hasil rumusan.

 

Jika ada dalil yang lebih kuat.

 

 

(Sumber suara.muhammadiyah)

0 comments:

Post a Comment