Wednesday, April 14, 2021

9265. APAKAH SEKOLAH RAMAH ANAK ITU

 





APAKAH SEKOLAH RAMAH ANAK ITU

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

Sekolah adalah rumah kedua bagi anak.

 

Di tempat inilah orang tua memercayakan anak-anaknya untuk dididik menjadi orang-orang yang sukses.

 

 

Dan bermanfaat bagi agama, orang tua, masyarakat, bangsa, dan negara.

 

 

Sejuta impian orang tua untuk masa depan anak-anaknya diserahkan kepada sekolah.

 

 

 Bagaimanapun,  sekolah adalah  tempat terbaik.

 

Selain di rumah untuk proses perkembangan anak.

 

 

Tidak heran jika gerakan membangun sekolah pada hakikatnya adalah upaya membangun generasi emas.

 

 

Yang unggul secara akademis maupun non-akademis.

 

 

      Selama ini sekolah  berupaya menerapkan pelbagai konsep  terbaik bagi pendidikan anak.

 

 

Tapi beberapa sekolah masih mengalami kendala dalam upaya menjadikan sekolah sebagai tempat terbaik bagi peserta didik.

 

 

 Sekolah masih dianggap kurang mewadahi kebutuhan bakat dan minat sebagian peserta didik.

 

 

Tidak heran jika sebagian peserta didik merasa terasing di sekolah.

 

 

 Beberapa peserta didik akhirnya lebih menjadikan tempat lain sebagai ruang berekspresi.

 

 

Dalam menyalurkan  bakat dan minatnya.

 

 

 Tentu saja, hal ini dapat menimbulkan dampak baik dan buruk.

 

 

Berdampak baik, jika dia berada di tempat yang sesuai dengan bakat dan minatnya.

 

 

 

Tapi berakibat buruk jika tempat itu tidak sesuai dengan norma yang berlaku.

 

 

Atas dasar itu pemerintah  berupaya mengembalikan sekolah pada khitahnya.

 

 

Yakni sekolah sebagai tempat sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan.

 

 

SEKOLAH RAMAH ANAK YANG MENYENANGKAN

 

 

“Ramah” dapat dimaknai “baik hati dan menarik budi pekertinya”.

 

 

 

Atau “manis tutur kata dan ucapannya”.

 

 

Jika hal ini dikaitkan dengan lembaga pendidikan.

 

 

 

Maka Sekolah Ramah Anak dapat dimaknai sebagai sekolah yang menjunjung tinggi hak-hak anak sebagai pribadi.

 

 

 

Yang harus dididik dengan perasaan dan budi pekerti yang baik.

 

 

Dengan demikian, Sekolah Ramah Anak harus menghormati hak siswa.

 

 

Ketika sedang mengekspreskan pandangannya dalam segala.

 

 

 

Hal khususnya tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

 

Selain itu, sekolah ramah anak harus menjamin dan memberikan kesempatan setiap siswa.

 

 

Untuk menikmati haknya dalam pendidikan.

 

 

Tanpa diskriminasi berdasar disabilitas, gender, suku bangsa, agama, jenis kecerdasan , dan latar belakang orang tua.

 

 

 

Sekolah Ramah Anak juga harus memertimbangkan situasi sekolah yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup.

 

 

 

Serta mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak dan perlindungan siswa dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan tidak wajar lainnya.

 

 

 

Juga menjamin keikutsertaan siswa dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan.

 

 

Serta mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan perlindungan siswa dalam menempuh pendidikan.

 

 

STANDAR SEKOLAH RAMAH ANAK

 

1.      Setiap siswa dapat menikmati haknya dalam pendidikan tanpa diskriminasi berdasarkan disabilitas, gender, suku bangsa, jenis kecerdasan, agama, dan latar belakang orang tua.

 

2.      Setiap siswa punya kebebasan mengekspresikan pandangannya tentang iptek, seni, dan budaya.

 

3.       Memiliki kurikulum dan pembelajaran yang ramah bagi siswa dengan mengutamakan nilai kecintaan, kasih sayang, empati, simpatik, keteladanan, tangggung jawab, dan rasa hormat pada siswa.

 

4.      Memiliki guru dan tenaga kependidikan yang mampu menfasilitasi bakat, minat, dan jenis kecerdasan siswa.

 

5.      Memiliki lingkungan dan infrastruktur sekolah yang aman, nyaman, bersahabat, sehat, bersih, hijau, dengan kontruksi bangunan yang memenuhi SNI.

 

6.      Memiliki program sekolah yang memertimbangkan aspek kebutuhan kepribadian siswa.

 

7.      Memiliki program kerja keselamatan siswa, sejak dari rumah sampai ke sekolah dan/atau keselamatan selama sekolah.

 

8.      Setiap warga sekolah memiliki kesadaran tinggi terhadap risiko bencana alam, bencana sosial, kekerasan, dan ancaman lainnya terhadap siswa.

 

9.      Melibatkan partisipasi siswa pada semua aspek sekolah dan kegiatan sekolah.

 

10.               Tersedianya organisasi kesiswaan yang berorientasi pada perkembangan karakter siswa.

 

11.               Terciptanya kerja sama yang harmonis antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.

 

12.               Menjamin transparansi, akuntabilitas, partisipasi, keterbukaan informasi, dan penegakan aturan sekolah.

 

 

 

“Senang” berarti “ puas, lega, tidak kecewa, atau pun susah”.

 

 

 Dengan demikian Sekolah Yang Menyenangkan dapat diartikan sebagai sekolah yang mampu membuat semua warga sekolah senang, puas, lega akan situasi sekolah.

 

 

Sekolah yang menyenangkan tidak hanya tertuju pada upaya membuat peserta didik betah di sekolah.

 

 

 

Tapi juga menyenangkan bagi guru, tenaga kependidikan, bahkan orang tua peserta didik.

 

 

 

 Pada prinsipnya, konsep sekolah yang menyenangkan adalah perpaduan dari konsep sekolah sehat, aman, dan ramah anak.

 

 

Ketika prinsip sekolah sehat, aman, dan ramah anak dipenuhi.

 

 

 

Maka otomatis sekolah tersebut menyenangkan bagi peserta didik, guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan warga sekitar sekolah.

 

 

 

Dengan demikian, sekolah yang menyenangkan akan menjadi tempat terbaik bagi setiap warga sekolah.

 

 

 

Untuk mengekspresikan bakat, minat, dan prestasi yang dimilikinya.

 

 

Bukan menjadi tempat yang mengasingkan. 

 

 

STANDAR SEKOLAH YANG MENYENANGKAN

 

 

1.    Siswa menikmati belajar di sekolah.

 

2.    Guru menikmati mendidik di sekolah.

 

3.    Siswa tertantang dengan kegiatan di sekolah.

 

4.    Siswa  mengembangkan kompetensinya, tidak hanya mendapatkan nilai tinggi semata.

 

5.    Siswa memelajari keterampilan, tidak hanya fakta-fakta keterampilan.

 

6.    Nilai-nilai moral menjadi fokus dan diteladankan oleh setiap anggota  komunitas sekolah.

 

7.    Terciptanya atmosfer inklusif yang baik, semua siswa dihargai berdasarkan jati diri dan kemampuan mereka.

 

8.    Isu-isu penting tentang kekerasan dan pelbagai aspek sosial, emosional, dan masalah lainnya,  didiskusikan secara terbuka dan positif.

 

9.    Semua siswa didorong dan dibiasakan agar mampu berfikir sendiri.

 

10. Sekolah memiliki unsur kesenangan dan keriangan.

 

11. Aspek-aspek positif seperti rasa ingin tahu, kekaguman, keberanian, kegigihan, dan ketahanan, selalu didorong dan dikembangkan.

 

12. Guru terbuka terhadap ide baru dan tertarik melakukan berbagai kegiatan bersama.

 

13. Sekolah selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan dan pembelajaran.

 

14. Sekolah selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia iptek.

 

15. Harapan yang tinggi disematkan kepada para guru dan pengelola sekolah, seperti juga disematkan kepada para siswa.

 

16. Kepala sekolah “terlihat” dan mudah diajak berinteraksi.

 

17. Siswa disadarkan bahwa menampilkan yang terbaik dari diri sendiri, tidak selalu menjadi yang terbaik dibandingkan dengan orang lain.

 

18. Sekolah terbuka terhadap hal-hal positif yang di luar dugaan.

 

19. Siswa dilatih dan diajak berfikir tentang, berinteraksi dengan, dan berusaha berkontribusi positif terhadap kehidupan di luar sekolah.

 

20. Sekolah sadar bahwa pembelajaran adalah sesuatu yang bisa dilakukan siswa kapanpun, di manapun, dan hanya sebagian yang perlu dilakukan di sekolah.

 

21. Komunitas sekolah terbentang ke luar sekolah dan melibatkan masyarakat.

 

22. Proses pembelajaran di sekolah memasukkan pelbagai variasi kemungkinan dan kesempatan pembelajaran.

 

23. Siswa diberi tanggung jawab terhadap sesuatu dan dilatih untuk mengambil keputusan penting.

 

24. Hasil pembelajaran yang diperoleh selama di sekolah, diusahakan cukup sebagai bekal siswa untuk melangkah ke tahap hidup berikutnya.

 

25. Semua warga di sekolah bersikap ramah dan penuh senyum terhadap semua orang tua dan tamu yang berkunjung ke sekolah.

 

 

KESIMPULA

 

 

Suasana sekolah ramah anak yang menyenangkan, bukanlah hal baru dalam dunia pendidikan  di Indonesia.

 

 

 

Beberapa sekolah telah mendapat predikat sekolah tersebut.

 

 

 

Hanya saja masih parsial, belum konprehensif dan terintegrasi.

 

 

 

 Untuk itu, dibutuhkan gerakan bersama seluruh warga sekolah.

 

 

 

Dan didukung masyarakat dalam asaha mencapai tujuan mulia ini.

 

 

 Semoga.

 

 

 

Daftar Rujukan

1.    Kemendikbud 2015, “Pedoman Gerakan Sekolah Sehat, Aman, Ramah Anak, dan Menyenangkan”. Direktorat Jendral Pendidika Dasar. Direktorat Pembinaan SMP. Tahun 2015.

 

 

0 comments:

Post a Comment