Saturday, May 15, 2021

9613. ASAL MULA TRADISI LEBARAN KE KEBUN BINATANG

 


ASAL MULA TRADISI LEBARAN PELESIR KE KEBUN BINATANG

Oleh Drs. HM. Yusron Hadi, MM

 

 

 

Awal Mula Pelesiran Lebaran ke Kebun Binatang

 

 

Keluarga Indonesia, dengan berbagai sarana transportasi  dengan bahagia plesiran ke kebun binatang.

 

 

Terutama mulai hari ke-2 Lebaran.

 

 

Mereka membentangkan tikar, menikmati makanan  yang dibawa dari rumah.

 

Berbincang di bawah naungan pepohonan besar nan rindang.

 

 Dengan angin semilir sejuk, dengan ditingkahi beragam suara hewan.

 

 

Kebun binatang adalah pemandangan alam liar yang direproduksi dalam versi mini.

 

Sulit membawa anggota keluarga mendaki gunung untuk  merasakan pengalaman di alam liar sebenarnya.

 

 

Kebun binatang adalah solusi tepat bagi kalangan tua, muda, dan kanak-kanak.

 

 

Para orang tua senang dengan biaya tiket murah bisa bersilaturahim satu sama lainnya.

 

 

Anak-anak senang bisa bermain di hutan mini.

 

Dan mempelajari tingkah laku berbagai jenis hewan.

 

 

Yang selama ini hanya bisa mereka lihat di HP, buku, atau televisi.

 

 

Plesiran ke kebun binatang adalah salah satu tradisi Lebaran yang lazim di Indonesia.

 

Awal mula tradisi ini, bisa dilacak hingga ke era 1950-an.

 

 

Indonesia telah merdeka dan mulai fokus membangun negara baru.

 

Perang baru saja usai.

 

Kehidupan ekonomi belum cukup bagus, tapi orang butuh  keseimbangan hidup.

 

 

Salah satunya dengan mencari hiburan di tempat umum.

 

Koran Melayu-Tionghoa yang terbit di Surabaya, Pewarta Soerabaia, edisi Rabu, 25 Mei 1955.

 

 

Membuat berita bertajuk “Suasana Lebaran di Kota Surabaja”.

 

 

Jurnalis melaporkan bahwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) “dikundjungi puluhan ribu rakjat dari segala lapisan”.

 

 

Ini adalah suatu hal yang mengejutkan, mengingat beberapa hari menjelang Lebaran, Kota Surabaya sangat sepi.

 

 

Dilaporkan bahwa sangat banyak penjual makanan dan minuman di KBS.

 

Jumlah mereka menurut laporan Pewarta Soerabaia “tidak terhitung banjaknja”.

 

 

Mereka memenuhi berbagai sudut sekitar KBS.

 

Mulai depan hingga sekeliling pagar kawat yang melingkungi KBS.

 

 

 

Di Semarang, salah satu tempat yang dikunjungi warga pada Lebaran ialah Kebun Binatang Tegalwareng.

 

 

Surat kabar Tanah Air, edisi 14 Mei 1956.

 

 

Dalam berita berjudul “Idul Fitri di Semarang”.

 

 

 

Kunjungan warga pada hari libur Lebaran berkah bagi pengelola kebun binatang.

 

 

Pemasukannya berkali lipat dibanding hari biasa atau bahkan hari libur biasa.

 

Contohnya KBS pada libur Lebaran tahun 1957.

 

 

Pada tahun 1957, Idul Fitri jatuh hari Rabu, 1 Mei.

 

 

Dalam berita bertajuk "Lebaran Dirajakan dengan Djiwa Prihatin.

 

Kebun Binatang Tarik Uang Rp. 145.943 Selama Dua Hari” di koran Pewarta Soerabaia edisi Jumat, 3 Mei 1957.

 

 

Disebutkan terjadi “bandjir uang di kebun binatang”.

 

 

 

Jumlah total pengunjung selama 2 hari diperkirakan 140.000 orang.

 

 

Pada hari pertama diperoleh uang Rp72.943.

 

 

Dan pada hari kedua Rp73.000.

 

 

Ini angka sangat besar untuk KBS.

 

Sebagai gambaran, harga langganan 1 bulan surat kabar harian Pewarta Soerabaia sebesar Rp11.

 

(Sumber historia.com)

 

0 comments:

Post a Comment